Laporan Frame Relay Topologi Design Sendiri - Cha 3tkja
Laporan Frame Relay Topologi Design Sendiri - Cha 3tkja
Mata Pelajaran: Diagnosa WAN Frame Relay - Packet Tracer : Kelas: 3 TKJ A
SMKN 1 Cimahi Topologi Design Sendiri Pemateri: P.Rudi / B.Netty
1. TUJUAN
2. PENDAHULUAN
Frame Relay menawarkan alternatif bagi teknologi Sirkuit Sewa lain seperti jaringan
X.25 dan sirkuit Sewa biasa. Kunci positif teknologi ini adalah:
Sirkuit Virtual hanya menggunakan lebar pita saat ada data yang lewat di dalamnya,
banyak sirkuit virtual dapat dibangun secara bersamaan dalam satu jaringan transmisi.
Kehandalan saluran komunikasi dan peningkatan kemampuan penanganan error pada
perangkat-perangkat telekomunikasi memungkinkan protokol Frame Relay untuk
mengacuhkan Frame yang bermasalah (mengandung error) sehingga mengurangi data
yang sebelumnya diperlukan untuk memproses penanganan error.
Proposal awal mengenai teknologi Frame Relay sudah diajukan ke CCITT semenjak
tahun 1984, namun perkembangannya saat itu tidak signifikan karena kurangnya interoperasi dan
standarisasi dalam teknologi ini. Perkembangan teknologi ini dimulai di saat Cisco, Digital
Equipment Corporation (DEC), Northern Telecom, dan StrataCom membentuk suatu konsorsium
yang berusaha mengembangkan frame relay. Selain membahas dasar-dasar protokol Frame
Relay dari CCITT, konsorsium ini juga mengembangkan kemampuan ini untuk berinteroperasi
pada jaringan yang lebih rumit. Kemampuan ini di kemudian hari disebut Local Management
Interface (LMI).
Format Frame Relay
Flags
Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan dengan
bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk mematikan bilangan
tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan prosedur Bit-stuffing dan Bit-
destuffing.
Address
Data
Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang panjangnya
bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096 oktet.
Frame Check Sequence
Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini dihitung perangkat
sumber dan diverifikasi oleh penerima.
1 unit PC
Aplikasi Packet Tracer
4. LANGKAH KERJA
Topologi
Skenario:
Sebuah Perusahaan bernama PT Thesky memiliki 3 kantor Cabang, Yakni kantor cabang
Palembang, Cimahi dan Denpasar. Pemilik PT Thesky menginginkan ke-3 kantor cabangnya
bisa saling terkoneksi, Namun karena jarak yang jauh, Network Designer merekomendasikan
agar PT Thesky menggunakan Teknologi Frame Relay. Disini Network Administrator harus bisa
mengkonfigurasikan frame relay cloud dan router di masing-masing kantor cabang PT Thesky
agar bias saling berkomunikasi.
Tabel Koneksi Frame Relay
Ke
R Palembang R Cimahi R Denpasar
Dari
DLCI 201 DLCI 301
R Palembang
100.100.100.1 100.100.100.1
DLCI 102 DLCI 302
R Cimahi
100.100.100.2 100.100.100.2
DLCI 103 DLCI 203
R Denpasar
100.100.100.3 100.100.100.3
Kemudian buka aplikasi Packet Tracer dan membuat simulasi topologi yang diberikan
Setelah itu, konfigurasikan setiap router
Dengan melakukan praktek ini, kita mengetahui, bahwa dengan menggunakan topologi
frame relay kita dapat menghubungkan lebih dari 2 router. Adapun yang harus kita ketahui, pada
topologi frame relay untuk menghubungkan router dengan router yang lain menggunakan DLCI
number . DLCI number dapat digunakan untuk mengatur dapat terkoneksi atau tidaknya router
pada topologi frame relay .