Anda di halaman 1dari 27

KIMIA POLIMER

Prof. Dr. Ir. Tun Tedja Irawadi, MS


Andriawan Subekti, S.Si

By PresenterMedia.com
PENDAHULUAN

POLIMER Telah dikenal sejak lama

Pengembangan Polimer Alami

Revolusi Industri Pengembangan polimer sintetik modifikasi


polimer alami
Contoh polimer sintetik:
 seluloid (1868) - selulosa asetat (1924)
 bakelit (1907) - nilon (1928)
 selofan (1912) - carbon nanotube (1991)
PENDAHULUAN
Polimer adalah makromolekul yang tersusun dari unit-unit
berulang (biasanya lebih dari 100) yang terikat secara kovalen
dan memiliki bobot molekul > 100 g/mol.

Aplikasi polimer:
* Konstruksi
* Penyusun alat-alat elektronika dan otomotif
* Militer
* Pakaian
* Pengemas
* Peralatan rumah tangga
* Bidang kesehatan (katup jangtung sintesis, penyalut obat)
* Bahan baku membran
Tata Nama Polimer
Penamaan polimer pada dasarnya mengikuti aturan IUPAC,
tapi terkadang begitu rumit. Oleh karena itu penamaan
polimer dapat dilakukan sbb:

 Nama umum
 Berdasarkan asal-usul bahan baku polimer
 Berdasarkan nama penemu, contoh bakelit oleh
(Baekeland)
 Berdasarkan jumlah atom karbon/penyusunnya
contoh: nilon-6,6 (poliheksaetilenadiamina)
 Nama kimia
 Berdasarkan nama monomernya (bahan baku)
contoh: polistirena, poli(vinil klorida), poli(metil
metakrilat), polisianonitril
 Berdasarkan ikatan tulang punggungnya
 Nama Dagang
Nama dagang diberikan oleh perusahaan penjual polimer
yang dihasilkannya. Contoh:
* Orlon, Cresian, Acrilan untuk poliakrilonitril
* Carina, Cobex, Dacovin, Vinoflex, Vyram untuk
poli(vinil klorida)
* Teflon untuk politetrafluoroetilena
* Lucite, Plexiglass untuk poli(metil metakrilat)
* Dacron untuk poli(etilena tereftalat)

Nama Singkatan
PET, PE, PP, PS, PVC, PMMA, PVA
Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan Sumber

Alami
Alami Sintesis
termodifikasi

Selulosa, Pati,
Karbohidrat lain, PVC, PET, PE, PP,
CMC, Selulosa nitrat,
Protein, DNA, Karet Polikarbonat,
Selulosa asetat
alam, Silika, Semen, Poliuretan
Keramik
Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan
Penyusunnya

Organik Hibrida/organologam Anorganik

Selulosa, Pati,
Siloksan,
Karbohidrat lain, Semen, Keramil,
Polifosfazena, Ester
Protein, DNA, Karet Silika, Quarzt
polifosfat, Polisilana
alam
Pengelompokkan Polimer

Berdasarkan Bentuk

Taut
Linear Bercabang Sisir Bintang Dendritik Hyperbranced
silang
Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan Jumlah
Penyusunnya

Kopolimer
Homopolimer
(Bergantian, Acak, Blok, Cangkok)
Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan
Kerangka

Isotaktik Sindiotaktik Ataktik


Pengelompokkan Polimer
•Umumnya monomernya
memiliki ikatan rangkap atau
Adisi siklik
• dapat secara ionik, radikal
bebas, kompleks

n ClCH=CHCl
Berdasarkan
Polimerisasi

•Umumnya monomernya
memiliki 2 gugus fungsi atau
Kondensasi terbentuk dari > 1 monomer
• Menghasilkan molekul kecil
Polimerisasi Adisi
Polimerisasi adisi merupakan polimerisasi pembukaan
ikatan rangkap atau ikatan siklik tanpa produk samping.

Terdiri atas 3 tahapan


Inisiasi – Propagasi – Terminasi

Inisiasi : tahap permulaan (pembentukan


spesi ionik/radikal)

Propagasi : tahap perambatan

Terminasi : tahap pengakhiran (penghilangan


spesi ionik/radikal)
Polimerisasi Adisi
4 mekanisme polimerisasi adisi:
1. Proses dengan radikal bebas

2. Proses Kationik
Polimerisasi Adisi
3. Proses Anionik

2. Proses dengan kompleks


Polimer Vinil -[CH2-CHR]n-
Nama R
Polipropilena -CH3
Polibutilena -C2H5
Polistirena -C6H5
Polivinilalkohol -OH
Polivinilklorida -Cl
Poliakrilonitril -CN
Polimetakrilat -COOCH3
polivinilpirolidon
-NC4H6O
Pengelompokkan Polimer

Berdasarkan Ketahanan terhadap Suhu

Polimer termoplastik
polimer yang dapat meleleh saat dipanaskan dan dapat
didaur ulang
contoh: PETE, Polikarbonat, Nilon

Polimer termoset
polimer tidak dapat meleleh saat dipanaskan dan tidak
dapat didaur ulang.
contoh: Bakelit, poliisobutilena, Poliimida, Silikon
Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan Sifatnya
 Polimer kristalin
polimer yang susunan rantainya teratur satu
terhadap yang lain yang disebabkan oleh
adanya ikatan antar rantai yang kuat.

 Polimer amorf
polimer yang susunan rantainya acak, karena
tidak ada interaksi antar rantai yang cukup
kuat.

Pada umumnya polimer bersifat semi kristalin


Pengelompokkan Polimer
Berdasarkan Elastisitasnya
 Serat
Sulit ditarik sehingga ukuran tetap
contoh: selulosa, nilon

 Plastik
Dapat ditarik, ukuran dapat menjadi lebih panjang dari keadaan
semula, tapi tidak kembali ke ukuran semula
contoh: PETE, dan plastik lainnya

 Elastomer
Dapat ditarik dan kembali ke ukuran semula
contoh: karet alam, karet sintetik, poliuretan
Fleksibilitas rantai polimer
Fleksibilitas rantai tergantung pada:
Rantai utama dan rantai samping
 Rotasi ikatan tunggal pada rantai utama memungkinkan
polimer menjadi fleksibel
 Adanya ikatan rangkap pada rantai dan tidak ada rotasi yang
memungkinkan, akan membuat polimer menjadi kaku.
 Adanya gugus heterosiklik dan aromatik pada rantai
utama mengakibatkan polimer kurang fleksibel.
Fleksibilitas rantai polimer
 Unsur-unsur selain karbon pada rantai utama seperti O pada
poliester, dan polieter, ataupun N pada poliamida akan
meningkatkan fleksibilitas polimer.
 Pada polimer anorganik, adanya ikatan –Si-O- rantai sangat
fleksibel sedangkan ikatan –P=N- membuat rantai lebih kaku.
Interaksi rantai polimer
Interaksi rantai polimer mempengaruhi dimensi dan sifat
polimer.

Gaya primer
Ikatan kovalen
Ikatan ionik
Gaya sekunder
Gaya dipol
Gaya dispersi
Ikatan hidrogen
Distribusi muatan (dipol) hanya terlihat pada
jarak yang pendek.
Interaksi dipol dengan dipol induksi lebih
lemah dibandingkan dengan interaksi dipol
dengan dipol
Energi rata-rata gaya primer dan
sekunder polimer
Tipe Gaya Energi (kJ/mol)
Kovalen 400
Ionik 400
Ikatan hidrogen 40
Dipol 20
Dispersi 2
Jumlah unit ulang pada polimer disebut dengan derajat
polimerisasi (DP)

n = DP

Berat molekul polimer biasanya adalah perkalian antara


DP dengan berat molekul unit ulangnya.

Karena rantai polimer biasanya bervariasi, maka jumlah


unit ulang polimer dinyatakan dalam bentuk derajat
polimerisasi rata-rata (DP rata2)
Berat molekul polimer
Parameter penting untuk menentukan sifat-sifat
polimer
terbagi dua:
a. berat molekul rata-rata jumlah (Mn)
b. berat molekul rata-rata berat (Mw)

Nilai Mw lebih besar dari Mn


Karakter Polietilena (PE) berdasarkan Berat
Molekul

Unit Ulang Berat Molekul Karakter PE pada


25oC
1 28 Gas
6 170 Cair
200 5600 Lilin
750 21000 Plastik
5000 140000 Plastik

Anda mungkin juga menyukai