10 Negara Asia Dengan Harga BBG Termurah
10 Negara Asia Dengan Harga BBG Termurah
Termurah
Krisis bahan bakar gas (BBG) kini melanda AS setelah harga gas
mencapai US$4 per gallon.
KAMIS, 28 APRIL 2011, 06:16 WIB
Syahid Latif
Pada Januari 2011, Pertamina melansir harga BBG berada pada level Rp3.100 per liter setara
premium (LSP). Bandingkan dengan premium yang kini dipatok pada level Rp4.500 per liter
atau pertamax Rp8.600 per liter.
Berbeda dengan pemilik kendaraan bermotor di negara-negara yang sudah maju. Mereka
umumnya sudah banyak menggunakan gas sebagai bahan bakar mobilnya.
Seiring kenaikan harga minyak mentah dunia, saat ini pemilik kendaraan di negara maju itu,
khususnya Amerika Serikat, tengah khawatir dengan harga gas yang terus naik. Sejak
beberapa hari terakhir, harga BBG di AS tercatat sudah mencapai US$4 per gallon atau setara
Rp9.523 per liter. Bahkan di negara Eropa, harga tersebut bisa lebih tinggi dibandingkan AS.
Kalaupun tidak menjadi anggota, negara-negara ini beruntung memiliki lokasi dekat dengan
negara produsen gas. Sebagain besar dari negara ini, adalah negara Asia yang mematok gas
pada harga murah.
Dalam laman tersebut dijelaskan, murahnya BBG di negara-negara ini karena akses untuk
mendatangkan gas baik dari dalam negeri relatif mudah. Selain itu, masih banyak negara yang
mengalokasikan subsidi cukup besar guna menekan harga gas tetap rendah.
Data ini berasal dari studi yang dilakukan lembaga penelitian Deutsche Gesellschaft für
Internationale Zusammenarbeit (GTZ), mulai dari November 2010.
Berikut adalah negara-negara Asia --selain Indonesia-- dengan harga gas paling murah di
dunia. Konversi dilakukan dengan nilai tukar Rp9.000 per dolar AS dan 1 gallon = 3,78 liter.
9. Brunei Darussalam
8. Yaman
Harga gas : US$1,32 per gallon (setara Rp3.142 per liter).
Bukan anggota OPEC.
Kondisi terkini: Yaman saat ini sedang dalam kondisi politik yang mulai tidak stabil. Saat ini,
Presiden Yaman diperkirakan memperoleh kekebalan politik.
7. Oman
Harga gas : US$1,17 per gallon (setara Rp2.785 per liter).
Bukan anggota OPEC.
Kondisi terkini: Oman kini mulai dilanda aksi demonstrasi yang terbatas sejak instabilitas di
kawasan Timur Tengah.
6. Kuwait
Harga gas : US$0,87 per gallon (setara Rp2.071 per liter).
Bukan anggota OPEC.
Kondisi terkini : Kuwait menunjukkan aksi protes semakin terbatas dan melemah. Kuwait juga
dituding mendukung aksi pemberontakan di Libya.
5. Turkmenistan
Harga gas : US$0,83 per gallon (setara Rp1.976 per liter).
Bukan anggota OPEC.
Kondisi terkini : Turkmenistan sedang menjalin kesepakatan kerja sama dengan Iran untuk
membangun proyek pipanisasi.
4. Bahrain
Harga gas : US$0,79 per gallon (setara Rp1.880 per liter).
Bukan anggota OPEC.
Kondisi terkini : Bahrain telah mengalami protes dengan aksi kekerasan dan sudah diredam
dengan aksi menurunkan tentaranya. Pemimpin negara Bahrain bahkan telah mengusir
beberapa diplomat Iran.
3. Qatar
Harga gas : US$0,72 per gallon (setara Rp1.714 per liter).
Anggota OPEC.
Kondisi terkini: Selama ini, Qatar menjual gas alam ke Inggris dalam jumlah yang cukup
signifikan. Selain itu, negara Asia ini mendukung ekonomi Spanyol dengan melakukan
investasi di bidang perbankan dan perusahaan lainnya.
2. Arab Saudi
Harga gas : US$0,61 per gallon (setara Rp1.452 per liter).
Anggota OPEC.
Kondisi terkini: pejabat di bidang perminyaakan Arab Saudi mengkhawatirkan kenaikan harga
minyak mentah dunia dan akibatnya pada ekonomi global.
1. Iran
Harga gas : US$0,37 per gallon (setara Rp880 per liter).
Anggota OPEC.
Kondisi terkini: anggaran pemerintahan Iran saat ini menetapkan harga minyak mentah pada
level US$80 per barel atau lebih rendah dibandingkan kondisi pasar minyak global. (art)
• VIVAnews