Anda di halaman 1dari 10

Jawaban Mikrobiologi latihan 1:

3. Untuk menampung semua jasad hidup yang sukar dimasukkan dalam golongan tumbuhan atau
binatang.
4. Kepentingan mikroba bagi manusia:
a) Agensia bio-geokimia:
- perombak bahan organik
- pelapukan batuan dan pembentukan tanah
- transformer unsur seperti N, S dan Fe
- pembentukan bahan organik pemula
- penghasil bahan- bahan seperti minyak bumi
b) Agensia penyakit manusia, binatang dan tumbuhan
c) Penghasil bahan seperti antibiotika dan hormone

5. sebutkan paling sedikit 10 contoh produk yang diproduksi dengan bantuan mikroba.
 Dalam bidang makanan dan minuman :
1. Keju
2. Visin
3. Yoghurt
4. Tempe
5. Anggur
 Dalam bidang industry obat-obatan :
6. Antibiotika
7. Insulin
8. Vaksinasi
 Dalam bidang pertanian :
9. Pupuk hayati
10. Biopestisida
11. Kompos
 Dalam bidang perikanan :
12. Keraginan
13. Terasi
14. Alginat
15. Pakan alami
6. Mikroba Penyelamat Alami Global Warming
Ditengah ramenya isu global warming, Himpunan Mahasiswa Biologi Institut Pertanian
Bogor (Himabio IPB) dan Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia
menyelenggarakan Seminar Nasional Sains Sebagai Penyelamat Lingkungan Senin (3/12)
di Auditorium Rektorat Kampus IPB Darmaga.
Seminar ini mendiskusikan jalan keluar menekan global warming di dunia melalui
berbagai aksi diantaranya dengan menanam tanaman hijau. Tanaman hijau menyerap
kelimpahan karbondioksida di udara, mengubahnya menjadi karbohidrat, selulosa serta
oksigen. Fiksasi kanbondioksida ini tidak hanya dilakukan oleh tanaman, sebagian besar
proses autotrofi dilakukan oleh mikroba. Selain cara konvensional, metode non
konvensional menjerat karbondioksida bisa dilakukan dengan memanfaatkan biota laut
yaitu ganggang (algae). "Lebih dari 90 persen kontribusi laut dalam menyusun biosfer.
Paling banyak fiksasi karbondioksiada terjadi di Laut. Mikroorganisme khususnya
ganggang menggunakan karbondioksida di udara untuk proses autotropik. Oleh karenan
itu, laut dianggap sebagai tempat pembenaman raksasa karbondioksida," kata Guru Besar
Departemen Biologi Institut Pertanian Bogor, Prof.Dr.Ir. Antonius Suwanto. Vinlandia
telah membudidayakan ganggang pengganti kayu sebagai bahan baku kertas. Penggunaan
ganggang di sana mampu menekan upaya penebangan pohon di hutan. Tak heran hutan
Vinlandia tetap terjaga kelestariannya hingga kini.

alga hijau, dapat mengurangi efek global warmin


Antonius mengatakan mikroorganisme menempati hampir semua relung kehidupan dan
memainkan peranan penting dalam kesehatan planet bumi. Potensi pemanfaatan mikroba
ini sangat besar. Di Indonesia saja belum banyak penelitian tentang pemanfaatan
mikroba dari sumber air panas (hot spring). Padahal Indonesia memiliki banyak gunung
berapi dan sumber air panas. Antonius mencontohkan mikroba akuavex dari pegunungan
Dieng bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pohon buatan yang mengurangi
pencemaran karbondioksida. "Mikroba dapat menjadi penyebab atau korban, namun juga
dapat menjadi penyelamat alami mengatasi pemanasan global."

Antonius juga mengkritisi ilmu Biologi saat ini yang kehilangan arah fokusnya. "Ilmu
Biologi ibarat mata air yang mensuplai berbagai ilmu-ilmu hilir. Untuk menggiatkan
penemuan-penemuan baru di bidang Ilmu Biologi, perlu ada revitalisasi Ilmu Biologi
dalam perguruan tinggi," ujarnya.

Seminar yang dibuka Dr.Ir.Ibnul Qoyyim dan Perwakilan Direktorat Kemahasiswaan,


Ir.Bambang Riyanto ini juga menghadirkan pembicara lain seperti Prof.Dr.Ir.Irsal Ias,
M.S (Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian),
Prof.Dr.Ir. Mien Rifai (Emeritus Bidang Botani Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
dan Dr.Sutrisno (Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan
Sumberdaya Genetik Pertanian).
7. Mikroba mempunyai berbagai potensi yang dapat dimanfaatkan, salah satunya dalam bidang
pertanian. Pemanfaatan organisme renik ini telah digunakan dalam bio-teknologi dalam sektor
pertanian secara intensif dalam bentuk pupuk hayati, biopetisida, dan kompos.
Jawaban Mikrobiologi Latihan 2:

3. Yang menjadi keberatan pengikut teori abiogenesis terhadap percobaan Schultz dan Schwann
adalah percobaan dari Schultz dan Schwann melewatkan udara udara melalui cairan asam atau
basa kuat atau pipa yang di panaskan telah menyebabkan perubah pada udara yang tidak
memungkinkan mikroba hidup.

4. Peran Louis Pasteur terhadap perkembangan dunia mikroba yaitu dengan percobaan yang
dilakukan ia mampu membantah teori abiogenesis. Ia membuktikan bahwa mikroba berasal dari
organisme bukan benda mati.

5. Teori nutfah fermentasi


Pada zaman dahulu, orang memperbaiki mutu produk-produk fermentasinya dengan cara
mencoba-coba, tanpa menyadari bahwa mutu sesungguhnya bergantung kepada penyediaan
atau perbaikan kondisi bagi pertumbuhan mikroorganisme pelaku fermentasi tersebut. Berulah
setelah Pasteur menelaah peranan mikroorganisme dalam proses fermentasi pada pembuatan
anggur maka orang menjadi mengerti bahwa mikroorganisme itulah yang menyebabkan
terjadinya fermentasi.
Pada tahun 1850-an Pasteur menaruh perhatian pada pembuatan minuman anggur, yang
merupakan industri utama di Perancis. Ia membuktikaan ketidakbenaran generasi spontan, jadi
memastikan bahwa mikroorganisme merupakan penyebab fermentasi. Setelah memeriksa
banyak kelompok minuman anggur, maka dia menemukan berbagai mikroba. Pada tong-tong
fermentasi yang baik ternyata macam mikroba tertentu lebih menonjol, pada tong-tong.
Fermentasi yang jelek ditemukan macam lain pula. Pasteur menetapkan bahwa dengan seleksi
yang tepat terhadap mikroba yang bersangkutan maka dapat dipastikan bahwa akan diperoleh
hasil yang baik dan konsisten. Untuk mencapai hal ini,maka microbe yang sudah ada dalam sari
buah harus dihilangkan dan fermentasi yang baru dimulai dengan biakan, yaitu suatu
pertumbuhan mikroorganisme yang di ambil dari tong anggur yang dinilai baik. Pasteur
menyarankan agar menghilangkan tipe-tipe mikroba yang tidak di inginkan itu dengan
pemanasan, tang tidak sampai merusak aroma sari buah tetapi cukup tinggi untuk membunuh
mikroba. Ia menemukan bahwa perlakuan dengan suhu 62,80C selama setengah jam cukuplah
untuk mencapai hal tersebut. Kini proses tersebut dinamakan pasteurisasi, digunakan secara
meluas pada industri fermentasi. Tetapi yang paling di kenal adalah dimanfaatkan di industri
hasil susu, untuk membunuh jasad-jasad renik penyebab penyakit yang terdapat dalam susu dan
produk-produk susu.
Kesimpulan Teori Fermentasi :
Dapat disimpulkan pula bahwa pemilihan mikroorganisme yang sesuai akan menghasilkan
produk yang bagus. Setiap fermentasi memerlukan mikroba yang berbeda pula.

Fungsi fermentasi:

-menyelamatkan makanan dari barbagai masalah makanan

-penganekaragaman pangan
-memperpanjang masa penyimpanan

-meminimalkan kerugian

-menambah gizi makanan

6. Perbedaan fermentasi dan pembusukan:

Fermentasi:

+menggunakan mikrobia tertentu

+bahan yang diuraikan karbohidrat

+tidak menimbulkan bau busuk (menghasilkan CO2)

+dalam kondisi terkontrol

Pembusukan:

-semua mikrobia

-bahan yang diuraikan protein

-menimbulkan bau busuk (menghasilkan gas hidrogen sulfida, belerang, racun)

-tidak terkontrol

Enzim adalah substansi yang reaktif yang mengendalikan reaksi kimia fermentasi makanan.

Syarat yang digunakan untuk mikrobia:

-mampu tumbuh dengan cepat dalam substrat dan lingkungan yang kosong

-mudah membudidayakan dalam jumlah besar

-mikrobia memerlukan kondisi lingkungan yang sederhana

-mampu menghasilkan enzim yang diinginkan

Plasmolisis adalah keluarnya cairan dari sel yang menyebabkan sel itu kering dan mati

Contoh bakteri yang menguntungkan:

-Steptococcus lactis (pada mentega dan keju)


-Steptococcus thermophilus (pada yoghurt)

-Lactobacillus bulgaricus (pada keju)

-Rhizopus (pada tempe)

-Sacharomyces sereviceae (pada kecap dan tempe)

-Sacharomyces lactis (pada fermentasi susu)

-Acetobacter xyllium (pada nata de cocco)

Contoh bakteri merugikan (mikrobia kontaminan biasanya menghasilkan toxin):

-Pseudomonas cocovenans (pada tempe bongkrek)

-Aspergillus flavus (pada kacang tanah)

-Pinicillium citrinum (pada roti & biji-bijian)

-Phicia (pada wine)

-Torulops (pada susu)

-Candida (pada asinan)

-Clostridium botulinum (pada produk makanan kaleng)

Tujuan fermentasi secara khusus:

-mengendalikan pertumbuhan mikrobia

-mempertahankan gizi yang dikehendaki

-menciptakan kondisi kurang memadai untuk mikrobia kontaminan

7. Parasit adalah hewan renik yang dapat menurunkan produktivitas hewan yang ditumpanginya.
Parasit dapat menyerang manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid
adalah parasit yang menggunakan jaringan organisme lainnya untuk kebutuhan nutrisi mereka
sampai orang yang ditumpangi meninggal karena kehilangan jaringan atau nutrisi yang
dibutuhkan. Parasitoid juga diketahui sebagai necrotroph.

Parasit adalah merupakan organisme yang hidup pada organisme lain yang mengambil
makanan dari tubuh organisme tersebut, sehingga organisme yang tempatnya makan (inang)
akan mengalami kerugian. Parasitisme adalah hubungan dengan salah satu spesies parasit
dimana inangnya sebagai habitat dan merupakan tempat untuk memperoleh makanan atau
nutrisi, tubuh inang adalah lingkungan utama dari parasit sedangkan lingkungan sekitarnya
merupakan lingkungan keduanya (Kabata, 1985).

Secara umum penyakit dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu penyakit infeksi dan non
infeksi. Penyakit infeksi disebabkan oleh organisme hidup seperti parasit, jamur, bakteri, dan
virus dan penyakit non infeksi disebabkan oleh faktor non hidup seperti pakan, lingkungan,
keturunan dan penanganan (Afrianto dan Liviawaty, 2003).

Teori Nutfah Penyakit


Sebelum Pasteur berhasil membuktikan bahwa bakteri menjadi sebab beberapa penyakit,
banyak pengamatan yang cermat menentang keras adanya teori nutfah penyakit. Dalam tahun
1546 Fracastoro dari Verona (1483-1553) menyatakan bahwa penyakit dapat disebabkan oleh
jasad renik yang terlalu kecil untuk dapat dilihat yang dipindahkan (ditularkan) dari seseorang ke
orang lain. Pada tahun 1762 Von Plenzis dari Vienna tidak hanya mengemukakan bahwa
sesungguhnya makhluk hiduplah yang menjadi penyebab penyakit, tetapi juga berpendapat
bahwa berbagai jasad renik menimbulkan bermacam-macam penyakit pula. Konsepsi paratisme,
yakni adanya organisme yang hidup pada atau di dalam organisme lain dengan mengambil
nutrient dari padanya, tersebar luas dalam tahun 1700-an. Hal ini tercermin dalam karya tulis
Jonathan swift (1667-1745), seorang satiris Inggris pada awal ke 18.
Karena keberhasilan Pasteur dalam memecahkan masalah fermentasi maka pemerintah Prancis
memintanya untuk meneliti pebrine, penyakit pada ulat sutra yang menghancurkan industry
sutra yang penting di negara tersebut. Ternyata masalah itu rumit, dan selama beberapa tahun
ia mencari-cari pemecahannya dengan susah payah. Akan tetapi, pada akhirnya ia berhasil
mengisolasi jasad renik (suatu protozoa) penyebabnya. Pasteur bahkan meningkat lebih lanjut
dan menganjurkan kepada para petani ulat sutera agar mereka menyeleksi ulat-ulat baru yang
sehat dan bebas penyakit untuk menghindari penyakit itu.
Kemudian Pasteur (1877) menangani masalah anthraks, penyakit pada sapi, domba, dan
terkadang manusia. Setelah mengamati penyebab penyakit itu dari darah hewan yang mati
karena penyakit tersebut, maka dia menumbuhkannya dalam labu-labu di laboratorium.
Selama tahun 1870-an, Robert Koch(1843-1910) juga sibuk dengan masalah antraks di Jerman.
Koch mengisolasi bakteri khas berbentuk batang dengan ujung-ujungnya yang agak persegi
(bacillus) dari darah biri-biri yang mati karena antraks. Ia menumbuhkan bakteri itu di
laboratorium, memeriksanya dengan mikroskop untuk meyakinkan bahwa hanya satu macam
yang ada, kemudian menyuntikkannya pada mencit untuk mengetahui apakah hewan-hewan itu
terinfeksi dan menimbulkan gejala antraks. Dari mencit-mencit tersebut dia mengisolasi bakteri
seperti yang diperoleh semula dari biri-biri yang mati karena antraks tadi. Inilah untuk pertama
kalinya semua bakteri dapat dibuktikan sebagai penyebab penyakit hewan. Secara umum pada
periode perintisan ini masalah mikrobiologi bidang penyakit (kedokteran) yang paling banyak
diteliti, diamati, dan diungkapkan.

8. Postulat Koch berkembang pada abad ke-19 sebagai panduan umum untuk mengidentifikasi
patogen yang dapat diisolasikan dengan teknik tertentu. Postulat Koch atau Postulat Henle-Koch
ialah 4 kriteria yang dirumuskan Robert Koch pada 1884 dan disaring dan diterbitkannya pada
1890. Menurut Koch, keempatnya harus dipenuhi untuk menentukan hubungan sebab-musabab
antara parasit dan penyakit. Ia menerapkannya untuk untuk menentukan etiologi antraks dan
tuberkulosis, namun semuanya telah dierapkan pada penyakit lain. Pasteur (1877) dan Robert
Koch masing-masing telah berhasil mengisolasi sejenis bakteri berbentuk batang dari darah
ternak sapid an domba yang sakit antraks, dan menum buhkannya sebagai biakan mueni di
laboratorium. Kemudian Koch dengan prosedur percobaanya membuktikan bahwa isolate
bakteri tersebut adalah penyebab antraks pada domba. Cara Koch mendiagnoisis penybab
penyakit itu kemudian menjadi prosedur/pedoman tetap dalam bidang kedokteran, yang
dikenal sebagai POSTULAT KOCH.
Empat isi/langkah criteria Postulat Koch/ adalah:
1. Organisme (parasit) harus ditemukan dalam hewan yang sakit, tidak pada yang sehat.
(Mikroba harus dijumpai berasosiasi (ada bersama) dengan penyakit tertentupada
suatu organism (hewan).
2. Organisme harus diisolasi dari hewan sakit dan dibiakkan dalam kultur murni.
(Mikroba itu harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan sebagai biakan murni).
3. Organisme yang dikulturkan harus menimbulkan penyakit pada hewan yang sehat.
(Biakan murni itu harus dapat menginfeksi dan meninbulkan gejala penyakit seruapa
jika ditularkan kepad organisme (hewan) yang sejenis yangf rentan dan sahat).
4. Organisme tersebut harus diisolasi ulang dari hewan yang dicobakan tersebut.
(Mikroba yang sama harus dapat diisolasi dari organismeyang terinfeksi tadi).
Bagaimanapun, harus diperhatikan bahwa Koch mengabaikan bagian kedua dari
postulat pertama (organisme penyakit tidak ditemukan pada hewan sehat), ketika ia
menembukan karier asimtomatik atau tak bertanda pada kolera. Kemudian karier
asimtomatik bertambah seiiring ditemukannya virus seperti polio, herpes simpleks, HIV
dan hepatitis C. Postulat ketiganya pun tidak selalu terjadi.

9. 1. James D. Watson, Francis Crick dan Rosalind Franklin (Abad 20 M). Telah
menjelaskan struktur dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan kehidupan dalam
segala bentuknya. Hal ini memicu rekayasa genetika yang dimulai tahun 1990 untuk
memetakan seluruh manusia genom (dalam Human Genome Project) dan telah disebut-
sebut sebagai berpotensi memiliki manfaat medis yang besar.
2. Theodore Schwann (1830).
Telah meneliti dan menemukan (menunjukan) bahwa sel-sel ragi (Sacchara-
mycescerevisiae) memegang peran utama dalam fermentasi alcohol, dan
pemanasan(yang mematikan sel-sel ragi) akan menghentikan proses fermentasi
tersebut lebih lanjut.
3. Bucher (1897)
Meneliti dan membuktikan bahwa proses fermentasi adalah perubahan yang
berlangsung secara enzimatik yang dilakukan oleh ferment (uatu bentuk senyawa
enzim), jadi bukan semata-mata fungsi sel-sel khamir semata. Cara pembuktiannya
adalah dengan menggerus (memecah) sel-sel khamir dengan pasir sebelum digunakan.
4. Aristoteles (364 SM)
Menyatakan bahwa organisme dapat terjadi secara spontan dari bahan mati, misalkan
daging, roti, air dll.dibuktikan dengan sebuah percobaan pada sebuah gelas yang
diisikan air jernih, setelah lama disimpan secara terbuka akan muncul lumut atau
jentik. Dengan bukti itu dismpulkan bahwa timbulnya jentik atau lumut tersebut
berasal atau terjadi dari air yang jernih tadi (benda mati).
5. Needham (1974-1750)
Telah melakukan percobaan untuk memperkuat pendapat Aristoteles, dan
menyimpulkan bahwa mikroba adalah sebagai hasil dari proses dekomposisi jaringan
hewan (daging) atau tumbuhan (biji-bijian) yang sudah mati(bahan organic).
6. Antony van Leeuwenhoek (1632-1723)
Melaporkan hasil pengamatannya tentang keberadan organisme renik yang disebut
sebagai animalcules atau binatang-binatang kecil, yang terdapat pada tetesan air dari
berbagai sumber, seperti air hujan, sumur, danau, dll.
10. Vaksin (dari kata vaccinia, penyebab infeksi cacar sapi yang ketika diberikan kepada
manusia, akan menimbulkan pengaruh kekebalan terhadap cacar), adalah bahan antigenik
yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat
mencegah atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau "liar".Vaksinasi
adalah pemberian vaksin kedalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap
penyakit tersebut. Vaksinasi sering juga disebut dengan imunisasi. Vaksinasi dapat
memberikan daya tahan pada bagian tubuh tertentu akibat gangguan penyakit tertentu,
misalnya penyakit hepatitis dengan cara memberi vaksin hepatitis B. Vaksinasi hepatitis B
diperlukan untuk mencegah gangguan hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B (VHB).
Gejala penyakitnya diawali dengan timbulnya demam selama beberapa hari. Lalu timbul rasa
mual, keletihan, dan tetap terasa letih meski telah beristirahat cukup. Urine (air seni) akan
terlihat keruh seperti air teh. Bagian putih bola mata dan kuku akan terlihat berwarna kuning.

11. Peran mikrobiologi bagi perkembangan ilmu Bilogi secara umum adalah lebih
memperjelas dan membuat lingkup kajian biologi lebih spesifik, sehingga kajian akan ilmu
biologi lebih mudah dan terarah sehingga dapat dengan mudah di kaitkan dengan konsep –
konsep lain.

12. Bioteknologi merupakan terapan dari mikrobiologi karena ilmu bioteknologi erupakan
ilmu yang memeanfaatkan agen jasad renik ( organisme mikro ) sebagai alat utama, sehingga
jika kita berbicara bioteknologi terlebih dahulu garus menguasai konsep mikrobiologi.
Contoh : tanaman transgenic, pengolahan hasil tani

Anda mungkin juga menyukai