Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TEORI EKONOMI 2

NAMA : MAUREEN FRIDA THREE ANDINY

KELAS : 2EA17 (Non kelas)

NPM : 10206597

UNIVERSITAS GUNADARMA
Utang Luar Negeri Indonesia Dekati Rp 2.000 Triliun

Utang luar negeri Republik Indonesia terus membumbung tinggi. Data Bank Indonesia (BI)
mencatat, sampai akhir Januari 2010, utang luar negeri mencapai 174,041 miliar dollar AS. Bila
dikonversi ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs Rp 10.000 per dollar AS nominal utang itu
hampir mencapai Rp 2.000 triliun.

Nilai utang ini naik 17,55 persen dari periode yang sama tahun lalu. Akhir Januari 2009, nilai
utang luar negeri Indonesia baru sebesar 151,457 miliar dollar AS. “Dari sisi nominal memang
naik, namun jika kita melihat dari persentase debt to GDP ratio, angkanya terus menurun,”
ungkap Senior Economic Analyst Investor Relations Unit (IRU) Direktorat Internasional BI
Elsya Chani di Jakarta, Jumat (16/4/2010).

Nilai utang tersebut terdiri atas utang pemerintah sebesar 93,859 miliar dollar AS, lalu utang
bank sebesar 8,984 miliar dollar AS. Lalu, utang swasta alias korporasi non-bank sebesar 75,199
miliar dollar AS.

Sebagian besar utang tersebut bertenor di atas satu tahun. Nilai utang yang tenornya di bawah
satu tahun hanya sebesar 25,589 miliar dollar AS.

Elsya menuturkan, meski secara nominal nilai utang luar negeri Republik Indonesia terus naik.
Namun, nilai rasio utang terhadap GDP terus terjadi penurunan. “Debt to GDP ratio tahun 2009
sebesar 27 persen. Sedangkan tahun 2008 masih 28 persen,” jelasnya. (Ruisa Khoiriyah, Roy
Franedya/Kontan)

Komentar: Dari berita diatas diketahui nilai hutang luar negeri menaik dari tahun lalu tapi
perbandingan persentase debt to GDP ratio angkanya terus meluncur.

Jika dibandingkan dengan Jepang, negara maju yang mempunyai ratio hutang tinggi (200%),
Inggris terlihat bahwa rakyatnya lebih sejahtera dibanding Indonesia karena Permasalahannya
klasik, yaitu “pemerataan kesejahteraan”. Rakyat mereka lebih sejahtera dari kita karena
Pemerintahannya telah berhasil mendistribusikan kesejahteraan, lewat Pemerintahan yang relatif
lebih bersih (good governance) dan kepastian hukum bagi setiap warga negaranya. Rakyat
mereka juga mau diatur oleh Pemerintahan dan ikut bertanggung jawab dalam pembangunan
ekonomi negaranya.

GDP = Konsumsi + Investasi + Pengeluaran Pemerintah + (Ekspor – Impor)

Sumber: Kompas.com bagian Bisnis dan Keuangan

Soal dan jawaban

1. Sebutkan kebijakkan dan instrument Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam menjaga
stabilitas system keuangan?

Jawab:

- Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk
mampu menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang.

- Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan
yang sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu
dilakukan melalui mekanisme pengawasan dan regulasi. Seperti halnya di negara-
negara lain, sektor perbankan memiliki pangsa yang dominan dalam sistem keuangan.
Oleh sebab itu, kegagalan di sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan
dan mengganggu perekonomian.

- Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran


sistem pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada salah satu peserta
dalam sistem sistem pembayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup
serius dan mengganggu kelancaran sistem pembayaran.
- melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui
pemantauan secara macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan
sektor keuangan dan mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang berdampak
pada stabilitas sistem keuangan.

- Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan  melalui
fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR merupakan
peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna
menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan.

2. Apa yang dimaksud dengan Demand-pull inflation dan Cost push inflation. Jelaskan
dengan menggunakan grafik!

Jawab:

Demand Pull Inflation : Permintaan Masyarakat akan Barang naik sehingga pengeluaran
naik (jumlah uang beredar naik).
Cost Push Inflation : Biaya Produksi naik sebab Harga Input / Upah naik, Harga BBM
naik,listrik naik.

3. Apa yang dimaksud dengan GDP ?

Jawab:

Produk domestik bruto (Gross Domestic Product/GDP) merupakan jumlah produk


berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah
suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga
hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang
beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Barang-barang yang dihasilkan
termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah
yang didapatkan dari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.
4. Pendapatan Negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, sebutkan dan jelaskan!

Jawab:

- Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa,


bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama
satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan
kepada perusahaan.
- Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang
dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama
satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai
jasa dan barang jadi (bukan bahan mentah atau barang setengah jadi).
- Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk
membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung
pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu:
Rumah tangga (Consumption), pemerintah (Government), pengeluaran investasi
(Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi impor (X − M)
Pertumbuhan Ekonomi Bisa 6 Persen

Aktivitas Ekonomi Naik, Harusnya Penerimaan Pajak Juga Naik

Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa meyakini pertumbuhan ekonomi
tahun 2010 sebesar 6 persen bisa tercapai. Pertumbuhan ekonomi ini akan ditopang oleh
meningkatnya konsumsi, investasi dan ekspor tahun ini.

“Masih bisa dicapai, masih cukup masuk akal. Tahun 2010 , 6 pesen tidak terlalu sulit untuk
diraih,” ujar Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di
Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Jumat ( 16/4/2010 ).

Menurut Purbaya, ekspor Indonesia meningkat 12 persen seiring dengan membaiknya


perekonomian global dan permintaan pasar Indonesia. Hal ini juga mendorong melonjaknya
investasi dan konsumsi dalam negeri.

Selain itu, tambahnya, suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate yang dipatok oleh BI
sebesar 6,5 persen juga menjadi faktor pendorong investasi di Indonesia.

“Investasi tahun lalu lambat karena bunga masih tinggi, permintaan rendah. Ketika permintaan
pasar dunia kuat pelan-pelan mereka akan tambah kapasitas produksi dan investasi naik,” jelas
Purbaya.

Sebelumnya, pemerintah dan Komisi XI DPR RI menyepakati pertumbuhan ekonomi hingga 5,8
persen. Angka ini meningakat 0,3 persen dari asumsi awal pemerintah di RAPBN-P yang sebesar
5,5 persen. Untuk penambahan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan diperlukan
tambahan penerimaan sebesar Rp 15 triliun.
Menurut Purbaya, dengan kenaikan target tersebut memang ada konsekuensi logis untuk
menaikkan penerimaan. Dia menyatakan kenaikan penerimaan tersebut bisa ditingkatkan dari
sektor pajak. Namun, hal itu bisa berjalan seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi.

“Kalau aktivitas ekonomi naik dengan sendirinya pajak bisa naik. Ini yang bisa menutupi
kebutuhan penambahan anggaran dengan meingkatnya target pertumbuhan ekonomi,” lanjutnya.

Komentar : Memang betul pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin menaik dilihat dari tingkat
penguatan rate IDR dibandingkan USD, jumlah investasi dan konsumsi yang meningkat dan
sewajarnya tarif pajak naik tetapi alangkah baiknya pemerintah mulai melakukan clean
governance dan transparansi pajak karena alangkah anehnya sumber pendapatan tertinggi suatu
Negara memiliki transparansi yang sangat minim.

Soal dan jawaban

1. Faktor-faktor apa saja yang menghambat pertumbuhan ekonomi di Negara Indonesia?

Jawab:

Dari hasil survei antara lain persoalan korupsi, lemahnya penegakan hukum, ketersediaan
sumber daya manusia yang bersih dan profesional, tingkat pengangguran, volatilitas nilai
tukar rupiah, penurunan kapasitas produksi terpakai, tingkat kemiskinan, situasi
perburuhan yang belum kondusif, dan prosedur/perizinan untuk melakukan investasi.
Dalam hal ini Pemerintah harus punya niat dan sikap yang jelas dalam mensejahterakan
rakyatnya dan apabila tidak jelas dan serius ini akan berakibat fatal untuk kemajuan
ekonomi Negara dan bangsa Indonesia.

2. Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan ekonomi?

Jawab:
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian
yang diwujudkan dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

3. Sebutkan factor ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi?

Jawab:

- Sumber daya alam, yang meliputi tanah dan kekayaan alam seperti kesuburan tanah,
keadaan iklim/cuaca, hasil hutan, tambang, dan hasil laut, sangat memengaruhi
pertumbuhan industri suatu negara, terutama dalam hal penyediaan bahan baku
produksi.

- Sumber daya manusia juga menentukan keberhasilan pembangunan nasional melalui


jumlah dan kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang besar merupakan pasar
potensial untuk memasarkan hasil-hasil produksi, sementara kualitas penduduk
menentukan seberapa besar produktivitas yang ada.

- sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah bahan mentah tersebut.
Pembentukan modal dan investasi ditujukan untuk menggali dan mengolah kekayaan.

4.
Inilah Titik Rawan Markus di Ditjen Pajak

Komite Pengawas Perpajakan sudah mengidentifikasi 12 titik rawan praktik makelar kasus dan
penyelewengan di Direktorat Jenderal Pajak. Misalnya, proses pemeriksaan, penagihan, dan
pengadilan pajak. Lalu, keberatan dan banding pajak serta persidangan.

Ketua Komite Pengawas Perpajakan (KPP) Anwar Suprijadi mengatakan, pengawasan yang
hanya dilakukan oleh Direktorat Kepatutan Internal Transformasi Sumber Daya Aparatur
membuat Ditjen Pajak berpeluang besar terjadi praktik makelar kasus (markus) dan
penyelewengan.

”Jumlah tim investigator hanya delapan orang. Bagaimana bisa mengawasi?” ujar mantan
Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini, Kamis (15/4/2010).

Inilah titik rawan makelar kasus di Ditjen pajak.

1. Proses pemeriksaan, penagihan, account representative , dan pengadilan pajak

2. Keberatan pajak

3. Banding pajak

4. Pemeriksaan bukti permulaan dan penyidikan pajak


5. Penuntutan

6. Persidangan

7. Wajib pajak bermain dengan konsultan pajak

8. Oknum pajak merangkap sebagai konsultan pajak

9. Oknum pengadilan pajak

10. Main melalui rekayasa akuntansi

11. Main melalui fasilitas pajak

12. Main melalui peraturan pajak

(Lamgiat Siringoringo/Kontan)

Komentar : Menurut saya jumlah tim investigator harus ditingkatkan lebih banyak agar dapat
mengawasi dengan baik.  Dan dari artikel diatas dapat diketahui 12 titik yang semuanya
merupakan titik rawan, selama ideologi dan mental korup dari petugas dan pejabat tidak
diperbaiki, dikasih gaji besar juga tidak jamin 100% tidak akan korupsi, harusnya sanksi
hukumannya juga diperberat, agar tidak ada lagi markus, dan gayus-gayus di negara ini.

Soal dan jawaban

1. Sebutkan dan jelaskan fungsi-fungsi pajak?

Jawab:
- Fungsi anggaran (budgetair). Sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi
untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas
rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini
dapat diperoleh dari penerimaan pajak.

- Fungsi mengatur (regulerend). Pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi


melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai
alat untuk mencapai tujuan.

- Fungsi stabilitas. Dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk


menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi
dapat dikendalikan, Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur
peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan
efisien.

- Fungsi redistribusi pendapatan. Pajak yang sudah dipungut oleh negara akan
digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk
membiayai pemb;angunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada
akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.

2. Berikan contoh pemungutan pajak secara adil menurut perundang-undangan maupun adil
dalam pelaksanaannya?

Jawab:

a. Dengan mengatur hak dan kewajiban wajib pajak


b. Pajak diberlakukan bagi setiap warga Negara yang memenuhi syarat sebagai
wajib pajak
c. Sanksi atas pelanggaran pajak diberlakukan secara umum sesuai dengan berat
ringannya pelanggaran

3. Sebutkan dan jelaskan asas pengenaan pajak!


Jawab:

- Asas domisili atau disebut juga asas kependudukan (domicile/residence principle),


berdasarkan asas ini negara akan mengenakan pajak atas suatu penghasilan yang
diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan, apabila untuk kepentingan
perpajakan, orang pribadi tersebut merupakan penduduk (resident) atau berdomisili di
negara itu atau apabila badan yang bersangkutan berkedudukan di negara itu.
- Asas sumber, Negara yang menganut asas sumber akan mengenakan pajak atas suatu
penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi atau badan hanya apabila
penghasilan yang akan dikenakan pajak itu diperoleh atau diterima oleh orang pribadi
atau badan yang bersangkutan dari sumber-sumber yang berada di negara itu.
- Asas kebangsaan atau asas nasionalitas atau disebut juga asas kewarganegaraan
(nationality/citizenship principle).Dalam asas ini, yang menjadi landasan pengenaan
pajak adalah status kewarganegaraan dari orang atau badan yang memperoleh
penghasilan.

4. Sebutkan dan jelaskan teori yang mendasari adanya pemungutan pajak!

Jawab:

- Teori asuransi, menurut teori ini, negara mempunyai tugas untuk melindungi
warganya dari segala kepentingannya baik keselamatan jiwanya maupun keselamatan
harta bendanya.
- Teori kepentingan, menurut teori ini, dasar pemungutan pajak adalah adanya
kepentingan dari masing-masing warga negara. Termasuk kepentingan dalam
perlindungan jiwa dan harta.

Anda mungkin juga menyukai