SKRIPSI
Oleh
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2007
iii
ABSTRAK
Dhian Meitia Asryani. 2006. Eksperimen Pembuatan Kecap Manis dari Biji Turi
dengan Bahan Ekstrak Buah Nanas. Skripsi S1 PKK Konsentrasi Tata Boga.
Teknologi Jasa dan Produk, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang.
Kecap di pasaran pada umumnya di buat dari bahan dasar kedelai karena
mengandung protein tinggi, tetapi ditinjau dari harganya kedelai mahal.
Sedangkan proses pembuatan kecap dengan fermentasi membutuhkan waktu yang
lama sekitar 4 – 5 minggu sehingga waktu pemasarannya juga lama. Oleh karena
itu perlu adanya alternatif pemanfaatan jenis biji-bijian atau kacang-kacangan lain
yang mengandung protein dan harganya lebih murah daripada kedelai. Salah
satunya yaitu biji turi yang mengandung protein sebesar 36,21%, proses
pembuatan kecap dengan cara hidrolisa yang menggunakan enzim bromelin dari
ekstrak buah nanas sebagai pengurai protein pada biji turi. Permasalahan : 1)
Adakah perbedaan kualitas kecap manis dari biji turi dengan penggunaan volume
ekstrak buah nanas yang bervariasi sebagai bahan pengurai protein biji turi
ditinjau dari aspek warna, aroma, rasa, kekentalan; 2) Apakah kandungan protein
pada kecap manis biji turi hasil eksperimen yang terbaik kualitasnya sudah sesuai
dengan SNI 01-3543-1994; 3) Bagaimana tingkat kesukaan masyarakat terhadap
kecap manis hasil eksperimen yang terbaik kualitasnya dan kecap kedelai yang
diperdagangkan ditinjau dari warna, aroma, rasa, kekentalan. Tujuan penelitian ini
adalah : 1) Untuk mengetahui perbedaan kualitas kecap manis dari biji turi dengan
penggunaan volume ekstrak buah nanas yang bervariasi sebagai bahan pengurai
protein biji turi ditinjau dari aspek warna, aroma, rasa, kekentalan. 2) Untuk
mengetahui kesesuaian kandungan kecap manis dari biji turi hasil eksperimen
yang terbaik dengan SNI 01-3543-1994. 3) Untuk mengetahui tingkat kesukaan
masyarakat terhadap kecap manis hasil eksperimen yang terbaik kualitasnya dan
kecap kedelai yang diperdagangkan ditinjau dari aspek warna, aroma, rasa,
kekentalan.
Populasi dalam penelitian ini adalah biji turi yang sudah tua dan kering,
ekstrak nanas dari buah nanas tua namun belum lunak. Sampelnya adalah biji turi
dengan ciri-ciri tua, kering warna kecoklatan, ekstrak nanas dari buah nanas yang
tua namun belum lunak yang diperoleh dari Desa Jogomerto Kecamatan
Tanjunganom Kabupaten Nganjuk. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
penggunaan volume ekstrak nanas yang berbeda yaitu 100 ml, 80 ml, 60 ml untuk
perendaman setiap 100 gram biji turi. Variabel terikatnya adalah kualitas kecap
manis biji turi yang meliputi warna, aroma, rasa, kekentalan dan kandungan
protein kecap manis hasil eksperimen yang terbaik. Variabel kontrolnya adalah
jumlah semua bahan kecuali ekstrak nanas, penggunaan alat, proses pembuatan
yang dikendalikan sama. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
eksperimen dengan desain acak sempurna, metode pengumpulan datanya metode
penilaian yang meliputi metode subyektif (uji indrawi dan uji organoleptik),
metode obyektif yang uji laboratorium. Analisis data yang digunakan adalah
iv
analisis varians klasifikasi tunggal, uji Tukey, deskriptif persentase. Hasil Anava
menunjukkan bahwa harga Fo > Ftabel pada taraf signifikasi 5% maka hipotesis
kerja (Ha) mayor yang berbunyi “ada perbedaan kualitas kecap manis biji turi
dengan penggunaan volume ekstrak nanas yang bervariasi ditinjau dari aspek
warna, aroma, rasa, kekentalan” diterima. Dengan perkataan lain ada perbedaan
pada kecap manis hasil eksperimen dan kecap manis pembanding atau kontrol.
Sedangkan dilihat dari rerata total hasil uji Tukey terbesar dari aspek warna,
aroma, rasa, kekentalan menunjukkan kecap manis hasil eksperimen yang terbaik
adalah kecap manis biji turi dengan penggunaan volume ekstrak nanas 100 ml,
dengan kriteria warna coklat tua, aroma tidak langu, rasa sangat manis, agak
kental. Hasil laboratorium kandungan protein kecap manis hasil eksperimen yang
terbaik dengan sampel kecap manis biji turi dengan ekstrak nanas 100 ml adalah
sebesar 3,92% sudah memenuhi syarat mutu kecap manis dari SNI 01-3543-1994
yaitu minimal 2%. Hasil analisis diskriptif persentase pada uji kesukaan
masyarakat dari sampel kecap manis biji turi dengan ekstrak nanas 100 ml, sampel
kecap manis dengan ekstrak nanas 80 ml, sampel kecap manis dengan ekstrak
nanas 60 ml semua disukai oleh masyarakat. Ditinjau dari aspek warna, aroma,
rasa, kekentalan, sedangkan sampel pembanding atau kontrol sangat disukai oleh
masyarakat ditinjau dari semua aspek.
Hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa : 1) Ada perbedaan kualitas
kecap manis dari biji turi dengan penggunaan ekstrak buah nanas yang bervariasi
sebagai bahan penguraian biji turi ditinjau dari aspek warna, aroma, rasa,
kekentalan. 2) Kecap manis biji turi dengan ekstrak nanas sudah memenuhi syarat
SNI. 3) Masyarakat di Desa Jogomert Kecamatan Tanjunganom Kabupaten
Nganjuk sangat suka terhadap kecap manis yang diperdagangkan sebagai sampel
pembanding dalam hal warna, aroma, rasa, kekentalan. Kecap manis dengan
ekstrak nanas 100 ml disukai oleh masyarakat. Saran yang diajukan adalah : 1)
Menyebarluaskan pembuatan kecap manis dari biji turi dengan penggunaan
ekstrak nanas. 2) Ada penelitian lanjutan untuk meningkatkan kualitas kekentalan
kecap manis dari biji turi dengan penambahan ekstrak nanas sebesar 100 ml.
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto :
“Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu karena ada upah
bagi usahamu”
(2 Tawarikh 15 : 7)
keberhasilan”
(Penulis)
Kupersembahkan kepada :
mendukungku
motivasi.
• Almamaterku
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kasih yang telah
dengan judul “Eksperimen Pembuatan Kecap Manis dari Biji Turi dengan
Bahan Ekstrak Buah Nanas”, guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
dari bantuan berbagai pihak, baik yang bersifat material maupun yang bersifat
spiritual. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
1. Bapak Prof. Dr. Soesanto Dekan Fakultas Teknik UNNES yang telah
2. Ibu Dra. Dyah Nurani S., M.Kes Ketua Jurusan TJP UNNES yang telah
skripsi ini.
4. Ibu Meddiati Fajri Putri, S.Pd. Dosen pembimbing II yang telah memberikan
skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen di Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi yang telah
vii
6. Para sahabat yang selalu memeberikan semangat dan dukungan doanya,
rekan-rekan seperjuangan tata boga serta semua pihak yang tidak dapat
setimpal dari Allah Maha Kasih. Meskipun penulis telah berusaha semaksimal
menyusun skripsi ini, tetapi penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, namun harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
C. Permasalahan ............................................................ 5
ix
2. Tinjauan tentang Biji Turi ................................... 24
C. Hipotesis .................................................................... 37
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................... 78
B. Saran .......................................................................... 78
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................. 81
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1. Kandungan Gizi Kecap Manis Kedelai per 100 gram ....... 11
Tabel 2. Syarat Mutu Kecap Manis ................................................. 23
Tabel 3. Mutu Kecap Berdasarkan Kadar Protein .......................... 24
Tabel 4. Daftar Komposisi Kandungan Gizi Biji Turi dalam 100
gram.................................................................................... 26
Tabel 5. Bahan yang Digunakan dalam Pembuatan Kecap Turi .... 44
Tabel 6. Uji Homogenitas ............................................................... 59
Tabel 7. Analisis Varians Klasifikasi Tunggal ............................... 61
Tabel 8. Interval Persentase dan Kategori Kesukaan ...................... 64
Tabel 9. Hasil Uji Normalitas Data Uji Inderawi Kecap Manis ..... 66
Tabel 10. Hasil Uji Homogenitas Data Uji Inderawi Kecap Manis .. 66
Tabel 11. Ringkasan Hasil Analisis Varians Klasifikasi Tunggal
Terhadap Kualitas Kecap Manis Hasil Eksperimen
Ditinjau dari Aspek Warna, Aroma, Rasa, Kekentalan ..... 67
Tabel 12. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Tukey Kualitas Kecap
Manis Hasil Eksperimen ................................................... 68
Tabel 13. Ringkasan Rerata Tiap Aspek dan Rerata Total untuk
Setiap Sampel Kecap Manis dari Biji Turi dengan Bahan
Ekstrak Buah Nanas .......................................................... 69
Tabel 14. Hasil Uji Laboratorium Sampel 393 dengan SNI
No. 01-3543-1994 .............................................................. 71
Tabel 15. Hasil Uji Laboratorium Terhadap Kekentalan .................. 71
Tabel 16. Ringkasan Interval Persentase dan Kategori Tingkat
Kesukaan dari 80 Panelis Terlatih Terhadap Kecap Manis
Hasil Eksperimen .............................................................. 72
Tabel 17. Ringkasan Interval Persentase dan Kategori Tingkat
Kesukaan 80 Panelis Tidak Terlatih Terhadap Kecap
Manis Sampel Kode 779 ( Sampel Pembanding/Kontrol)
dan Kode 393 Hasil Eksperimen ....................................... 72
................................................................................................
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
............................................................................................................
Lampiran 13. Analisis Uji Normalitas Aspek Warna Kecap Biji Turi
Lampiran 14. Analisis Uji Normalitas Aspek Aroma Kecap Biji Turi
Lampiran 15. Analisis Uji Normalitas Aspek Rasa Kecap Biji Turi .
Lampiran 16. Analisis Uji Normalitas Aspek Tekstur Kecap Biji Turi
xii
Lampiran 19. Analisis Varians Data Aspek Aroma ..........................
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Kecap merupakan salah satu bahan makanan yang tidak asing bagi
mudah diperoleh, dan memiliki masa simpan yang relatif lama. Kecap manis
sebagai salah satu bumbu masak secara umum berfungsi sebagai penyedap
rasa masakan seperti dalam pembuatan masakan mie goreng, nasi goreng,
tumis, soto dan lain-lain. Kecap yang beredar dipasaran, umumnya dibuat dari
kacang kedelai kuning atau hitam. Kacang kedelai merupakan salah satu
1
2
ada juga kecap manis harganya dapat terjangkau oleh daya beli masyarakat
walaupun kualitasnya kurang baik dengan kemasan sachet, hal ini dapat
dicermati melalui rasa, aroma, tekstur yang berbeda dengan kecap merk
pembuatan kecap dan merupakan salah satu upaya agar kualitas kecap
mempunyai rasa yang enak tetapi harganya dapat dijangkau oleh semua
misalnya biji turi. Biji turi mempunyai kandungan protein setara dengan
kedelai, sebesar 36,21% per 100 g, biji turi mudah didapat walaupun belum
bergelantungan dipohon sampai kering dan jatuh sendiri. Hal ini menandakan
bahwa masyarakat belum memanfaatkan secara maksimal. Oleh karena itu biji
pula dengan cara kimia (hidrolisis) maupun cara kombinasi fermentasi dan
ada kecap yang dibuat secara cepat atau cara kimia (hidrolisis) dengan
dkk. 1983). Besar kemungkinan dapat diterapkan pada protein nabati dari jenis
sekitar satu minggu. Sehingga dapat menghasilkan produk kecap manis yang
berikut:
kecap manis.
pembuatan kecap.
B. Penegasan Istilah
Eksperimen Pembuatan kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak buah
berikut:
1. Eksperimen
Biji turi adalah salah satu jenis kacang-kacangan dari pohon turi
Biji turi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah biji turi yang
3. Kecap Manis
fisis/pencampuran.
Kecap manis yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kecap yang
Ekstrak buah nanas adalah cairan yang diperoleh dari buah nanas
protein.
5
Ekstrak buah nanas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sari
nanas dari buah nanas yang agak tua tapi tidak lunak.
berencana dalam pembuatan kecap manis dari bahan dasar biji turi dengan
C. Permasalahan
1. Adakah perbedaan kualitas kecap manis dari biji turi dengan penggunaan
ekstrak buah nanas yang bervariasi sebagai bahan penguraian protein biji
2. Apakah kandungan protein pada kecap manis biji turi hasil eksperimen
yang terbaik kualitasnya sudah sesuai dengan protein dalam SNI 01-3543-
1994.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui perbedaan kualitas kecap manis dari biji turi dengan
turi hasil eksperimen yang baik dengan protein dalam SNI 01-3543-1994.
E. Manfaat Penelitian
1. Sumbangan referensi mata kuliah percobaan boga dan cipta resep pada
F. Sistematika Skripsi
Sistematika penulisan terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian
motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar
BAB I Pendahuluan
mempunyai arti.
Pada bab ini berisi rangkuman hasil penelitian yang ditarik dari
Daftar pustaka berisi tentang daftar buku, majalah, surat kabar, dan
NIM : 5401401001
BIJI
LANDASAN TEORI
dalam melaksanakan eksperimen. Pada bab II ini diuraikan tentang landasan teori,
A. Landasan Teori
Landasan teori terdiri dari 5 hal yaitu tinjauan tentang kecap manis,
tinjauan tentang biji turi, pertimbangan biji turi digunakan sebagai bahan
produk olahan / awetan kedelai dengan tekstur cair (asin) atau kental
penyedap masakan.
9
10
makanan.
hanya dibuat dari kedelai, tetapi juga dibuat dari bungkil kacang, tempe
oncom, ikan, air kelapa, bekicot dan bahan-bahan lainnya (Made Astawan,
jumlah kecil atau tanpa penambahan terigu pada fermentasi. Sementara itu
di Jepang dikenal tiga jenis kecap, yaitu Tamarin, Usukuchi dan Koikuch.
tumis dan lain-lain. yang setiap hari dikonsumsi oleh sebagian besar
kepedalaman.
1) Timbangan
12
2) Kom adonan
3) Pisau
4) Wajan
5) Kompor
6) Panci
7) Tampah
menjamur.
8) Pengaduk kayu
13
9) Tapisan / kalo
dimasak.
11) Dandang
pasterusasi.
12) Botol
13) Corong
botol.
1) Bahan dasar
2) Bahan pembantu
memperoleh rasa dan aroma sebagai ciri khas tertentu pada kecap.
Bahan pembantu adalah ragi, air dan bumbu yang meliputi gula
a) Ragi
b) Air
berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. Syarat kimia air yaitu
c) Bumbu
(1) Garam
(4) Pekak
(5) Lengkuas
(7) Wijen
yang tinggi.
1) Secara fermentasi
17
serta CO2, tetapi protein dan lemak juga dapat dipecah oleh
berikut :
(1994:16).
Bahan :
1000 gram kedelai
800 gram Garam
4000 cc Air
8000 gram Gula
20 gram Ragi tempe / kecap
Bumbu :
4 buah pekak
50 gram Bawang putih
4 cm Jahe
6 lembar Daun jeruk
1 lembar Daun salam
1 cm lengkuas
2 batang kayu manis
1 batang sereh
10 gram wijen
18
Cara membuat :
a) Kacang kedelai dicuci dan direndam dalam 3 liter air untuk tiap
disaring.
putih, serai, garam, gula), bumbu ini kecuali daun salam dan
tertentu.
dibotolkan.
19
KACANG KEDELAI
Ditiriskan
Disaring
1000C
Disaring
Bahan :
300 gram Daging keong sawah
100 gram Buah nanas
60 gram Garam
1 liter air
40 gram kluwak
0,5 gram pekak
12 gram Bawang putih
14 garam Lengkuas
13 gram Salam dan sereh
6 gram kunyit
1 gram ketumbar
880 gram Gula
22,5 gram Garam
1 gram Vetsin
Cara membuat :
3 hari.
Keong Sawah
Dibersihkan, direbus
Kecap
23
Kriteria kecap manis dapat dicermati dari sifat fisik yang mudah
a) Warna
hitam.
b) Aroma
24
c) Rasa
d) Tekstur
Tekstur pada kecap manis adalah semi kental yaitu jika dituang
2) Karakteristik dari kecap manis yang baik dapat diketahui dari SNI,
dikenal tiga kelas mutu kecap seperti yang disajikan dalam tabel 3
di bawah ini.
kecoklatan dan mempunyai rasa yang khas dan aroma yang khas jenis
kacang-kacangan.
Biji turi berasal dari bunga turi yang sudah tua dan tidak dipetik dan
berbuah biji yang berbentuk seperti kacang panjang tetapi berkulit tebal
masyarakat sehingga banyak biji turi yang sudah tua dan dibiarkan
berjatuhan.
Biji turi yang kering paling bagus kualitasnya yaitu kacang turi yang
agak lama yaitu kurang lebih 3 bulan. Setelah 3 bulan biji turi baru dapat
dasar pembuatan kembang tahu dan juga makanan olahan lain. (Sukardi,
makanan olahan yaitu yang sesuai dengan cirri-ciri kacang turi yaitu
kulit luarnya sudah kering sehingga mudah dikupas dari kulit luar,
kacang turi berwarna coklat kekuningan, bentuk kacang bulat utuh dan
dimanfaatkan, dan kandungan gizi dari biji turi belum tercantum dalam
Kesehatan RI. Namun demikian kandungan gizi biji turi telah diujikan
27
langu yang agak tajam, rasa langu tersebut yang kemungkinan kurang
waktu yang lama atau dengan cara perebusan, sehingga biji turi dapat
kandungan gii biji turi diatas, besar kemungkinan biji turi dapat
Manis
Biji turi sebagian salah satu protein nabati, besar kemungkinan dapat
a. Aspek kelayakan
olahan makanan. Melihat kandungan protein dari biji turi yang tinggi
b. Aspek kesehatan
kolesterol dan lemak karena dengan serat kasar menjadi lebih mudah
lanjut usia.
c. Aspek ekonomis
digunakan dalam pembuatan kecap manis dari biji turi ini adalah buah
Nanas merupakan salah satu tanaman buah yang sudah lama dikenal
barat, sumatera utara, sumatera selatan, riau. dan nanas yang cukup dikenal
sirup, buah kaleng, sari nanas, dan lain-lain. Buah nanas juga
nanas atau dari buah nanas yang dibuat menjadi ekstrak nanas.
1) Pemilihan
Buah nanas dipilih yang suda tua namun tidak terlalu matang
2) Pengupasan
3) Pencucian
dicuci agar rasa gatal yang biasanya dari mata nanas dapat menjadi
hilang.
4) Pemotongan
6) Penyaringan
32
pertama dengan saringan lubang agak besar agar ampas dan sarinya
air nanasa bersih dari ampasnya. Airnya nanas itu yang disebut
Dari berat 100 gram buah nanas kupas dan dibuat menjadi
dapat digunakan untuk merendam biji turi agar enzim yang terkandung
Kualitas kecap manis yang dibuat dari biji turi secara kimia
a. Faktor bahan
Kualitas bahan
biji turi yang tidak langu, untuk menghilangi langu dengan cara
perendaman air panas selama 1 hari . Jika menggunakan biji turi yang
harus dipilih buah nanas tua tapi belum matang, agar enzim yang
34
pada biji turi. Jika menggunakan nanas yang tidak berkualitas maka
protein tidak akan terurai dengan baik, sehingga kecap yang dihasilkan
masakan. Bunbu seperti lengkuas, daun salam, daun jeruk purut harus
bawang putih harus yang tua, kering, utuh, tidak rusak. Jika
manis terutama pada aroma dan rasa kecap manis biji turi hasil
ekspeimen.
Kuantitas bahan
akan berpengaruh pada proses penguraian protein dalam biji turi akan
menjadi lambat dan lama. Jika terlalu banyak juga akan berpengaruh
akan pada rasa, warna, aroma, kekentalan pada kecap manis biji turi.
35
dengan resep akan berpengaruh pada rasa kecap yang dihasilkan yaitu
rasa yang terlalu manis atau sebaliknya yaitu kurang manis. Tekstur
1) Tahap pemeraman
yang tinggi.
2) Tahap pemasakan
pahit.
3) Tahap penyaringan
36
dan kain saring. Jika proses penyaringan kecap kurang bersih dan
c. Faktor pengemasan
turi. Kecap manis yang akan dikemas harus dalam keadaan dingin,
bersih dan disaring, botol sudah disterilkan agar bebas dari bakteri,
ditutup rapat sehingga kecap akan tahan lama. Jika kecap yang
dikemas dalam keadaan panas, tidak disaring, tidak steril, maka kecap
akan tdak tahan lama, cepat rusak dan kualitas kecap rendah.
B. Kerangka Berfikir
biji-bijian yang merupakan bagian dari pohon turi. Biji turi selama ini
hanya sebagai bibit. Adapun kelebihan dari biji turi adalah mudah didapat dan
memiliki kandungan gizi yang tinggi yaitu sebesar 36,21 % tiap 100 g. Dilihat
dari kandungan gizinya dan mudah untuk memperolehnya dalam jumlah yang
banyak, harga yang relatif murah, biji turi dapat ditingkatkan pemanfaatanya
37
sebagai bahan dasar pembuatan kecap manis, sebagai pengganti kedelai yang
harganya mahal dan masih mengimpor. Pemilihan bahan ini dalam pembuatan
kecap harus memperhatikan kualitas dan kuantitas bahan, agar tidak kalah
dengan kedelai.
cepat untuk dipasarkan dapat diambil alternatif dengan cara hidrolisa yaitu
penguraian protein dengan enzim. Salah satu enzim yang digunakan adalah
volume ekstrak nanas yang berbeda pada setiap sampel yaitu biji turi 100 g
dan ekstrak nanas 100 ml, biji turi 100 g dan ekstrak 80 ml, serta biji turi 100
g dan ekstrak nanas 60 ml. Dari tiga penggunaan ekstrak nanas yang jumlah
perbedaan mutu dari kecap manis yang dihasilkan, untuk itu perlu dilakukan
meliputi uji inderawi, datanya dianalisis dengan anava klasifikasi tunggal, dan
sebagai berikut :
39
Biji Turi
Buah Nanas
Kelebihan :
Ditingkatkan pemanfaatannya sebagai Mengandung enzim
bahan dasar pembuatan kecap manis. bromelin sebagai
pengurai protein.
C. Hipotesis
adalah hipotesis kerja (Ha), meliputi hipotesis kerja (Ha) mayor dan hipotesis
volume ekstrak nanas yang bervariasi ditinjau dari aspek warna, rasa,
a. Ada perbedaan kualitas warna kecap manis biji turi dengan pengunaan
c. Ada perbedaan kualitas rasa kecap manis biji turi dengan penggunaan
METODE PENELITIAN
kegiatan penelitian. Pada bab III diuraikan tentang metode penentuan obyek
1. Populasi Penelitian
adalah biji turi yang sudah tua dan kering, ekstrak nanas dari buah nanas
2. Sampel Penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah biji turi yang memiliki ciri-ciri
sebagai berikut : tua, kering, warna kuning kecoklatan. Ekstrak nanas dari
buah nanas tua namun yang belum lunak yang diperoleh dari Desa
38
39
tertentu dan sampel yang diambil secara acak. Purposive yang dimaksud
adalah biji turi yang mempunyai ciri-ciri yang sudah diketahui yaitu tua,
4. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini ada tiga (3) macam yaitu variabel
a. Variabel bebas
penggunaan volume ekstrak nanas yang berbeda yaitu 100 ml, 80 ml,
manis.
b. Variabel terikat
bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas kecap biji
c. Variabel kontrol
dikendalikan sama.
40
B. Metode Penelitian
bebas yaitu 100 ml, 80 ml, 60 ml, untuk setiap 100 g biji turi, juga
kriteria yang cukup baik setara dengan kecap yang diperdagangkan seperti
kecap indofood.
sebagai berikut :
1. Desain Eksperimen
sebagai berikut :
42
T
R
E1, E2, E3 PE1, PE2, PE3
K PK
Keterangan :
pembanding
R = Random
T = Treatment (perlakuan)
PE = Produk Eksperimen
PK = Produk kontrol
Pada penelitian ini ada tiga kelompok eksperimen yang terdiri dari
tiga sampel dengan kode yaitu 393, 925, dan 219. Sampel dengan kode
393 untuk kecap manis dari 100 g biji turi dengan penggunaan ekstrak
nanas 100 ml, sampel dengan kode 925 untuk kecap manis dari 100 g biji
turi dengan penggunaan ekstrak nanas 80 ml, sampel dengan kode 219
untuk kecap manis dari 100 g biji turi dengan penggunaan ekstrak anas 60
ml. Dalam penelitian ini ada kelompok lain yaitu kelompok pembanding
manis dapat stabil dan maksimal sesuai dengan kecap pembanding. Desain
43
Populasi
Sampel
Kelompok Kelompok
Kontrol (K) Eksperimen (E)
K E1 E2 E3
P1 P2 P3
Uji Uji
inderawi organoleptik
Analisis data
2. Pelaksanaan Eksperimen
44
berbeda meliputi:
a. Tempat eksperimen
b. Waktu eksperimen
3. Tahap-tahap Eksperimen
Budi Santoso dan resep pembuatan kecap keong sawah menurut Tanty
kecap manis hasil eksperimen dengan cara hidrolisa yaitu seperti resep
sampel yang dibuat berturut-turut, tetapi dengan tahapan yang sama yaitu :
a. Tahap persiapan
formula kecap manis eksperimen dari biji turi dengan jumlah bahan
untuk kode 393, kode 925 dan kode 219 dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
1) Biji turi direndam dengan air panas selama 24 jam dan setiap 6 jam
5) Biji turi yang dihaluskan kasar, dicampur dengan ekstrak nanas dan
didinginkan.
c. Tahap penyelesaian
dikemas dalam botol yang steril yang ditutup rapat. Kecap yang telah
Dihalus
kan
(bawang
Diparut putih,
kemiri,
wijen,
kluwak)
48
Kecap Manis Biji Turi
Di botolkan
Tahap
Penyelesaian Disterilkan
Gambar 6. data
Metode pegumpulan Skema Pembuatan
adalah suatu Kecap Biji Turi
cara yang dilakukan untuk
1. Penilaian Subyektif
a. Uji Inderawi
eksperimen yang ditinjau dari aspek warna, rasa, aroma, tekstur dengan
dimiliki terdiri dari empat tingkatan yaitu untuk yang paling baik diberi
skor 4 dan yang kurang baik diberi skor 1 untuk lebih jelasnya skor
2) Aroma
3) Rasa
4) Tekstur
dengan kode 393, 925, dan 129. Alat yang digunakan adalah
memasuki ruangan.
panelis.
b. Uji Organoleptik
dengan kode 393, 925, dan 219. Alat yang digunakan adalah
memasuki ruangan.
panelis.
2. Penilaian Obyektif
pada hasil eksperimen kecap manis biji turi, jumlah sampel yang akan
Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah panelis
agak terlatih yang digunakan untuk menilai kualitas sampel kecap manis hasil
eksperimen dan panelis tidak terlatih digunakan untuk menilai kesukaan atau
53
mendapatkan data dari panelis agak terlatih dan panelis tidak terlatih dengan
Teknologi Jasa dan Produksi Tata Boga SI, Fakultas Teknik, Universitas
Negeri Semarang yang telah lulus mata kuliah Analisis Mutu Pangan yaitu
mendapatkan panelis yang valid dan reliabel. Panelis yang reliabel adalah
54
a. Validitas instrumen
validitas isi.
1) Validitas internal
dari kondisi internal panelis yang berupa faktor dari dalam diri
ideal (100 %) maka panelis yang lolos pada tahap wawancara dapat
2) Validitas isi
pada materi atau isi penilaian. Validitas isi dapat dimiliki oleh
(lampiran 6 )
b. Reliabilitas Instrumen
panelis tersebut dapat menilai secara ajeg yaitu penilaian tetap sama,
panelis melakukan penilaian pada kecap manis biji turi dengan ekstrak
nanas yang bervariasi sebanyak enam kali pada waktu yang berbeda
syarat minimal panelis agak terlatih yang reliable adalah apabila total
skor dalam range > 60% berarti dapat diandalkan menjadi panelis agak
terlatih. Apabila panelis yang total skor dalam range < 60% maka
benar.
panelis maka hasilnya akan semakin baik. Jumlah dari panelis tidak
terlatih yang digunakan dalam penelitian ini adalah panelis yang belum
ini adalah mereka yang telah berusia remaja dan dewasa baik laki-laki
a. Bapak-bapak = 20 orang
b. Ibu-ibu = 20 orang
terhadap kecap manis biji turi, namun sebelum data dianalisis dengan analisis
varian klasifikasi tunggal perlu dilakukan uji prasyarat hipotesis yaitu uji
1. Uji Normalitas
Σ X1
X =
N
s =
(
Σ X1 - X )
2
n -1
Xi - X
z =
s
mutlaknya.
Keterangan :
X = Nilai mean
n = banyak panelis
(Sudjana, 1996:466)
2. Uji Homogenitas
metode bartlett karena mempunyai lebih dari dua variabel. Metode uji
Σ
1 - - Σ(n i - 1) Log Si2
(n1 - 1)
(Sudjana, 1996:262)
dengan ketentuan:
berbunyi yaitu ada perbedaan kualitas kecap manis dari biji turi dengan
a. Tabulasi data
db sampel – db panelis – 1.
2) Menentukan harga Fk =
(ΣX1 + .... + ΣX 2 )
Σn . Σsampel
3) Jk a =
(ΣX1 ) + .... + (ΣX n ) - Fk
Σn
Σ(ΣX1 + .... + ΣX n )
2
4) Jk b = - Fk
Σsampel
berikut ini :
c. Uji Tukey
Σ Xi
Nilai rata - rata =
N
Ketentuan penilaian adalah jika nilai selisih antar sampel > Np (nilai
konsumen , oleh karena itu panelis yang diambil dalam jumlah banyak
n
% = x 100%
N
Keterangan :
% = Skor persentase
= 80 x 4
= 320
= 80 x 1
= 80
skor maximum
3) Persentase maximum = x 100%
skor maximum
320
= x 100
320
= 100%
skor minimum
4) Persentase minimum = x 100%
skor maximum
80
= x 100
320
66
= 25%
minimum
= 100% - 25%
= 75%
= 75% : 4
= 18,75%
Pada Bab IV ini diuraikan mengenai hasil penelitian meliputi hasil uji
tunggal, uji tukey, uji laboratorium, uji kesukaan. Pembahasan dan keterbatasan
penelitian.
A. Hasil Penelitian
Eksperimen pembuatan kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak
Sampel kode 393 untuk biji turi dengan ekstrak buah nanas 100 g : 100 g ml.
Sampel kode 925 untuk biji turi dengan ekstrak buah nanas 100 g : 80 ml.
Sampel kode 219 untuk biji turi dengan ekstrak buah nanas 100 g : 60 ml.
Disamping itu ada sampel pembanding atau kontrol dengan kode 779 dari
homogenitas.
65
66
kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak buah nanas pada
indikator tampak bahwa harga Lo < Ltabel ini berarti data uji inderawi
homogenitas data uji inderawi kecap manis dari biji turi dengan bahan
ekstrak buah nanas pada indikator warna, aroma rasa dan kekentalan
terhadap aspek warna, aroma, rasa, kekentalan sampel kode 393, sampel
kode 925, sampel kode 219, sampel pembanding dengan kode 779 dapat
No Aspek FO Ft Keterangan
1 Warna 297,56 2,78 Berbeda nyata
2 Aroma 148,49 2,78 Berbeda nyata
3 Rasa 139,41 2,78 Berbeda nyata
4 Kekentalan 190,49 2,78 Berbeda nyata
mayor yang berbunyi : Ada perbedaan kualitas kecap manis biji turi
dari aspek warna, aroma, rasa, kekentalan diterima, Oleh karena itu dari
68
3. Uji Tukey
Perhitungan lengkap dari hasil uji tukey dapat dilihat pada lampiran
12 berikut ini.
Tabel 12. Ringkasan hasil perhitungan Uji Tukey kualitas kecap manis
hasil eksperimen
kekentalan semuanya berbeda nyata pada tiap aspeknya oleh karena itu
pembanding/kontrol.
kualitas warna, aroma, rasa, kekentalan pada kecap manis hasil eksperimen
dan kecap manis pembanding maka perlu mencermati mean atau rerata
terbaik dari kecap manis hasil eksperimen. Jika jumlah rerata tiap aspek
sampel tersebut kualitas baik, sebaliknya jika jumlah reratanya kecil, maka
Tabel 12. Ringkasan rerata tiap aspek dan rerata total untuk setiap sampel
kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak buah nanas.
Rerata
Aspek Penilaian
393 925 219 779
Warna 3,72 3,23 1,63 2,25
Aroma 3,47 2,90 2,30 3,77
Rasa 3,80 2,77 2,45 3,37
Kekentalan 2,20 2,90 3,53 3,78
Total rerata 13,19 11,8 9,91 13,17
aspek warna, aroma, rasa, kekentalan dan rerata total sampel kode 393
menunjukkan jumlah yang besar melebihi mean / rerata dari sampel kode
925, sampel kode 219 dan sampel pembanding /kontrol dengan kode 779.
terbaik adalah kecap manis biji turi hasil eksperimen dengan kode 393.
70
sampel kecap manis hasil eksperiman dapat dilihat pada lampiran 33-36,
14
12
10
Rerata Total
0
393 925 219 779
Kode Sampel
terbaiknya adalah sampel kode 393 dengan jumlah nilai rerata sebesar
nilai rerata sebesar 13,17, sampel kode 925 dengan jumlah nilai rerata
sebesar 11,80, terakhir sampel kode 219 dengan jumlah nilai rerata
sebesar 9,91.
kekentalan dari kecap manis terbaik hasil uji inderawi yang dibandingkan
Tabel 14. Hasil uji laboratorium sampel 393 dengan SNI No 01-3543
1994
protein sampel terbaik kode 393 adalah 3,92 % lebih besar dari kadar
5. Hasil Uji Kesukaan Masyarakat terhadap Kecap Manis dari Biji Turi
Tabel 16. Ringkasan Interval Persentase dan Kategori tingkat Kesukaan dari 80
Panelis Terlatih terhadap kecap manis hasil eksperimen
Aspek Sampel 393 Sampel 925 Sampel 219
Penilaian
Interval (%) % Kategori Interval (%) % Kategori Interval (%) % Kategori
manis hasil eksperimen dengan sampel 393 (biji turi 100 g : ekstrak nanas
100 ml), sampel 925 (biji turi 100 g : ekstrak nanas 80 ml), sampel 219
(biji turi 100 g : ekstrak nanas 60 g), semuanya disukai oleh masyarakat
baik aspek warna, aroma, rasa, kekentalan. Namun dilihat dari besarnya
kode 393, persentase lebih besar berarti kecap manis hasil eksperimen
73
besar yaitu sampel 219. Jadi kekentalan kecap manis yang disukai oleh
kontrol dengan kode 779 sangat disukai oleh masyarakat baik dari aspek
B. Pembahasan
a. Warna
adalah sampel 393 kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak
buah nanas sebesar 100 ml dengan warna coklat tua, kemudian sampel
kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak buah nanas sebesar 80
kontrol dan sampel kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak
Perbedaan warna pada kecap manis dari biji turi dengan bahan
semakin banyak ekstrak nanas yang digunakan yaitu 100 ml, kecap
74
b. Aroma
kecap, kemudian sampel kecap manis dari biji turi dengan bahan
kemudian sampel kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak buah
dari biji turi dengan bahan ekstrak buah nanas sebesar 60 ml dengan
aroma langu.
nanas yang digunakan maka aroma khas dari nanas dapat mengurangi
aroma langu dari biji turi dan sebaliknya semakin sedikit penggunaan
ekstrak nanas maka aroma langu biji turi akan lebih nyata.
c. Rasa
adalah sampel kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak buah
dari biji turi dengan bahan ekstrak buah nanas sebesar 80 ml dengan
rasa cukup manis, dan sampel kecap manis dari biji turi dengan bahan
yang telah ditumbuk. Rasa khas dari buah nanas adalah manis
d. Kekentalan kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak buah nanas
kemudian sampel kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak buah
nanas sebesar 60 ml tampak kental, sampel kecap manis dari biji turi
dan sampel kecap manis dari biji turi dengan bahan ekstrak buah nanas
pada satu sampel saja yaitu sampel kecap manis hasil eksperimen terbaik
menurut uji inderawi yaitu kecap manis biji turi dengan ekstrak nanas 100
ml. Pengujian kekentalan dari kecap manis hasil eksperimen terbaik yaitu
kecap manis dengan ekstrak nanas 100 ml dan sampel kecap manis
pembanding / kontrol.
eksperimen terbaik dengan sampel kecap manis dari biji turi dengan
ekstrak nanas 100 ml yaitu sebesar 3,92 %, sedangkan SNI kecap manis
yang diperdagangkan yaitu minimal 2 %. Jadi kecap manis biji turi hasil
protein biji turi 36,21 % dalam 100 g lebih besar dari pada kandungan
yaitu sampel kecap manis biji turi dengan ekstrak nanas 100 ml adalah
kurang kental dari pada kecap manis pembanding atau kontrol. Hal ini
jumlah ekstrak nanas yang banyak (100 ml) seimbang dengan jumlah biji
turi 100 g. Besar kemungkinan kecap manis pembanding atau kontrol yang
lebih kental.
77
kecap manis hasil eksperimen disukai oleh masyarakat ditinjau dari aspek
warna, aroma, rasa menunjukkan bahwa sampel dengan kecap manis biji
turi dengan ekstrak nanas 100 ml persentasenya lebih besar dari kecap
atau kontrol sangat disukai oleh masyarakat baik aspek warna, aroma, rasa,
kecap manis biji turi dengan ekstrak nanas 100 ml dapat mengungguli
PENUTUP
Mencermati hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, maka dapat
ditarik simpulan.
A. Simpulan
1. Ada perbedaan kualitas kecap manis dari biji turi dengan penggunaan
ekstrak buah nanas yang bervariasi sebagai bahan penguraian protein biji
2. Kecap manis terbaik yaitu kecap manis biji turi dengan ekstrak nanas
01-3543-1994.
B. Saran
dengan biji turi dan penggunaan ekstrak nanas kepada masyarakat luas
78
79
kekentalan kecap manis dari biji turi dengan penambahan ekstrak nanas
bakteri coliform dan E colli pada kecap manis biji turi hasil eksperimen.
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Kartika dkk. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Yogyakarta :
UGM.
Made Astawan, Mita W. A., 1991. Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat
Guna. Bogor : Akademika Pressindo.
Sukardi, dkk. 1997. Substitusi Biji Turi dalam Pembuatan Kembang Tahu.
Malang : Unibraw. Dalam Habitat Volume 8 No. 100.
Tanty Indrawati dkk. 1983. Pembuatan Kecap Keong Sawah dengan Enzim
Bromelin. Balai Pustaka.
80
DATA HASIL UJI KESUKAAN
Kepada Yth :
Sdr. Calon panelis
Penulis
FORMULIR PENILAIAN KECAP
(RELIABILITAS)
Peneliti
FORMULIR PENILAIAN KECAP
(UJI INDERAWI)
Peneliti
FORMULIR PENILAIAN KECAP
(UJI KESUKAAN)
Panelis