Anda di halaman 1dari 6

Hamas, akronim dari Harakat al-Muqawwamatul Islamiyyah (bahasa Arab: ‫حركة المقاومة‬

‫ االسالمية‬, secara harfiah "Gerakan Pertahanan Islam" dan kata Arab untuk 'ketekunan'), adalah
sebuah gerakan dan partai politik Palestina berhaluan Islamis yang dibentuk pada tahun 1987
untuk melakukan perlawanan terhadap pendudukan Israel di Palestina. Pada tahun 2006, partai
ini memenangkan pemilu parlemen Palestina. Sejak awal Februari 2007, kelompok ini terlibat
konflik dengan kelompok Fatah akibat kekalahan kelompok Fatah di pemilu parlemen 2006.

Selain sebagai partai politik, Hamas juga merupakan lembaga sosial (firqah ijtima'iyyah).

Syekh Ahmad Yassin, salah satu pendiri Hamas, yang dibunuh Israel pada tanggal 22 Maret
2004, adalah seorang guru kelahiran 1 Januari 1929, yang mencatatkan organisasi Mujama al-
Islami Hamas ini secara legal di Israel pada 1978. Ia berpijak ke Ikhwanul Muslimin yang
didirikan Hasan al-Banna pada 1928 di Mesir. Pemerintah Israel kala itu justru menyokong
Hamas, yang hanya berkutat di bidang sosial, moral, dan pendidikan. Tel Aviv juga
memanfaatkan Hamas untuk menyaingi kepopuleran Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)
yang dipimpin Yasser Arafat.

Matthew Levitt dalam bukunya, Hamas: Politics, Charity, and Terrorism in the Service of Jihad,
menulis, Hamas yang akronim dari Harakat al-Muqawama al-Islamiya atau Gerakan Perlawanan
Islam didirikan pada 14 Desember 1987. Organisasi ini merupakan pengembangan dari Ikhwanul
Muslimun—yang berpusat di Mesir—cabang Palestina.

Berkembang sebagai organisasi karitas, Hamas diam-diam juga berkembang sebagai organisasi
bersenjata. Hal ini baru terkuak di akhir 1987. Yassin, alumnus Universitas Al-Azhar, Mesir,
meluncurkan Harakat Muqawama al-Islamiya — disingkat Hamas — yang berarti Gerakan
Perlawanan Islam.

Tujuan pendirian Hamas dicantumkan di aktanya: "mengibarkan panji-panji Allah di setiap inci
bumi Palestina". Dengan kata lain: melenyapkan bangsa Israel dari Palestina dan menggantinya
dengan negara Islam. Hamas baru ini dibidani Yassin dan tujuh orang berpendidikan tinggi:
Abdul Aziz al-Rantissi (dokter spesialis anak), Abdul Fatah Dukhan dan Muhammad Shamaa
(keduanya guru), Isa Nashar dan Abu Marzuq (insinyur mesin), Syekh Salah Silada (dosen), dan
Ibrahim al-Yazuri (farmakolog).

Hamas didirikan sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap organisasi-organisasi perlawanan


Palestina yang lebih dahulu dalam menghadapi Israel. Mereka dinilai lembek dan cenderung
kompromistis. Fatah, misalnya, membuka dialog dengan Israel.

Peluncuran Hamas menemukan momentumnya dengan kebangkitan Intifadah I, yang bergolak di


sepanjang Jalur Gaza. Anak-anak Palestina tak gentar melawan tentara Israel dengan batu-batu
sekepalan tangan. Sejak itu, sayap-sayap militer Hamas beroperasi secara terbuka. Mereka
meluncurkan sejumlah serangan balasan—termasuk bom bunuh diri—ke kubu Israel.

Pada Agustus 1993, Arafat duduk semeja dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin.
Hasilnya adalah Deklarasi Oslo. Rabin bersedia menarik pasukannya dari Tepi Barat dan Jalur
Gaza serta memberi Arafat kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa
"memerintah" di kedua wilayah itu. Arafat "mengakui hak Negara Israel untuk eksis secara aman
dan damai". Hamas tidak menyetujui perjanjian ini.

Pada Januari 2006, Hamas melangkah ke arena politik formal. Secara mengejutkan, mendulang
kemenangan—meraih 76 dari 132 kursi dalam pemilihan anggota parlemen Palestina. Hamas
mengalahkan Fatah, partai berkuasa sebelum pemilu saat itu. Kabinet yang didominasi orang
Hamas terbentuk. [1]

 Mahmoud al-Zahar
 Sheikh Ahmed Yassin
 Yahya Ayyash
 Abdullah Yusuf Azzam
 Abdel Aziz al-Rantissi
 Khaled Meshal
 Ismail Haniya

 HAMAS.. Ketika Sejarah dan Letak Geografis Menjadi Saksi

 Sebelum 21 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 14 Desember 1987 lahir gerakan
perlawanan Islam HAMAS, guna mengemban beban berat pada saat hati bangsa Palestina
dalam keadaan terluka dan dirundung kesedihan. Pada awal berdirinya HAMAS,
bertujuan untuk kemerdekaan bumi dan warga Palestina dari penjajahan Zionis, dan
dengan penuh keteguhan dan keyakinan berusaha melakukan perlawanan terhadap
penjajahan Zionis yang didukung oleh kekuatan penjajahan Amerika dan sekutu.
HAMAS memainkan peranan yang sangat penting dalam usaha mengembalikan bumi
dan negeri Palestina bahkan menjadi simbol perlawanan yang gigih terhadap entitas
Zionis. Sepanjang sejarahnya gerakan ini telah berhasil melakukan berbagai langkah dan
strategi untuk mengembalikan permasalahan Palestina pada asal usulnya; Arab dan Islam.
Dan mengembalikan anggapan pasukan perlawanan Palestina dan kewibawaannya, serta
melepaskan beban pada seluruh kelompok yang melakukan kerja sosial dan sukarela di
bumi Palestina.

 Sekalipun semenjak awal kelahirannya berbagai usaha diskriminasi dan penghentian


terhadap gerakan ini terus terjadi, namun HAMAS mampu melakukan terobosan yang
beragam di bumi dan negeri Palestina, apalagi setelah berhasil menjadi kontestan pemilu
dan mulai berkontribusi dalam kancah politik, aktivitas sosial dan militer di Palestina;
HAMAS menjadi tonggak perubahan sistem politik di Palestina dan bahkan kekuatan
yang mampu menggetarkan kekuatan lokal dan internasional, seperti yang dilaporkan
oleh para koresponden politik internasional.

 Intifadhah HAMAS

 Ketika terjadi intifadhah pertama yang dimunculkan oleh HAMAS, permasalahan di


Palestina menjadi sebuah isu terbaru menuju pembicaraan yang lebih luas terutama pada
dua tingkat negara; Arab dan Islam. Terutama setelah berbagai usaha dilakukan, namun
tidak mampu mengetuk hati para pemimpinnya; baik dalam bentuk yang kongkret atau
sekedar memberikan pengaruh pada saat konferensi tingkat tinggi Arab secara berturut-
turut.

 Adapun Zionis israel, sejak didirikannya HAMAS menghadapi persoalan baru pada
realitas perlawanan Palestina yaitu munculnya perlawanan yang sengit dari anak-anak
bangsa Palestina yang dipimpin oleh HAMAS. Dan hal tersebut sangat berbeda dengan
sebelumnya, karena perlawanan saat itu datang dari negara-negara tetangga dan dunia
luar yang dipimpin oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan gerakan Fatah.

 Dan bahkan lahirnya HAMAS pada tahun 87 yang lalu membuat entitas Zionis
tercengang, terutama terhadap gerakannya yang mampu membuat zona aman terhadap
pasukan Arab, perhitungan dari PLO terhadap perbatasan Arab tanpa perhitungan adanya
perlawanan dari dalam bangsa Palestina itu sendiri.

 Sejarah yang membanggakan

 Para analis dan pengamat memberikan banyak penilaian terhadap gerakan HAMAS
dalam sejarahnya yang penuh dengan ketegaran dan prestasi, walaupun konspirasi Arab
dan internasional terus berdatangan terutama ketika HAMAS berhasil memenangkan
Pemilu legislatif dan memindahkan tampuk kekuasaan yang dikuasai oleh Fatah dengan
cara demokrasi kepada HAMAS.

 Karena itulah, ketika tingkat partisipasi Hamas masuk dalam kancah politik semakin
kuat, dan berkontribusi pada Pemilihan Umum di Palestina dan menampakan peran
politiknya, dan melakukan persiapan militer secara kontinyu; menjadi titik tolak
perubahan terhadap berbagai fakta dan persoalan di bumi Palestina, terutama setelah
sekian lama bangsa Palestina terkekang, usaha-usaha perdamaian yang mandek serta tipu
daya yang mulai terkuak di hadapan bangsa Palestina yang sedang kebingungan.

 Untuk mengakhiri semua permainan ini di bumi Palestina dan adanya usaha
penghancuran dengan harga yang sangat murah. HAMAS dengan logikanya yang kuat
dalam kancah politik di Palestina dan memutuskan untuk berpartisipasi dalam pemilihan
legislatif, para analis menganggapnya sebagai lompatan yang menakjubkan, sangat tepat
dan mulai adanya perkembangan dalam ideologi gerakan itu sendiri, dan ini merupakan
lompatan yang mencerminkan akan metode baru terhadap masalah di Palestina. Dan
HAMAS masuk dalam gerakan yang dinamakan dengan “Perubahan dan Reformasi”
yaitu sebuah usaha untuk melakukan perubahan yang kongkret terhadap bumi Palestina
yang telah bersimbah kotoran korupsi dan kenyataan yang pahit menuju kenyataan yang
terang dan aman.

 Dan pembentukan Hamas dalam kehidupan politik memberikan kejutan bagi banyak
kalangan orang; lokal, internasional bahkan Palestina itu sendiri, terutama ketika
teramputasi nya monopoli politik yang telah dimainkan oleh gerakan Fatah yang
menganggap pilihan damai dengan penjajah Zionis merupakan tindakan strategis dan
final, yang mana HAMAS menganggap perannya tersebut sebagai langkah mundur dari
kekuasaan dan bertentangan dengan prinsip-prinsip dan hak-hak bangsa Palestina.
 Dr Walid Al-Mudallal, Seorang analis politik berkata: “Bahwa masuknya HAMAS dalam
kancah politik mampu menghentikan stagnasi yang terjadi dalam berbagai kesepakatan
dan menganggapnya sebagai sebuah kemajuan terhadap prinsip-prinsip dan proses politik
di Palestina”.

 Beliau menambahkan: “HAMAS semenjak berdirinya mampu memberikan suasana baru


dalam kondisi keamanan di Palestina dan membawa keseimbangan terhadap teori
keamanan yang telah tertimpa keraguan dan ke samar-samaran, sementara itu pihak
Palestina -pihak Fatah- telah memberikan jaminan keamanan terhadap Zionis”, dan
disebutkan pula bahwa: “HAMAS telah berpaling menjadi pemain kunci di daerah
konflik, dan telah menjadi jantung politik Palestina.”

 Dan dari arah yang sama, seorang penulis dan analis politik Hassan Abdo berkata; bahwa
HAMAS telah menjadi jantung dari sistem politik Palestina dan kekuatan yang sangat
diperhitungkan pada tingkat global dan regional.

 Beliau menegaskan: Bahwa di antara nilai positif dari HAMAS adalah karena mampu
mempertahankan agenda politik tanpa ada keraguan dan kemunduran sedikit pun,
walaupun berbagai tekanan terhadap mereka terus berdatangan, termasuk blokade dan
dukungan dari gerakan Fatah untuk menggulingkan pemerintahannya. Dia
menambahkan: “HAMAS” mampu mempertahankan programnya yang tidak pernah
diduga oleh dunia internasional. Bahkan, “HAMAS” terlibat dalam kancah politik,
khususnya perjuangan dengan gigih tanpa ada keraguan dan pantang mundur untuk
membela hak-hak warga Palestina dan menghidupkan politik yang diemban dengan
penuh tanggung jawab.

 Kebijakan perlawanan

 Adapun terhadap permasalahan bumi Palestina, sejak kelahirannya, HAMAS berhasil


menelurkan berbagai macam poin; mampu menghilangkan kebuntuan politik terhadap
permasalahan bumi Palestina baik secara positif maupun secara kualitasnya;
mengembalikan permasalahan bumi Palestina pada lingkup negara-negara Arab dan
Islam; dan mengembalikan anggapan yang baik terhadap pasukan perlawanan setelah
mengalami stagnasi dalam waktu yang begitu panjang.

 Seorang penulis yang bernama Ibrahim Abu Al Hayja, berpendapat bahwa HAMAS telah
berhasil melipat gandakan logika kompromi yang digunakan lebih dari dua puluh tahun,
yang sejak itu pemerintahan yang ada belum mampu memberikan kepuasan atas hak-hak
warga Palestina, dan sejak awal berdirinya, HAMAS terfokus pada faktor-faktor
kekuatan dan pencegahan tehadap kelemahan yang telah dialami oleh Palestina, dan
berhasil mencounter masyarakat Internasional dalam menyampaikan berita yang tidak
adil (zhalim) terhadap bangsa Palestina dan tidak sepadan dengan tujuan dan aspirasi
rakyat Palestina.

 HAMAS mampu mencapai berbagai prestasi terutama dalam meluruskan proses politik
dan mencari pengaruh di dalamnya, khususnya yang berkaitan dengan prinsip-prinsip
nasional dan pengakuan terhadap entitas, negosiasi dan reformasi di tubuh PLO, pemilu-
pemilu dan hubungan internasional; dengan melakukan pembaharuan terhadap prinsip-
prinsip negara Palestina setelah coaba dihilangkan akibat beragam negosiasi dan
diskriminasi.

 HAMAS mampu menangani berbagai dimensi permasalahan yang dihadapi bangsa


Palestina dan mengembalikan hak-hak negara pantang mundur dan tanpa mengurangi
hak-hak nasional dan agenda perlawanan yang dibangunnya; yaitu ketika diangkatnya
konsensus internasional tentang hak warga dan negara Palestina dan hak-hak para
pengungsi.

 Pengakuan

 Semua tekanan internasional telah dihadapi oleh HAMAS yang terus menolak mentah-
mentah akan keberadaan entitas Zionis, sehingga opini dunia menyadari bahwa HAMAS
merupakan kekuatan dan merupakan suara nurani rakyat Palestina yang sebenarnya. Dan
tidak adanya pengakuan terhadap entitas Zionis menjadi permasalahan serius akan
kemusnahan seluruh entitas Yahudi dan Zionis di dalam negeri Palestina.

 Sementara itu, HAMAS terus bekerja secara gigih untuk menta’shil ideologi dan
keimanan yang bertolak belakang dengan lawannya, terutama dalam menjalin hubungan
dengan orang-orang Yahudi, dan mengangkat keimanan bangsa Palestina serta
melakukan rehabilitasi bumi Palestina sehingga mendapatkan pengakuan secara definitif
oleh dunia internasional; suatu kegagalan yang dilakukan oleh gerakan Fatah adalah
karena mengakui keberadaan entitas Zionis lebih dari 70% dari tanah dan bumi Palestina,
tanpa ada pengakuan sama sekali dari pihak Zionis keberadaan negara Palestina, bahkan
pengakuan terhadap bencana kemanusiaan dan kejahatan yang mereka lakukan atas
warga dan anak-anak dari bangsa Palestina.

 Perlawanan…

 Adapun dari segi perlawanan, HAMAS mampu melahirkan sayap militer yang beraneka
ragam, terutama dalam usaha memobilisasi perannya dan membela hak-hak bangsa
Palestina tanpa melakukan diskriminasi dan penindasan, memelihara senjata perlawanan
dan memberikan dukungan dan bantuan penuh baik materi, militer dan moral serta
melakukan pengembangan perangkat dan strategi militer, sehingga tentara Zionis
berkeyakinan bahwa pasukan perlawanan Palestina merupakan tentara yang aktif dan
terstruktur serta disiplin.

 Sekalipun seluruh perkembangan di lapangan dan politik di Palestina yang penuh berkah
seperti demikian, namun gerakan HAMAS terus mengalami perkembangan hingga
menjadi lebih luas dan bahkan penyebaran ideologinya terus merambah ke tengah
masyarakat dan semakin luas jangkauannya, organisasinya terus tumbuh dari hari ke hari,
sehingga mampu menelurkan pengakuan dari warga Palestina dan menjadikan gerakan
HAMAS mendapat dukungan yang lebih luas, terutama pada tingkat negara Arab, Islam
dan lokal.
 Dan HAMAS hingga kini masih terus bergerak menuju kemenangan dan kemerdekaan,
dan masih menyuarakan keprihatinan bangsa Palestian kepada seluruh bangsa, berusaha
mempertahankan kehormatan dunia Arab dan dunia Islam seluruhnya, sehingga –
keberadaannya- menjadi duri tetapi pedang yang tajam di hadapan para penjajah, dan
bahkan telah menjadi jembatan yang mampu menghentikan ideologi dan ekspansi Zionis
yang berusaha menguasai negeri Palestina, negara-negara Arab dan negara-negara Islam
yang ada disekitarnya.

Anda mungkin juga menyukai