2. Latar Belakang
Sekarang ini, polusi udara menjadi masalah penting yang dapat
mengancam kehidupan manusia. Gas-gas polutan yang utamanya dihasilkan
oleh kendaraan bermotor, terbukti pada batas kadar tertentu dapat mengganggu
kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya di lingkungan tersebut. Pada
dasarnya, distribusi tingkat polusi udara daerah satu dengan lainnya tidak
sama, bergantung pada seberapa banyak sumber polutannya misalnya jumlah
kendaraan bermotor aktif. Dengan jumlah kendaraan bermotor aktif berlalu-
lalang yang besar, dapat disimpulkan bahwa kawasan tersebut memiliki
tingkat polusi udara tinggi (linearitas antara sumber polutan dengan tingkat
polusi). Oleh sebab itu, diperlukan suatu monitoring tingkat polusi udara
untuk mengetahui indeks polusi udara di kawasan tersebut dalam rangka
mempertahankan kadar polutan di bawah nilai ambang batasnya. Yang
berguna memberikan informasi kondisi udara di daerah tersebut pada
masyarakat umum dalam rangka menumbuhkan kesadaran akan pentingnya
menyelamatkan lingkungan terhadap bahaya tingginya polusi udara.
Untuk mengetahui tingkat pencemaran udara diperlukan suatu alat
sebagai pemantau kualitas udara. Oleh karena itu, muncul suatu ide untuk
membuat suatu rancang bangun alat pendeteksi pencemaran udara yang dapat
mendeteksi ketebalan asap di udara dengan smoke detector yang kemudian
hasilnya ditampilkan dengan seven segment. Hasil yang ditampilkan pada seven
segment ini berupa tingkat ketebalan asap dalam ppm (konsentrasi) yang
merupakan hasil pendeteksian detektor asap.
3. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah
dari analisa dan perencanaan alat ini yaitu bagaimana cara mendeteksi udara
agar diketahui tingkat polusi udaranya, dan pembuatan display yang digunakan
untuk mempermudah pemantauan.
4. Pembatasan Masalah
Batasan masalah yang ada pada tugas akhir ini adalah:
1) Sensor yang digunakan adalah TGS 2600 untuk mendeteksi polusi udara
sebanyak dua buah.
2) Variabel yang ditampilkan ialah kontaminasi udara dalam satuan ppm.
3) Melakukan pengambilan data di dua titik yang berbeda.
4) Pengiriman data secara bergantian selama 1 detik antara sensor 1 dan
sensor 2.
5. Tujuan
Merancang alat pengukur tingkat polusi udara berbasis mikrokontroler
AT89S51 dengan menggunakan sensor TGS 2600, sehingga dapat mengetahui
berapa besar tingkat polusi udara pada suatu daerah.
6. Tinjauan Pustaka
a) Prinsip kerja smoke detector
Detektor Asap (Smoke Detector) merupakan sebuah produk yang
dirancang untuk suatu bangunan (rumah atau gedung), yang bekerja untuk
mendeteksi kumpulan-kumpulan asap. Agar manusia dapat mengetahui lebih
cepat jika terjadi suatu kebakaran, sehingga dapat meminimalisir kerugian-
kerugian yang diakibatkan dari kebakaran tersebut. Divais ini bekerja dengan
cara ionisasi, memiliki suatu ruangan seperti yang dimiliki oleh fotoelektrik. Di
dalam ruangan ini terdapat ion-ion yang terbentuk dari hasil reaksi antara oksigen
dan nitrogen serta partikel alpha yang dihasilkan oleh Americum, yaitu partikel
penting di dalam Smoke Detector. Jika asap memasuki ruangan maka aliran dari
tegangan listrik akan terganggu, dimana partikel alpha akan tertutupi atau
diselimuti oleh sejumlah asap.
Detektor secara ionisasi dapat mendeteksi material-material gas yang
mudah terbakar yang disebabkan oleh kebakaran meski gas-gas ini kasat mata
dan detektor ini lebih cepat merespon keberadaan asap dibandingkan dengan
detektor yang menggunakan fotoelektrik. Smoke detector yang terionisasi dapat
mendeteksi partikel yang kecil. Partikel-partikel kecil ini terdiri dari radioaktif
americum 241 yang menyebabkan terciptanya radiasi alpha. Radiasi yang
terbentuk ini akan melewati ruangan ionisasi, pada ruangan ini terdapat dua buah
elektroda, diantara kedua elektroda ini menghasilkan tegangan konstan apabila
terdapat asap yang memasuki ruangan ionisasi ini dan akan menyerap partikel
alpha, sehingga akan mengurangi proses ionisasi dan akan memotong arus listrik
yang kemudian akan menyebabkan smoke detector berfungsi.
7. Metedologi
Metode yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan
yaitu:
1. Studi literatur, yaitu mengumpulkan bahan-bahan dan sumber informasi
serta data-data yang diperlukan untuk menunjang perancangan sistem yang
akan dibuat.
2. Perencanaan alat, yaitu merencanakan keseluruhan sistem yang akan
dibuat dan penentuan komponen yang akan digunakan beserta
rangkaiannya.
3. Pembuatan alat, yaitu membuat rangkaian secara lengkap sehingga dapat
difungsikan sebagai alat sistem peringatan kebakaran.
4. Pengujian alat, yaitu melakukan pengujian alat yang telah dibuat yaitu
pengujian dilakukan setelah semua alat dirancang, pengujian dilakukan per
blok baru kemudian dilakukan pengujian secara keseluruhan.
5. Analisa data, yang dilakukan setelah melakukan beberapa percobaan dari
peralatan yang dibuat, data-data yang diperoleh kemudian dianalisis untuk
mendapatkan suatu kesimpulan.
6. Penyimpulan hasil, merupakan langkah akhir berdasarkan hasil dari
analisa data yang telah dibuat.
Daftar Pustaka
1. http://www.alldatasheet.com
2. http://www.electroniclab.com/index.php?
option=com_content&view=article&id=16:ic-timer-
555&catid=7:labanalog&Itemid=8
3. http://journal.mercubuana.ac.id/data/2_Op-amp.pdf
4. http://lionjogja.20m.com/relay.html
5. http://teknikelectronika.blogspot.com/2009/02/pengertian-relay-
electronika.html
6. http://www.datasheetarchive.com/