Anda di halaman 1dari 2

THE FLY – Sang Penyelamat ( Alb.

Single / Falcon )
Jangan heran kenapa saya menyebut The Fly sebagai ‘band keramat’. Selain musikalitas
mereka yang mumpuni, jam terbang yang tinggi, passion bermusik yang mengagumkan,
ditambah dengan semangat membara untuk terus berkarya dan bertahan dalam industri
musik, The Fly adalah salah satu grup band di belantika musik tanah air yang patut mendapat
perhatian khusus.

Band yang berdiri sejak 5 Desember 1994 tersebut sudah menelurkan lima album. Siapa yang
tak mengenal lagu berjudul Terbang yang sempat menjadi hits di tahun 2000? Meski sempat
vakum hampir selama empat tahun dan dua kali bongkar pasang vokalis, The Fly yang
dimotori oleh Kin Aulia ini kembali menunjukkan tajinya dengan merilis album anyar
bertajuk A New Beginning From Another Beginning’s End.

Melalui album terbaru, The Fly bermetamorfosis dengan menghadirkan warna modern rock
dalam adonan progresif. Sebuah pergerakan berbeda dari kelima album sebelumnya. Untuk
menyempurnakan proses metamorfosis tersebut, The Fly merekrut vokalis baru bernama
Tedy yang memiliki karakter suara unik; timbre melodik dengan kemampuan falsetto yang
apik. Sehingga sebagai vokalis, Tedy memiliki kemampuan khas yang membedakannya dari
vokalis terdahulu.

Hasilnya bisa disimak pada single berjudul Sang Penyelamat, sebuah aransemen agresif
dalam lengkingan yang memabukkan. Tampaknya Kin Aulia (Gitar, Vokal, Aransemen),
Levi Santoso (Bass), Iik Adithya (Keyboard), dan Tedy (Vokal) ingin menyatakan, “inilah
eksplorasi optimal kami.”

Selain Sang Penyelamat, di album terbaru ini Kin dkk. memasukkan lagu berbahasa Inggris
bertajuk Silenced, yang akan dirilis di portal iTunes untuk menjaring pasar internasional.
Bahkan single ini akan segera dibuatkan video klipnya di Negeri Kanguru, Australia.

Uniknya, meskipun melakukan inovasi, The Fly tetap konsisten mengeksplorasi rasa sakit,
kesedihan, dan amarah sebagai bidak utama dalam lirik lagu-lagunya. Mereka mencoba
memaparkan nilai-nilai dalam karya mereka menjadi sebuah dialog nurani, tak semata
pengaruh emosi. Keberanian The Fly mengusung warna baru membuktikan bahwa masih ada
kreativitas dan keinginan untuk terus bersaing, tak hanya sekedar meramaikan. (21/04/11 )

VIERRA – Terlalu Lama ( Alb. Love, Love & Love / Musica )


Sejak awal kemunculannya, kwartet ini sudah memberi angin segar untuk dunia musik
Indonesia. Dan jika kemudian mereka meng-eksplore lagi musik mereka, kembali lagi
mereka menghembuskan kesegaran. Kemudaan mereka memberi banyak ruang untuk notasi-
notasi yang segar. Yang sebenarnya banyak ditemui di band-band rock yang akrab dengan
anak muda. Namun, mereka punya kesadaran dan komitmen tinggi untuk tetap
menuangkannya dalam musik pop. Itulah yang terasa dari single terbaru mereka Terlalu
Lama.

Di lagu ini, kita bisa merasakan Kevin Aprilio (Keyboard) yang seringkali dominan dalam
setiap lagu Vierra, memberi ruang lebih banyak kepada Raka (gitar) dan Satrya (drum).
Samar namun tegas, kita bisa mendengar riff gitar menemani Widi bernyanyi. Permainan
drum di lagu ini juga terasa lebih powerfull. Nah, Kevin tetap bertugas menjaga agar lagu ini
tetap berada di jalur musik Vierra.
Seiring perjalanan band ini, cara bernyanyi Widi juga mulai terasa warna dan karakternya.
Dan di lagu ini, dia bernyanyi dengan notasi yang tak biasa tapi tetap bisa bikin sing along.
Mengajak kita langsung ikut bersenandung. Dan bahkan ikut bernyanyi karena liriknya pun
mudah diingat. Temanya pun sangat simple, tentang seorang cewek yang terlalu lama
menunggu sang lelaki menyatakan cintanya.

Ya, kwartet ini memang masih sangat muda. Bisa dipercaya, lagu-lagu mereka akan terus
berkembang lagi. Jadi jangan kaget kalau suatu saat nanti, Vierra akan memberi banyak
warna di lagunya. Sekarang kita nikmati dulu, sebuah lagu pop yang powerfull, Terlalu
Lama. ( 21/04/11 )

Anda mungkin juga menyukai