PENDAHULUAN
1
system muskuloskeletal (Grandjean, 1993; Lemasters, 1996). Bagian otot yang
sering dikeluhkan adalah otot rangka (skeletal) yang meliputi otot leher, bahu,
lengan, tangan, jari, punggung, pinggang dan otot-otot bagian bawah.
Menurut data Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat (Accident Facts,
1990), cedera tulang belakang adalah salah satu yang paling umum terjadi (22%
dari semua kecelakaan kerja yang terjadi) dan paling banyak membutuhkan biaya
untuk pengobatannya. Salah satu penyebab dari cedera ini adalah overload yang
dipikul oleh tulang belakang (> 60%) dan 60% dari overload ini disebabkan oleh
pekerjaan mengangkat barang, 20% pekerjaan mendorong atau menarik barang
dan 20% akibat membawa barang. Disamping itu juga dilaporkan bahwa 25%
kecelakaan disebabkan karena aktvitas angkat-angkut; 50-60% cedera pinggang
disebabkan karena aktivitas mengangkat dan menurunkan material (Pulat,1992).
Pekerja yang mengangkat beban berat akan mengalami kemungkinan cedera
punggung 8 kali lipat dari pekerja yang hanya mengangkat barang secara tidak
terus menerus. Oleh karena itu dibutuhkan adanya penerapan prinsip-prinsip
ergonomi pada pekerjaan yang menggunakan kemampuan otot. Selain itu juga
didapat hasil penelitian di Rumah Sakit Dr. Soetomo pada perawat akibat salah
angkat dan atau angkut dapat menimbulkan cedera muskuloskeletal dimana 45,5%
perawat yang diteliti pernah mengalami cedera punggung (Erwin Dyah N,2006).
Penelitian ini dilaksanakan di Gudang Persediaan Pupuk PUSRI Kediri,
Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih. Kegiatan utamanya adalah bongkar
muat pupuk dengan jumlah pekerja 25 orang. Kegiatan ini dilakukan setiap hari,
bongkar muat per harinya rata-rata 300 ton pupuk, dengan rincian 150 ton
bongkar dan 150 ton muat. Pupuk di kemas dalam karung plastik, berat per
karungnya 50 kg. Bongkar muat pupuk ini dilakukan secara manual yaitu dengan
cara dipanggul dengan jarak kurang lebih 10 m.. Apabila rata-rata per hari
kegiatan bongkar muat 300 ton, maka beban angkat yang dikenakan pada satu
orang pekerja adalah 12 ton, dengan frekuensi 240 kali pengangkatan per hari.
Selain sumber informasi tertulis yang diperoleh dari kepustakaan atau
dokumen lainnya, dalam studi pendahuluan juga dapat menggunakan sumber
informasi lapangan (Notoatmodjo, 2005). Informasi ini dapat diperoleh melalui
teknik observasi, wawancara, angket maupun eksperimen pendahuluan
2
(Notoatmodjo, 2005). Hasil survei awal yang dilakukan dengan wawancara pada
10 pekerja dari 25 pekerja, mereka pernah mengalami keluhan nyeri pada
punggung dan bahu. Sehingga peneliti mengambil kesimpulan sementara bahwa
kemungkinan besar pekerja mengalami gangguan muskuloskeletal yang
dikarenakan sikap dan kondisi kerja yang kurang ergonomi.
Dari beberapa data serta kesenjangan yang ada maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai “Faktor Keluhan Muskuloskeletal Dan Penilaian
Kelayakan Alternatif Perbaikan Sistem Kerja Dengan Metode Benefit Cost Ratio
Pada Pekerja Angkat Angkut (Studi di Gudang Persediaan Pupuk PUSRI Kediri,
Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih)”.
3
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Perusahaan
1. Perusahaan mengetahui resiko bahaya dari aktifitas angkat-angkut
terutama keluhan muskuloskeletal, sehingga bisa melakukan
tindakan yang tepat untuk mencegah dan mengurangi resiko
bahaya tersebut.
2. Perusahaan mendapat gambaran yang tepat mengenai metode yang
benar untuk kegiatan angkat angkut.
1.4.2. Bagi peneliti
1. Mengetahui keluhan muskuloskeletal pada pekerja angkat-angkut.
2. Mengaplikasikan materi mengenai manual material handling di
perusahaan.
3. Memberikan saran untuk perbaikan kegiatan angkat angkut pada
pekerja angkat angkut.