Anda di halaman 1dari 10

Tanggal: 04 April 2011 Laporan Diagnosa WAN Nama: Evelin Rosalina

Mata Pelajaran: Diagnosa WAN Frame Relay - Packet Tracer : Kelas: 3 TKJ A
SMKN 1 Cimahi Topologi Design Sendiri Pemateri: P.Rudi / B.Netty

1. TUJUAN

 Siswa dapat mengerti fungsi dari Frame Relay


 Siswa dapat mengkonfigurasikan Frame Relay
 Siswa dapat mengimplementasikan fungsi Frame Relay pada topologi yang dibuat

2. PENDAHULUAN

Frame Relay adalah protokol packet-switching yang menghubungkan perangkat-


perangkat telekomunikasi pada satu Wide Area Network (WAN). Protokol ini bekerja pada
lapisan Fisik dan Data Link pada model referensi OSI. Protokol Frame Relay menggunakan
struktur Frame yang menyerupai LAPD, perbedaannya adalah Frame Header pada LAPD
digantikan oleh field header sebesar 2 bit pada Frame Relay.

Keuntungan Frame Relay

Frame Relay menawarkan alternatif bagi teknologi Sirkuit Sewa lain seperti jaringan
X.25 dan sirkuit Sewa biasa. Kunci positif teknologi ini adalah:
 Sirkuit Virtual hanya menggunakan lebar pita saat ada data yang lewat di dalamnya,
banyak sirkuit virtual dapat dibangun secara bersamaan dalam satu jaringan transmisi.
 Kehandalan saluran komunikasi dan peningkatan kemampuan penanganan error pada
perangkat-perangkat telekomunikasi memungkinkan protokol Frame Relay untuk
mengacuhkan Frame yang bermasalah (mengandung error) sehingga mengurangi data
yang sebelumnya diperlukan untuk memproses penanganan error.

Standarisasi Frame Relay

Proposal awal mengenai teknologi Frame Relay sudah diajukan ke CCITT semenjak
tahun 1984, namun perkembangannya saat itu tidak signifikan karena kurangnya interoperasi dan
standarisasi dalam teknologi ini. Perkembangan teknologi ini dimulai di saat Cisco, Digital
Equipment Corporation (DEC), Northern Telecom, dan StrataCom membentuk suatu konsorsium
yang berusaha mengembangkan frame relay. Selain membahas dasar-dasar protokol Frame
Relay dari CCITT, konsorsium ini juga mengembangkan kemampuan ini untuk berinteroperasi
pada jaringan yang lebih rumit. Kemampuan ini di kemudian hari disebut Local Management
Interface (LMI).
Format Frame Relay

Struktur Frame pada Frame Relay

Format Frame Relay terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:

 Flags

Membatasi awal dan akhir suatu frame. Nilai field ini selalu sama dan dinyatakan dengan
bilangan hexadesimal 7E atau 0111 1110 dalam format biner. Untuk mematikan bilangan
tersebut tidak muncul pada bagian frame lainnya, digunakan prosedur Bit-stuffing dan Bit-
destuffing.

 Address

Terdiri dari beberapa informasi:


1. Data Link Connection Identifier (DLCI), terdiri dari 10 bita, bagian pokok dari header Frame
Relay dan merepresentasikan koneksi virtual antara DTE dan Switch Frame Relay. Tiap koneksi
virtual memiliki 1 DLCI yang unik.
2. Extended Address (EA), menambah kemungkinan pengalamatan transmisi data dengan
menambahkan 1 bit untuk pengalamatan
3. C/R, menentukan apakah frame ini termasuk dalam kategori Perintah (Command) atau
Tanggapan (Response)
4. FECN (Forward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang dibuang
karena terjadinya kongesti di jaringan tujuan
5. BECN (Backward Explicit Congestion Notification), indikasi jumlah frame yang mengarah ke
switch FR tersebut tetapi dibuang karena terjadinya kongesti di jaringan asal
6. Discard Eligibility, menandai frame yang dapat dibuang jika terjadi kongesti di jaringan

 Data

Terdiri dari data pada layer di atasnya yang dienkapsulasi. Tiap frame yang panjangnya
bervariasi ini dapat mencapai hingga 4096 oktet.
 Frame Check Sequence

Bertujuan untuk memastikan integritas data yang ditransmisikan. nilai ini dihitung perangkat
sumber dan diverifikasi oleh penerima.

3. ALAT DAN BAHAN

 1 unit PC
 Aplikasi Packet Tracer

4. LANGKAH KERJA

 Topologi

 Skenario:

Sebuah Perusahaan bernama PT Thesky memiliki 3 kantor Cabang, Yakni kantor cabang
Palembang, Cimahi dan Denpasar. Pemilik PT Thesky menginginkan ke-3 kantor cabangnya
bisa saling terkoneksi, Namun karena jarak yang jauh, Network Designer merekomendasikan
agar PT Thesky menggunakan Teknologi Frame Relay. Disini Network Administrator harus bisa
mengkonfigurasikan frame relay cloud dan router di masing-masing kantor cabang PT Thesky
agar bias saling berkomunikasi.
 Tabel Koneksi Frame Relay
Ke
R Palembang R Cimahi R Denpasar
Dari
DLCI 201 DLCI 301
R Palembang
100.100.100.1 100.100.100.1
DLCI 102 DLCI 302
R Cimahi
100.100.100.2 100.100.100.2
DLCI 103 DLCI 203
R Denpasar
100.100.100.3 100.100.100.3

 Kemudian buka aplikasi Packet Tracer dan membuat simulasi topologi yang diberikan
 Setelah itu, konfigurasikan setiap router

o Konfigurasi pada router Palembang

o Konfigurasi pada router Cimahi


o Konfigurasi pada router Denpasar

 Kemudian, setting frame relay

o Pada interface serial0


o Pada interface serial1

o Pada interface serial2


 Konfigurasi koneksi frame relay, kita lakukan konfigurasi di Connections  pilih Frame
Relay, lalu sesuaikan jalur dengan soal yang diberikan sebelumnya

 Konfigurasi pun selesai.


5. HASIL KERJA

 Lakukan uji koneksi pada masing-masing router

o Uji koneksi dari router Palembang

o Uji koneksi dari router Cimahi

o Uji koneksi dari router Denpasar


6. KESIMPULAN

Dengan melakukan praktek ini, kita mengetahui, bahwa dengan menggunakan topologi
frame relay kita dapat menghubungkan lebih dari 2 router. Adapun yang harus kita ketahui, pada
topologi frame relay untuk menghubungkan router dengan router yang lain menggunakan DLCI
number . DLCI number dapat digunakan untuk mengatur dapat terkoneksi atau tidaknya router
pada topologi frame relay .

Anda mungkin juga menyukai