Anda di halaman 1dari 11

MODEL RUNUTAN VERTIKAL

LAKE

Deposition of seasonally-controlled (valved) sediments in non ice-contact lake Note proximal to distal (1, 2, 3)
trend from thick (cm to m) variably-rippled sands to thin (cm) silts bounded top and bottom, by a winter clay
layer. Slope failure of the delta front in winter may result in more complex successions (1- see ~haw,.1977).

 Ukuran butir halus,


 Pengandapan suspensi, grain flow, arus turbid
 Ukuran butir clay,
 Struktur ripple, parallel laminasi
SUNGAI MEANDER

 Sedimentary structure: cross-bedding, graded bedding,


paralel laminasi, dan dunes.
 Fining upward
 Ukuran butir sand-gravel.

SUNGAI TERANYAM

 Fining upward
 Parallel lamination
 Graded bedding
 Dune structure.
FLUVIAL-DOMINATED DELTA

 Terdiri dari proximal prodelta, distal


prodelta, distributary mouth bar

 Coarsening upward

 Cross bedding

WAVE-DOMINATED DELTA

 Parallel laminasi
 Ripple
 Ukuran butir kasar

BARRIER BEACH DEPOSIT (187)


 Washover deposits are formed when wind-generated storm surges cut through and spill over
barriers, creating lobate or sheet-like deposits of sand which extend into the lagoon
 Terdapat struktur dune akibat pengendapan pasir.
 Butiran pasir halus-kasar.

PANTAI DOMINASI WAVE

 Terdiri dari outer shelf, inner


shelf, distal lagoon
 Struktur bioturbasi, laminasi
parallel
 Dipengaruhi oleh gelombang
yang menghasilkan sorting
yang baik (well sorted)
PANTAI DOMINASI TIDAL (192)

 Terdiri dari outer shelf, inner


shelf, tidal channel, dan estuarine
lagoon
 Terdapat struktur parallel
laminasi, dan cross laminasi
 Ukuran butir pasir halus-lanau
 Sorting buruk akibat didominasi
pasang surut yang hanya terjadi 2
kali per hari.

TIDAL-DOMINATED DELTA
SHALLOW MARINE

Wave-dominated successions. Sebuah


perubahan bergradasi dari suksesi yang mulai dari
endapan outer hingga inner shelf hingga sand-
dominated shoreface dan deach sedimen.

 Cross bedding
 Hummocky
 Bioturbasi.
DEEP MARINE

 Parallel lamination
 Ukuran butir lanau-lempung
 Fining upward

TURBIDITE DEPOSIT: STORM ORIGIN

 Gravity mass flow


 Mempunyai slope
 Fining upward
 Bouma sequence
 Struktur sedimen: graded bedding, parallel
laminasi, current ripple, pelagic.
TURBIDITE DEPOSIT: SUBMARINE FAN DEPOSIT

 Ukuran butir sand-shale


 Dipengaruhi oleh gravity mass flow
 Di continental slope hingga rise
 Sikuen Bouma
 Fining upward, thickening upward

TURBIDITE DEPOSIT: Deep Lake Turbidite

 Struktur sedimen: parallel laminasi,


graded bedding
 Fining upward
 Butiran dominan halus
 Terdapat perselingan batupasir
PUSTAKA:

Walker,R.G. and James, N.P. 1992. Facies Models: Response to Sea Level Change. Ontario: Geological
Association of Canada.

RESUME KULIAH TANGGAL 4 APRIL 2011

GENETIC UNITS

Sequence Unit berhubungan dengan sekuen boundary dan lithologic units.


Sequence Unit: Batas bawah dan atas dari runutannya adalah unconformity, baik erosional unconformity
maupun correlative unconformity.

Sequence Boundary merupakan batas atas dan bawah dari satuan sikuen stratigrafi dan merupakan
bidang ketidakselarasan ataupun bidang-bidang ketidakselarasan padanannya.

Parasequence adalah urutan relatif selaras dari lapisan batuan yang saling berhubungan secara genetis,
dibatasi oleh marine flooding surface dan permukaan korelatifnya.

Parasequence set adalah urutan relatif selaras dari parasequence yang berhubungan secara genetis,
membentuk stacking pattern yang jelas, dan dibatasi oleh marine flooding surface dan permukaan
korelatifnya.

Parasequence: dibatasi oleh flooding surface.

Fining up bukan berarti deepening up.

Subtidal: daerah yang kadang terjangkau pasang surut.

PAC’s Hypothesis:
Parasequence yang dibentuk pada daerah pantai (Van Wagoner,1990):

Anda mungkin juga menyukai