Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PEMBAHASAN

WAWASAN NUSANTARA DALAM KEHIDUPAN NASIONAL

1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan Nasional


Dalam rangka menerapkan Wawasan Nusantara , kita sebaiknya terlebih dahulu
mengerti dan memahami pengertian , ajaran dasar , hakikat , asas , kedudukan , fungsi
serta tujuan dari Wawasan Nusantara . WAwasan Nusantara dalam kehidupan nasional
yang mencakup kehidupan politik , ekonomi , sosial budaya , dan pertahanan keamanan
harus tercermin dalam pola pikir , pola sikap , dan pola tindak yang senantiasa
mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia di atas
kepentingan pribadi dan golongan . Dengan demikian , Wawasan Nusantara menjadi nilai
yang menjiwai segenap peraturan perundang-undangan yang berlaku pada setiap strata di
seluruh wilayah negara , sehingga menggambarkan sikap dan perilaku , paham serta
semangat kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi yang merupakan identitas atau jati
diri bangsa Indonesia .

2. Hakikat Wawasan Nusantara


Hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan Nusantara , dalam pengertian : cara
pandang yang selalu utuh menyeluruh dalam lingkup nusantara demi kepentingan
nasional . Hal tersebut berarti bahwa etiap warga bangsa dan aparatur negara harus
berfikir , bersikap , dan bertindak secara utuh menyeluruh demi kepentingan bangsa dan
negara Indonesia . Demikian juga produk yang dihasilkan oleh lembaga negara harus
dalam lingkup dan demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia , tanpa menghilangkan
kepentingan lainnya , seperti kepentingan daerah , golongan , dan orang per orang .

3. Pemikiran Berdasarkan Pancasila


Berdasarkan falsafah Pancasila, manusia Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan
yang mempunyai naluri, akhlak, daya pikir, dan sadar akan keberadaanya yang serba
terhubung dengan sesamanya, lingkungannya dan alam semesta, dan penciptanya.
Dengan adanya pemahaman seperti ini maka akan menumbuhkan cipta, karsa, dan karya
untuk mempertahankan eksitensi dan kelangsungan hidupnya dari generasi ke generasi.
Nilai-nilai pancasila bersemayam dalam pengembangan wawasan nusantara, hal ini
dapat dilihat dari nilai-nilai Pancasila sebagai berikut:
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam nilai sila Ketuhanan Yang Maha Esa, bangsa Indonesia memiliki
kepercayaan dan ketakwaan terhadap tuhan yang Maha Esa sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing dengan hidup saling menghormati dan mengembangkan
sikap toleransi. Nila pancasila mewarnai wawasan nasional yang dianut bangsa
Indonesia yang menghendaki keutuhan dan kebersamaan dengan tetap menghormati
dan memberikan kebebasan dalam menganut dan mengamalkan agama masing-
masing.
2. Sila Kemanusiaan Yang adil dan Beradab
Nilai Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab yang terkandung bangsa Indonesia
mengakui, mengahargai, dan memberikan hak dan kebesan yang sama kepada setiap
warganegaranya untuk menerapkan hak asasi manusia. Sikap ini mewarnai wawasan
nasional dengan memberikan kebebasan dalam mengeksprisikan HAM dengan tetap
mengingat dan menghormati hak orang lain sehingga menumbuhkan toleransi dan
kerja sama.
3. Sila Persatuan Indonesia
Dengan sila Persatuan Indonesia, bangsa Indonesia lebih mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan suku, agama, dan golongan. Sikap
ini melandasi wawasan nasional dengan tetap memperhatikan, menghormati, dan
menampung kepentingan golongan, suku bangsa, maupun perorangan dengan tujuan
untuk menjaga keutuhan negara Indonesia.
4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan /
Perwakilan.
Nilai yang terkandung dalam sila ini, bangsa Indonesia berusaha dalam membuat
keputusan lebih mengutamakan musyawarah untuk mencapai mufakat. Sikap ini
mewarnai wawasan nusantara dengan mengembangkan musyawarah untuk mufakat
dalam pengambilan keputuasan dengan tetap menghormati perbedaan pendapat.
5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Nilai yang terkandung dalam sila ini, bangsa Indonesia mengakui dan mengahrgai
warganya untuk mencapai kesejahteraan yang setinggi-tingginya sesuai hasil karya
dan usahanya masing-masing. Nilai ini mewarnai wawasan nasional dengan
memberikan kebebasan kepada bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan
sitinggi-tingginya bagi setiap orang dengan memperlihatkan keadilan social bagi
darerah penghasil, daerah lain, orang lain sehingga tercapai kemakmuran bersama.
Dari uraiaan diatas dapat disimpulkan bahwa wawasan nasional sebagai pancaran pancasila
sebagai falsafah hidup bangsa.

4. Pemikiran Berdasarkan Aspek Sosial Budaya


Budaya adalah khasanah yang memperkaya kehidupan masyarakat suatu bangsa.
Masyarakat Indonesia terbentuk dari dengan ciri kebudayaan yang sangat beragam yang muncul
karena pengaruh ruang hidup, dan perbedaan ras maupun etnik serta berupa kepulauan di mana
ciri alamiah sangat beragam antar satu pulau dengan pulau lainnya. Faktor alamiah inilah
membentuk perbedaan khas kebudayaan di tiap-tiap daerah sekaligus perbedaan daya tanggap
inderawi serta pola kehidupan. Wawasan nusantara diwarnai oleh keinginan menumbuhkan
factor-faktor positif dari perbedaaan tersebut, dengan tujuan meningkatkan persatuan dan
kesatuan bangsa dan berusaha untuk terhindar dari disintegrasi bangsa.

5. Arah Pandang

1. Arah Pandang ke Dalam

Arah pandang ke dalam bertujuan menjamin perwujudan persatuan kesatuan


segenap aspek kehidupan nasional , baik aspek alamiah maupun aspek social . Arah
pandang ke dalam mengandung arti bahwa bangsa Indonesia harus peka dan berusaha
untuk mencegah dan mengatasi sedini mungkin factor – factor penebab timbulnya
disintegrasi bangsa dan harus mengupayakan tetap terbina dan terpeliharanya
persatuan dan kesatuan dalam kebinekaan .

2. Arah Pandang ke Luar

Arah pandang keluar ditujukan demi terjaminnya kepentingan nasional dalam


dunia yang serba berubah maupun kehidupan dalam negri serta dalam melaksanakan
ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan , perdamaian abadi , dan keadilan sosial ,
serta kerjasama dan sikap saling hormat menghormati . Arah pandang ke luar
mengandung arti bahwa dalam kehidupan internasionalnya , bangsa Indonesia harus
berusaha mengamankan kepentingan nasionalnya dalam semua aspek kehidupan , baik
politik , ekonomi , social budaya maupun pertahanan dan keamanan demi tercapainya
tujuan nasional sesuai dengan yang tertera pada Pembukaan UUD 1945 .

6. Sasaran Implementasi Wawasan Nusantara dalam Kehidupan


Nasional

Sebagai cara pandang dan visi nasional Indonesia , Wawasan Nusantara harus
dijadikan arahan , pedoman , acuan , dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia
dalam membangun dan memelihara tuntutan bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia . Karena itu , implementasi atau penerapan Wawasan Nusantara harus
tercermin pada pola pikir , pola sikap , dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan
kepentingan bangsa dan negara Kesatuan Republik Indonesia dari pada kepentingan
pribadi atau kelompok sendiri . Dengan kata lain , Wawasan Nusantara menjadi pola
yang mendasari cara berpikir , bersikap , dan bertindak dalam rangka menghadapi ,
menyikapi , atau menangani berbagai permasalahan menyangkut kehidupan
bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara . Implementasi Wawasan Nusantara
senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan
menyeluruh sebagai berikut :
1. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan politik akan menciptakan
iklim penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis . Hal tersebut nampak
dalam wujud pemerintahan yang kuat , aspiratif dan terpercaya yang dibangun
sebagai penjelmaan rakyat.
2. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan ekonomi akan
menciptakantatanan ekonomi yang benar - benar menjamin pemenuhan dan
peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara adil dan merata .
3. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan social budaya akan
menciptakansikap batiniah dan lahiriah yang mengakui , menerima , dan dan
menghormati segala bentuk perbedaan atau kebhinnekaan sebagai kenyataan
hidup sekaligus karunia pencipta .
4. Implementasi Wawasan Nusantara dalam kehidupan Hankam akan
menumbuhkankesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjutkan
membentuk sikap bela negara pada setiap warga Negara Indonesia .

7. Permasyarakatan / Sosialisasi Wawasan Nusantara


Untuk mempercepat tercapainya tujuan Wawasan Nusantara , di samping
implementasi seperti tersebut diatas , perlu juga dilakukan pemasyarakatan materi
Wawasan Nusantara kepada seluruh masyarakat Indonesia . Permasyarakatan Wawasan
Nusantara tersebut dapat dilakukan dengan cara berikut :
1. Menurut sifat / cara penyampaiannya , yang dapat dilaksanakan sebagai berikut :
1. Langsung , yang terdiri dari ceramah , diskusi , dialog , tatap muka .
2. Tidak Langsung , yang terdiri dari media elektronik , media cetak .

2. Menurut metode penyampaiannya berupa :


1. Keteladanan . Melalui metode penularan keteladanan dalam sikap perilaku kehidupan
sehari – hari kepada lingkungannya , terutama dengan memberikan contoh – contoh
berfikir , bersikap dan bertindak mementingkan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan , sehingga timbul semangat kebangsaan yang selalu
cinta tanah air .
2. Edukasi , yakni melalui metode pendekatan formal dan informal . Pendidikan formal ini
di mulai dari tingkat taman kanak – kanak sampai perguruan tinggi , pendidikan karier di
semua strata dan bidang profesi , penataran atau kursus – kursus dan sebagainya .
Sedangkan pendidikan non formal dapat dilaksanakan di lingkungan rumah / keluarga , di
lingkungan pemukiman , pekerjaan dan organisasi kemasyarakatan .
3. Komunikasi . Tujuan yang ingin dicapai dari sosialisasi Wawasan Nusantara melalui
metode komunikasi adalah tercapainya hubungan komunikatif secara baik yang akan
mampu menciptakan iklim saling menghargai , menghormati , mawas diri , dan tenggang
rasa sehingga tercipta kesatuan bahasa dan tujuan tentang WAwasan Nusantara .
4. Integrasi . Tujuan yang ingin dicapai dari permasyarakatan / sosialisasi WAwasan
Nusantara melalui metode integrasi adalah terjalinnya persatuan dan kesatuan .
Pengertian serta pemahaman tentang Wawasan Nusantara akan membatasi sumber
konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia baik pada saat ini maupun di masa yang akan
datang dan akan memantapkan kesadaran untuk mengutamakan kepentingan nasional dan
cita – cita serta tujuan nasional .

8. Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara

Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat ,


berbangsa , dan bernegara sedang mengalami perubahan . Dan kita juga menyadari
bahwa factor utama yang mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalh nilai –
nilai kehidupan baru yang di bawa oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi
globalnya . Apabila kita menengok sejarah kehidupan manusia dan alam semesta ,
perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar atau alamiah . Dalam dunia
ini , yang abadi akan kekal itu adalah perubahan . Berkaitan dengan Wawasan
Nusantara yang sarat dengan nilai – nilai budaya bangsa dan dibentuk dalam proses
panjang sejarah perjuangan bangsa , apakah wawasan bangsa Indonesia tentang
persatuan kesatuan itu akan hanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu
bertahan dalam terpaan nilai global yang menantang Wawasan Persatuan Bangsa .

9. Keberhasilan Implementasi Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara perlu menjadi pola yang mendasari cara berfikir , bersikap dan
bertindak dalam rangka menghadapi , menyikapi , dan menangani permasalahan
kehidupan bermasyarakat , berbangsa , dan bernegara yang berorientasi kepada
kepentingan rakyat dan keutuhan wilayah tanah air . Wawasan Nusantara juga perlu
diimplementasikan dalam kehidupan politik , ekonomi , sosial budaya dan pertahanan
keamanan serta dalam upaya menghadapi tantangan – tantangan dewasa ini .

BAB II
Unsur-unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah meliputi 3 komponen :
a. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya terdapat gugusan
ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh dalamnya perairan. Oleh karena itu nusantara dibatasi oleh
lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan dalamnya. Sedangkan secara vertikal ia merupakan
suatu bentuk kerucut terbuka keatas dengan titik puncak kerucut di pusat bumi.
Letak geografis negara berada di posisi dunia anatar 2 samudra, yaitu pasifik dan samudera hindia dan
antara dua benua, yaitu asia dan australia. Letak geografis ini berpengaruh besar terhadap aspek-aspek
kehidupan nasional Indonesia. Perwujutan wilayah nusantara menyatu dalam kesatuan politik, ekonomi,
sosial-busaya dan pertahanan keamanan.
b. Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia. Tata inti organisasi negara berdasarkan pada UUD 1945 yang menyangkut bentuk dan
kedaulatan negara, kekuasaan pemerintah, sistem pemerintahan, dan sistem perwakilan.
Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Kedaulatan berada di tangan rakyat
yang sepenuhnya oleh majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sistem pemerintahannya menganut sistem presidensial. Indonesia merupakan Negara Hukum (Rechk
Staat) bukan hanya kekuasaan.
c. Tata Kelengkapan Organisasi
Isi wawasan nusantara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia Indoensia dalam eksistensinya
yang meliputi :
a) Cita-cita bangsa Indonesia tertuang dalam pembukaan UUD 1945.
Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
Rakyat Indonesiayang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
Pemerintahan negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
b) Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal.
Satu kesatuan wilayah nusantara mencakup daratan, perairan dan dirgantara.
Satu kesatuan politik.
Satu kesatuan sosial budaya.
Satu kesatuan ekonomi, atas asas usaha bersama.
Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
Satu kesatuan kebijakan nasional.
2. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencangkup Dua Segi
a. Tata laku batinia
Wawasan Nusantara berlandaskan pada falsafah Pancasila untuk membentuk sikap mental.
b. Tata laku lahiriah
Wawasan Nusantara diwujudkan dalam satu sistem organisasi meliputi : perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengadilan.

Implementasi Wawasan Nusantara


3. Wawasan Nusantara sebagai pancaran falsafah Pancasila.
4. Wawasan Nusantara dalam pembangunan nasional.
a. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik.
b. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai kesatuan ekonomi.
c. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan sosial budaya.
d. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan keamanan.
5. Penerapan wawasan Nusantara.
6. Hubungan wawasan Nusantara.
BAB III

PENUTUP

Demikian makalah tentang wawasan Nusantara yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Agar dapat di pahami dan di mengerti di dalam kehidupan nasional serta berbangsa

Kesimpulan
Jadi wawasan Nusantara adalah sebagai cara pandang bangsa Indonesia mengenal diri dan tanah air
sebagai negara kepulauan dari berbagai aspek kehidupan.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan dan panjatkan atas kehadirat TUHAN YME, karena
dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing
dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan,
oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga sengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
teman-teman. Amin...

Anda mungkin juga menyukai