2. Selain sebagai alat perbanyakan diri, empat peranan tambahan yang dimiliki oleh
biji dalam siklus hidup gulma adalah?
Jawaban :
1. Fenomena alelopati mencakup semua tipe interaksi kimia antar tumbuhan, antar
mikroorganisme, atau antar tumbuhan dan mikroorganisme. Interaksi tersebut meliputi
penghambatan oleh suatu senyawa kimia yang dibentuk oleh suatu organisme (tumbuhan,
hewan atau mikrobia) terhadap pertumbuhan dan perkembangan organisme lain. Senyawa
kimia yang berperan dalam mekanisme itu disebut alelokimia. Pengaruh alelokimia
bersifat selektif, yaitu berpengaruh terhadap jenis organisme tertentu namun tidak
terhadap organisme lain (Rahayu, 2003).
Tumbuh-tumbuhan juga dapat bersaing antar sesamanya secara interaksi biokimiawi,
yaitu salah satu tumbuhan mengeluarkan senyawa beracun ke lingkungan sekitarnya dan
dapat mengakibatkan gangguan pertumbuhan tumbuhan yang ada di dekatnya. Interaksi
biokimiawi antara gulma dan pertanamanan antara lain menyebabkan gangguan
perkecambahan biji, kecambah jadi abnormal, pertumbuhan memanjang akar terhambat,
perubahan susunan sel-sel akar dan lain sebagainya (Tetelay, 2003 Menurut Einhellig
dalam Rahayu, (2003) alelokimia pada tumbuhan dibentuk di berbagai organ, di akar,
batang, daun, bunga dan atau biji. Organ pembentuk dan jenis alelokimia bersifat spesifik
pada setiap spesies. Pada umumnya alelokimia merupakan metabolit sekunder yang
dikelompokkan menjadi 14 golongan, yaitu asam organik larut air, lakton, asam lemak
rantai panjang, quinon, terpenoid, flavonoid, tanin, asam sinamat dan derivatnya, asam
benzoat dan derivatnya, kumarin, fenol dan asam fenolat, asam amino non protein, sulfida
serta nukleosida. Alelokimia pada tumbuhan dilepas ke lingkungan dan mencapai
organisme sasaran melalui penguapan, eksudasi akar, pencucian, dan atau dekomposisi.
Setiap jenis alelokimia dilepas dengan mekanisme tertentu tergantung pada organ
pembentuknya dan bentuk atau sifat kimianya.
Menurut Sastroutomo, (1990), bahwa beberapa spesies gulma menyaingi pertanaman
dengan mengeluarkan senyawa beracun dari akar, daun dan batangnya. Persaingan yang
timbul akibat dikeluarkannya zat yang meracuni tumbuhan lain disebut alelopati dan zat
kimianya disebut alelopat atau alelokimia. Senyawa-senyawa kimia yang mempunyai
potensi alelopati dapat ditemukan di semua jaringan tumbuhan. Senyawa-senyawa
alelopati dapat dilepaskan dari jaringan-jaringan tumbuhan dalam berbagai cara termasuk
melalui :
a. Penguapan
Senyawa alelopati ada yang dilepaskan melalui penguapan. Beberapa genus
tumbuhan yang melepaskan senyawa alelopati melalui penguapan adalah Artemisia,
Eucalyptus, dan Salvia. Senyawa kimianya termasuk ke dalam golongan terpenoid.
Senyawa ini dapat diserap oleh tumbuhan di sekitarnya dalam bentuk uap, bentuk
embun, dan dapat pula masuk ke dalam tanah yang akan diserap akar.
b. Eksudat akar
Banyak terdapat senyawa kimia yang dapat dilepaskan oleh akar tumbuhan
(eksudat akar), yang kebanyakan berasal dari asam-asam benzoat, sinamat, dan
fenolat.
c. Pencucian
Sejumlah senyawa kimia dapat tercuci dari bagian-bagian tumbuhan yang
berada di atas permukaan tanah oleh air hujan atau tetesan embun. Hasil cucian daun
tumbuhan Crysanthemum sangat beracun, sehingga tidak ada jenis tumbuhan lain
yang dapat hidup di bawah naungan tumbuhan ini.
d. Pembusukan organ tumbuhan
Setelah tumbuhan atau bagian-bagian organnya mati, senyawa-senyawa kimia
yang mudah larut dapat tercuci dengan cepat. Sel-sel pada bagian-bagian organ yang
mati akan kehilangan permeabilitas membrannya dan dengan mudah senyawa-
senyawa kimia yang ada didalamnya dilepaskan. Beberapa jenis mulsa dapat
meracuni tanaman budidaya atau jenis-jenis tanaman yang ditanam pada musim
berikutnya (Sastroutomo, 1999).
Sumber :
Einhellig FA. 1995a. Allelopathy: Current status and future goals. Dalam Inderjit,
Dakhsini KMM, Einhellig FA (Eds). Allelopathy. Organism, Processes and
Applications. Washington DC: American Chemical Society. Hal. 1 – 24.
Anonim, 2001. http://dianapple.blogspot.com/2011/01/pengaruh-allelopati-jenis-
tumbuhan.html. Didownload 25 Maret 2011.
Anonim, 2001. http://biology093b.wordpress.com/. Didownload 25 Maret 2011.