Anda di halaman 1dari 17

Wikipedia

Islam bermula pada tahun 611 ketika wahyu pertama diturunkan


kepada rasul yang terakhir yaitu Muhammad bin Abdullah di
Gua Hira', Arab Saudi.

Islam (Arab: al-islām, ‫ اإلسالم‬: "berserah diri kepada Tuhan") adalah


agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih
dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia, [1]
[2]
menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia
setelah agama Kristen.[3] Islam memiliki arti "penyerahan",
atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: ‫هللا‬,
Allāh).[4] Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim
yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan" [5][6], atau
lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat
bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan
firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul
utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa
Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke
dunia oleh Allah.

Kata Islam merupakan penyataan kata nama yang berasal dari akar triliteral s-l-m, dan didapat
dari tatabahasa bahasa Arab Aslama, yaitu bermaksud "untuk menerima, menyerah atau tunduk."
Dengan demikian, Islam berarti penerimaan dari dan penundukan kepada Tuhan, dan
penganutnya harus menunjukkan ini dengan menyembah-Nya, menuruti perintah-Nya, dan
menghindari politheisme. Perkataan ini memberikan beberapa maksud dari al-Qur’an. Dalam
beberapa ayat, kualitas Islam sebagai kepercayaan ditegaskan: "Barangsiapa yang Allah
menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk
(memeluk agama) Islam..."[7] Ayat lain menghubungkan Islām dan dīn (lazimnya diterjemahkan
sebagai "agama"): "...Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untukmu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu."[8] Namun
masih ada yang lain yang menggambarkan Islam itu sebagai perbuatan kembali kepada Tuhan-
lebih dari hanya penyataan pengesahan keimanan.[9]

Secara etimologis kata Islam diturunkan dari akar kata yang sama dengan kata salām yang
berarti “damai”. Kata 'Muslim' (sebutan bagi pemeluk agama Islam) juga berhubungan dengan
kata Islām, kata tersebut berarti “orang yang berserah diri kepada Allah" dalam bahasa
Indonesia.
Kepercayaan dasar Islam dapat ditemukan pada dua kalimah
shahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa
ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah"
- yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah,
dan saya bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan
Allah". Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian
mengucapkan dua kalimat persaksian ini, berarti ia sudah
dapat dianggap sebagai seorang Muslim atau mualaf (orang
yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).

Umat Islam juga meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh
nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah agama
tauhid, dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut
ketauhidan secara hanif (murni imannya) maka
menjadikannya seorang muslim.

Para penganut umumnya digalakkan untuk memegang Lima


Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai
sebuah komunitas.

1. Mengucap dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan
disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan
rasul Allah.
2. Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
3. Berpuasa pada bulan Ramadan.
4. Membayar zakat.
5. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.

Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara


yaitu:

1. Iman kepada Allah


2. Iman kepada malaikat Allah
3. Iman kepada Kitab Allāh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf)
4. Iman kepada nabi dan rasul Allah
5. Iman kepada hari kiamat
6. Iman kepada qada dan qadar
Agama Kristen bermula dari pengajaran Yesus Kristus sebagai tokoh utama agama ini.
Yesus lahir di kota Betlehem yang terletak di Palestina sekitar tahun 4-8 SM, pada
masa kekuasaan raja Herodes. Yesus lahir dari rahim seorang wanita perawan, Maria,
yang dikandung oleh Roh Kudus. Sejak usia tiga puluh tahun, selama tiga tahun Yesus
berkhotbah dan berbuat mukjizat pada banyak orang, bersama keduabelas rasulnya.
Yesus yang semakin populer dibenci oleh orang-orang Farisi, yang kemudian
berkomplot untuk menyalibkan Yesus. Yesus wafat di salib pada usia 33 tahun dan
bangkit dari kubur pada hari yang ketiga setelah kematiannya. Setelah
kebangkitannya, Yesus masih tinggal di dunia sekitar empat puluh hari lamanya,
sebelum kemudian naik ke surga.

Agama Kristen adalah sebuah kepercayaan yang berdasar pada ajaran, hidup,
sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus Kristus. Agama ini meyakini Yesus Kristus
adalah Tuhan dan Mesias, juru selamat bagi seluruh umat manusia, yang menebus
manusia dari dosa. Mereka beribadah di gereja dan Kitab Suci mereka adalah Alkitab.
Murid-murid Yesus Kristus pertama kali dipanggil Kristen di Antiokia (Kisah Para Rasul
11:26).

Agama Kristen termasuk salah satu dari agama Abrahamik yang berdasarkan hidup, ajaran,
kematian dengan penyaliban, kebangkitan, dan kenaikan Yesus dari Nazaret ke surga,
sebagaimana dijelaskan dalam Perjanjian Baru, umat Kristen meyakini bahwa Yesus adalah
Mesias yang dinubuatkan dalam dari Perjanjian Lama (atau Kitab suci Yahudi). Kekristenan
adalah monoteisme, yang percaya akan tiga pribadi (secara teknis dalam bahasa Yunani
hypostasis) Tuhan atau Tritunggal. Tritunggal dipertegas pertama kali pada Konsili Nicea
Pertama (325) yang dihimpun oleh Kaisar Romawi Konstantin I.

Pemeluk agama Kristen mengimani bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juru Selamat, dan
memegang ajaran yang disampaikan Yesus Kristus. Dalam kepercayaan Kristen, Yesus Kristus
adalah pendiri jemaat (gereja) dan kepemimpinan gereja yang abadi (Injil Matius 16: 18-19)

Umat Kristen juga percaya bahwa Yesus Kristus akan datang pada kedua kalinya sebagai Raja
dan Hakim akan dunia ini. Sebagaimana agama Yahudi, mereka menjunjung ajaran moral yang
tertulis dalam Sepuluh Perintah Tuhan.

Kata Kristen sendiri memiliki arti "pengikut Kristus atau "pengikut Yesus". Murid-murid Yesus
Kristus untuk pertama kalinya disebut Kristen ketika mereka berkumpul di Antiokia (Kisah Para
Rasul 11: 26c).
Salib, yang saat ini adalah simbol Kekristenan yang paling mudah dikenali di seluruh dunia,
telah digunakan sebagai simbol Kristen pada jaman sangat awal.

Baptisan merupakan sebuah ritual dan sakramen menggunakan air, yang


menandakan seseorang berkomitmen menjadi seorang Kristen dan tergabung
menjadi anggota Gereja. Ada Gereja yang memperbolehkan baptisan dengan air yang
dipercikkan (misalnya Gereja Katolik dan Othodox), ada Gereja yang mengharuskan
baptisan dilakukan dengan diselamkan kepada air seperti Yesus (misalnya Gereja
Kristen Protestan dan Karismatik).

Kata Katolik berasal dari kata sifat bahasa Yunani, καθολικός (katholikos), artinya
"universal".[1] Dalam konteks eklesiologi Kristen, kata Katolik memiliki sejarah yang
kaya sekaligus beberapa makna. Bagi sebagian pihak, istilah "Gereja Katolik"
bermakna Gereja yang berada dalam persekutuan penuh dengan Uskup Roma, terdiri
atas Ritus Latin dan 22 Gereja Katolik Timur; makna inilah yang umum dipahami di
banyak negara. Bagi umat Protestan, "Gereja Katolik" atau yang sering
diterjemahkan menjadi "Gereja Am" bermakna segenap orang yang percaya kepada
Yesus Kristus di seluruh dunia dan sepanjang masa, tanpa memandang "denominasi".
Umat Gereja Ortodoks Timur, Gereja Anglikan, Gereja Lutheran dan beberapa Gereja
Metodis percaya bahwa Gereja-Gereja mereka adalah katolik, dalam arti merupakan
kesinambungan dari Gereja universal mula-mula yang didirikan oleh para rasul. Baik
Gereja Katolik Roma maupun Gereja Ortodoks percaya bahwa Gerejanya masing-
masing adalah satu-satunya Gereja yang asli dan universal. Dalam "Kekristenan
Katolik" (Termasuk Komuni Anglikan), para uskup dipandang sebagai pejabat tertinggi
dalam agama Kristen, sebagai gembala-gembala keesaan dalam persekutuan dengan
segenap Gereja dan dalam persekutuan satu sama lain. [2] Katolik dianggap sebagai
salah satu dari Empat Ciri Gereja. Ketiga ciri lainnya adalah Satu, Kudus, dan
Apostolik,[3] sesuai Kredo Nicea tahun 381: "Aku percaya akan Gereja yang satu,
kudus, katolik, dan apostolik.

Sepucuk surat yang ditulis oleh Ignatius kepada umat Kristiani di Smyrna[4] sekitar
tahun 106 adalah bukti tertua yang masih ada mengenai penggunaan istilah Gereja
Katolik (Surat kepada jemaat di Smyrna, 8). Gereja Katolik digunakan Ignatius untuk
menyebut Gereja universal dalam persekutuan dengan Uskup Roma (Sri Paus). Kaum
bidaah tertentu pada masa itu, yang menyangkal bahwa Yesus adalah insan
jasmaniah yang benar-benar menderita sengsara dan wafat, dan justru berkata
bahwa "dia hanya tampak seolah-olah menderita sengsara" (Surat kepada jemaat di
Smyrna, 2), bukanlah umat Kristiani sejati dalam pandangan Ignatius. [5] Istilah Gereja
Katolik juga digunakan dalam Kemartiran Polikarpus pada 155, dan dalam Canon
Muratorianus, sekitar 177.

Penyebaran agama Katolik sudah dimulai sejak kedatangan Portugis di Indonesia


yang dilakukan oleh beberapa misionaris pada abad ke-16 dan abad ke-17 di bagian
timur seperti di Maluku dan Flores. Agama katolik baru memasuki tanah Jawa pada
masa pemerintahan Herman Willem Daendels di Batavia awal abad-19 dengan
didirikan gereja pertama di sana pada tahun 1807 dan disertai dengan diakuinya oleh
Vatikan. Pada 2005, sekitar 3,05%–7.380.203 dari 241.973.879 penduduk Indonesia,
beragama Katolik.

Protestan adalah sebuah mazhab dalam agama Kristen. Mazhab atau denominasi ini
muncul setelah protes Martin Luther pada tahun 1517 dengan 95 dalil nya.

Kata Protestan sendiri diaplikasikan kepada umat Kristen yang menolak ajaran maupun otoritas
Gereja Katolik.

Pada kenyataannya, gerakan Reformasi (Pembaharuan) yang dilakukan oleh Martin Luther
bukanlah yang pertama kali terjadi di kalangan Gereja Katolik, sebab sebelumnya sudah ada
gerakan-gerakan serupa seperti yang terjadi di Perancis yang dipimpin oleh Peter Waldo (dan
kini para pengikutnya tergabung dalam Gereja Waldensis) pada pertengahan abad ke-12, dan di
Bohemia (kini termasuk Ceko) di bawah pimpinan Yohanes Hus (1369-1415). Gereja Waldensis
banyak terdapat di Italia dan negara-negara yang mempunyai banyak imigran dari Italia, seperti
Uruguay. Sementara para pengikut Yohanes Hus di Bohemia kemudian bergabung dengan
Gereja Calvinis.

Pada 2005, sekitar 5,9%–14.276.459 dari 241.973.879 penduduk Indonesia, beragama Protestan1.
Karena pengaruh para misionaris dari Belanda, kebanyakan gereja Protestan di Indonesia sangat
diwarnai oleh ajaran Calvin, dan sebagian lagi mempunyai corak Lutheran.

Reformasi Protestan adalah gerakan reformasi umat Kristiani Eropa yang menjadikan
Protestantisme sebuah cabang tersendiri dalam Agama Kristen di masa itu. Gerakan
ini bermula pada 1517 tatkala Martin Luther mempublikasikan Sembilan Puluh Lima
Tesis, dan berakhir pada 1648 dengan Perjanjian Westphalia yang meredakan Perang
agama di Eropa.

Agama Hindu merupakan agama tertua di dunia dan rentang sejarahnya yang
panjang menunjukkan bahwa agama Hindu telah melewati segala paham ketuhanan
yang pernah ada di dunia.

Agama Hindu (Bahasa Sanskerta: Sanātana Dharma सनातन धर्म "Kebenaran Abadi" [1]), dan
Vaidika-Dharma ("Pengetahuan Kebenaran") adalah sebuah agama yang berasal dari anak benua
India. Agama ini merupakan lanjutan dari agama Weda (Brahmanisme) yang merupakan
kepercayaan bangsa Indo-Iran (Arya). Agama ini diperkirakan muncul antara tahun 3102 SM
sampai 1300 SM dan merupakan agama tertua di dunia yang masih bertahan hingga kini.[2][3]
Agama ini merupakan agama ketiga terbesar di dunia setelah agama Kristen dan Islam dengan
jumlah umat sebanyak hampir 1 miliar jiwa.[4]

Penganut agama Hindu sebagian besar terdapat di anak benua India. Di sini terdapat sekitar 90%
penganut agama ini. Agama ini pernah tersebar di Asia Tenggara sampai kira-kira abad ke-15,
lebih tepatnya pada masa keruntuhan Majapahit. Mulai saat itu agama ini digantikan oleh agama
Islam dan juga Kristen. Pada masa sekarang, mayoritas pemeluk agama Hindu di Indonesia
adalah masyarakat Bali, selain itu juga yang tersebar di pulau Jawa,Lombok, Kalimantan (Suku
Dayak Kaharingan), Sulawesi (Toraja dan Bugis - Sidrap).
Seorang Hindu (Dewanagari: हिन्द)ू adalah penganut filsafat dan sastra-sastra agama

Hindu, sebuah sistem keagamaan, filsafat dan budaya yang berasal dari anakbenua
India. Kurang lebih ada 920 juta pengikut agama Hindu di dunia, atau 13,5%
penduduk dunia menganut agama Hindu sehingga agama Hindu menjadi agama
terbesar ketiga di dunia, setelah agama Kristen dan Islam. Sekitar 890 juta orang
Hindu tinggal di India, sedangkan sisanya menyebar ke negara-negara lain. [1] Negara-
negara dengan penduduk Hindu yang cukup banyak antara lain Afrika Selatan,
Bangladesh, Belanda, Fiji, Guyana, Inggris, Indonesia, Kanada, Malaysia, Mauritius,
Myanmar (Burma), Nepal, Singapura, Sri Lanka, Suriname, Trinidad dan Tobago.[2]

[5]
Dalam bahasa Persia, kata Hindu berakar dari kata Sindhu (Bahasa Sanskerta).
Dalam Reg Weda, bangsa Arya menyebut wilayah mereka sebagai Sapta Sindhu
(wilayah dengan tujuh sungai di barat daya anak benua India, yang salah satu sungai
tersebut bernama sungai Indus). Hal ini mendekati dengan kata Hapta-Hendu yang
termuat dalam Zend Avesta (Vendidad: Fargard 1.18) — sastra suci dari kaum
Zoroaster di Iran. Pada awalnya kata Hindu merujuk pada masyarakat yang hidup di
wilayah sungai Sindhu. Hindu sendiri sebenarnya baru terbentuk setelah Masehi
ketika beberapa kitab dari Weda digenapi oleh para brahmana. Pada zaman
munculnya agama Buddha, agama Hindu sama sekali belum muncul semuanya masih
mengenal sebagai ajaran Weda.

Hindu seringkali dianggap sebagai agama yang beraliran politeisme karena memuja banyak
Dewa, namun tidaklah sepenuhnya demikian. Dalam agama Hindu, Dewa bukanlah Tuhan
tersendiri. Menurut umat Hindu, Tuhan itu Maha Esa tiada duanya. Dalam salah satu ajaran
filsafat Hindu, Adwaita Wedanta menegaskan bahwa hanya ada satu kekuatan dan menjadi
sumber dari segala yang ada (Brahman), yang memanifestasikan diri-Nya kepada manusia dalam
beragam bentuk.

Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang disebut dengan Pancasradha.
Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:

1. Widhi Tattwa - percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
2. Atma Tattwa - percaya dengan adanya jiwa dalam setiap makhluk
3. Karmaphala Tattwa - percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan
4. Punarbhava Tattwa - percaya dengan adanya proses kelahiran kembali (reinkarnasi)
5. Moksa Tattwa - percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia

Buddha (Sanskerta: बुद्ध berarti. Mereka yang Sadar, Yang mencapai pencerahan sejati. dari
perkataan Sanskerta: "Budh", untuk mengetahui) merupakan gelar kepada individu yang
menyadari potensi penuh mereka untuk memajukan diri dan yang berkembang kesadarannya.
Dalam penggunaan kontemporer, ia sering digunakan untuk merujuk Siddharta Gautama, guru
agama dan pendiri Agama Buddha (dianggap "Buddha bagi waktu ini"). Dalam penggunaan lain,
ia merupakan tarikan dan contoh bagi manusia yang telah sadar.

Penganut Buddha tidak menganggap Siddharta Gautama sebagai sang hyang Buddha pertama
atau terakhir. Secara teknis, Buddha, seseorang yang menemukan Dharma atau Dhamma (yang
bermaksud: Kebenaran; perkara yang sebenarnya, akal budi, kesulitan keadaan manusia, dan
jalan benar kepada kebebasan melalui Kesadaran, datang selepas karma yang bagus (tujuan)
dikekalkan seimbang dan semua tindakan buruk tidak mahir ditinggalkan. Pencapaian nirwana
(nibbana) di antara ketiga jenis Buddha adalah serupa, tetapi Samma-Sambuddha menekankan
lebih kepada kualitas dan usaha dibandingkan dengan dua lainnya. Tiga jenis golongan Buddha
adalah:

 Samma-Sambuddha yang mendapat Kesadaran penuh tanpa guru, hanya dengan usaha sendiri
 Pacceka-Buddha atau Pratyeka-Buddha yang menyerupai Samma-Sambuddha, tetapi senantiasa
diam dan menyimpan pencapaian Dharma pada diri sendiri.
 Savaka-Buddha yang merupakan Arahat (pengikut kesadaran), tetapi mencapai tahap Kesadaran
dengan mendengar Dhamma.

Kitap Suci agama Buddha adalah Tripitaka.

Agama Buddha lahir di negara India, lebih tepatnya lagi di wilayah Nepal sekarang, sebagai
reaksi terhadap agama Brahmanisme. Sejarah agama Buddha mulai dari abad ke-6 SM sampai
sekarang dari lahirnya Buddha Siddharta Gautama. Dengan ini, ini adalah salah satu agama
tertua yang masih dianut di dunia. Agama Buddha berkembang dengan unsur kebudayaan India,
ditambah dengan unsur-unsur kebudayaan Helenistik (Yunani), Asia Tengah, Asia Timur dan
Asia Tenggara. Dalam proses perkembangannya, agama ini praktis telah menyentuh hampir
seluruh benua Asia dan telah menjadi agama mayoritas di beberapa negara Asia seperti Thailand,
Singapura, Kamboja, Myanmar, Taiwan, dsb. Pencetusnya ialah Siddhartha Gautama yang
dikenal sebagai Gautama Buddha oleh pengikut-pengikutnya. Ajaran Buddha sampai ke negara
Tiongkok pada tahun 399 Masehi, dibawa oleh seorang bhiksu bernama Fa Hsien. Masyarakat
Tiongkok mendapat pengaruhnya dari Tibet disesuaikan dengan tuntutan dan nilai lokal.
Setiap aliran Buddha berpegang kepada Tripitaka sebagai rujukan utama karena dalamnya
tercatat sabda dan ajaran sang hyang Buddha Gautama. Pengikut-pengikutnya kemudian
mencatat dan mengklasifikasikan ajarannya dalam 3 buku yaitu Sutta Piṭaka (kotbah-kotbah
Sang Buddha), Vinaya Piṭaka (peraturan atau tata tertib para bhikkhu) dan Abhidhamma Piṭaka
(ajaran hukum metafisika dan psikologi).

Agama Khonghucu adalah istilah yang muncul sebagai akibat dari keadaan politik di
Indonesia. Agama Khonghucu lazim dikaburkan makna dan hakikatnya dengan
Konfusianisme sebagai filsafat.

Konfusianisme muncul dalam bentuk agama di beberapa negara seperti Korea,


Jepang, Taiwan, Hong Kong dan RRC. Dalam bahasa Tionghoa, agama Khonghucu
seringkali disebut sebagai Kongjiao (孔教) atau Rujiao (儒教).

Ajaran Konfusianisme atau Kong Hu Cu (juga: Kong Fu Tze atau Konfusius) dalam bahasa
Tionghoa, istilah aslinya adalah Rujiao (儒教) yang berarti agama dari orang-orang yang lembut
hati, terpelajar dan berbudi luhur. Khonghucu memang bukanlah pencipta agama ini melainkan
beliau hanya menyempurnakan agama yang sudah ada jauh sebelum kelahirannya seperti apa
yang beliau sabdakan: "Aku bukanlah pencipta melainkan Aku suka akan ajaran-ajaran kuno
tersebut". Meskipun orang kadang mengira bahwa Khonghucu adalah merupakan suatu
pengajaran filsafat untuk meningkatkan moral dan menjaga etika manusia. Sebenarnya kalau
orang mau memahami secara benar dan utuh tentang Ru Jiao atau Agama Khonghucu, maka
orang akan tahu bahwa dalam agama Khonghucu (Ru Jiao) juga terdapat Ritual yang harus
dilakukan oleh para penganutnya. Agama Khonghucu juga mengajarkan tentang bagaimana
hubungan antar sesama manusia atau disebut "Ren Dao" dan bagaimana kita melakukan
hubungan dengan Sang Khalik/Pencipta alam semesta (Tian Dao) yang disebut dengan istilah
"Tian" atau "Shang Di".

Ajaran falsafah ini diasaskan oleh Kong Hu Cu yang dilahirkan pada tahun 551 SM Chiang Tsai
yang saat itu berusia 17 tahun. Seorang yang bijak sejak masih kecil dan terkenal dengan
penyebaran ilmu-ilmu baru ketika berumur 32 tahun, Kong Hu Cu banyak menulis buku-buku
moral, sejarah, kesusasteraan dan falsafah yang banyak diikuti oleh penganut ajaran ini. Ia
meninggal dunia pada tahun 479 SM.

Konfusianisme mementingkan akhlak yang mulia dengan menjaga hubungan antara manusia di
langit dengan manusia di bumi dengan baik. Penganutnya diajar supaya tetap mengingat nenek
moyang seolah-olah roh mereka hadir di dunia ini. Ajaran ini merupakan susunan falsafah dan
etika yang mengajar bagaimana manusia bertingkah laku.
Konfusius tidak menghalangi orang Tionghoa menyembah keramat dan penunggu tapi hanya
yang patut disembah, bukan menyembah barang-barang keramat atau penunggu yang tidak patut
disermbah, yang dipentingkan dalam ajarannya adalah bahwa setiap manusia perlu berusaha
memperbaiki moral.

Ajaran ini dikembangkan oleh muridnya Mensius ke seluruh Tiongkok dengan beberapa
perubahan. Kong Hu Cu disembah sebagai seorang dewa dan falsafahnya menjadi agama baru,
meskipun dia sebenarnya adalah manusia biasa. Pengagungan yang luar biasa akan Kong Hu Cu
telah mengubah falsafahnya menjadi sebuah agama dengan diadakannya perayaan-perayaan
tertentu untuk mengenang Kong Hu Cu.

MUI atau Majelis Ulama Indonesia adalah Lembaga Swadaya Masyarakat yang
mewadahi ulama, zu'ama, dan cendikiawan Islam di Indonesia untuk membimbing,
membina dan mengayomi kaum muslimin di seluruh Indonesia. Majelis Ulama
Indonesia berdiri pada tanggal, 7 Rajab 1395 Hijriah, bertepatan dengan tanggal 26
Juli 1975 di Jakarta, Indonesia.

MUI berdiri sebagai hasil dari pertemuan atau musyawarah para ulama, cendekiawan dan
zu’ama yang datang dari berbagai penjuru tanah air, antara lain meliputi dua puluh enam orang
ulama yang mewakili 26 Provinsi di Indonesia pada masa itu, 10 orang ulama yang merupakan
unsur dari ormas-ormas Islam tingkat pusat, yaitu, NU, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Perti.
Al Washliyah, Math’laul Anwar, GUPPI, PTDI, DMI dan Al Ittihadiyyah, 4 orang ulama dari
Dinas Rohani Islam, Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan POLRI serta 13
orang tokoh/cendekiawan yang merupakan tokoh perorangan. Dari musyawarah tersebut,
dihasilkan adalah sebuah kesepakatan untuk membentuk wadah tempat bermusyawarahnya para
ulama. zuama dan cendekiawan muslim, yang tertuang dalam sebuah “Piagam Berdirinya
MUI,” yang ditandatangani oleh seluruh peserta musyawarah yang kemudian disebut
Musyawarah Nasional Ulama I.

Momentum berdirinya MUI bertepatan ketika bangsa Indonesia tengah berada pada fase
kebangkitan kembali, setelah 30 tahun merdeka, di mana energi bangsa telah banyak terserap
dalam perjuangan politik kelompok dan kurang peduli terhadap masalah kesejahteraan rohani
umat. Dalam perjalanannya, selama dua puluh lima tahun, Majelis Ulama Indonesia sebagai
wadah musyawarah para ulama, zu’ama dan cendekiawan muslim berusaha untuk:

 memberikan bimbingan dan tuntunan kepada umat Islam Indonesia dalam mewujudkan
kehidupan beragama dan bermasyarakat yang diridhoi Allah Subhanahu wa Ta’ala;
 memberikan nasihat dan fatwa mengenai masalah keagamaan dan kemasyarakatan
kepada Pemerintah dan masyarakat, meningkatkan kegiatan bagi terwujudnya ukhwah
Islamiyah dan kerukunan antar-umat beragama dalam memantapkan persatuan dan
kesatuan bangsa serta;
 menjadi penghubung antara ulama dan umaro (pemerintah) dan penterjemah timbal balik
antara umat dan pemerintah guna mensukseskan pembangunan nasional;
 meningkatkan hubungan serta kerjasama antar organisasi, lembaga Islam dan
cendekiawan muslimin dalam memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat
khususnya umat Islam dengan mengadakan konsultasi dan informasi secara timbal balik.

Dalam khittah pengabdian Majelis Ulama Indonesia telah dirumuskan lima fungsi dan peran
utama MUI yaitu:

1. Sebagai pewaris tugas-tugas para Nabi (Warasatul Anbiya)


2. Sebagai pemberi fatwa (mufti)
3. Sebagai pembimbing dan pelayan umat (Ri’ayat wa khadim al ummah)
4. Sebagai gerakan Islah wa al Tajdid
5. Sebagai penegak amar ma'ruf nahi munkar

Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan Islam),


disingkat NU, adalah sebuah organisasi Islam yang terbesar di Indonesia. Organisasi
ini berdiri pada 31 Januari 1926 dan bergerak di bidang pendidikan, sosial, dan
ekonomi.

NU menganut paham Ahlussunah waljama'ah, sebuah pola pikir yang mengambil jalan tengah
antara ekstrim aqli (rasionalis) dengan kaum ekstrim naqli (skripturalis). Karena itu sumber
pemikiran bagi NU tidak hanya al-Qur'an, sunnah, tetapi juga menggunakan kemampuan akal
ditambah dengan realitas empirik. Cara berpikir semacam itu dirujuk dari pemikir terdahulu
seperti Abu Hasan Al-Asy'ari dan Abu Mansur Al-Maturidi dalam bidang teologi. Kemudian
dalam bidang fiqih lebih cenderung mengikuti mazhab: imam Syafi'i dan mengakui tiga
madzhab yang lain: imam Hanafi, imam Maliki,dan imam Hanbali sebagaimana yang tergambar
dalam lambang NU berbintang 4 di bawah. Sementara dalam bidang tasawuf, mengembangkan
metode Al-Ghazali dan Junaid Al-Baghdadi, yang mengintegrasikan antara tasawuf dengan
syariat.

Gagasan kembali kekhittah pada tahun 1984, merupakan momentum penting untuk menafsirkan
kembali ajaran ahlussunnah wal jamaah, serta merumuskan kembali metode berpikir, baik dalam
bidang fikih maupun sosial. Serta merumuskankembali hubungan NU dengan negara. Gerakan
tersebut berhasil kembali membangkitkan gairah pemikiran dan dinamika sosial dalam NU.
Tujuan

Menegakkan ajaran Islam menurut paham Ahlussunnah waljama'ah di tengah-tengah


kehidupan masyarakat, di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Usaha

1. Di bidang agama, melaksanakan dakwah Islamiyah dan meningkatkan rasa persaudaraan


yang berpijak pada semangat persatuan dalam perbedaan.
2. Di bidang pendidikan, menyelenggarakan pendidikan yang sesuai dengan nilai-nilai
Islam, untuk membentuk muslim yang bertakwa, berbudi luhur, berpengetahuan luas.Hal
ini terbukti dengan lahirnya Lembaga-lembaga Pendidikan yang bernuansa NU dan sudah
tersebar di berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa.
3. Di bidang sosial budaya, mengusahakan kesejahteraan rakyat serta kebudayaan yang
sesuai dengan nilai keislaman dan kemanusiaan.
4. Di bidang ekonomi, mengusahakan pemerataan kesempatan untuk menikmati hasil
pembangunan, dengan mengutamakan berkembangnya ekonomi rakyat.Hal ini ditandai
dengan lahirnya BMT dan Badan Keuangan lain yang yang telah terbukti membantu
masyarakat.
5. Mengembangkan usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat luas. NU berusaha
mengabdi dan menjadi yang terbaik bagi masyrakat.

Manusia memiliki dua predikat yaitu sebagai hamba Allah SWT (`abdullah) dan
sebagai wakil Allah SWT (khalifatullah) di muka bumi. Sebagai hamba Allah SWT,
manusia adalah kecil dan tak memiliki kekuasaan oleh karena itu tugasnya hanya
menyembah kepada Nya dan berpasrah diri kepada Nya. Tetapi sebagai khalifatullah,
manusia diberi fungsi sangat besar, karena Allah Maha besar maka manusia sebagai
wakil Nya di muka bumi memiliki tanggungjawab dan otoritas yang sangat besar .

Sebagai khalifah, manusia diberi tangungjawab pengelolaan alam semesta untuk


kesejahteraan ummat manusia, karena alam semesta memang diciptakan Alloh untuk
manusia. Sebagai wakil Allah SWT, manusia juga diberi otoritas ketuhanan;
menyebarkan rahmat Allah SWT, menegakkan kebenaran, membasmi kebatilan,
menegakkan keadilan, dan bahkan diberi otoritas untuk menghukum mati manusia.

Sebagai hamba manusia adalah kecil, tetapi sebagai khalifah Allah SWT manusia
memiliki fungsi yang sangat besar dalam menegakkan sendi-sendi kehidupan di muka
bumi. Oleh karena itu manusia dilengkapi Allah SWT dengan kelengkapan psikologis
yang sangat sempurna, akal, hati, hati nurani, syahwat dan hawa nafsu, yang
kesemuanya sangat memadai bagi manusia untuk menjadi makhluk yang sangat
terhormat dan mulia, disamping juga sangat potensial untuk terjerumus hingga pada
posisi lebih rendah dibanding binatang.

Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui
perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun walau terdengar
merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau
kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.

Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril.
Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya beliau
632 M. Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan
banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.

Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan yang disampaikan
kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian
menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut. Secara umum para ulama menyepakati bahwa
versi Al-Qur'an yang ada saat ini, pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin
Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian
mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu
dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.[22]

Al-Qur'an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara
menghitung).[23] Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan
Al-Qur'an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz (jamak:huffaz).
Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat jutaan
penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an yaitu
lomba membaca Al-Qur'an dengan tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari
(pria) atau Qariah (wanita).

Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari
Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu
terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an
ataupun hasil usaha mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.
Hadits (bahasa Arab: ‫الحديث‬, ejaan KBBI: Hadis) adalah perkataan dan perbuatan
dari Nabi Muhammad. Hadits sebagai sumber hukum dalam agama Islam memiliki
kedudukan kedua pada tingkatan sumber hukum di bawah Al-Qur'an.

Hadits secara harfiah berarti perkataan atau percakapan. Dalam terminologi Islam istilah hadits
berarti melaporkan/ mencatat sebuah pernyataan dan tingkah laku dari Nabi Muhammad.

Menurut istilah ulama ahli hadits,[siapa?] hadits yaitu apa yang diriwayatkan dari Nabi Muhammad,
baik berupa perkataan, perbuatan, ketetapannya (Arab: taqrîr), sifat jasmani atau sifat akhlak,
perjalanan setelah diangkat sebagai Nabi (Arab: bi'tsah) dan terkadang juga sebelumnya.
Sehingga, arti hadits di sini semakna dengan sunnah.

Kata hadits yang mengalami perluasan makna sehingga disinonimkan dengan sunnah, maka pada
saat ini bisa berarti segala perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan dari Nabi
Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan ataupun hukum.[1] Kata hadits itu sendiri adalah
bukan kata infinitif,[2] maka kata tersebut adalah kata benda.[3]

Secara struktur hadits terdiri atas dua komponen utama yakni sanad/isnad (rantai
penutur) dan matan (redaksi).

Hadits dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria yakni bermulanya ujung


sanad, keutuhan rantai sanad, jumlah penutur (periwayat) serta tingkat keaslian
hadits (dapat diterima atau tidaknya hadits bersangkutan)

Berdasarkan ujung sanad

Berdasarkan klasifikasi ini hadits dibagi menjadi 3 golongan yakni marfu' (terangkat), mauquf
(terhenti) dan maqtu' :

 Hadits Marfu' adalah hadits yang sanadnya berujung langsung pada Nabi Muhammad SAW
(contoh:hadits sebelumnya)
 Hadits Mauquf adalah hadits yang sanadnya terhenti pada para sahabat nabi tanpa ada tanda-
tanda baik secara perkataan maupun perbuatan yang menunjukkan derajat marfu'. Contoh: Al
Bukhari dalam kitab Al-Fara'id (hukum waris) menyampaikan bahwa Abu Bakar, Ibnu Abbas dan
Ibnu Al-Zubair mengatakan: "Kakek adalah (diperlakukan seperti) ayah". Namun jika ekspresi
yang digunakan sahabat seperti "Kami diperintahkan..", "Kami dilarang untuk...", "Kami
terbiasa... jika sedang bersama rasulullah" maka derajat hadits tersebut tidak lagi mauquf
melainkan setara dengan marfu'.
 Hadits Maqtu' adalah hadits yang sanadnya berujung pada para Tabi'in (penerus). Contoh hadits
ini adalah: Imam Muslim meriwayatkan dalam pembukaan sahihnya bahwa Ibnu Sirin
mengatakan: "Pengetahuan ini (hadits) adalah agama, maka berhati-hatilah kamu darimana
kamu mengambil agamamu".
Keaslian hadits yang terbagi atas golongan ini sangat bergantung pada beberapa faktor lain
seperti keadaan rantai sanad maupun penuturnya. Namun klasifikasi ini tetap sangat penting
mengingat klasifikasi ini membedakan ucapan dan tindakan Rasulullah SAW dari ucapan para
sahabat maupun tabi'in dimana hal ini sangat membantu dalam area perdebatan dalam fikih
( Suhaib Hasan, Science of Hadits).

Berdasarkan tingkat keaslian hadits

Kategorisasi tingkat keaslian hadits adalah klasifikasi yang paling penting dan merupakan
kesimpulan terhadap tingkat penerimaan atau penolakan terhadap hadits tersebut. Tingkatan
hadits pada klasifikasi ini terbagi menjadi 4 tingkat yakni shahih, hasan, da'if dan maudu'

 Hadits Shahih, yakni tingkatan tertinggi penerimaan pada suatu hadits. Hadits shahih
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Sanadnya bersambung;
2. Diriwayatkan oleh penutur/perawi yg adil, memiliki sifat istiqomah, berakhlak
baik, tidak fasik, terjaga muruah(kehormatan)-nya, dan kuat ingatannya.
3. Matannya tidak mengandung kejanggalan/bertentangan (syadz) serta tidak ada
sebab tersembunyi atau tidak nyata yg mencacatkan hadits .
 Hadits Hasan, bila hadits yg tersebut sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh rawi yg
adil namun tidak sempurna ingatannya, serta matannya tidak syadz serta cacat.
 Hadits Dhaif (lemah), ialah hadits yang sanadnya tidak bersambung (dapat berupa
mursal, mu’allaq, mudallas, munqati’ atau mu’dal)dan diriwayatkan oleh orang yang
tidak adil atau tidak kuat ingatannya, mengandung kejanggalan atau cacat.
 Hadits Maudu', bila hadits dicurigai palsu atau buatan karena dalam sanadnya dijumpai
penutur yang memiliki kemungkinan berdusta.

Jenis-jenis lain

Adapun beberapa jenis hadits lainnya yang tidak disebutkan dari klasifikasi di atas antara lain:

 Hadits Matruk, yang berarti hadits yang ditinggalkan yaitu Hadits yang hanya dirwayatkan oleh
seorang perawi saja dan perawi itu dituduh berdusta.
 Hadits Mungkar, yaitu hadits yang hanya diriwayatkan oleh seorang perawi yang lemah yang
bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh perawi yang tepercaya/jujur.
 Hadits Mu'allal, artinya hadits yang dinilai sakit atau cacat yaitu hadits yang didalamnya terdapat
cacat yang tersembunyi. Menurut Ibnu Hajar Al Atsqalani bahwa hadits Mu'allal ialah hadits
yang nampaknya baik tetapi setelah diselidiki ternyata ada cacatnya. Hadits ini biasa juga
disebut Hadits Ma'lul (yang dicacati) dan disebut Hadits Mu'tal (Hadits sakit atau cacat)
 Hadits Mudlthorib, artinya hadits yang kacau yaitu hadits yang diriwayatkan oleh seorang
perawi dari beberapa sanad dengan matan (isi) kacau atau tidaksama dan kontradiksi dengan
yang dikompromikan
 Hadits Maqlub, yakni hadits yang terbalik yaitu hadits yang diriwayatkan ileh perawi yang
dalamnya tertukar dengan mendahulukan yang belakang atau sebaliknya baik berupa sanad
(silsilah) maupun matan (isi)
 Hadits gholia, yaitu hadits yang terbalik sebagian lafalnya hingga pengertiannya berubah
 Hadits Mudraj, yaitu hadits yang mengalami penambahan isi oleh perawinya
 Hadits Syadz, Hadits yang jarang yaitu hadits yang diriwayatkan oleh perawi orang yang
tepercaya yang bertentangan dengan hadits lain yang diriwayatkan dari perawi-perawi yang lain.
 Hadits Mudallas, disebut juga hadits yang disembunyikan cacatnya. Yaitu Hadits yang
diriwayatkan oleh melalui sanad yang memberikan kesan seolah-olah tidak ada cacatnya,
padahal sebenarnya ada, baik dalam sanad atau pada gurunya. Jadi Hadits Mudallas ini ialah
hadits yang ditutup-tutupi kelemahan sanadnya

Hadits sebagai kitab berisi berita tentang sabda, perbuatan dan sikap Nabi Muhammad sebagai
Rasul. Berita tersebut didapat dari para sahabat pada saat bergaul dengan Nabi. Berita itu
selanjutnya disampaikan kepada sahabat lain yang tidak mengetahui berita itu, atau
disampaikan kepada murid-muridnya dan diteruskan kepada murid-murid berikutnya lagi hingga
sampai kepada pembuku Hadits. Itulah pembentukan Hadits.

Masa pembentukan Hadits tiada lain masa kerasulan Nabi Muhammad itu sendiri, ialah lebih
kurang 23 tahun. Pada masa ini Al Hadits belum ditulis, dan hanya berada dalam benak atau
hafalan para sahabat saja. perode ini disebut al wahyu wa at takwin. periode ini dimulai sejak
muhammad diangkat sebagai nabi dan rosul hingga wafatnya (610M-632 M)

Masa Penggalian

Masa ini adalah masa pada sahabat besar dan tabi'in, dimulai sejak wafatnya Nabi Muhammad
pada tahun 11 H atau 632 M. Pada masa ini Al Hadits belum ditulis ataupun dibukukan. Seiring
dengan perkembangan dakwah, mulailah bermunculan persoalan baru umat Islam yang
mendorong para sahabat saling bertukar Al Hadits dan menggali dari sumber-sumber utamanya.

Masa Penghimpunan

Masa ini ditandai dengan sikap para sahabat dan tabi'in yang mulai menolak menerima Al Hadits
baru, seiring terjadinya tragedi perebutan kedudukan kekhalifahan yang bergeser ke bidang
syari'at dan 'aqidah dengan munculnya Al Hadits palsu. Para sahabat dan tabi'in ini sangat
mengenal betul pihak-pihak yang melibatkan diri dan yang terlibat dalam permusuhan tersebut,
sehingga jika ada Al Hadits baru yang belum pernah dimiliki sebelumnya diteliti secermat-
cermatnya siapa-siapa yang menjadi sumber dan pembawa Al Hadits itu. Maka pada masa
pemerintahan Khalifah 'Umar bin 'Abdul 'Aziz sekaligus sebagai salah seorang tabi'in
memerintahkan penghimpunan Al Hadits. Masa ini terjadi pada abad 2 H, dan Al Hadits yang
terhimpun belum dipisahkan mana yang merupakan Al Hadits marfu' dan mana yang mauquf
dan mana yang maqthu'.
Masa Pendiwanan dan Penyusunan

Abad 3 H merupakan masa pendiwanan (pembukuan) dan penyusunan Al Hadits. Guna


menghindari salah pengertian bagi umat Islam dalam memahami Hadits sebagai prilaku Nabi
Muhammad, maka para ulama mulai mengelompokkan Hadits dan memisahkan kumpulan
Hadits yang termasuk marfu' (yang berisi perilaku Nabi Muhammad), mana yang mauquf (berisi
prilaku sahabat) dan mana yang maqthu' (berisi prilaku tabi'in). Usaha pembukuan Al Hadits
pada masa ini selain telah dikelompokkan (sebagaimana dimaksud diatas) juga dilakukan
penelitian Sanad dan Rawi-rawi pembawa beritanya sebagai wujud tash-hih (koreksi/verifikasi)
atas Al Hadits yang ada maupun yang dihafal. Selanjutnya pada abad 4 H, usaha pembukuan
Hadits terus dilanjutkan hingga dinyatakannya bahwa pada masa ini telah selesai melakukan
pembinaan maghligai Al Hadits. Sedangkan abad 5 hijriyah dan seterusnya adalah masa
memperbaiki susunan kitab Al Hadits seperti menghimpun yang terserakan atau menghimpun
untuk memudahkan mempelajarinya dengan sumber utamanya kitab-kitab Al Hadits abad 4 H.

Anda mungkin juga menyukai