IV. Tujuan
a. Tujuan kegiatan I:
1. Mengamati proses difusi zat padat (molekul K-Permanganat dalam air)
2. Mengamati proses difusi gas (minyak wangi)
Kegiatan II:
1. Semua peralatan disusun.
2. Selopan (membran semi permeabel) diikatkan ke mulut corong tistel dengan
bantuan benang.
3. Sukrosa dimasukkan ke dalam corong tistel dengan bantuan corong sampai
batas tertentu (sedikit di atas gelas kimia).
4. Masukkan corong tistel ke dalam gelas kimia yang berisi penuh air.
5. Diukur tinggi permukaan larutan sukrosa pada corong tistel dan diberi tanda.
6. Permukaan sukrosa di dalam corong tistel diprhatikan dan diamati bagaiman
tinggi permukaan sukrosa setelah 10,20, dan 30 menit.
7. Dibuat tabel data hasil pengamatan tinggi larutan sukrosa dan dibuat
grafiknya.
Kegiatan III:
1. Dibuat balok kentang dengan ukuran 0,5 cm ¿ 0,5 cm ¿ 2 cm sebanyak 9
buah.
2. Disediakan larutan gula 5 % dan 15 %.
3. Disediakan tiga petri dish berturut-turut berisi air, larutan gula 5 %, dan 15 %.
4. Kedalam petri dish masing-masing dimasukkan tiga balok kentang dan dicatat
waktunya.
5. Setelah 20 menit, balok kentang dikeluarkan dan diukur panjangnya.
6. Ukuran panjang kentang yang baru, dimasukkan ke dalam tabel dan dibuat
grafiknya.
90
80
70
Diameter (mm)
60 Utara
50 Timur
40 Selatan
30 Barat
20
10
0
0 5 10 15 20
Waktu (menit)
Kalium-permanganat yang dilarutkan dalam air pada petri dish dalam waktu
lima menit menyebar dan membentuk diameter sepanjang 30 mm ke arah utara, 35
mm ke arah timur, 35 mm ke arah selatan, dan 35 mm kearah barat. Proses ini dapat
diamati pada grafik difusi K-permanganat di atas. Dalam waktu 10 menit, K-
permanganat telah menyebar memenuhi petri dish. Diameter yang dibentuk oleh K-
permanganat tersebut tidak sama pada masing-masing arah karena letak petri dish
tidak pada tempat yang datar.
Proses penyebaran K-permanganat ini sangat dipengaruhi oleh air itu sendiri.
Dalam hal ini, partikel airlah yang bergerak lebih cepat ke arah molekul K-
permanganat. Kesempatan air bergerak ke arah K-permanganat sangat bergantung
pada kepada konsentrasi (jumlah per unit volum) air dan celah antar partikel air dan
pertikel K-permanganat. Pada awalnya, konsentrasi air lebih besar dari konsentrasi K-
permanganat, tetapi ketika partikel air berbaur dengan partikel K-permanganat,
konsentrasi keduanya menjadi sama. Hal ini dapat dilihat pada grafik difusi K-
permanganat di atas. Dalam waktu 15 menit, diameter yang dibentuk oleh K-
permanganat telah sampai pada titik maksimum (titik terluar lingkaran petri dish)
yang berarti air dan pertikel K-permanganat telah bercampur scara homogen dan
mencapai titik keseimbangan. Pada titik tersebut, kedua jenis partikel tetap bergerak,
tetapi kesempatan partikel air ke satu arah akan sama dengan kesempatan untuk
bergerak ke arah sebaliknya. Hal selanjutnya yang diamati ialah arah kekeruhan di
dalam air tersebut dan didapati bahwa arah kekeruhan bermula dari pusat petri dish,
tempat diletakkannya kristal K-permanganat ke arah tepi petri dish yang masih
terdapat banyak air.
4 56 5
4
5 105 3
6 120 2
1
7 128 0
8 135 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150
Waktu (s)
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, aroma minyak wangi pertama kali
tercium oleh pengamat dengan posisi paling dekat dengan wilayah yang diperciki
mminyak wangi. Dari grafik difusi, terlihat bahwa semakin bertambah waktu, maka
jarak persebaran aroma minyak wangi semakin jauh pula, terbukti dengan terciumnya
aroma minyak wangi oleh pengamat terakhir yang posisinya paling jauh dari tempat
minyak wangi depercikkan seiring dengan bertambahnya waktu.Terciumnya aroma
minyak wangi ini dikarenakan perpindahan pertikel-partikel udara yang mengandung
minyak wangi (larutan minyak wangi). Perpindahan aroma minyak wangi dari satu
tempat ke tempat lain ini terjadi karena difusi gas. Konsentrasi minyak wangi pada
wilayah yang diperciki minyak wangi tersebut menjadi lebih tinggi jika dibandingkan
dengan wilayah lain di sekitarnya dan konsentrasi tersebutlah yang menyebabkan gas
dengan minyak wangi bergerak ke arah wilayah udara tanpa minyak wangi atau
dengan konsentrasi minyak wangi nol, sehingga aroma minyak wangi sampai dari
satu pengamat ke pengamat lainnya.
Kegiatan II:
Tabel 3. Perubahan Tinggi Glukosa pada Peristiwa Osmosis
Waktu Perubahan tinggi sukrosa
(menit) (mm)
120 10
140
120
100
Jarak (cm )
80
60
40
20
0
0 2 4 6 8 10 12
Waktu (menit)
Kegiatan III:
Tabel 4. Pertambahan Panjang Balok Kentang
Pelarut Waktu Panjang awal Panjang akhir Rata-rata
(menit) balok balok kentang panjang akhir
kentang (cm) (cm)
1 2 3 3 1 2
Air 2 2 2 2 4 2 3
3.5
Disusun Oleh:
Lila Tri Lestari (06071009007)