R DENGAN GANGGUAN
ISOLASI SOSIAL MENARIK DIRI DI RUANG P. 11 RSJP PROF. Dr.
SOEROYO MAGELANG
Di susun oleh:
Hadi purnomo
Lhena nurjanah
M. tri subekti
Nurul wulani
Siska trioktaviani
2A
2011
1.1. Pengkajian
Ruang rawat : P. 11
Tanggal masuk : 28 maret 2011
I. Identitas klien :
Nama : Tn. R
Umur : 28 tahun
Informan :
Tanggal pengkajian : 01 april 2011
No. RM : 67.95
c. Keluhan fisik
Dari hasil pengkajian didapatkan klien tidak mengeluh terhadap keadaan fisiknya
dan pada tubuh klien tidak menunjukkan adanya kelainan ataupun gangguan fisik
lainnya
V. Psikososial
a. Genogram
Ket:
: yang meninggal
: laki- laki
: perempuan
: klien
Klien belum menikah dan klien tinggal bersama ayah, ibu dan kedua adiknya,serta
kakaknya. pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah, yang dipimpin
oleh ayahnya. Pola asuh klien diperlakukan lembut penuh kasih sayang, klien
tidak pernah mengalami kekerasan dari lingkungannya.
b. Konsep diri
Citra tubuh
Klien mengatakan: menyukai seluruh bagian tubuhnya.
Tidak ada kecacatan anggota tubuh dan dapat berfungsi sebagaimana
mestinya.
Identitas diri
Klien berjenis kelamin laki- laki, berusia 28 tahun, belum menikah,
klien anak ke 2 dari 4 bersaudara. Di rumah klien berperan sebagai
seorang anak dan seorang kakak, klien belum memiliki pekerjaan.
Jenjang pendidikan terakhir klien adalah SMP.
Peran
Klien berperan sebagai anak dan kakak, yang harus berbakti dan
menuntun adik- adik. Klien belum mendapatkan pekerjaan.
Ideal diri
Klien mengatakan: ingin segera bekerja untuk membantu kedua orang
tuanya, dan ingin membina rumah tangga, serta ingin cepat sembuh
dari penyakitnya.
Harga diri
Klien mengatakan: malu apabila bergaul dengan teman dan orang-
orang sekitar, karena belum bekerja.
c. Hubungan sosial
Orang terdekat
Klien mengatakan: tidak memiliki orang yang berarti dalam hidup, bila
punya masalah,hanya memendam masalah sendiri.
Kegiatan ibadah
Klien mengatakan: selama berada di RSJ tidak pernah menjalankan
ibadah shalat 5 waktu, klien hanya berdoa dan yakin akan kesembuhan.
2. Pembicaraan
Kontak mata kurang selama komunikasi, berbicara seperlunya, klien
tampak tidak mampu memulai pembicaraan,cenderung menolak untuk
diajak berkomunikasi.
3. Aktivitas motorik
Klien terlihat lesu, lebih banyak duduk menyendiri dan tiduran daripada
beraktivitas, klien mau beraktivitas apabila dimotivasi.
4. Alam perasaan
Klien tampak sedih.
5. Afek
tidak ada perubahan roman muka pada saat diceritakan cerita lucu yang
membuat tertawa,klien tampak biasa saja.hanya bereaksi bila ada stimulus
emosi yang kuat (afek tumpul).
7. Persepsi halusinasi
Klien mengatakan:klien suka mendengar bisikan seperti suara teman nya
menyuruh pergi, biasanya bisikan itu datang pada saat klien melamun.
8. Proses pikir
Pembicaraan klien secukupnya,bahkan sampai memutuskan pembicaraan
atau pergi saat diajak bercakap- cakap.
9. Isi pikir
Selama wawancara, klien mengalami depersonalisasi (perasaan klien yang
asing terhadp diri- sendiri, orang atau lingkungan), Sehingga klien
menolak untuk berhubungan dengan orang lain dan tampak memisahkan
diri dari orang lain.
11. Memori
Klien mampu mengingat dengan baik kejadian jangka panjang, dan jangka
pendek dan kejadian saat ini.
a. Jangka panjang
Klien mampu mengingat tanggal masuk ke RSJP magelang dan
kegiatan yang suka dilakukan di rumah
b. Jangka pendek
Klien mampu mengingat apa yang terjadi pada minggu ini.
c. Mandi
Klien mandi di kamar mandi 2X sehari tanpa bantuan orang lain dan tidak
lupa menggosok gigi, mencuci rambut 1 minggu sekali
d. Berpakaian/ berhias
Klien mengganti pakaian 1X sehari dilakukan sendiri walaupaun kurang
rapi
f. Penggunaan obat
Klien mengatakan: minum obat 2X sehari dengan bantuan dari perawat,
setelah minum obat merasa ngantuk dan lemas
g. Pemeliharaan kesehatan
Klien masih perlu perawatan karena klien masih suka menyendiri. Adapun
sistem pendukung yang dimiliki klien adalah keluarga.
- Kontra indikasi:
Hipersensitivitas terhadap obat ini atau pada anti polinergik lain
glaukoma sudut tertutup
- Efek samping:
Mulut kering, penglihatan kabur, pusing, mual, muntah,
bingung, agitasi, konstipasi, dilatasi ginjal, retensi urin
- Manfaat:
Anti depresi, menetralkan dan menghilangkan efek samping
dari anti spikasi seperti mual.
No Data Masalah
1 Ds:-klien mengatakan malas Isolasi sosial: menarik diri
-klien merasa orang lain tidak selevel
-klien merasa tidak berguna
Do:-bicara sendiri
-tertawa sendiri
-tidak bisa berkonsentrasi saat diajak
bicara
Dx Perencanaan
keperawatan Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
Gangguan TUM: klien memiliki 1. Setelah 3X 1. Bina hubungan saling
konsep diri: konsep diri yang positif interaksi, klien percaya dengan
harga diri menunjukkan menggunakan prinsip
rendah TUK: ekspresi wajah komunikasi terapeutik:
1. Klien dapat bersahabat, rasa - Sapa klien dengan ramah
membina senang, ada baik verbal maupun non
hubungan saling kontak mata, mau verbal
percaya dengan berjabat tangan, - Perkenalkan diri dengan
perawat mau sopan
menyebutkan - Tanyakan nama lengkap
nama, mau dan nama panggilan yang
menjawab salam, disukai klien
klien mau duduk - Jelaskan tujuan
berdampingan pertemuan
dengan perawat - Jujur dan menepati janji
dan mau - Tunjukkan sikap empati
mengutarakan dan menerima klien apa
masalah yang adanya
dihadapi. - Beri perhatian dan
perhatikan kebutuhan
dasar klien
2. Klien dapat 2. Klien 2.1. Diskusikan dengan
mengidentifikasi menyebutkan : klien tentang:
aspek positif dan - Aspek positif - Aspek positif yang
kemampuan yang dan dimiliki klien, keluarga,
dimiliki kemampuan lingkungan
yang dimiliki - Kemampuan yang
klien dimiliki klien
- Aspek positif 2.2. Bersama klien buat
keluarga daftar tentang:
- Aspek positif - Aspek positif klien,
lingkungan keluarga, lingkungan
klien - Kemampuan yang
dimiliki klien
2.3. Beri pujian yang
realistis, hindarkan memberi
penilaian negatif
3. Klien dapat menilai 3. Klien mampu 3.1. Diskusikan dengan
kemampuan yang menyebutkan klien kemampuan yang dapat
dimiliki untuk kemampuan yang dilaksanakan
dilaksanakan dapat 3.2. Diskusikan
dilaksanakan kemampuan yang dapat
dilanjutkan pelaksanaannya
4. Klien dapat 4. Klien dapat 4.1. Rencanakan bersama
merencanakan membuat klien aktivitas yang dapat
kegiatan sesuai kegiatan harian dilakukan sesuai kemampuan
dengan klien :
kemampuan yang a. Kegiatan mandiri
dimiliki b. Kegiatan dengan bantuan
4.2. Tingkatkan kegiatan
sesuai dengan kondisi klien
4.3. Beri contoh cara
pelaksanaan kegiatan yang
dapat klien lakukan
5. Klien dapat 5. Klien dapat 5.1. Anjurkan klien untuk
melakukan melakukan melaksanakan kegiatan yang
kegiatan sesuai kegiatan sesuai telah direncanakan
rencana yang jadwal yang 5.2. Pantau kegiatan yang
dibuat dibuat dilaksanakan klien
5.3. Beri pujian atas usaha
yang dilakukan klien
5.4. Diskusikan
kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang
6. Klien dapat 6. Klien mampu 6.1. Beri pendidikan
memanfaatkan memanfaatkan kesehatan pada keluarga
sistem pendukung sistem pendukung tentang cara merawat klien
yang ada yang ada di dengan harga diri rendah
keluarga 6.2. Bantu keluarga
memberikan dukungan
selama klien di rawat
6.3. Bantu keluarga
menyiapkan lingkungan di
rumah
Dx Perencanaan
keperawata Tujuan Kriteria evaluasi Intervensi
n
Gangguan TUM: klien dapat 1. Klien menunjukkan 1. Bina hubungan saling percaya
sensori mengontrol tanda- tanda percaya dengan menggunakan prinsip
persepsi: halusinas yang kepada perawat: komunikasi terapeutik:
halusinasi dialaminya - Ekspresi wajah - Sapa klien dengan ramah baik
TUK 1: bersahabat verbal maupun non verbal
Klien dapat - Menunjukkan rasa - Perkenalkan nama, nama
membina hubunga senang panggilan dan tujuan perawat
saling percaya - Ada kontak mata berkenalan
- Mau berjabat - Tanyakan nama lengkap dan
tangan nama panggilan yang disukai
- Mau menyebutkan klien
nama - Buat kontrak yang jelas
- Mau menjawab - Tunjukkan sikap jujur dan
salam menepati janji setiap kali
- Mau duduk interaksi
berdampingan - Tunjukkan sikap empati dan
dengan perawat menerima apa adanya
- Bersedia - Beri perhatian kepada klien dan
mengungkapkan perhatikan kebutuhan dasar
masalah yang klien
dihadapi - Tanyakan perasaan klien dan
masalah yang dihadapi klien
- Dengarkan dengan penuh
perhatian ekspresi perasaan
klien
2. Klien dapat 2.1. Klien mampu 2.1. Adakan kontak sering dan singkat
mengenai menyebutkan : secara bertahap
halusinasiny - Isi 2.2 Observasi tingkah laku klien terkait
a - Waktu dengan halusinasinya, jika menemukan
- Frekuensi klien yang sedang halusinasi:
- Situasi dan - Tanyakan apakah klien
kondisi yang mengetahui sesuatu
menimbulkan - Jika klien menjawab ya,
halusinasi tanyakan aaaaapa yang sedang
dialaminya
- Katakan bahwa perawat
2.2. Klien mampu percaya klien mengalami hal
menyatakan perasaan tersebut, namun perawat sendiri
dan responnya saat tidak mengalaminya (dengan
mengalami halusinasi: nada bersahabat tanpa menuduh
- Marah atau mrnghakimi)
- Takut - Katakan bahwa ada klien lain
- Sedih yang mengalami hal yang sama
- Senang - Katakan bahwa perawat akan
- Cemas membantu klien
- Jengkel Jika klien tidak sedang berhalusinasi
klarifikasi tentang adanya pengalama
halusinasi, diskusikan dengan klien:
- Isi, waktu dan frekuensi
terjadinya halusinasi (pagi,
siang, sore, malam atau sering
dan kadang- kadang)
- Situasi dan kondisi yang
menimbulkan atau tidak
menimbulkan halusinasi
2.3. Diskusikan dengan klien
apa yang dirasakan jika terjadi
halusinasi dan beri kesempatan
untuk mengungkapkan perasaannya
2.4. Diskusikan dengan klien
apa yang dilakukan untuk
mengatasi perasaan tersebut
2.5. Diskusikan tentang dampak
yang akan dialaminya apabila klien
menikmati halusinasinya
3. Klien dapat 3.1. Klien mampu 3.1. Identifikasi bersama klien cara atau
mengontrol menyebutkan tindakan tindakan yang dilakukan jika terjadi
halusinasiny yang biasanya halusinasi (tidur, marah, menyibukkan
a dilakukan untuk diri, dll)
mengendalikan 3.2. Diskusikan cara yang digunakan
halusinasinya klien:
3.2. Klien mampu - Jika cara yang digunakan
menyebutkan cara adaptif beri pujian
baru mengontrol - Jika cara yang digunakan
halusinasi maladaptif diskusikan kerugian
3.3. Klien mampu cara tersebut
dapat memilih dan 3.3. Diskusikan cara baru untuk
memperagakan cara
mengatasi halusinasi memutus/ mengontrol timbulnya
3.4. Klien mampu halusinasi:
melaksanakan cara - Katakan pada diri- sendiri
yang telahdipilih bahwa ini tidak nyata (“saya
untuk mengendalikan tidak mau lihat pada saat
halusinasinya halusinasi itu terjadi)
3.5. Klien mampu - Menemui orang lain ( perawat/
mengikuti terapi teman/ anggota keluarga) untuk
aktivitas kelompok menceritakan tentang
halusinasinya
- Membuat dan melaksanakan
jadwal kegiatan sehari- hari
yang telah di susun
- Memninta keluarga/ teman/
perawat menyapa jika sedang
berhalusinasi
3.4. Bantu klien memilih cara yang
sudah dianjurkan dan latih untuk
mencobanhya
3.5. Beri kesempatan untuk melakukan
cara yang dipilih dan dilatih
3.6. Pantau pelaksanaan yang telah
dipilih atau dilatih, jika berhasil beri
pujian
3.7. Anjurkan klien mengikuti terapi
aktivitas kelompok, orientasi realita,
stimulasi persepsi
4. Klien dapat 4.1. Keluarga menyatakan 4.1 buat kontrak dengan keluarga untuk
dukungan dari setuju untuk mengikuti pertemuan (waktu, tempat dan topik)
keluarga dalam pertemuan dengan 4.2 diskusikan dengan keluarga (pada saat
mengontrol perawat pertemuan keluarga/ kunjungan rumah)
halusinasinya 4.2. Keluarga mampu - pengertian halusinasi
menyebutkan pengertian, - tanda dan gejala halusinasi
gejala, proses terjadinya - proses terjadinya halusinasi
halusinasi dan tindakan - cara yang dapat dilakukan klien
untuk mengendalikan dan keluarga untuk memutus
halusinasi halusinasi
- obat- obatan halusinasi
- cara merawat anggota keluarga
yang halusinasi di rumah (bderi
kegiatan, jangan biarka sendiri,
makan bersama, bepergian
bersama, memantau obat-
obatan dan cara pemberiannya
untuk mengatasi halusinasi)
- beri informasi waktu kontrol ke
rumah sakit dan bagaimana cara
mencari bantuan jika halusinasi
tidak dapat diatasi di rumah
5 klien dapat 5.1 Klien mampu 5.1. Diskusikan dengan klien
memanfaatkan menyebutkan: tentang manfaat dan kerugian
obat dengan - Manfaat minum tidak minum obat, nama, warna,
baik obat dosis, cara, efek terapi dan efek
- Kerugian tidak samping penggunaan obat
minum obat 5.2. Pantau klien saat
- Nama, warna, penggunaan obat
dosis, efek terapi 5.3. Beri pujian jika klien
dan efek samping menggunakan obat tanpa
obat konsultasi dengan dokter
5.2 Klien mampu 5.4. Anjurkan klien untuk
mendemonstrasikan konsultasi kepada dokter/
penggunaan obat yang perawat jika terjadi hal- hal
benar yang tidak diinginkan
5.3 Klien mampu
menyebutkan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi dokter
SP
SP I p SP I k
1.Mengidentifikasi penyebab 1. Mendiskusikan masalah
isolasi sosial pasien yang dirasakan keluarga
2. Mengidentifikasi keuntungan dalam merawat pasien
berinteraksi dengan orang 2. Menjelaskan pengertian,
lain tanda/ gejala isolasi sosial
3. Mengidentifikasi kerugian yang dialami pasien beserta
tidak berinteraksi dengan proses terjadinya
orang lain 3. Menjelaskan cara- cara
4. Melatih pasien berkenalan merawat pasien isolasi
dengan 1 orang sosial
5. Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal SP II k
kegiatan harian 1. Melatih keluarga
mempraktekkan cara
SP II p merawat pasien dengan
1. Memvalidasi masalah dan isolasi sosial
latihan sebelumnya 2. Melatih keluarga melakukan
2. Melatih pasien berkenalan cara merawat langsung
dengan 2 orang atau lebih kepada pasien isolasi sosial
3. Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal SP III k
kegiatan harian 1. Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas di
SP III p rumah termasuk minum
1. Memvalidasi masalah dan obat (discharge planning)
latihan sebelumnya 2. Menjelaskan follow up
2. Melatih pasien berinteraksi pasien setelah pulang
dalam kelompok
3. Membimbing pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
1 SP I S:
1. Mengidentifikasi keuntungan - Mengucapkan selamat siang
berinteraksi dengan orang lain - Klien mengatakan namanya
2. Mengidentifikasi kerugian tidak bapak “R”
berinteraksi dengan orang lain - Klien mengatakan malu
3. Melatih pasien berkenalan bertemu dengan orang lain
dengan 1 orang
4. Membimbing pasien O:
memasukkan dalam jadwal - Kontak mata masih kurang
kegiatan harian - Klien lebih banyak menunduk
- Klien mampu menyebutkan
penyebab menarik diri
- Klien mampu menyebutkan
keuntungan dan kerugian dalam
berinteraksi dengan orang lain
A:
- SP I tercapai sebagian
- Klien belum dapat berkenalan
dengan 1 orang
Pp:
- Lanjutkan SP I
Melatih pasien
berkenalan dengan 1
orang
1 SP III S:
Melatih pasien berinteraksi dalam - Klien mengatakan masih suka
kelompok merasa malu saat berhubungan
dengan orang lain
- Klien mengatakan masih suka
tidak percaya diri ketika
berhadapan dengan orang lain
- Klien mengatakan sudah
mempunyai teman mas “w” dan
mas “A”
- klien mengatakan sekarang
sudah tidak menyendiri lagi
- Klien menyatakan senang
setelah berbincang- bincang
dengan orang lain
O:
- Kontak mata kurang
- Klien terlihat ragu- ragu dalam
berhubungan sosial
- Klien mampu berinteraksi
dalam kelompok, meskipun
masih ragu- ragu
A:
- SP III tercapai
Pp:
- Lanjutkan diagnosa 2
Pk:
- Anjurkan klien untuk lebih
sering berbincang- bincang
dengan orang lain.