PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Anatomi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri atas ana artinya memisah-
misahkan atau menguraikan dan tomos artinya memotong-motong. berarti anatomi
adalah menguraikan dan memotong. Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan
tubuh dapat diperoleh dengan cara menguraikan tubuh melalui potongan-potongan
bagian tubuh dan bagaimana hubungan organ satu dengan yang lain
Anatomi tubuh manusia merupakan salah satu dasar yang penting dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan mempelajari anatomi tubuh manusia,
seorang perawat professional dapat menafsirkan lebih jelas perubahan-perubahan
yang terjadi pada organ ubuh tersebut.
Perawat yang peduli terhadap individu yang sakit sebaiknya dapat melakukan
pekerjaan keperawatan dengan benar. Oleh karena itu, perawat perlu memahami
Anatomi tubuh Manusia dan mampu menggunakan pengetahuan ini dalam
memberikan perawatan pada pasien.
Setiap organ dalam tubuh berperan dalam mempertahankan kesehatan seluruh
tubuh, jika salah satu organ tidak sempurna, maka seluruh tubuh akan terpengaruh.
Pada makalah ini kami dari kelompok 2 mendapat amanah untuk membahas tentang
Sistem Muskuloskeletal yang terdiri dari tulang,rangka,dan otot yang terdapat di
seluruh bagian tubuh manusia
B. Rumusan Masalah
1
2. Sebutkan nama sendi-sendi yang terdapat di seluruh bagian tubuh
manusia ?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. SUSUNAN SKELETAL
Susunan tulang atau skelet (kerangka) merupakan salah satu unsure sistem
penegak dan pengerak. Tulang manusia dihubungkan dengan yang lain melalui
sambungan tulang atau persendian sehingga terbentuk kerangka yang merupakan
sistem lokomator pasif,yang akan diatur oleh alat-alat lokomotif aktif dari otot.
Lapisan Tulang
A. Periosteum
Pada lapisan pertama kita akan bertemu dengan yang namanya periosteum.
Periosteum merupakan selaput luar tulang yang tipis.
3
banyak mengandung kapur (Calsium Phosfat dan Calsium Carbonat) sehingga tulang
menjadi padat dan kuat.
4
Rangka Tulang Kepala
5
2. Tengkorak Wajah (spankno kranium)
Bagian Hidung
Os lakrimale (tulang air mata) 2 buah
Os Nasale (tulang hidung) 2 buah
Os konka nasale (tulang karang hidung) 2 buah
Os septum nasale (sekat rongga hidung) 2 buah
Bagian Rahang
Os Maksilaris (tulang rahang atas) 2 buah
Os Zigomatikum (tulang rahang bawah) 2 buah
Os Palatum (tulang langit-langit) 2 buah
Os Mandibularis (tulang rahang bawah) 1 buah
Os Hyoid (tulang lidah) 1 buah
6
Perhubungan tulang yang membentuk kranium sangat kuat.Batas-batas
tempat perhubungan ini berupa garis yang berliku-liku yang disebut sutura (tautan).
Sutura merupakan garis yang berkesinambungan dan saling berpotongan.
Os Frontale
7
Os Parietal
1) fasies eksterna : permukaan luar os parietal yang menonjol tuber parietal,pada bagian
lateral terdapat dua garis lengkung yang berjalan sejajar yaitu linea temporalis superior dan
linea temporalis inferior
2) fasies interna : permukaan dalam menghadap ke otak terdapat sulkus yang bentuknya
sesuai dengan tonjolan permukaan meningen.
Os Occipitalis
Tulang pipih yang berbentuk trapezium dan terletak di belakang kepala yang
berlubang besar, di bawahnya terdapat foramen magnum yang menghubungkan rongga
otak ( cavum kranii )
Dengan kanalis vertebralis dan dilalui pangkal medulla spinalis (sumsum tulang
belakang).Os oksipitalis dibagi menjadi atas 3 bagian .
8
1. Pars basilaris : bagian depan foramen magnum berbentuk tonjolan memanjang
berhubungan dengan os spenoidalis.
2. Pars lateralis : bagian samping kiri dan kanan foramen magnum. Fasies eksterna
menghadap ke bawah dan berhubungan dengan tulang leher, terdapat kondilus
oksipitalis bongkolan kiri dan kanan foramen magnum dan persendian dengan
tulang atlas (vertebrata servikalis).
3. Pars squamosa ossis oksipitalis : tulang pipih berbentuk trapezium,pinggir tulang
disebut margo lumboidea sebelah atas, margo mastoid sebelah bawah, batas anatara
keduanya terdapat sulkus transversum yang terletak pada fasies interna.
Os Temporalis
Pada ossa temporalis terdapat ruang/saluran yang dijelaskan di bawah ini.
9
4.Kanalis nervus fasialis : mulai dari fundus meatus akustikus internus sebelah atas menuju
kea rah lateral di atas alat pendengar sampai batas kavum timpani membelok ke belakang
menuju ke bawah dan berakhir pada foramen stilo mastoideus.
Os Spenoidale
Os Ethmoidale
10
1. Lamina Kribrosa : membentuk dasar tengkora,(kribrum sama dengan saringan)
terdapat lubang halus tempat saraf pembau (nervus olfaktorius),pada permukaan
atas terdapat balung (kristagali) untuk pegangan selaput otak.Pada bagian tepi
depan dari kanan kristagali terdapat labirinthus ethmoidalis,sedangkan bagian
samping terdapat lamina papyrase.
2. Lamina perpendikularis : sebuah tulang tapis tegak lurus pada lamina kribrosa
menuju ke bawah membentuk sekat rongga hidung
3. Lamina papyrase : membentuk dinding orbita (lekuk mata)bagian media labirinthus
ethmoidalis membentuk beberapa bagian yang menonjol dalam rongga hidung.
Os Maksilaris
Os maksilaris merupakan dua buah tulang menjadi satu yang terdiri atas 5
bagian.
11
5. Prosesus palatinum : tonjolan bagian medial di bawah korpus maksilaris
membentuk sutura palatine.Pada pinggir atas sutura palatine terdapat Krista
nasalis anterior.
Os Mandibula
Os Nasale
Os nasale terdiri atas dua keeping tulang kecil berbentuk trapezium dan
mempunyai empat sisi yang merupakan tulang batang hidung.
12
Os Zigomatikum
Os zigomatikum merupakan tulang pipi yang terdiri atas dua buah tulang kiri
dan kanan,bagian-bagiannya adalah sebagai berikut .
1. Fasiesorbitalis : mempunyai lubang kecil yaitu foramen orbita dan rterdapat
permukaan saluran kecil menuju lateral kemudian bercabang menjadi foramen
zigomatikum fasialis dan foramen zigomatiko temporalis
2. Fasies temporalis : dataran yang berhubungan dengan bagian samping
tengkorak.
3. Fasies maksilaris: dataran yang berhubungan dengan tulang rahang atas.
Os Lakrimale
Os Vomer
Os vomer terbentuk taju belah ketupat tegak yang terdapat di bagian belakang
dari fosa nasalis membentuk septum nasi.
13
Tulang-tulang Ekstremitas Superior
Dataran belakang dorsalis scapula terdapat taju besar dan panjang disebut
spina scapula.Bagian ujung merupakan tonjolan kea rah lateral (akromion) yang
menhghubungkan scapula dengan persendian artikulasio akromion dinamakan
akromio scapular atau fasies artikularis acromii.Lekuk sebelah atas dari spina
scapula dinamakan fossa supra spinata dan lekuk sebelah bawah dinamakan fossa
infra spinata.
14
Os Clavikula (Tulang Selangka)
15
Os Radius (Tulang pengumpil)
Os radius terletak di sebelah lateralis dari ulna dan mempunyai dua ujung
(ekstremitas).
1. Estremitas proksilis : lebih kecil terdapat pada kaput radii yang terletak
melintang,bagian sebelah atas mempunyai persendian dengan humeri.
2. Ekstremitas distalis radii : lebih lebar dan agak rata dari pada bagian dorsalis
dan dapat ditemui alur (sulkus) M.Ekstensor karpi radialis.
Os Ulna
Yaitu tulang bawah yang lengkungannya sejajar dengan tulang jari
kelingking. arah ke siku mempunyai taju yang disebut Prosesus olekrani gunanya
ialah tempat melekatnya otot dan menjaga agar siku tidak membengkok ke belakang
16
Os karpalia ( Tulang pergelangan Tangan )
Os karpalia terdiri atas 8 tulang yang dibagi dalam 2 deretan.
1. Deretan proksimal dari radialis kea rah ulnaris.
- Os Navikulare (tulang berbentuk kapal)
- Os Lunatum (tulang berbentuk bulan)
- Os Triquitrum (tulang bersudut tiga)
- Os fisiformis (tulang berbentuk kacang)
2. Deretan distalis dari radialis kea rah ulnaris.
- Os Multangulum mayus (tulang bersudut besar)
- Os Multangulum minus (Tulang bersudut kecil)
- Os Kapitatum (tulang berkepala)
- Os Hamatum ( tulang berkait )
17
Os Metakarpalia (Tulang Telapak Tangan)
Ossa metakarpalia terdiri atas lima tulang metakarpalia dan setiap tulang
mempunyai basis (alas) dan diafise korpus pada bagian tengah. Kelima tulang
tersebut adalah os metacarpal I-V,pada dasarnya mempunyai permukaan sendi
berpelana.
18
Ossis kostalis (tulang iga)
Os sternum (tulang dada)
Kolumna Vertebralis
Dibentuk oleh 33 buah os vertebra yang tersusun dari atas ke bawah mulai
dari leher sampai ke tulang ekor
1.Vertebra servikalis (tulang leher) 7 ruas
2.Vertebra torakalis (tulang punggung) 12 ruas.
3.Vertebra lumbalis (tulang pinggang) 5 ruas
4.Vertebra sakralis (tulang kelangkang) 5 ruas.
5.Vertebra koksigialis (tukang ekor) 4 ruas.
19
c. prosesus artikularis (taju penyendi) : membentuk persendian dengan
ruas tulang belakang.
3. Arkus vertebra : bagian atas dan bagian bawah dari tulang ini mempunyai
lekuk
yang disebut insisura superior dan insisura inferior dan terdapat lubang tempat
jalannya saraf spinalis,
4. Foramina intervertebralis : ruas-ruas tulang belakang,dibagian tengah badan
ruas
Membentuk saluran kanalis vertebralis yang berfungsi sebagai tempat saluran
medulla spinalis yang berisi sumsum tulang belakang.
20
Ukurannya agak besar dan korpusnya (badan ruas) berbentuk jantung.
Foramen vertebra relative kecil dan bulat prosesus spinosus panjang dan melengkung
ke bawah. Prosesus transverses bersendi dengan tuberkulum kosta dan prosesus
artikularis superior.
Vertebra Lumbalis
Vertebra Sakralis
Merupakan lima ruas tulang yang bergabung menjadi satu membentuk sebuah
tulang.Batas anterior bersendi dengan lumbal ke V,batas inferior agak sempit
bersendi dengan os koksigis,dan bagian lateral sacrum bersendi dengan os koksa
membentuk artikulasio sakro iliaka.Tepi anterior dan superior sacrum I menonjol ke
depan sebagai margo posterior,apartura pelvis superior sebagai promontorium
sakralis dan foramen vertebralis membentuk kanalis sakralis lamina sacral IV dan V.
Vertebra Koksigialis
Vertebra koksigialis terdiri atas empat ruas yang membentuk segitiga kecil
yang bersendi dengan ujung bawah sacrum tetapi kecuali vertebra koksigis pertama.
21
22
Os Kosta (Tulang Iga)
Melekat pada sternum dengan perantaraan rawa iga yang terdapat diatasnya
disebut kosta spuria affiksa,berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan
tulang rawan dari tulang iga sejati ke- 7.
Tulang iga pendek tidak menempel pada garis tengah atau tidak mempunyai
hubungan dengan tulang dada,Pada orang tua,rawan iga berubah menjadi tulang
keras.Tiap iga terdiri atas kapitulum kullum (kaput kostae) dan korpus
kostae.Kapitulum mempunyai fasies artikularis untuk berhubungan dengan korpus
vertebra.
23
Os Sternum (Tulang dada)
Tul;ang Panggul terdiri atas dua kiri dan kanan,melekat satu sama lain di garis
medianus persambungan tulang rawan yang disebut simpisis oseum pubis sehingga
terbentuk gelang panggul yang disebut singulum ekstremitas inferios.Bagian
belakang tulang panggul ini terdapat persendian yang tidak bergerak disebut
amfiartosis sakro iliaka.
24
Gambar OS PELVIS
25
c. Os iskii (tulang duduk)
Ketiga tulang ini bersatu pada lekuk sendi yang disebut asetabulum,terletak
pada permukaan luar os koska,tepinya agak menonjol keluar.Di bawah tepi ini
mempunyai asetabulum dan lekukan yang lebih dalam disebut fossa asetabuli.
26
Os Pubis (Tulang Kemaluan)
Antara pubis kiri dan kanan terdapat tulang rawan yang disebut simpisis
pubis.Di antara os pubis dan os oskii terdapat lubang yang besar disebut foramen
obturatum.Tepi atasnya mempunyai lekuk sulkus obturatorius.
Pada ujung proksimal terdapat kaput femoris yang bulat sesuai dengan
mangkok sendi (asebulum).Kolumna femoris menghubungkan kaput femoris dengan
korpus femoris ditengah kaput femoris terdapat lekuk kecil yang dinamakan fovea
kapitalis yaitu tempat melekatnya ligamentum terres femoralis yang menghubungkan
kaput femoris dengan fossa asetabulum.Bagian lateral dari kolumna femoris terdapat
trokhanter mayor dan bagian medial trokhantr minor,keduanya dihubungkan oleh
Krista interokhaterika.Antara trokhanter mayor dengan kolumna femoris terdapat
lekuk yang agak dalam disebut Fossa trokhanterika.
27
Os Patela (Tulang Tempurung lutut)
28
Os Tibia (Tulang kering)
Ujung proksimal os tibia mempunyai dua bongkol yaitu kondilus medialis dan
kondilus lateralis.Pada bagian depan eminentia terdapat lekuk fosa interkondiloid
posterior,selain itu juga terdapat tonjolan disebut tuberositas tibia.
Pada fasies posterior terdapat linea poplitea sedangkan bagian ujung distal
tibia membentuk sendi kaki sebelah medial dan letaknya menonjol sebagai maleolus
medialis.Sebelah lateral mempunyai lekuk berhubungan dengan fibula insisura
fibularis.
Fibula terdiri atas apitulum fibula yang melekat pada bagian belakang atas
tibia,ujung distal yang menonjol dinamakan maleolus lateralis,puncak kapitulum
fibula dinamakn apeks kapitula fibula.
29
Os Tarsalia (Pangkal kaki)
a. Talus : berhungan dengan tibia dan fibula terdiri atas kaput talus,kolumna talus dan
korpus tali.
b. Kalkaneus : terletak di bawah talus,permukaan atas bagian medial terdapat tonjolan
dinamakan sustentakulum tali,dibawahnya terdapat sulkus muscular flexor halusis
longis
c. Navikulare : pada bagian medial terdapat tonjolan yang di namakan tuberositas
ossis
navikulare pedis,permukaan sendi belakang berhubungan dengan os kunaiformi
I,II,dan III
30
Os Metatarsalia
31
Os Falang Pedis
32
Alat gerak dibagi atas dua yaitu alat anggota gerak pasif dan alat anggota gerak aktif
a. Alat anggota gerak pasif : gerakan yang dilakukan oleh kerangka tulang
badan.
b. Alat anggota gerak aktif : gerakan yang dilakukan oleh otot-otot badan.
33
Menurut jenisnya sendi dapat diklafikasikan menjadi berikut ini.
34
e. Sendi peluru : kepala sendi berbentuk bola pada salah satu tulang cocok
dengan lekuk sendi yang berbentuk seperti soket
f. Sendi Pasak : pada sendi ini terdapat pasak dikelilingi cicncin ligamentum
bertulang sehingga hanya satu gerakan yang dapat dilakukan yaitu rotasi
g. Sendi Pelana : berbentuk pelana kuda yang dapat memberikan banyak
kebebasan untuk bergerak (Fleksi,ekstensi,abduksio,dan rotasi)
Pembagian Sendi
35
d. Schindrosis : di mana jaringan penghubung dari sendi terdiri atas
tulang rawan
2. Amfiartosis
Suatu sendi yang pergerakannya sedikit karena komponen sendi tidak
cukup,permukaan di lapisi oleh bahan yang memungkinkan pergerakan sendi
sedikit
3. Diartrosis ( sendi sinovial )
Sesuai dengan pergerakan bebas.Permukaan sendi diliputi oleh lapisan tipis
rawan hialin dipisahkan rongga sendi,susunan ini memungkinkan sendi untuk
bergerak bebas.Rongga sendi dibatasi oleh sinovial terletak diantara
membrane sinovial yang terletak di pinggir permukaan sendi ke permukaan
sendi yang lain.
36
SISTEM OTOT KERANGKA
Setiap otot di kelilingi oleh jaringan ikat pembungkus otot yang di sebut
perimisium eksternus.serabut otot akan bergabung dengan yang lainnya di antara
jaringan ikat yang di sebut perimisium internum berfungsi untuk menguatkan otot
pembuluh darah dan syraf.otot-otot ini melekat pada tulang dengan perantara jaringan
ikat khususnya di namakan tendon.susunannya seperti otot berwarna putih,ujung-
ujung otot mengecil,dan berhubungan dengan tendon
Tiap-tiap serabut otot mengandung beribu-ribu myofibrilyang terletak
berdampingan sehingga terlihat seperti garis-garis melintang .di bawah
mikrokop,myofibril terlihat seperti gabungan benang-benang yang lebih halus di
namakan miofilamen(miofilamen tebal dan halus).di antara kedua tersebut hubungan
yang di sebut crossoride
Pada pelaksanaan fungsi.otot di bantu oleh;
1)fasia :lapisan otot yang membantu otot dari pengaruh luar
2)bursa(kandung lender):memudahkan pergerakan otot terhadap tulang dan alat
lainnya terdiri dari bursa mukosa subkutan dan bursa mukosa muskularis
37
3)vagina tendinis:variasi bursa mukosa yang mengelilingi tendon
38
persarafan:nervus fasialis
inters:fasia temporalis sebelah atas,sebelah telinga
2. Otot hidung
M .Nasalis
o Origo:area sebelah akar gigi
o Insersi:lempeng tendon di atas punggung hidung
o Persarafan:nervus,fasialis
o Fungsi:pergerakan hidung terutama kuping hidung
M.Depresor septi
o origio:area sebelah atas gigi seri tengah
o insersi:tulang rawan septum nasi
o persarafan:nervus fasialis
o fungsi:pergerakan hidung
39
o insersi:kulit alis mata
o perserafan:nervus fasialis
o fungsi:berkerja pada kulit dahi alis mata
4. Otot telinga sebelah luar
M. Aurikularis anterior
origio:fasia temporalis
insersi:spina helisis
persarafan:nervus fasialis
fungsi:pergerakan telinga
M. Aurikularis superior
origo:galea aponeratika
insersi:dasar daun telinga
persarafan:nervus fasialis
fungsi:pergerakan cuping telinga
M. Aurakularis posterior
origo:mastoiderus proksimal
insersi:dasr cuping telinga
persarafan:nervus fasialis
fungsi:pergerakan cuping telinga
5. Otot-otot lidah
M.Genioglosus
origo:spina mentalis mandibula
insersi:membentuk berkas memancar menuju korpus
persarafan:nervus hipoglosus
fungsi:menarik lidah ke luar ke bawah dan menjulurkan lidah
40
M. Hipoglosus
origo:kornu mayus
insersi:beberapa bagian isi lidah
persarafan: nervus hipoglosus
fungsi:menarik dasar lidah ke bawah dan belakang
M.Chondroglossus
origo:korno minus
insersi:beberapa bagian sisi lidah
persarafan:nervus hipoglosus
fungsi: menarik dasar lidah ke bawah dan belakang
M.Stiloglosus
origo:proksimal stiloiderus os temporal
insersi:beberapa bagian sisi lidah terpancar dari bagian atas belakang
persarafan;nervus hipoglosus
fungsi:menarik lidah kebelakang dan atas
6. Otot langit-langit
M. Uvula
Origo; aponerosis palatine
Insersi:sterma uvula palatine
41
Persarafan;nervus glasofaringeus
Fungsi:memperpendek anak lidah
M. Lavator veli palatine
M. Tensor palatine
7. Otot tenggorokan
1. M. Krikotiroidelus
2. M. Krikoaritenoideus
3. M. Krikoaritenoideus lateralis
4. M. Arytonedeus tranversus
5. M. Arytonedeus obligues
6. M. Vokalis
7. M. Ariepiglotikus
8. M. Tyroarietenoideus
9. M. Tyroepiglotikus
8. Otot faring
a.M. Konstrutur faringis superior
b.M. Konstriktor faringis medius
c.M. Kronstuktur faringis inferior
d.M. Stilofangireus
e.M. Salpingo taringeus
f.M. Palato faringeus
OTOT-OTOT LEHER
42
1) M. Platisma
2) M. Dternokleidomastoiddeus
3) M. Digastrik
a.venter posterior
b.venter anterior
4) M.Stilohiopideus
5) M. Ilohiodeus
6) M.Geniohyoideus
7) M. Sternohideus
8) M. Sternotorideus
9) M. Irohioideus
10) M. Omohiodeus
11) M. Skalneus anterior
12) M. Skalaneus medius
13) M. Skalaneus posterior
43
Otot Bahu
a. M. Deltodeus
b. M. Supramitanus
c. M. Infrasimatus
d. M Teres minor
e. M.Teres mayor
f. M. Subkapularis
44
A. Otot Ekstermitas Superior
45
a.Kaput langoum
b Kaput brevis
2.M. karokabrikiali
3.M. brakialis
46
• M. Ekstensor digiti minimi
• M. Ekstensor karpi ulnaris
G. Otot-otot jari
• M. Abduktor digiti minimi
• M. Fleksor digiti minimi
• M. Abduktor polisis brevis
• M. Fleksor polisis bervis
• M. Adduktor polisis
47
• M. Interossei dorsalis
• M. Interossei palmaris
Otot-otot punggung
1. M. iliokostalis
• M. Ilio kostalis lumborum
• M. Ilio kostalis torakalis
• M. Ilio kostalis servikalis
2. M. Longisimus
• M. Longisimus torasis
• M. Longisimus servisis
• M. Longisimus kapitis
48
3. M. Spinalis
• M. Spinalis ossis
• M. Spinalis servisis
• M. Spunbalis kapitis
M. Semispinalis
• M. Spinalis torasis
• M. Semispinalis servisis
• M. Spinalis kapitis
1. M. Splenius kapitis
2. M. Splenius servisis
49
Otot-otot dada
• M. Pektoralis mayor
• M. Pektoralis minor
• M. Subklavius
50
• M. Serratus anterior
• M. Interkostalis eksterni
• M. Interkostalis interni
• M. Sub kostalis
• M. Transversus torasikus
• M. Rektus abdominis
• M. Piramidalis
• M. Obligus eksternus abdominis
51
• M. Obligus internus abdominis
• M. Transversus abdominis
• M. Kremaster
• M. Diaphragmatikus
• M. Quadratus lumborum
Otot-otot pelvis
• M. Piriformis
• M. Obturatorius
• M. Levator ani
52
• M. Spingter ani eksternus
• M. Koksigeus
• M. Pubi rektalis ( Pars levator ani )
• Otot urogenital pria :
M. Bulbo spongeosus
M. Iskio kavernosus
M. Spingter uretra
M. Transversus perinei profundus
M. Bulbo spongeosus
M. Iskiokavernosus
53
B. Otot permukaan ventral pangkal femur
1. M. Ilio psoas
Persarafan : ramus muskularis pleksus lumbalis
o M. Iliakus
o M. Psoas mayor
o M. Psoas minor
o M. Sartorius
o M. Rektus femoris
o M. Vastus ( lateralis, medialis, dan intermedialis )
o M. Artikularis genu
C. Adduktor femur
M. Pekineus
M. Adduktor longus
M. Adduktor brevis
M. Adduktor magnus
M. Adduktor minus
M. Grasilis
M. Obtorator eksternus
54
D. Otot-otot fleksor femur
M. Biseps femoris
M. Semi tendinosus
M. Semi membranosus
M. Tibialis anterior
M. Ekstensor halusis longus
M. Ekstensor digitorium longus
M. Peroneus fibularis tertius
M. Triseps surae
M. Plantaris
M. Popliteus
55
Persarafan : nervus tibialis
M. Tibialis posterior
M. Fleksor digitorium longus
M. Fleksor lalusis longus
I. Otot-Otot Dorsalis Pedis
Insersi : sisi medial falang distal III-V sampai aponerosa ekstensi jari
kaki
Origo : sis bagian tengah tulang kaki III-V
5. Otot-otot plantar pedis
56
a. Fleksor digitorum brevis
57
58
59
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tulang-tulang
Pada bab ini kami akan menyimpulkan makalah kali melalui skema sehingga
biasa mempermuda kita dalam menghapal Sistem muskuloskeleal ini.
SKEMA SKELETAL
Gubah Tengkorak (Tengkorak otak)
Os Frontale
Squma frontalis
Pars nasalis
Pars ortalis
Os Paretale
Fasis eksterna
Fasis Interna
Os Oksipitale
Pars basilaris
Pars lateralis
Pars squamosa
Ossis oksipitalis
Os temporale
Pars squamosa
Pars petrosa
60
Pars mastoide
Dasar tengkorak
Os spenoidale
Sela tursika
Prosesus klinoideus
Os Etmoidale
Lamina kribrosa
Lamina perpendikularis
Lamina papyrasea
Tulang Hidung
Os Nasale
Os konka nasale
Os septum nasale
Tulang rahang
Os Maksilaris
Korpus maksilaris
Prosesus frontalis
Prosesus alviolaris
Prosesus palatinum
61
Os Mandibularis
Os Zigomatikum
Fasies temporalis
Fasies maksilaris
Os Lakrimale
Os Palatum
Lamina horizontal
Perpendikularis
Fasies orbitalis
Os Vormer
Margo superior
Margo inferior
Margo anterior
Margo posterior
62
Ekstermitas Superior
Os Skapula
Kapitas glenoid
Prosesus korakoideus
Insisura scapula
Akromion
Spina scapula
Fossa supra spinata
Fossa infra spinata
Os Klavikula
Ekstremitas sternalis
Tuberositas kostalis
Ektremitas akrominalis
Sulkus subklavikula
Os Humerus
Kaput humeri
Kolumna humeri
Tuberkulum mayor
Tuberositas deltoidea
Epikondilus lateralis
Epikondilus medialis
Fossa koronoid
63
Fossa olekrani
Os Ulna
Ekstremitas proksimal
Insisura semilunaris
Olekranon
Prosesus Koronoideus
Ekstremitas distalis
Prosesus stiloideus
Kapitulum
Sirkumferensia
Insisura ulna radii
Os Radius
Ekstermitas proksilis
Kapitulum radii
Korpus radii
Kolumna radii
Tuberositas radii
Ekstremitas distalis
64
Prosesus stiloideus radii
Sulkus radii
Os karpalia
Deretan proksimal
Os Navikulare
Os Lunatum
Os Triqiuutrum
Os Fisisformis
Deretan distal
Os Multangulum mayus
Os Multangulum minus
Os kapitatum
Os Hamatum
Os Metakarpalia
Metakarpalia I-V
Sendi pelana
65
Os Falangus
Kerangka dada
Badan ruas
Lengkung ruas
Prosesus spinosus
Prosesus transverses
Prosesus artikularius
Arkus vertebrae
Insisura superior
Insisura inferior
Foramina intervertebralis
Medula spinalis
Sumsum tulang belakang
66
Kolumna vertebralis
V.Servikalis
Atlas
Aksis (prosesus odontoid)
Prosesus prominan
Prosesus spinosus
V.Torakalis
Prosesus spinosus
Prosesus transverses
Prosesus artikularius
V.Lumbalis
V.Sakralis
V.Koksigilis
67
Os Kosta
Kosta vera
Kosta spuria
Kosta squria afiksia
Kosta fluitantes
Kapitulum kullum
Fasies artikularis
Krista kapituli
Os Sternum
Manubrium sterni
Insisura jugularis
Insisura klavikularia
Insisura kostalis
Korpus sterni
Angulus sterni
Prosesus sipoideus
SUSUNAN OTOT-OTOT
68
2. Otot hidung
M .Nasalis
M. Depresor septi
5. Otot-otot lidah
M.Genioglosus
M. Hipoglosus
M.Chondroglossus
M. Stiloglosus
6. Otot langit-langit
M.uvula
M.lavator veli palatine
M.tensor palatine
7. Otot tenggorokan
M.Krikotiroidelus
M.krikoaritenoideus
M. krikoaritenoideus lateralis
69
M.arytonedeus tranversus
M.aritonedeus obligues
M.vokalis
M.ariepiglotikus
M.tyroarietenoideus
M.tyroepiglotikus
8. Otot faring
o M. Konstrutur faringis superior
o M. Konstriktor faringis medius
o M. Kronstuktur faringis inferior
o M. Stilofangireus
o M. Salpingo taringeus
o M. Palato faringeus
OTOT-OTOT LEHER
70
M. Tirohioideus
M. Omohiodeus
M. Skalneus anterior
M. Skalaneus medius
M. skalaneus posterior
71
2.M.Ankoneus
B. Otot ventral lengan atas
1.M.bisep brakki
o Kaput langoum
o Kaput brevis
2.M. karokabrikiali
3.M. brakialis
72
G. Otot-otot jari
• M. Abduktor digiti minimi
• M. Fleksor digiti minimi
• M. Abduktor polisis brevis
• M. Fleksor polisis bervis
• M. Adduktor polisis
• M. Interossei dorsalis
• M. Interossei palmaris
Otot-otot punggung
1. M. iliokostalis
73
• M. Ilio kostalis lumborum
• M. Ilio kostalis torakalis
• M. Ilio kostalis servikalis
2. M. Longisimus
• M. Longisimus torasis
• M. Longisimus servisis
• M. Longisimus kapitis
3. M. Spinalis
• M. Spinalis ossis
• M.Spinalis servisis
• M. Spunbalis kapitis
M. Semispinalis
• M. Spinalis torasis
• M. Semispinalis servisis
• M. Spinalis kapitis
74
3. M. Splenius kapitis
4. M. Splenius servisis
Otot-otot dada
• M. Pektoralis mayor
• M. Pektoralis minor
• M. Subklavius
• M. Serratus anterior
• M. Interkostalis eksterni
• M. Interkostalis interni
• M. Sub kostalis
• M. Transversus torasikus
• M. Rektus abdominis
• M. Piramidalis
• M. Obligus eksternus abdominis
• M. Obligus internus abdominis
• M. Transversus abdominis
• M. Kremaster
• M. Diaphragmatikus
• M. Quadratus lumborum
Otot-otot pelvis
75
• M. Piriformis
• M. Obturatorius
• M. Levator ani
• M. Spingter ani eksternus
• M. Koksigeus
• M. Pubi rektalis ( Pars levator ani )
• Otot urogenital pria :
M. Bulbo spongeosus
M. Iskio kavernosus
M. Spingter uretra
M. Transversus perinei profundus
M. Bulbo spongeosus
M. Iskiokavernosus
76
M. Gemelus superior dan inferior
M. Quadratus femoris
o M. Iliakus
o M. Psoas mayor
o M. Psoas minor
o M. Sartorius
C. Adduktor femur
M. Pekineus
M. Adduktor longus
M. Adduktor brevis
M. Adduktor magnus
M. Adduktor minus
M. Grasilis
M. Obtorator eksternus
77
M. Biseps femoris
M. Semi tendinosus
M. Semi membranosus
M. Tibialis anterior
M. Ekstensor halusis longus
M. Ekstensor digitorium longus
M. Peroneus fibularis tertius
78
• M. Ekstensor digitorum brevis
B. SARAN
Demikianlah makalah yang telah kami buat. kami sadari masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu kami anurkan agar mencari referensi pembanding dari
makalah yang telah kami buat. Kami juga meminta kritik dan sarannya tanpa agar
kami bias lebih bagus lagi dalam menulis makalah khususnya ANATOMI.
79