Anda di halaman 1dari 6

ZAT DAN 

WUJUDNYA

ZAT

Zat didefinisikan sebagai segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang. Maksud dari
menempati ruang disini adalah memiliki volume. Zat secara umum dibagi menjadi tiga antara lain
zat padat, zat gas dan zat cair. Tetapi karena didunianya ini sebenarnya pembagian tersebut tidak
cukup untuk menggolongkan macam-macam zat. Pembahasan selanjutnya akan dibahas lebih detail
pada pelajaran kimia. Pelajaran kimia sendiri akan dibahas di kelas 10 sampai dengan kelas 13

Zat Padat

Benda dikatakan termasuk zat padat bila memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Jarak antar partikelnya sangat rapat


 Gaya tarik antar partikelnya sangat kuat
 Bentuknya tetap
 Volumenya tetap

Karena gaya tarik antar partikel pada zat padat sangat kuat maka bentuk zat padat cenderung tetap
bila tidak ada gaya atau reaksinya yang mempengaruhinya. Contoh zat padat adalah batu, kayu, besi
dll.

Z at Cair

Ciri-ciri zat cair adalah sebagai berikut :

 Jarak antar partikelnya agak renggang


 Gaya tarik antar partikelnya agak kuat
 Volumenya tetap
 Bentuknya berubah

Gaya tarik antar partikel zat cair agak kuat artinya lebih lemah dibanding dengan gaya tarik pada
partikel zat padat. Agak lemahnya gaya tarik ini mengakibatkan bentuk zat cair dapat berubah-ubah
sesuai dengan tempatnya (wadahnya).

Zat Gas

Zat gas mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

 Jarak antar partikelnya sangat renggang


 Gaya tarik antar partikelnya sangat lemah
 Volumenya berubah
 Bentuknya berubah

Lemahnya gaya tarik menarik antar partikel pada zat gas menyababkan bentuk dan volume zat gas
selalu berubah sesuai dengan ruang yang ditempatinya. Yang menjadi ciri khas suatu zat sehinggaa
dapat membedakan dari satu zat dengan zat lain adalah massa jenis.

MASSA JENIS

Massa jenis adalah perbandingan antara besarnya massa suatu zat dengan volume zat tersebut.
Setiap zat mempunyai massa jenis yang berbeda-beda. Massa jenis zat tidak dipengaruhi oleh
bentuk benda. Walaupun bentuk benda berbeda-beda selama terbuat dari jenis bahan yang sama
maka massa jenis zat tersebut adalah sama. Kadang-kadang massa jenis juga disebut dengan rapat
massa.

Untuk menentukan besar massa jenis suatu zat dipergunakan persamaan sebagai berikut :

Gaya Kohesi dan Adhesi

Gaya kohesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang sejenis, sebagai contoh partikel raksa
dengan partikel raksa, partikel air dengan partikel air, dll.

Gaya adhesi adalah gaya tarik menarik antar partikel yang tak sejenis, sebagai contoh gaya tarik
menarik antar partikel kapur dengan partikel papan tulis, partikel tinta dengan partikel kertas, dll.

Kapilaritas

Adalah peristiwa merembesnya zat cair melalui celah-celah kecil. Kapilaritas disebabkan karena
adanya gaya Adhesi antaraa partikel zat cair dengan partikel zat yang lain.

Contoh kapilaritas adalah naiknya minyak pada sumbu kompor,  basahnya baju ketika dicuci, dan
lain-lain.

Apabila raksa dimasukkan kedalam pipa kapiler maka raksa yang ada pada pipa yang lebih besar
akan lebih tinggi dari pada pipa yang lebih kecil, ini disebabkan karena gaya kohesi raksa lebih
besar dari pada gaya adhesi raksa dengan partikel pipa kapiler. Sedangkan apabila air dimasukkan
kedalam pipa kapiler maka air yang berada pada pipa yang lebih besar akan lebih rendah dari pada
pada pipa yang lebih kecil, hal ini disebabkan karena gaya adhesi partikel air dengan partikel pipa
kapiler lebih besar dari pada gaya kohesinya. Peristiwa yang terjadi pada raksa tersebut disebut
dengan miniskus cembung, dan yang terjadi pada air disebut dengan miniskus cekung.
HUKUM OHM

Ohm yang dimaksud diatas bukan om om biasa tetapi Ohm yang luar biasa. Ohm diambil dari nama
tokoh fisika George Simon Ohm. Dia merupakan ilmuan yang berhasil menentukan hubungan antara
beda potensial dengan arus listrik. Selain tiu dia juga menenmukan bahwa perbandingan antara beda
potensial di suatu beban listrik dengan arus yang mengalir pada beban listrik tersebut menghasilkan
angka yang konstan. Konstanta ini kemudian di kenal dengan Hambatan listrik (R). Untuk
menghargai jasanya maka satuan Hambatan listrik adalah Ohm (Ω).

Bunyi hukum Ohm hampir setiap buku berbeda beda, mungkin karena Mbah Ohm udah keduluan
meninggal. Tetapi secara garis besar semuanya hampir sama, dari hasil semedi sambil membaca
buku fisika penulis dapat merangkum ada 2 bunyi hukum Ohm yaitu :

1. Besarnya arus listrik yang mengalir sebanding dengan besarnya beda potensial (Tegangan).
Untuk sementara tegangan dan beda potensial dianggap sama walau sebenarnya kedua secara
konsep berbeda. Secara matematika di tuliskan I ∞ V atau V ∞ I, Untuk menghilangkan
kesebandingan ini maka perlu ditambahkan sebuah konstanta yang kemudian di kenal
dengan Hambatan (R) sehingga persamaannya menjadi V = I.R. Dimana V adalah tegangan
(volt), I adalah kuat arus (A) dan R adalah hambatan (Ohm).
2. Perbandingan antara tegangan dengan kuat arus merupakan suatu bilangan konstan yang
disebut hambatan listrik. Secara matematika di tuliskan V/I = R atau dituliskan V = I.R.

Keduanya menghasilkan persamaan yang sama, tinggal anda menyukai dan menyakini yang mana
silakan pilih saja karena keduanya benar dan ada buku literaturnya.

Fungsi utama hukum Ohm adalah digunakan untuk mengetahui hubungan tegangan dan kuat arus
serta dapat digunakan untuk menentukan suatu hambatan beban listrik tanpa menggunakan
Ohmmeter. Kesimpulan akhir hukum Ohm adalah semakin besar sumber tegangan maka semakin
besar arus yang dihasilkan. Kemudian konsep yang sering salah pada siswa adalah hambatan listrik
dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik. Konsep ini salah, besar kecilnya hambatan listrik
tidak dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus listrik tetapi dipengaruhi oleh panjang penampang,
luas penampang dan jenis bahan.

Konsep Hambatan Listrik

Misalkan kita punya sebatang kawat, maka didalam kawat itu sebenarnya punya jutaan elektron
yang bergerak secara acak dengan kelajuan 10 pangkat 5 m/s. Wah cepat banget ya, itu katanya
Prof. Yohanes surya, saya juga belum lihat elektron. Karena yang bilang Prof ya percaya aja. Ketika
kawat ini tidak kita hubungkan dengan sumber tegangan maka elektron akan bergerak disekitar
tempat nya saja, dia tidak akan bisa jauh-jauh dari tempatnya semula. Kenapa kok begitu? Karena
disekitarnya berdesak – desakan dengan elektron lain dan juga ada pengaruh gaya ikat inti (katanya
para ahli).

Bagaimana jika kawat tersebut kita hubungkan dengan sumber tegangan maka elektron mulai
mengalir (bukan bergerak ditempatnya lho) dengan kelajuan 1 mm/s. Kok bisa mengalir? konon
katanya energi yang diperoleh dari sumber tegangan digunakan elektron untuk berpindah, dan saat
berpindah elektron juga mengeluarkan energi (baca fisika zat padat). Dalam perjalanannya elektron
juga mendapat halangan elektron – elektron yang lain. Besarnya halangan yang dialami elektron
inilah yang disebut dengan hambatan listrik suatu benda.

Seperti penjelasan awal tadi Hambatan dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu panjang, luas dan jenis
bahan. Hambatan berbading lurus dengan panjang benda, semakin panjang maka semakin besar
hambatan suatu benda. Hambatan juga berbading terbalik dengan luas penampang benda, semakin
luas penampangnya maka semakin kecil hambatannya.. Inilah alasan mengapa kabel tiang listrik
dibuat besar-besar, tujuannya adalah untuk memperkecil hambatan sehingga tegangan bisa mengalir
dengan mudah. Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda (hambatan jenis) semakin besar
hambatan jenisnya maka semakin besar hambatan benda itu.

Secara matematika dapat dituliskan : R = ρ.L/A

Dimana ρ adalah hambatan jenis (ohm/m)

L adalah panjang benda (m)

A adalah luas penampang (m kuadrat) biasanya luas penampang bentuknya lingkaran.


TUGAS MATERI FISIKA

ZAT DAN WUJUDNYA DAN HUKUM OHM

DI SUSUN OLEH :

NAMA / KELAS : MEGA SAPUTRI / 1 AK 2

SMK KARYA TEKNOLOGI 2


JATILAWANG

TAHUN AJARAN 2010 / 2011

Anda mungkin juga menyukai