Anda di halaman 1dari 5

Assalamu’alaikum…wr..

wb

bismillahirrahmanirrahim…

Tidak pantas ana sebenarnya diberi kesempatan untuk memberikan


pendapat tentang keadaan dakwah kampus di FK Unand, karena ana sendiri tidak
terlibat langsung di masing-masing bagiannya. Semoga dengan pendapat dan
masukan ana dapat memberikan pencerahan untuk kemajuan dakwah kampus FK
UNAND.

SIYASI

Peran serta ADK yang amanahnya di siyasi menurut ana memberikan kesan
positif bagi teman-teman yang lain karena keterlibatan langsung dari ADK dalam
acara-acara yang dilaksanakan oleh BEM khususnya. Dari mimpi kita untuk
mewujudkan ADK menjadi orang-orang yang mampu bersikap professional, tidak
dipandang sebagai orang yang gila jabatan. Dengan keterlibatan kita itulah teman-
teman yang lain dapat menilai kita dari sisi yang berbeda, sisi yang membuat ADK
tidak lagi terkesan sebagai golongan yang eksklusif. Dan penokohan kader yang
semakin lama sudah semakin baik, akan memperlihatkan citra positif ADK yang
amanahnya di siyasi. Namun masih banyak yang perlu ditingkatkan lagi. Kembali
mengingat tujuan awal kita untuk memasuki lembaga-lembaga kampus, yaitu untuk
mencerahkan sebanyak-banyaknya objek dakwah. Dengan semakin banyak
nantinya pendukung kita (setidaknya walaupun tidak mendukung mereka tidak
menjadi penghalang kita) maka akan semakin dekat ke tujuan awal kita. Bayangkan
anggota BEM yang jumlahnya skitar 90 orang, 10% dapat kita ubah pemahamannya
berawal dari antipati simpatisan  pendukung  kader, setiap tahunnya akan
dihasilkan 9 kader subhanallah…

Perlu perjuangan yang sangat gigih untuk mencapainya dengan salah satu
solusinya 1 ADK diberi tanggung jawab minimal 1 objek dakwah, sepertinya mudah
tapi kenyataan di lapangan berkata lain. Tidak jarang amanah tersebut terlupakan
begitu saja seiring dengan kesibukan ADK di banyak tempat. Ana memberikan
sedikit masukan untuk permasalahan ini, mungkin kita sudah tau solusinya tapi
tidak pernah di praktekkan. Untuk menjaring objek dakwah, kita harus menyisihkan
waktu focus untuk melakukan pendekatan dengan mereka. Kalau bisa diluar
kesibukan kita di kampus, di waktu senggang dimana kita bisa banyak berdiskusi
dengan mereka, dan bisa dilakukan di kosan/rumah mereka(usahakan bisa
berkunjung). Diskusinya mungkin diawali dari yang ringan-ringan, bercerita tentang
keluarganya, kosannya atau lainnya. Ketika mereka sudah percaya kepada kita,
biasanya masukan-masukan dari kita akan dicerna dengan baik dan memberikan
respon yang baik pula.

Untuk mempertanggungjawabkan kerja kita tersebut, evaluasi untuk menilai


setiap progress-progress dari objek dakwah sangat berperan penting. Dengan
diskusi antar ADK maka akan memberikan pencerahan bagi ADK yang peningkatan
objek dakwahnya baru 20% akan termotivasi dengan ADK yang penigkatan objek
dakwahnya sudah 60% atau lebih (Untuk persentase bisa ditetapkan nantinya). Bisa
mencari cara-cara yang efektif, bisa memakai teknik yang sama pada objek
dakwah yang punya karakter sama. Dari diskusi itupun pemahaman ADK bisa
bertambah dan ADK akan merasa tanggung jawab ini berat tidak bisa dihiraukan
(akan semakin semangat menjalani amanah). Di awal tadinya dikatakan kalau bisa
berinteraksi di luar kesibukan kampus. Terkadang ADK Cuma bisa menyisihkan
sedikit waktunya untuk itu, salah satu saran ana bagi ADK yang bisa mengatur
posisi mahasiswa di kepanitiaan (inti dan coordinator bidang) usahakan ADK yang
diamanahi satu objek dakwah bisa berada dalam satu kepanitiaan( sebidang kalau
bisa), maka interaksinya akan semakin sering. InsyaAllah kalau kita komitmen
untuk melakukannya, kita akan melihat perubahan di kampus FK UNAND.

DA’WI

Ini adalah dapur kita, dimana semua bahan-bahan mentah akan diolah
menjadi makanan yang kita inginkan. Diperlukan orang-orang yang kuat dan
komitmen untuk menjalankan amanah di da’wi. Untuku di da’wi mungkin yang
dibutuhkan sekarang adalah kualitas dari ADK, tidak lagi menekankan kuantitas dari
ADK, karena jumlah ADK masih sedikit dibandingkan dengan tanggung jawab
saluruh mahasiswa FK UNAND, maka pemerataan ADK sangat berperan (otomatis di
da’wi ADK tidak terlalu banyak). ADK yang kuat dan pandai mentransfer ilmulah
yang dibutuhkan, secara prinsip mahasiswa-mahasiswa yang menjadi
anggota/pengurus FSKI adalah orang-orang yang ingin menjadi lebih baik. Maka
oleh karena itu kita bisa memberi kepercayaan lebih kepada mereka tidak lagi
menopang ke ADK yang jumlahnya terbatas. Seseorang yang merasa dipercaya
maka mereka akan memberikan yang terbaik sesuai kemampuan mereka. Dan
rasa memiiki itupun akan semakin terasa. Dengan melihat perkembangan dari FSKI
yang sudah mulai terbuka (pengurus ada yang belum berhijab sesuai syariatnya) itu
adalah awal dari FSKI untuk membuktikan bahwa FSKI adalah UKM milik semua
civitas academika (semua mahasiswa islam adalah anggota FSKI). Pengoptimalan
dari kegiatan-kegiatan FSKI yang memberikan ilmu yang sangat dibutuhkan oleh
teman-teman, akan memberikan efek yang bagus. Tasqif yang diadakan setiap satu
kali seminggu memberikan kesan yang bagus dan ditunggu-tunggu oleh teman-
teman, di Tasqif pun semua ADK bisa berkumpul baik yang amanahnya di siyasi,
ilmi dan da’wi (mempererat ukhuwah kita). Kita berani memulai, oleh karena itu kita
harus berani juga untuk beresiko, penanaman pemahaman kepada pengurus FSKI
(bukan ADK) tentang syariat islam harus ditingkatkan, bagaimana cara berinteraksi
dengan lawan jenis, berhijab yang baik disampaikan dengan ahsan dan bertahap
(mereka tertarik dengan hal-hal seperti itu).Terkadang mungkin ada yang belum
sependapat, tapi seiring berjalannya waktu , itu bisa berubah. Hal ini bisa semakin
cepat jika kita focus dulu dengan koordinator-koordinator bidang (hanif, yang bisa
dijadikan kader)yang nantinya akan lebih banyak berinteraksi dengan anggotanya.

Disinilah kualitas yang bagus dari ADK akan mencetak kader-kader baru
kuantitas akan bertambah dengan penanaman pemahaman bertahap ke pengurus
FSKI. Pengurus FSKI yang berteman dengan teman-teman ammah biasanya akan
mentransfer ilmu yang mereka dapat di FSKI, dan yang ammah pun bisa melihat
kegiatan-kegiatan FSKI ini bermanfaat dan mereka bisa tertarik untuk sekali-kali
mengikuti kegiatan FSKI. Tanggung jawab ADK yang di da’wi mungkin sedikit lebih
berat karena juga memikirkan kualitas kader yang berada di siyasi dan ilmi, itu bisa
dilakukan dengan pertemuan seluruh ADK, bisa dioptimalkan sekali 2 bulan. Di
pertemuan ini perkotak-kotakan ADK yang terbentuk akan semakin luntur, bertukar
menjadi pemikiran bahwa kita sebenarnya mempunyai tujuan yang sama namun
berada di tempat yang berbeda, itu saja.

ILMI

Ini mungkin PR kita bersama, kita butuh gebrakan-gebrakan baru untuk


mengeksiskan UKM yang bergerak di bidang ilmiah ini yaitu MRC. Sebagai UKM
yang didukung penuh oleh pihak dekanat ini merupakan poin penting yang telah
kita dapatkan. Maka kita harus memanfaatkan dengan sebaik mungkin, dibutuhkan
orang-orang yang berpikiran kreatif, punya banyak ide cemerlang di UKM ini.
Tantangan MRC akan semakin berat dengan adanya UKM-UKM lain, yang secara
tidak langsung bisa mengaburkan keberadaan MRC di kampus. Ini tantangan, kita
harus cepat bertindak dalam menghadapinya jangan sampai mereka telah
melakukan disaat kita baru mulai memikirkan, ide-ide kreatif dari teman-teman
MRC lah yang dibutuhkan. Ide-ide kreatif akan muncul seiring dengan pengalaman
kita, hal ini mungkin yang masih kurang dari teman-teman yang di MRC yang masih
kurang peduli dengan tantangan, masih terkesan sebagai mahasiswa study
orientated, terkadang masih mikir-mikir untuk melakukan rapat di minggu-minggu
akan ujian. Peran ADK disini untuk menggenjot semangat pengurus MRC lainnya.
ADK yang amanahnya di ilmi bisa memanfaatkan ilmu-ilmu(pelatihan-pelatihan
ilmiah) yang didapat dan bisa ditransfer ke ADK lain yang selama ini mungkin
kurang dengan pengetahuan tersebut. Sekali mendayung 2,3 pulau terlampaui.
Kesempatan TEMILNAS yang akan dilaksanakan di UNAND nantinya, usahakan
menjadi TEMILNAS yang terbaik karena ini adalah ajang untuk memperlihatkan
taring MRC selama ini sebagai UKM yang diperhitungkan. Mungkin saran dari ana
MRC bisa melakukan kegiatan yang terbuka untuk umum, jadi teman-teman lain
bisa melihat keprofesionalan MRC dalam mengemas acara yang ilmiah menjadi
menarik untuk diikuti. Dan secara tidak langsung itu akan menumbuhkan ide-ide
kreatif dari civitas academika yang sangat diharapkan oleh dekanat untuk
kemajuan kampus UNAND tercinta. Jangan sampai kesempatan yang ada ini lewat
begitu saja tanpa ada perubahan sedikitpun.

Terakhir mungkin untuk keseluruhan terkait dengan kegiatan pengkaderan


bagi mahasiwa baru, diharapkan sekali peran serta dari semua ADK tanpa harus
disuruh-suruh lagi, kita dituntut untuk menganalisa sendiri seberapa penting acara
tersebut sehingga kita mengambil peran dalam kesuksesan kegiatan. Mahasiswa-
mahasiswa baru akan menilai siapa-siapa saja mahasiswa yang peduli dengan
kampus ini. Mungkin untuk lebih konkritnya kegiatan LDNI, LKMM, BAKTI peran
serta ADK sangat berpengaruh untuk pencitraan kedepannya.

Mungkin ini sedikit pendapat ana dari keadaan dakwah kampus kita, semoga
bisa memberikan sedikit solusi dari permasalahan-permasalahan dakwah kampus
FK UNAND, SEMOGA KITA SEMAKIN DEKAT DENGAN TUJUAN KITA….menjadikan
kampus islami, impian semua aktivis dakwah kampus dimanapun mereka berada.
ALLAHU AKBAR..

Wasalam,

Heka Widya Putri

Anda mungkin juga menyukai