By PresenterMedia.com
PENDAHULUAN
Aplikasi polimer:
* Konstruksi
* Penyusun alat-alat elektronika dan otomotif
* Militer
* Pakaian
* Pengemas
* Peralatan rumah tangga
* Bidang kesehatan (katup jangtung sintesis, penyalut obat)
* Bahan baku membran
Tata Nama Polimer
Penamaan polimer pada dasarnya mengikuti aturan IUPAC,
tapi terkadang begitu rumit. Oleh karena itu penamaan
polimer dapat dilakukan sbb:
Nama umum
Berdasarkan asal-usul bahan baku polimer
Berdasarkan nama penemu, contoh bakelit oleh
(Baekeland)
Berdasarkan jumlah atom karbon/penyusunnya
contoh: nilon-6,6 (poliheksaetilenadiamina)
Nama kimia
Berdasarkan nama monomernya (bahan baku)
contoh: polistirena, poli(vinil klorida), poli(metil
metakrilat), polisianonitril
Berdasarkan ikatan tulang punggungnya
Nama Dagang
Nama dagang diberikan oleh perusahaan penjual polimer
yang dihasilkannya. Contoh:
* Orlon, Cresian, Acrilan untuk poliakrilonitril
* Carina, Cobex, Dacovin, Vinoflex, Vyram untuk
poli(vinil klorida)
* Teflon untuk politetrafluoroetilena
* Lucite, Plexiglass untuk poli(metil metakrilat)
* Dacron untuk poli(etilena tereftalat)
Nama Singkatan
PET, PE, PP, PS, PVC, PMMA, PVA
Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan Sumber
Alami
Alami Sintesis
termodifikasi
Selulosa, Pati,
Karbohidrat lain, PVC, PET, PE, PP,
CMC, Selulosa nitrat,
Protein, DNA, Karet Polikarbonat,
Selulosa asetat
alam, Silika, Semen, Poliuretan
Keramik
Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan
Penyusunnya
Selulosa, Pati,
Siloksan,
Karbohidrat lain, Semen, Keramil,
Polifosfazena, Ester
Protein, DNA, Karet Silika, Quarzt
polifosfat, Polisilana
alam
Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan Bentuk
Taut
Linear Bercabang Sisir Bintang Dendritik Hyperbranced
silang
Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan Jumlah
Penyusunnya
Kopolimer
Homopolimer
(Bergantian, Acak, Blok, Cangkok)
Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan
Kerangka
n ClCH=CHCl
Berdasarkan
Polimerisasi
•Umumnya monomernya
memiliki 2 gugus fungsi atau
Kondensasi terbentuk dari > 1 monomer
• Menghasilkan molekul kecil
Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi merupakan polimerisasi pembukaan
ikatan rangkap atau ikatan siklik tanpa produk samping.
2. Proses Kationik
Polimerisasi Adisi
3. Proses Anionik
Polimer termoplastik
polimer yang dapat meleleh saat dipanaskan dan dapat
didaur ulang
contoh: PETE, Polikarbonat, Nilon
Polimer termoset
polimer tidak dapat meleleh saat dipanaskan dan tidak
dapat didaur ulang.
contoh: Bakelit, poliisobutilena, Poliimida, Silikon
Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan Sifatnya
Polimer kristalin
polimer yang susunan rantainya teratur satu
terhadap yang lain yang disebabkan oleh
adanya ikatan antar rantai yang kuat.
Polimer amorf
polimer yang susunan rantainya acak, karena
tidak ada interaksi antar rantai yang cukup
kuat.
Plastik
Dapat ditarik, ukuran dapat menjadi lebih panjang dari keadaan
semula, tapi tidak kembali ke ukuran semula
contoh: PETE, dan plastik lainnya
Elastomer
Dapat ditarik dan kembali ke ukuran semula
contoh: karet alam, karet sintetik, poliuretan
Fleksibilitas rantai polimer
Fleksibilitas rantai tergantung pada:
Rantai utama dan rantai samping
Rotasi ikatan tunggal pada rantai utama memungkinkan
polimer menjadi fleksibel
Adanya ikatan rangkap pada rantai dan tidak ada rotasi yang
memungkinkan, akan membuat polimer menjadi kaku.
Adanya gugus heterosiklik dan aromatik pada rantai
utama mengakibatkan polimer kurang fleksibel.
Fleksibilitas rantai polimer
Unsur-unsur selain karbon pada rantai utama seperti O pada
poliester, dan polieter, ataupun N pada poliamida akan
meningkatkan fleksibilitas polimer.
Pada polimer anorganik, adanya ikatan –Si-O- rantai sangat
fleksibel sedangkan ikatan –P=N- membuat rantai lebih kaku.
Interaksi rantai polimer
Interaksi rantai polimer mempengaruhi dimensi dan sifat
polimer.
Gaya primer
Ikatan kovalen
Ikatan ionik
Gaya sekunder
Gaya dipol
Gaya dispersi
Ikatan hidrogen
Distribusi muatan (dipol) hanya terlihat pada
jarak yang pendek.
Interaksi dipol dengan dipol induksi lebih
lemah dibandingkan dengan interaksi dipol
dengan dipol
Energi rata-rata gaya primer dan
sekunder polimer
Tipe Gaya Energi (kJ/mol)
Kovalen 400
Ionik 400
Ikatan hidrogen 40
Dipol 20
Dispersi 2
Jumlah unit ulang pada polimer disebut dengan derajat
polimerisasi (DP)
n = DP