S
Pertama-tama saya ingin panjatkan puji syukur kepadakehadirat ALLAH
SWT. Dengan ijinnya saya dapatmenyelesaikan makalah ini dengan baik. Pada
makalah ini akan membahas tentang ³Sistem Ekonomi Pancasila dan Upaya
Peningkatan Pembangunan Ekonomi Indonesia´. Dengan begitu kita dapat
mengetahui apa sistem ekonomi di Indonesia dan upayanya.
1
c
©
Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Pembahasan
Daftar Pusaka
c
Tujuanmakalahinidibuatbertujuan agar kita bisa mengetahuiapa yang
terjadi pada sistem ekonomi pancasila Indonesia dan upaya peningkatannya. Saya
berharap dengan dibuatnyamakalah ini kita mengertimaksuddantujuan sistem
ekonomi pancasila Indonesia dan upaya peningkatannya. Dan kita harus terus
mengembangkan ekonomi Indonesia agar kita dapat maju ketitikmakmur.
c
Menurutsayakitaharusmengertiterlebihdahulusistemini .
karenatanpadasarinikitatidakmengertistruktursistemekonomi yang
dianutbangsakita
.setelahkitamengertisisteminikitabarubisaikutberperandalammemajukanekonomib
angsaindonesia .
0
c
SISTEM EKONOMI PANCASILA
u
c
S
SISTEM EKONOMI PANCASILA
Tidak dapat disangkal bahwa hangatnya polemik tentang sistem ekonomi
Indonesia sekitar tahun 1980-81 berkisar kepada gagasan Mubyarto mengenai
Sistem Ekonomi Pancasila (SEP). Sebutan SEP sebenarnya telah dilontarkan lebih
dulu oleh Emil Salim dalam suatu artikel pada harian x tanggal 0 Juni
1966. Buku ³Membangun Sistem Ekonomi´ karya guru besar FE UGM ini sekali
lagi menegaskan betapa konsistennya Pak Muby, demikian dia biasa dipanggil,
dalam memperkenalkan dan mempopulerkan sistem ekonomi yang pas bagi
Indonesia.
Di kalangan para pelopor SEP terdapat dua cara pandang. Pertama,
, yang berangkat dari keyakinan bahwa landasan hukum SEP adalah
pasal UUD 190u, yang dilatarbelakangi oleh jiwa Pembukaan UUD 190u dan
dilengkapi oleh pasal , ayat , 0, serta penjelasan pasal UUD 190u.
Pelopor jalur ini, misalnya adalah Sri-Edi Swasono dan Potan Arif Harahap.
SëSë
6
c
Ada beberapa pendapat mengenai hal ini. S pendapat yang mengatakan
bahwa sistem ekonomi Indonesia bukan sistem kapitalisme maupun sosialisme.
Emil Salim (19 9) mengatakan bahwa SEP adalah sistem ekonomi pasar dengan
unsur perencanaan. Dengan kata lain, sifat dasar dari kedua kutub ekstrim ini
berada dalam keseimbangan. Mubyarto (1980: 0) berpendapat bahwa SEP
mungkin sekali berada di antara dua kutub tersebut, tapi di luarnya.
Tentu saja pandangan ini mendapat banyak kritikan tajam. Frans Seda,
misalnya, menju-luki pandangan ini sebagai paham "bukan-isme", yaitu paham
serba bukan: bukan kapitalisme, bukan liberalisme, tidak ada monopoli, tidak ada
oligopoli, tidak ada persaingan bebas yang saling mematikan, dsb (Kwik, 1996).
Tidak berlebihan, bila ada yang menyebut sistem ekonomi semacam ini hanya
dihuni oleh para malaikat, masyarakat utopia.Kritikan tajam juga datang dari Arief
Budiman (1989: 0), yang mengatakan:
S
S
Perbandingan SEP versi Emil Salim, Mubyarto, dan Sumitro
Djojohadikusumo
Më
M M ë © ©
M
Mengenal etika Roda Ikhtiar untuk
dan moral agama perekonomian senantiasa hidup
digerakkan oleh dekat dengan
I
rangsangan Tuhan YME
ekonomi, sosial,
dan moral
Titik berat pada Ada kehendak Ikhtiar untuk
nuansa kuat dari mengurangi &
manusiawi dalam masyarakat untuk memberantas
menggalang mewujudkan kemiskinan dan
II
hubungan kemerataan sosial pengangguran
ekonomi dalam (egalitarian), dalam penataan
perkembangan sesuai asas perekonomian
masyarakat kemanusiaan masyarakat
c
8
c
dominan; () peranan swasta, baik nasional maupun asing, tidak kecil; () harga
yang berlangsung pada umumnya mencerminkan inefisiensi karena jauh lebih
tinggi harga domestik dibanding harga internasional.
Perkiraan Pemilikan Alat-alat Produksi Menurut Sektor-sektor Ekonomi
serta Sifat Pembentukan Harga
M
S
M
S
Petanian Petani untuk beras, Pengaruh negara
negara dan swasta untuk dominan (Bulog,
tanaman ekspor Departemen Pertanian)
9
c
Hanya saja para pemikir yang kritis mulai mempertanyakan: ke mana arah
sistem eko-nomi kita nantinya? GBHN memang sudah menegaskan bahwa
perekonomian Indonesia tidak menganut
maupun etatisme.
Sistem Ekonomi Pancasila versi Mubyarto dan Emil Salim, serta isyu demo-krasi
ekonomi yang sempat ramai beberapa waktu lalu, nampaknya baru pada taraf
"normatif" dan belum mampu menjawab dinamika perekonomian Indonesia yang
dinilai banyak pihak semakin terbuka dan "ke kanan".
10
c
Sejak tahun 198, memang pemerintah secara konsisten telah melakukan berbagai
upaya deregulasi sebagai upaya penyesuaian struktural dan restrukturisasi
perekonomian. Kendati demikian, banyak yang mensinyalir deregulasi di bidang
perdagangan dan investasi tidak memberi banyak keuntungan bagi perusahaan
kecil dan menengah; bahkan justru perusahaan besar dan konglomeratlah yang
mendapat keuntungan. Studi Kuncoro dan Abimanyu (199u) membuktikan bahwa
per-tambahan nilai tambah ternyata tidak dinikmati oleh perusahaan skla kecil,
sedang, dan besar, namun justru perusahaan skala konglomerat, dengan tenaga
kerja lebih dari 1000 orang, yang menikmati kenaikan nilai tambah secara absolut
maupun per rata-rata perusahaan.
11
c
Kendati demikian, melihat materi dan isyu yang dibahas, buku ini amat
tepat dianjurkan untuk menjadi acuan mata kuliah Perban-dingan Sistem
Perekonomian. Ini terbukti dari upaya Mubyarto untuk menganalisis berbagai
sistem ekonomi yang berada di ³persimpangan jalan´ saat ini. Untuk mata kuliah
Ekonomi Indonesia juga bermanfaat sebagai suplemen yang berharga. Setidaknya
ini terlihat dari kajian mengenai ekonomi Indonesia terutama pada periode krisis
multidimensional.
UPAYA PENINGKATAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
S
!" #$
$
Pertumbuhan ekonomi yang tercermin, antara lain, dari proses meningkatnya
pendapatanper kapita, pada gilirannya menyebabkan naiknya tingkat tabungan
nasional, penerimaanpemerintah terutama dari pajak, dan berubahnya pola
pengeluaran konsumsi masyarakat.Sementara itu peningkatan pendapatan per
kapita, penerimaan pemerintah, dan tingkat tabungannasional memungkinkan
berlangsungnya peningkatan kapasitas produksi baik berupa kapasitasproduksi
secara fisik, misalnya sarana dan prasarana produksi, maupun kapasitas produksi
dalambentuk makin tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas.
Meningkatnya kapasitasproduksi secara fisik tersebut terutama terjadi karena
meningkatnya investasi baik yang dilakukanoleh masyarakat maupun pemerintah
sebagai akibat dari naiknya tingkat tabungan masyarakatdan pemerintah.
Demikian pula dengan meningkatnya kapasitas produksi dalam sumber daya
manusia, tercermin dari peningkatan tingkat keterampilan, pendidikan, kesehatan,
dan penguasaan teknologi para pekerja, dimungkinkan karena makin banyaknya
1
c
sarana dan prasarana pendidikan baik yang dapat disediakan oleh pemerintah
maupun yang dibiayai oleh masyarakat. Interaksi antara peningkatan kapasitas
produksi, sebagai akibat terjadinya investasi dalam bentuk fisik dan sumber daya
manusia, di satu pihak dan berubahnya pola konsumsi masyarakat seiring dengan
meningkatnya pendapatan per kapita di lain pihak, pada gilirannya menyebabkan
terjadinya perubahan dalam struktur produksi dan ketenagakerjaan. Tegasnya
struktur produksi dan ketenagakerjaan bergeser ke arah makin besarnya kontribusi
sektor non pertanian, terutama industri pengolahan dan jasa, sedangkan kontribusi
sektor pertanian cenderung menurun. Pada giliran selanjutnya perubahan dalam
struktur produksi tersebut juga tercermin pada struktur barang dan jasa yang
diperdagangkan antar negara.
$
Untuk mengurangi dampak negatif dari krisis ekonomi terhadap kelompok
penduduk berpendapatan rendah perlu dikembangkan jaring pengaman sosial
yang meliputi program penyediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,
mempertahankan tingkat pelayanan pendidikan dan kesehatan pada tingkat
sebelum krisis dan penanganan pengangguran dalam upaya mempertahankan daya
beli kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Dalam kaitan ini berbagai
langkah penyesuaian telah dilakukan untuk menambah alokasi anggaran rutin
(untuk subsidi), mempertajam prioritas alokasi dan meningkatkan efisiensi
anggaran pembangunan. Hal ini dilakukan melalui peninjauan kembali terhadap
program dan kegiatan proyek pembangunan, antara lain, dengan : %& menunda
proyek-proyek dan kegiatan pembangunan yang belum mendesak; '& melakukan
realokasi dan menyediakan tambahan anggaran untuk memperkuat jaring
pengaman sosial di bidang pendidikan dan kesehatan; (& memperluas penciptaan
kerja dan kesempatan kerja bagi mereka yang kehilangan pekerjaan, yang
dikaitkan dengan peningkatan produksi bahan makanan serta perbaikan dan
pemeliharaan prasarana ekonomi, misalnya jalan dan irigasi, yang dapat
memperlancar kegiatan ekonomi; dan )& memperbaiki sistem distribusi agar
berfungsi secara penuh dan efisien yang sekaligus meningkatkan partisipasi
peranan pengusaha kecil, menengah, dan koperasi. Sebagai akibat dari peninjauan
1
c
10
c
1u
c
©
S
Budiman, A., 1989, S S ! !
! , PT Gramedia, Jakarta,.
Kuncoro, M. dan Anggito A., 199u, "Struktur dan Kinerja Industri Indonesia
dalam Era Deregulasi dan Debirokratisasi", x '( )$
"*$+,, no.10/IV/199u.
16
c
Rice, R.C, 198, "The Origins of Basic Economic Ideas and Their Impact on
'New Order' Policies", "
! , vol. XIX,
no., Agustus, h. 60-8.
1
c
18