Kata belajar sudah terlalu dalam tertanam dalam otak manusia, dimana dari awal kita
lahir didunia kita sudah mengenal yang namanya belajar, yaitu belajar adaptasi. Berikutnya
belajar berbicara, jalan, hingga dapat duduk dibangku sekolah.
Sebagai guru yang professional benar adanya pendekatan namun pendekatan terkadang
masih kurang ampuh untuk siswa zaman sekarang. Mengapa hal ini bisa terjadi, karena dipacu
oleh zaman yang semakin berkembang. Sosusinya adalah bagaimana cara guru dapat
mentransfer ilmu dengan baik pada siswa namun dalam hal ini dapat menghibur,
membangkitkan semangat, menarik, dan menggugah rasa dan fikiran positif dan menghasilkan
siswa yang dapat membanggakan.
Jadi ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru agar dapat dikatakan “GURU DAHSYAT”
1. Melahirkan pembelajar Sejati
2. Menciptakan keajaiban didalam ruang kelas
3. Teknik belajar Efektif
4. Melejitkan potensi siswa
Guru Dahsyat
1. Melahirkan pembelajaran Sejati (Jangan pacaran aja yang sejati tapi belajar juga)
Yang kita ketahui pada dasarnya keterampilan guru sudah lengkap dengan adanya
keterampilan diktatik. Namun ternyata itu semua masih belum lengkap. Satu pertanyaan
yang menarik tentunya untuk dibahas.
Tujuan akhir dari belajar adalah melahirkan Seorang Pembelajar Sejati. Melahirkan
pembelajar sejati tidak semudah membalikkan telapak tangan karena yang namanya belajar
tidak menghadirkan raga saja melainkan jiwa dan sukma dari sipembelajar itu harus hadir.
Belajar yang efektif itu bisa dilakukan siswa bila siswa itu mempunyai tujuan. Maka guru
harus mengkondisikan siswa supaya siap dalam belajar dan menjaga suasana hatinya.
Hypnoteaching adalah cara terbaik dimana dengan sugesti yang kita berikan, mereka
dapat betah dalam belajar. Apa sebenarnya Hypnoteaching itu.
Hypnoteaching adalah perpaduan pengajaran yang melibatkan pikiran sadar dan pikiran
bawah sadar yang mana diartikan juga dengan mengsugesti dan menghipnotis, agar siswa
dapat menjadi pintar dan menjadi bintang.
Hypnoteaching merupakan cara mengajar yang unik, kreatif sekaligus imajinatif. Sebelum
proses belajar mengajar berlangsung, siswa dikondisikan untuk siap belajar. Segala
persyaratan proses belajar sudah disiapkan sehingga kondisi siswa tetap fres pada saat itu.
Tak kalah penting juga, guru harus dituntut stabil baik secara emosi maupun psikologis,
karena guru adalah penyebar virus luar biasa kepada seluruh siswa, (karena terkadang apa
yang diberikan oleh guru selalu benar dimata siswa).
Hypnoteaching juga mampu memotivasi siswa, meningkatkan mutu pembelajaran,
konsentrasi dan disiplin. Hipnotis dalam kehidupan sehari – hari sering kita alami. Dimana
seringkali kita tidak sadar, bahwa apa yang kita alami adalah serangkaian dimana kita
terhipnotis dalam keadaan sadar. Contohnya kita menonton televise, kita dapat menangis
(sanohugo) tertawa. Itu merupakan reaksi dari hipnotis, sedangkan kita tau itu adalah
rekayasa dari manusia dan fiksi.
Nah seperti hal nya belajar, perlu juga mendapatkan sugesti atau input yang baru yang
dapat mengubah tindakan dan perilaku dalam otak para siswa, sehingga belajar menjadi
sesuatu yang menyenangkan dan menjadi proses yang berkesinambungan yang
dibutuhkan.
Jadi untuk menciptakan keajaiban dalam ruangan kelas melalui persepsi tersebut, yaitu
dengan “Mengubah Persepsi Subjektif siswa dan pengajar”. Mengubah persepsi anak didik
sama saja dengan membuang garam dilaut karena didalam diri siswa persepsi itu sangat
kuat sehingga yang perlu diubah adalah guru yang membawakan, atau siapa yang mengajar.
Dengan itu ini adalah satu kesempatan kepada seorang pengajar untuk menanamkan ikatan
emosional untuk dapat mengubah persepsi kepada siswa, yaitu dengan :
a. Antusias : memiliki rasa ingin tahu, terbuka dan semangat
b. Tabungan perhatian : tabungan perhatian ini yaitu memberi perhatian tanpa perlu
mengambil kembali. (hal 67)
c. Memberi : adanya memberi dengan tulus, menolong tanpa adanya
imbalan ataupun selalu berterimakasih.
Apabila siswa bermasalah akan hal tersebut maka: Contoh (hal 129)
Dengan adanya teknik tersebut maka siswa juga dapat antusias dalam proses pembelajaran
sehingga dapat menjadikan siswa yang cinta akan belajar.
4. Melejitkan potensi siswa
Kata potensi merupakan kemampuan yang mempunyai kemungkinan besar untuk
dikembangkan. Dimana otak memiliki kemampuan yang tiada batas. Jadi pada dasarnya
tidak ada anak yang bodoh, malas atau lambat. Namun yang ada hanya potensi yang belum
dikembangkan.
Seperti yang sudah dipaparkan dari atas bahwa manusia memiliki 2 pemikiranyang
mendasari segala aktivitas yaitu pikiran sadar dan bawah sadar. Semua tindakan siswa yan
mereka lakukan berawal dari pemikiran. Salah satu cara yang dapat menon – aktifkan
pikiran sadar dan mengaktifkan pikiran bawah sadar adalah Imajinasi.
Imajinasi adalah menciptakan gambar dipikiran. Otak tidak dapat membedakan antara
imajinasi dan kenyataan karena alam bawah sadar kita lebih tinggi. Namun hal itu dapat
teratasi dengan adanya sugesti.
Sugesti adalah rangkaian katabagaikan nasihatuntuk dapat dilaksanakan.
Contoh : apabila kalian tidak naik kelas pasti orang tua akan sedih dan marah pada kalian
(Imajinasi). Jadi rajinlah belajar agar dapat nilai bagus dan naik kelas (Sugesti).
Berbeda pula apabila hanya imajinasi saja dan sugesti saja (hal 98).
Dengan adanya imajinasi yang berjalan seiring dengan sugesti yang baik, maka cara tercepat
memunculkan potensi siswa antara lain adalah:
Pertanyaan ajaib (hal 102)
Ajarkan dan Puji (hal 104)
Ajakan