Oleh
Ikhwanul Halim
Nim : 0805101050062
Bunga berpetal dobel seperti dok sorn memerlukan energy lebih besar untuk mekar
sempurna daripada bunga berpetal tunggal.
Pasok nutrisi
Menurut Ir Edhi Sandra MS, ahli fisiologi tumbuhan dari Institut Pertanian
Bogor, bunga dobel membutuhkan energi lebih besar untuk mekar sempurna
ketimbang bunga berpetal selapis. “Makanya, ia butuh nutrisi lebih tinggi,” tuturnya.
Kasus itu mirip dengan adenium berbunga besar turunan Adenium swazikum yang
cenderung malas berbunga.
Dok sorn rajin berkat batang bawah berukuran besar, pemangkasan, dan pemupukan
rutin.
Faktor lain yang berpengaruh ialah sifat genetik. “Karena bunga tumpuk
sebuah kelainan, maka bisa jadi secara genetik belum stabil,” katanya. Slamet
mengatakan tingkat kestabilan dok sorn hanya 80%. Untuk memperbaiki kualitas
genetik bisa ditambahkan hormon pembungaan seperti giberelin. Hormon itu
disemprotkan pada bakal bunga yang muncul. Sayang, penelitian
tentang itu belum dilakukan sehingga belum ada rekomendasi dosis tepat
giberelin.
Pengamatan Bambang Jarot, pemain adenium di Jakarta, dancing lady yang
tumbuh di batang bawah berdiameter di atas 15 cm cenderung stabil menghasilkan
bunga tumpuk. “Petal atas dan bawah muncul berbarengan,” katanya. Bukti dok sorn,
bahasa Thailand artinya bunga tumpuk, mampu berbunga serempak pernah Trubus
saksikan 3 kali. Yang pertama pada Januari 2007 di nurseri Godongijo, Sawangan,
Depok.
Berikutnya di Kontes Adenium di Sanur, Bali, Agustus 2007. Yang terakhir di
nurseri Sabda Palon, Kunciran, Tangerang. Dok sorn bertaburan bunga setelah di
sambung di atas batang bawah berdiameter di atas 10 cm. Itu artinya supaya si petal
tumpuk berbunga optimal butuh perlakuan khusus. Slamet menyarankan
menyambung dok sorn pada batang bawah berdiameter minimal 10 cm. Biasanya 3—
4 bulan setelah penyambungan, pertumbuhan vegetatif dok sorn sangat dominan. Saat
itulah dok sorn dipacu berbunga.
Pangkas berat
Caranya, tanaman dipangkas berat. Hanya 3—4 calon mata tunas yang
disisakan pada setiap cabang. Sebelum pemangkasan, pastikan media belum melapuk.
Bila media lapuk, ganti 2 minggu sebelum pangkas berat. Selanjutnya tanaman
dipupuk dengan NPK seimbang 20:20:20. Pemupukan dengan frekuensi seminggu 2
kali selama sebulan. “Karena dok sorn butuh energi ekstra, dosis pupuk 2 kali dosis
adenium pada umumnya,” ujar ayah 2 anak itu. Artinya, bila dosis anjuran 1 g/l,
maka untuk si tumpuk menjadi 1,5—2 g/l. Pemupukan seimbang itu bertujuan
memulihkan tanaman pascapemangkasan. Pada bulan kedua ganti komposisi pupuk
menjadi NPK 6:30:30, dosis dan frekuensi sama.
Cara itu mirip yang dilakukan Djumiati Aris Budiman di Yogyakarta. Untuk
merangsang pembungaan mawar gurun, ia hentikan penyiraman sampai semua daun
rontok. Setelah itu, diberikan pupuk berkadar P tinggi dengan cara disemprotkan ke
daun atau disiramkan ke media. “Stres air membuat tanaman merasa terancam
sehingga merangsang keluarnya bunga. Sedangkan unsure P merupakan hara untuk
membentuk bunga,” ungkapnya. Bunga yang dinanti akan keluar 7—10 hari
kemudian. Itu dilakukannya baik untuk adenium tumpuk maupun tunggal.
1. Siapkan adenium tumpuk yang sehat. Diameter batang bawah di atas 10 cm.
2. Pangkas berat pada musim kemarau dengan menyisakan 3—4 mata di setiap
cabang
3. Setelah sebulan, pupuk dengan NPK seimbang 2 kali seminggu, dosis 2 g/l
4. Pupuk dengan N rendah 2 kali seminggu, dosis 2 g/l
5. Selang 1,5 bulan pascapemangkasan kuncup bunga bermunculan
greenhouse
yang tertutup
rapat melindungi
adenium dari
hama penyakit dan
dinginnya suhu saat
musim dingin
Di Taiwan,
adenium berbunga
serempak berkat
perawatan dalam
greenhouse,
media, dan
perawatan tepat
Pupuk intensif
Supaya tanaman rajin berbunga Lee memberikan pupuk secara intensif. Lee
membenamkan 5 kg pupuk kandang asal kotoran ayam setiap 6 bulan. Ayah 2 anak
itu memang tidak menambahkan pupuk kimia karena mudah menguap. Suhu di dalam
greenhouse yang relatif tinggi membuat pupuk dan air gampang menguap. Namun,
ada beberapa pekebun yang memberikan pupuk slowrelease yang ditebarkan di atas
media. Pemberian dilakukan setiap 2 bulan.
Meski adenium termasuk tanaman gurun tetapi ia menyukai air. Itu sebabnya
adenium membutuhkan penyiraman intensif. Trubus menjumpai setiap greenhouse
dilengkapi pipa dan sprinkler untuk penyiraman. Untuk greenhouse berukuran 50 m x
4 m dipasangi 6 pipa lateral setinggi 1,5 m. Di ujung-ujung pipa terpasang sprinkler
untuk memancarkan air. Frekuensi penyiraman tergantung cuaca. Ketika musim
panas penyiraman dilakukan sehari sekali, musim dingin 2 hari sekali.
Supaya penampilan adenium tampak rapi dan indah tanaman perlu dipangkas.
Pemangkasan biasanya dilakukan saat musim semi, Mei— September. Setelah
dipangkas tanaman akan memunculkan tunas-tunas baru. Saat musim dingin pekebun
tidak melakukan pemangkasan karena risiko kegagalan tinggi. Pasalnya saat itu
tanaman mogok mengeluarkan tunas baru. Pascapemangkasan dan pemupukan
intensif, bunga-bunga pun bermekaran serempak.
DOXON: TIGA JALAN MENUJU TUMPUK
Berabad-abad lalu mawar gurun masih satu petal, tapi sekarang jenis
bertumpuk lebih gampang ditemukan daripada yang tunggal. Akibatnya penampilan
adenium pun sudah seperti mawar. Kelopaknya merekah dan menggiurkan. Ini cerita
di balik si bunga tumpuk.
Berabad-abad lalu mawar masih satu petal, tapi sekarang jenis yang
bertumpuk lebih gampang ditemukan daripada yang tunggal. Sampai 1,5 tahun silam
mawar gurun juga berpetal tunggal.Namun, kini penampilan adenium sudah seperti
mawar.
Penampilan adenium bak mawar itu Trubus lihat di nurseri Hussadee
Adenium milik Sutthikam Jiamrattanaprateep di Pathumthani, Thailand. Di dalam
greenhouse berukuran 12 m x 12 m ada 140 pot mawar gurun berbunga tumpuk.
Warnanya elok: merah, magenta, merah jambu, dan putih. Tak hanya bertumpuk 2,
kamboja jepang itu pun ada yang petalnya berlapis 3.
'Bunga tumpuk bisa terjadi karena proses mutasi, radiasi, dan hibridisasi,' kata
Ita Dwimahyani, kepala Kelompok Pemuliaan Tanaman, Puslitbang Teknologi Isotop
dan Radiasi, Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN). Mutasi menyebabkan adanya
perubahan kromosom yang mengontrol pembentukan mahkota bunga. Jumlah petal
bisa jadi sedikit atau banyak.
Mutasi bisa terjadi secara alami dan buatan. Contoh mutasi alami, dancing
lady-alias doxon-yang dirilis pada awal Januari 2007. Mawar gurun itu berasal dari
mutasi di batang. Musabab mutasi tidak diketahui. Mutasi buatan bisa terjadi karena
radiasi. Radiasi dilakukan dengan memanfaatkan sinar gamma, sinar-X, neutron, dan
sinar beta. Namun, yang paling banyak dipakai adalah sinar gamma yang berasal dari
cobalt-60. Itu dipilih lantaran mudah diaplikasikan dan menghasilkan frekuensi
mutasi tinggi.
Radiasi
Dengan radiasi, berbagai karakter tanaman muncul, seperti bentuk, warna, dan
jumlah petal bunga. Dari krisan yang diradiasi sejak 2000, BATAN menghasilkan
bunga beraneka warna: ungu, kuning, putih, dan merah jambu. Selain itu juga
dihasilkan krisan berpetal tumpuk dan tunggal. 'Sayang mutasinya masih sebagian.
Sisi kanan tumpuk, tapi kiri tunggal,' ujar Ita.
Menurut Ita peluang memunculkan bunga tumpuk dari radiasi sulit dan
langka. Dari 40-100 krisan yang diradiasi, yang berbunga dobel kurang dari 10. Itu
karena hasil radiasi tak bisa diprediksi atau bersifat untung-untungan.
Peluang mendapatkan bunga tumpuk lebih besar bila berasal dari proses
hibridisasi. Syaratnya minimal salah satu tetuanya bersifat tumpuk yang dominan.
'Hasil keturunannya pasti tumpuk,' kata Ita. Bunga tumpuk hasil penyilangan yang
terkenal adalah mawar. Penelitian di Belgia pada 1984-1985 menghasilkan mawar
dengan petal tumpuk sehingga tampak bulat. Mawar itu diperoleh dari 7-8 kali
penyilangan.
Hibridisasi
Menurut Dr Ir Syarifah Iis Aisyah, MSc.Agr hibridisasi menghasilkan
berbagai macam karakter. 'Kadang sifat yang muncul pada anak tidak ditemui di
kedua tetuanya karena sifat pada anak tersebut double resesif-dengan gen aabb.
Sementara tetuanya misal betina Aabb dan tetua jantan aaBb,' kata dosen di
Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor,
itu. Jika pada tetua ada gen yang dominan-ditandai dengan huruf besar-maka gen
yang resesif akan tertutup atau tidak terekspresikan. Sifat resesif tersebut baru keluar
pada anak karena tidak ada gen dominan yang menutupi.
Ita menduga sifat double resesif itulah yang terjadi pada amazing thailand.
Amazing thailand salah satu dari 140 hibrida adenium berbunga tumpuk silangan
Koong-sapaan Sutthikam. Kedua induknya berbunga tunggal, salah satunya fragrant
delight. 'Sebenarnya di salah satu atau kedua induk sudah memiliki sifat tumpuk
hanya saja bersifat resesif,' ujar wanita kelahiran Jember itu.
alam hibridisasi terjadi perubahan kromosom dari sel kelamin jantan dan sel
kelamin betina yang digabungkan. 'Setiap sel kelamin memiliki kode genetik berbeda
yang pada kondisi tertentu dapat mengubah bunga tunggal jadi ganda,' kata Lanny
Lingga, pakar tanaman hias di Cisarua, Bogor. Melalui proses penyilangan, sifat
resesif itu bertemu pasangan yang cocok sehingga jadi dominan. Akibatnya amazing
thailand berbunga tumpuk meski kedua induknya tunggal. Selain berbunga ganda,
Koong juga berhasil memperoleh adenium triple. Dengan penyilangan, adenium pun
bisa seperti mawar. Bunganya bertumpuk-tumpuk. (TRUBUS/ Rosy Nur Apriyanti)
Membuat adenium bunga tumpuk mekar sempurna tidak gampang. Godongijo pernah
dikomplain. Maklum, bunga tumpuk adalah kelainan, maka secara genetik belum
stabil. Para pengamat pun mengakui, tingkat kestabilannya hanya 80 persen. Apa kiat
agar bisa mekar sempurna?
Empat bulan pascarilis adenium bunga tumpuk menjadi saat paling tegang
buat Ir Slamet Budiarto. Setiap hari pembeli dari berbagai daerah mengontak manajer
pemasaran nurseri Godongijo itu. 'Mereka komplain dan marah. Dobel petal yang
ditunggu tak muncul,' kata Slamet. Delapan ribu doxon yang mekar pertama di tangan
hobiis pada April-Mei 2007 tampil mengecewakan.
Kemarahan pelanggan baru reda setelah Slamet meminta mereka merobek
petal dan corong bunga. Ternyata di corong tersembul bakalan petal kedua yang gagal
muncul. Artinya secara genetik bunga itu asli bunga tumpuk. Namun, 'Petal kedua
gagal mekar karena energi yang dimiliki tanaman tak memadai,' tutur alumnus
Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor itu. Itu karena adenium tumpuk yang
dirilis pertama kali pada Januari 2007 tumbuh pada batang bawah berukuran kecil,
diameter kurang dari 5 cm.
Dancing lady-nama di Thailand-malas dan sulit berbunga serempak pun
menjadi keluhan yang umum ditemukan. Pantas banyak yang menganggap kamboja
jepang itu hanya fenomena aneh belaka, tapi tak layak disebut jenis bunga unggul.
'Sebagai koleksi bagus, tapi untuk disertakan dalam kontes bunga kompak sulit. Ia tak
punya sifat rajin dan serempak berbunga seperti harry potter dan beauty of taiwan,'
kata Supriyanto, juri adenium asal Ponorogo. Dua yang disebut terakhir adenium
legendaris karena cantik, rajin berbunga, dan mampu tampil serempak.
Menurut Ir Edhi Sandra, ahli fisiologi tumbuhan dari Institut Pertanian Bogor,
bunga dobel membutuhkan energi lebih besar untuk mekar sempurna ketimbang
bunga berpetal selapis. 'Makanya, ia butuh nutrisi lebih tinggi,' tuturnya. Kasus itu
mirip dengan adenium berbunga besar turunan Adenium swazikum yang cenderung
malas berbunga.
Faktor lain yang berpengaruh ialah sifat genetik. 'Karena bunga tumpuk
sebuah kelainan, maka bisa jadi secara genetik belum stabil,' katanya. Slamet
mengatakan tingkat kestabilan doxon hanya 80%. Untuk memperbaiki kualitas
genetik bisa ditambahkan hormon pembungaan seperti giberelin. Hormon itu
disemprotkan pada bakal bunga yang muncul. Sayang, penelitian tentang itu belum
dilakukan sehingga belum ada rekomendasi dosis tepat giberelin.
Pasok Nutrisi
Pengamatan Bambang Jarot, pemain adenium di Jakarta, dancing lady yang
tumbuh di batang bawah berdiameter di atas 15 cm cenderung stabil menghasilkan
bunga tumpuk. 'Petal atas dan bawah muncul berbarengan,' katanya. Bukti dok sorn,
bahasa Thailand artinya bunga tumpuk, mampu berbunga serempak pernah Trubus
saksikan 3 kali. Yang pertama pada Januari 2007 di nurseri Godongijo, Sawangan,
Depok. Berikutnya di Kontes Adenium di Sanur, Bali, Agustus 2007. Yang terakhir
di nurseri Sabda Palon, Kunciran, Tangerang. Dok sorn bertaburan bunga setelah di
sambung di atas batang bawah berdiameter di atas 10 cm.
Itu artinya supaya si petal tumpuk berbunga optimal butuh perlakuan khusus.
Slamet menyarankan menyambung dok sorn pada batang bawah berdiameter minimal
10 cm. Biasanya 3-4 bulan setelah penyambungan, pertumbuhan vegetatif doxon
sangat dominan. 'Saat itulah doxon dipicu berbunga,' ujar Slamet. Caranya, tanaman
dipangkas berat. Hanya 3-4 calon mata tunas yang disisakan pada setiap cabang.
Sebelum pemangkasan, pastikan media belum melapuk. Bila media lapuk, ganti 2
minggu sebelum pangkas berat.
Selanjutnya tanaman dipupuk dengan NPK seimbang 20:20:20. Pemupukan
dengan frekuensi seminggu 2 kali selama sebulan. 'Karena doxon butuh energi ekstra,
dosis pupuk 2 kali dosis adenium pada umumnya,' ujar ayah 2 anak itu. Artinya, bila
dosis anjuran 1 g/l, maka untuk si tumpuk menjadi 1,5-2 g/l. Pemupukan seimbang
itu bertujuan memulihkan tanaman pascapemangkasan. Pada bulan kedua ganti
komposisi pupuk menjadi NPK 6:30:30, dengan dosis dan frekuensi sama.
Tepat waktu
Di Thailand, Anant Kulchaiwatna, pemilik Nabanant Plants Nursery,
membungakan doxon dengan cara mirip. Sang penari disambung pada batang bawah
dengan caudek minimal 9 cm lalu disuburkan. Setelah itu dilakukan pemangkasan.
Pascapemangkasan tanaman diberi pupuk N seimbang dengan frekuensi seminggu
sekali selama sebulan. Setelah itu komposisi pupuk diganti dengan P dan K tinggi.
Anant menggunakan NPK 10:40:40. Biasanya 2,5 bulan kemudian doxon mulai
berbunga serempak.
Waktu yang tepat untuk memacu adenium tumpuk berbunga sebaiknya awal
musim kemarau. Risiko busuk akibat pemangkasan rendah. Bila awal musim
kemarau jatuh pada Mei maka si tumpuk bakal berbunga serempak pada Agustus-
September. Di kebun komersial perlakuan bisa sepanjang waktu. Itu dilakukan di
bawah naungan plastik UV yang mampu meneruskan 98% cahaya. Penggunaan UV
sekaligus lindungi dari guyuran hujan. (TRUBUS/ Destika Cahyana/Peliput: Evy
Syariefa)