Menurut DSM-IV •12 % dari seluruh Dua faktor • Anxietas sebagai gejala
suatu keadaan gangguan yang berperan primer yang berlangsung
ketakutan atau •Di Indonesia factor hampir setiap hari ,beberapa
kecemasan yang prevalensinya biologik dan minggu sampai bulan, yang
berlebih-lebihan, dan diperkirakan 2% -5% psikologik tidak terbatas atau hanya
menetap sekurang- •Gangguan ini lebih menonjol pada keadaan
kurangnya selama sering dijumpai pada situasi tertentu saja
enam bulan mengenai wanita dengan ratio 2 o Kecemasan (khawatir akan
sejumlah kejadian :1 nasib buruk seperti berada di
atau aktivitas disertai ujung tanduk, sulit
oleh berbagai gejala berkonsentrasi, dll)
somatica yang o Ketegangan motorik
menyebabkan (gelisah, gemetaran, sakit
gangguan bermakna kepala, tidak dapat santai,
pada fungsi sosial, dsb)
pekerjaan, dan fungsi- o Overaktivitas otonomik
fungsi lainnya (terasa ringan, berkeringat,
takikardi, takipnea, jantung
berdebar-debar, sesak napas,
epigastrik, pusing kepala,
mulut kering, dan gangguan
lainnya)
Diagnosis Terapi Prognosis
2. Farmakoterapi
Golongan benzodiazepine
sebagai “drug of choice”
a. Diazepam : ”broadspektrum”
b. Nitrazepam : dosis anti-
anxietas dan anti insomnia
c. Clobazam : ”psychomotor
performance”
d. Lorazepam : ” short half life
benzodiazepine ” , untuk
pasien-pasien dengan kelainan
fungsi hati dan ginjal.