Anda di halaman 1dari 11

Mouse optis

Kelompok
XXIV
   Sejarah Penciptaan Mouse ...   
 
 Mouse, atau yang dalam bahasa Indonesianya disebut tetikus,
sering kita gunakan sehari-hari. Ternyata, banyak
perkembangan mouse dari awal mulanya dibuat hingga mouse
canggih yang sangat populer saat ini. Mouse pertama
ditemukan oleh Douglas Engelbart dari Stanford Research
Institute pada tahun 1963. Mouse adalah satu dari beberapa
alat penunjuk (pointing device) yang dikembangkan untuk
online System (NLS) milik Engelbard. Selain mouse, yang
pada mulanya disebut “bug”, juga dikembangkan beberapa
alat pendeteksi gerakan tubuh yang lain, misalnya alat yang
diletakkan di kepala untuk mendeteksi gerakan dagu. Karena
kenyamanan dan kepraktisannya, mouse-lah yang dipilih.
Gambar 1&2: Mouse pertama buatan
Engelbard

                      

 Mouse pertama berukuran besar, dan menggunakan dua buah


roda yang saling tegak lurus untuk mendeteksi gerakan ke
sumbu X dan sumbu Y. Engelbart kemudian mematenkannya
pada 17 November 1970, dengan nama Penunjuk posisi X-Y
untuk sistem tampilan grafis (X-Y Position Indicator For A
Display System). Pada waktu itu, sebetulnya Engelbart
bermaksud pengguna memakai mouse dengan satu tangan
secara terus-menerus, sementara tangan lainnya
mengoperasikan alat seperti keyboard dengan lima tombol.
Pengertian Mouse Optic

 Yang disebut mouse optical adalah mouse yang


menggunakan sensor cahaya serta lampu LED
merah di bawahnya sebagai pencahaya. Sensor
pada mouse optical mampu menangkap gambar
dengan kecepatan 1500 frame per detik sampai
7000 frame per detik. Dengan kecepatan
mencapai 45 inci per detik dengan resolusi
2000 count per inci (cpi).
MOUSE OPTIKAL

Selain mouse bola, saat ini banyak digunakan mouse optikal. Mouse optikal
lebih unggul dari mouse bola karena lebih akurat dan perawatanny a lebih
mudah dibandingkan mouse bola. Mouse optikal tidak perlu dibersihkan,
berbeda dengan mouse bola yang harus sering dibersihkan karena banyak
debu yang menempel pada bolanya. Mouse optikal pertama dibuat oleh Steve
Kirsch dari Mouse Systems Corporation. Mouse jenis ini menggunakan LED
(light emitting diode) dan photo dioda untuk mendeteksi gerakan mouse.
Mouse optikal pertama hanya dapat digunakan pada alas (mousepad) khusus
yang berwarna metalik bergaris-garis biru--abu-abu. Mouse optikal saat ini
dapat digunakan hampir di semua permukaan padat dan rata, kecuali
permukaan yang memantulkan cahaya. Mouse optikal saat ini bekerja dengan
menggunakan sensor optik yang menggunakan LED sebagai sumber
penerangan untuk mengambil beribu-ribu frame gambar selama mouse
bergerak. Perubahan dari frame-frame gambar tersebut diterjemahkan oleh
chip khusus menjadi posisi X dan Y yang kemudian dikirim ke komputer.
Cara kerja mouse optical adalah
sebagai berikut:
 lampu LED menembarkan cahayanya pada
permukaan lalu, sensor cahaya yang ada pada
bagian bawah mouse akan menangkap
pergeseran yang terjadi pada cahaya tersebut.
Atau dapat juga dikatakan sebagai berikut. Bila
mouse mekanik komputer mencatat pergeseran
yang dilakukan oleh mouse, sebaliknya dengan
mouse optical, komputer mencatat pergeseran
yang terjadi pada landasan mouse.
Dikembangkan pertama kali oleh Agilent Technologies dan diperkenalkan pada 1999.
Cara kerjanya kira2 ditunjukkan oleh gambar berikut:

 LED menyinari permukaan bawah mouse, cahaya LED dipantulkan oleh tekstur
mikroskopik pada permukaan. Lensa plastik mengumpulkan cahaya yang
dipantulkan dan membentuk gambar pada sensor (CMOS sensor). Sensor mengambil
gambar dengan kecepatan cukup cepat, 1500 gambar per detik. Gambar (binary /
hitam-putih) dikirim ke DSP (digital signal processor) untuk diolah.
XXIV

 Lampu (LED) dan Sensor optik (LDR) terdapat di bagian dalam atau di
bagian bawah (untuk mouse optik)
Biasanya mouse menggunakan mouse pad (alas mouse) untuk
memperlambat pengotoran roller atau menambah akurasi gerakan mouse
optik, dan juga mengurangi kelelahan tangan.
Gerakan Dasar Mouse
Menggerakkan mouse sesuai arah pointer yang diinginkan di layar
Klik tombol kiri, untuk membuka menu atau memilih item di layar, berupa
icon, file, opsi menu, atau objek lain
Dobel klik tombol kiri, untuk mengeksekusi program aplikasi atau
membuka file (dobel-klik pada title bar akan memaksimasi window)
Klik tombol kanan, untuk memunculkan context menu atau menu yang
berhubungan dengan objek yang sedang ditunjuk
XXIV

 Drag and Drop, yaitu menunjuk satu objek (icon atau file), mengklik dan
menahan tombol kiri, kemudian mengarahkan mouse ke tempat yang
diinginkan, lalu melepas tekanan pada tombol. Dapat dianalogkan dengan
gerakan mengambil benda, menggenggam, mengarahkan, lalu melepaskan
benda di tempat yang diinginkan. Drag and drop juga digunakan untuk:
Mengubah ukuran window, dengan mengarahkan mouse di bagian tepi,
mengklik, menyeret mouse ke arah dalam (memperkecil) atau ke arah luar
(memperbesar), dan setelah mencapai ukuran yang diinginkan, tombol
dilepas.
Melakukan penyalinan (copy), pemindahan (move) file/dokume, atau
membuat shortcut (lakukan dengan menekan tombol kanan dan akan
muncul menu pilihan untuk ketiga operasi tersebut)
Melakukan klik tombol kiri dan kanan secara bersamaan. Ini jarang
digunakan.
Menggulirkan scroller ke depan dan belakang untuk menggerakkan layar
program aplikasi ke atas dan ke bawah. Pada beberapa program gerakan ini
juga berarti melakukan pembesaran dan pengecilan objek/file (zooming)
Kekurangan Optical Mouse :

 Tidak dapat berjalan di atas permukaan yang


memantul seperti lantai keramik, dll.
 Tidak dapat berjalan di atas permukaan yang
tembus pandang seperti kaca, gelas, dll.
 Mengeluarkan cahaya merah yang
menyilaukan dan jika dipandang terus menerus
mungkin bisa membahayakan kesehatan mata
 XXIV

TERIMAKASI

Anda mungkin juga menyukai