Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Fungsi Kegunaan
Lx =LOG(x), untuk menghitung log x
Ex =EXP(x), untuk menghitung eksponensial x
Ax =ABS(x), untuk menghitung nilai absolute x
SQx =SQR(x), untuk menghitung akar x
RND, NRND Untuk menghasilkan bilangan random, bisa uniform atau normal
Rx =@INV(x), kebalikan atau resiprokal dari x
Dx =D(x), untuk menghitung selisih antara x(t)-x(t-1)
Dnx =D(x,n), untuk menghitung selisih dengan lag ke-n
Lx =x(-1), nilai lag 1 dari variabel x
@SUM(x) Menjumlahkan x
@MEAN(x) Menghitung rata-rata x
@VAR(x) Menghitung varians x
@COV(x,Y) Kovarian antara x dan y
@COR(x,y) Korelasi antara x dan y
@DNORM(x) Fungsi densitas normal baku x
@CNORM(x) Nilai CDF Standard Normal Density x
@R, @RBAR(x) Nilai R2 dan Adjusted R2
@SE, @SSR Standard error regression, sum of squared residual
@DW, @F Durbin-Watson dan F-Statistic
@LOGL Nilai log-likelihood function
Data Time Series : terdiri dari satu objek tapi memiliki beberapa
periode waktu. Misal data PDB.
Analisis yang dilakukan didasarkan nilai masa lalu dan pengaruhnya
terhadap variabel tersebut.
Dipengaruhi oleh urutan data
Sangat bergantung kepada lag atau diferensi atau difference.
Mean : Rata-rata, diperoleh dengan menjumlahkan seluruh data dan membaginya dengan cacah data.
Median : Nilai tengah (atau rata-rata dua nilai tengah bila datanya genap) bila datanya diurutkan dari yang
terkecil hingga yang terbesar. Median merupakan ukuran tengah yang tidak mudah terpengaruh oleh
outlier, terutama bila dibandingkan dengan mean.
Max dan Min : Nilai yang paling besar atau paling kecil dari data.
Std.Dev. : Ukuran dispersi atau penyebaran data.
dimana = estimator bias terhadap varians. Kurtosis suatu data berdistribusi normal adalah 3.
Jarque-Bera : Uji statistik untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal.
R2 Tinggi
Variabel X tidak signifikan
Cara Mengatasinya
Biarkan saja model Dengan metode lain Dengan metode lain untuk
mengandung untuk mendeteksi mendeteksi
multikolinearitas. autokorelasi seperti heteroskedastisitas seperti:
Tambahkan data bila Uji Breusch-Godfrey Uji Park
memungkinkan. atau nama lainnya Uji White
Hilangkan salah satu adalah Lagrange Uji Korelasi Spearman
variabel independen, Multiplier. Uji Goldfeld-Quandt
terutama yang Sortcase data. Uji Breusch-Pagan-Godfrey
memiliki hubungan Metode Grafik
linear yang kuat Metode WLS (Weighted Least
dengan variabel lain. Square)
Transformasikan Metode Transformasi
salah satu variabel,
atau melakukan
diferensiasi.
Model Asumsi
Data periode sekarang dipengaruhi oleh data pada
Autoregressive (AR)
periode sebelumnya.
Data periode sekarang dipengaruhi oleh nilai
Moving Average (MA)
residual data pada periode sebelumnya.
Data periode sekarang dipengaruhi oleh data
Autoregressive Moving Average (ARMA) pada periode sebelumnya dan juga oleh nilai
residual data periode sebelumnya.
Mirip dengan ARMA, kecuali data harus didiferen
Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) dulu. Diferen inilah yang membedakan ARMA
dengan ARIMA.
Menurut Gujarati (2003) ada lima pendekatan dalam peramalan ekonomi berbasis data runtut
waktu (time series):
1. Exponential smoothing method.
2. Single-equation regression method.
3. Simultaneous-equation regression model.
4. Autoregressive integrated moving average (ARIMA) model.
5. Vector autoregression.
Estimasi:
Moving
Moving Average
Average (MA)
(MA)
Memperkirakan
Memperkirakan nilai
nilai Yt
Yt dengan
dengan
Quick Estimation Equation…(least squares)
menggunakan
menggunakan nilai
nilai YY pada
pada periode
periode Example. Ihsg c ma(1) and then Ok.
sebelum-sebelumnya,
sebelum-sebelumnya, jugajuga dapat
dapat
memperkirakan
memperkirakan nilai
nilai Yt
Yt dengan
dengan
menggunakan
menggunakan nilai
nilai residualnya.
residualnya. c memiliki nilai t-statistik signifikan
koefisien MA (t-statistik signifikan)
Random
Random jika
jika grafik
grafik batang,
batang, semuanya
semuanya berada
berada di
di dalam
dalam garis Barlett.
garis Barlett
Tidak
Tidak Random
Random
Batang-batang
Batang-batang pada grafik autokorelasi yang menurun dengan perlahan
Batang
Batang keluar dari garis Barlett pada grafik autokorelasi parsial
Nilai
Nilai probabilitas
probabilitas yang
yang semuanya
semuanya sangat
sangat kecil
kecil atau
atau mendekati
mendekati nol
nol
Sehingga
Sehingga model
model MA(1)
MA(1) tidak
tidak begitu
begitu cocok
cocok untuk
untuk menganalisis
menganalisis data
data IHSG
IHSG yang
yang digunakan.
digunakan.
Jika hasil tidak signifikan, mencari model yang baik, misal: Jika
Jika hasil
hasil signifikan,
signifikan, maka
maka model
model
d(Ihsg) c ar(2) ma(1) dapat
dapat digunakan.
digunakan.
d(Ihsg) c ar(1) ma(2) Kemudian
d(Ihsg) c ar(2) ma(2) Diagnosis residual dan
dan Forecast
d(Ihsg) c ar(3) ma(3)
Lakukan teknik WLS dan uji lain untuk mengatasi permasalahan heteroskedastisitas.
Selanjutnya gunakan Correlogram-Q-Statistics untuk mengatasi masalah autokorelasi.
Jika OLS dan WLS tidak dapat digunakan maka gunakan teknik GARCH(1,1)
QuickEstimation Equation…(pilih method ARCH) Ok
ARCH-M pilih None
Jika
Jika hasil
hasil analisis
analisis sudah
sudah baik
baik lakukan
lakukan ujiuji korelogram
korelogram residual.
residual. Sebelum
Sebelum menampilkan
menampilkan korelogram,
korelogram,
diperbaharui
diperbaharui isi
isi variabel
variabel resid01
resid01 dengan
dengan melakukan
melakukan langkah
langkah 3-4-5
3-4-5 uji
uji akar
akar unit
unit (jika
(jika ingin
ingin membuat
membuat
variabel
variabel baru,
baru, resid02
resid02 lakukan
lakukan dari
dari langkah
langkah 1).
1).
Uji
Uji akar
akar unit
unit tidak
tidak perlu
perlu dilakukan,
dilakukan, karena
karena apabila
apabila statistik
statistik Q
Q tidak
tidak signifikan
signifikan berarti
berarti residual
residual sudah
sudah
memiliki varian yang konstan atau sudah stationer.
memiliki varian yang konstan atau sudah stationer.
Data finansial seperti cadangan devisa, nilai tukar, maupun tingkat suku bunga mempunyai
karakteristik tersendiri dibandingkan data deret waktu ( time series). Beberapa karakteristik dari
data finansial yaitu menunjukan volatilitas yang tinggi mengikuti periode waktu, sedangkan
variansi/ragam adalah konstan untuk data jangka waktu yang panjang.
Dalam beberapa periode terdapat variansi/ragam data finansial relatif tinggi. Keadaan ini disebut
conditionally heteroskedastic . Jika terdeteksi adanya conditionally heteroskedastic maka model
autoregressive moving average (ARMA) tidak akurat lagi untuk digunakan. Model deret waktu
(time series) yang mengakomodir adanya heteroskedastic / heteroskedastisitas adalah ARCH
(Autoregressive Conditional Heteroscedasticity ) / GARCH (General Autoregressive Conditional
Heteroscedasticity).
Variabel-variabel ekonomi biasanya nonstasioner dan mempunyai sifat kointegrasi, sehingga
model statistik yang dibentuk harus dapat mengatasi dan mencerminkan sifat tersebut. Metode
yang sesuai dengan permasalahan ini adalah metode VAR (Vector Autoregression).
Metode ARCH/GARCH fungsinya untuk mengetahui ada tidaknya volatilitas dari masing-masing
variabel yang diteliti. Selanjutnya dengan metode VAR akan selidiki pengaruh volatilitas dari
variabel nilai tukar, suku bunga, IHSG dan neto ekspor terhadap volatilitas cadangan devisa. Hasil
model VAR yang diperoleh tersebut kemudian digunakan untuk melakukan uji berikutnya yaitu uji
kointegrasi Johansen untuk mengetahui hubungan keseimbangan jangka panjang dan Vector
Error Correction Mechanism (VECM) untuk mengetahui hubungan keseimbangan jangka pendek.
Perhatian :
Jikalau anda ingin membuat persamaan atau melakukan regresi dengan menggunakan Pool
Data, tahapan yang harus anda lakukan setelah membuat work file pada Eviews adalah:
1. Click Object/ New Object/ Pool .... OK.
2. Dalam tampilan baru, masukkan identifier anda misalnya _11 _12 _13.
3. Kemudian click Estimate, pada dependen variabel masukkan variabel dependen anda
diikuti dengan ?. Misalnya hhc?. Sedangkan pada common coeficient masukkan
variabel bebas anda diikuti dengan ?. Misal gc? atau m?
4. Jika anda menginginkan intercept yang berbeda untuk masing-masing identifier; pada
intercept pilih fixed effect atau random effect, atau jika tidak, pilih common effect.
Bila digunakan FE/LSDV dan ditambahkan dummy variabel, maka akan terjadi
kombinasi linier antara dummy dan konstanta ai sehingga terjadi singular matrik
(inverse matrik x’x adalah zero, atau dalam istilah E-views adalah near singular
matrix).
Kemungkinan Solusinya:
1. Yang mudah adalah gunakan model Pool (kontanta ai sama setiap observasi). jadi
untuk menginterpretasikan pengaruh variabel dummy terhadap dependent variabel
gunakan dummy tersebut. Jadi kalau modelnya pool, tidak perlu ditest (Chow test-
Pool/FE) karena pada model FE akan singular matrix; Tapi untuk melihat
indvidual effect gunakan model FE tanpa dummy variabel.
2. Gunakan model RE saja (tanpa test Hausman) karena model FE akan singular
matrix.
3. Variabel dummy dimodifikasi dengan perkalian variabel dummy dengan salah satu
variabel independen. misalnya (tarif x variabel dummy). Jika dummy-nya adalah
(1=OPEC, 0=non OPEC), jadi variabel baru (tarif x dummy) mempunyai arti
interaksi tarif negara-negara OPEC/NON-OPEC terhadap dependent variabel
(ekpor). Maka Model FE dapat dicoba (kemungkinan tidak singular matrik karena
dummy sudah dimodifikasi).
Ada beberapa cara untuk mengetahui data bersifat stationer atau tidak.
View Graph Line Buka salah satu variable yang akan dibuat
(double klik nama variabelnya).
View Unit Root Test...
Klik Ok.
Note :
Dengan langkah-langkah yang sama. Periksalah apakah data variabel tersebut bersifat stationer
atau tidak.
Note :
Yang baik tidak terkointegrasi.
Engle-Granger
Nilai statistic t pada residual > 2 dan nilai prob < 0,05.
(Error Correction Model yang digunakan Valid).
Baltagi, 2005. Econometric Analysis of Panel Data. Third Edition. John Wiley & Sons Ltd, England.
Gujarati, Damodar N., 1995. Basic Econometrics. McGraw-Hill College, New York.