0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan2 halaman
Ujian Akhir Nasional (UAN) sebagai alat evaluasi pendidikan nasional memiliki beberapa permasalahan. UAN hanya menguji beberapa mata pelajaran tertentu dan tidak sesuai dengan prinsip kurikulum yang bervariasi di setiap daerah. UAN juga dapat memengaruhi proses pembelajaran di sekolah yang hanya fokus pada mata pelajaran yang diujikan. Makalah ini membahas perlunya modifikasi sistem evaluasi agar lebih adil dan sesuai
Ujian Akhir Nasional (UAN) sebagai alat evaluasi pendidikan nasional memiliki beberapa permasalahan. UAN hanya menguji beberapa mata pelajaran tertentu dan tidak sesuai dengan prinsip kurikulum yang bervariasi di setiap daerah. UAN juga dapat memengaruhi proses pembelajaran di sekolah yang hanya fokus pada mata pelajaran yang diujikan. Makalah ini membahas perlunya modifikasi sistem evaluasi agar lebih adil dan sesuai
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Ujian Akhir Nasional (UAN) sebagai alat evaluasi pendidikan nasional memiliki beberapa permasalahan. UAN hanya menguji beberapa mata pelajaran tertentu dan tidak sesuai dengan prinsip kurikulum yang bervariasi di setiap daerah. UAN juga dapat memengaruhi proses pembelajaran di sekolah yang hanya fokus pada mata pelajaran yang diujikan. Makalah ini membahas perlunya modifikasi sistem evaluasi agar lebih adil dan sesuai
Hak Cipta:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
UJIAN AKHIR NASIONAL (UAN) SEBAGAI ISSUE dan nilai-nilai yang dimiliki oleh peserta didik yang
KRITIS PENDIDIKAN diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.
Selanjutnya dijelaskan bahwa kompetensi dapat diketahui melalui sejumlah hasil belajar dengan indikator 1. Pendahuluan tertentu. Kompetensi dapat dicapai melalui pengalaman belajar yang dikaitkan dengan bahan kajian dan bahan Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pelajaran secara kontekstual. pembangunan di setiap negara. Menurut Undang- Undang pendidikan merupakan usaha sadar dan Evaluasi yang diterapkan seharusnya dapat menjawab terencana untuk mengembangkan segala potensi yang pertanyaan tentang ketercapaian tujuan pendidikan dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. nasional. Konsekuensinya adalah evaluasi yang Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi diterapkan harus mampu melihat sejauh mana anak agar memiliki kekuatan spiritual keagamaan, ketercapaian setiap hal yang disebutkan dalam tujuan pengendalian diri, berkepribadian, memiliki kecerdasan, tersebut. Evaluasi harus mampu mengukur tingkat berakhlak mulia, serta memiliki keterampilan yang pencapaian setiap komponen yang tertuang dalam diperlukan sebagai anggota masyarakat dan warga tujuan pendidikan. Pertanyaannya adalah bagaimana negara. Untuk mencapai tujuan pendidikan yang mulia pelaksanaan evaluasi pendidikan di Indonesia? Apakah ini disusunlah kurikulum yang merupakan seperangkat evaluasi yang dipakai dapat menjawab semua rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan pertanyaan tentang tingkat pencapaian tujuan bahan dan metode pembelajaran. Kurikulum digunakan sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan tentang Sistem Pendidikan Nasional? pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Untuk melihat tingkat pencapaian 3. UAN dan Permasalahannya tujuan pendidikan, diperlukan suatu bentuk evaluasi. Pemerintah telah mengambil kebijakan untuk Dengan demikian evaluasi pendidikan merupakan salah menerapkan UAN sebagai salah satu bentuk evaluasi satu komponen utama yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, untuk mengukur pencapaian hasil belajar rencana pendidikan. Namun perlu dicatat bahwa tidak peserta didik melalui pemberian tes pada siswa sekolah semua bentuk evaluasi dapat dipakai untuk mengukur lanjutan tingkat pertama dan sekolah lanjutan tingkat pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditentukan. atas. Selain itu UAN bertujuan untuk mengukur mutu Informasi tentang tingkat keberhasilan pendidikan akan pendidikan dan mempertanggungjawabkan dapat dilihat apabila alat evaluasi yang digunakan penyelenggaraan pendidikan di tingkat nasional, sesuai dan dapat mengukur setiap tujuan. Alat ukur provinsi, kabupaten, sampai tingkat sekolah. yang tidak relevan dapat mengakibatkan hasil pengukuran tidak tepat bahkan salah sama sekali. UAN berfungsi sebagai alat pengendali mutu pendidikan secara nasional, pendorong peningkatan mutu Ujian akhir nasional (UAN) merupakan salah satu alat pendidikan secara nasional, bahan dalam menentukan evaluasi yang dikeluarkan Pemerintah yang, menurut kelulusan peserta didik, dan sebagai bahan pendapat saya, merupakan bentuk lain dari Ebtanas pertimbangan dalam seleksi penerimaan pada jenjang (Evaluasi Belajar Tahap Akhir) yang sebelumnya pendidikan yang lebih tinggi. UAN merupakan salah satu dihapus. Benarkah UAN merupakan alat ukur yang bentuk evaluasi belajar pada akhir tahun pelajaran yang sesuai untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan diterapkn pada beberapa mata pelajaran yang dianggap pendidikan yang telah ditetapkan? Makalah ini mencoba “penting”, walaupun masih ada perdebatan tentang untuk mengupas apakah evaluasi dalam bentuk UAN mengapa mata pelajaran itu yang penting dan apakah dapat menjawab pertanyaan tentang tingkat itu berarti yang lain tidak penting. Benarkah bahwa ketercapaian tujuan pendidikan. Pembahasan dimulai matematika, IPA, dan Bahasa Inggris merupakan tiga dari tujuan pendidikan, evaluasi, dan diakhiri dengan mata pelajaran yang paling penting? rekomendasi tentang perlu dan tidaknya evaluasi yang bersifat nasional. Jika dihubungkan dengan kurikulum, maka UAN juga tidak sejalan dengan salah satu prinsip yang dianut 2. Kurikulum dan Evaluasi dalam pengembangan kurikulum yaitu “diversifikasi kurikulum”. Artinya bahwa pelaksanaan kurikulum Kurikulum sebagai cara untuk mencapai tujuan disesuaikan dengan situasi dan kondisi daerah masing- pendidikan. Kurikulum mencakup fokus program, media masing. Kondisi sekolah di Jakarta dan kota-kota besar instruksi, organisasi materi, strategi pembelajaran, tidak bisa disamakan dengan kondisi sekolah-sekolah di manajemen kelas, dan peranan pengajar. Di Indonesia daerah perkampungan, apalagi di daerah terpencil. sekarang sedang dikembangkan kurikulum berbasis Kondisi yang jauh berbeda mengakibatkan proses kompetensi (KBK) yang merupakan seperangkat belajar mengajar juga berbeda. Sekolah di lingkungan rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang kota relatif lebih baik karena sarana dan prasana lebih dibakukan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. lengkap. Tetapi di daerah-daerah pelosok keberadaan sarana dan prasarana serba terbatas, bahkan kadang Kompetensi sebagaimana dimaksud dalam draft jumlah guru pun kurang dan yang ada pun tidak kualified tersebut merupakan pengetahuan, keterampilan, sikap akibat ketiadaan. Kebijakan penerapan UAN untuk penerimaan siswa pada jenjang berikutnya dilakukan semua sekolah di Indonesia telah melanggar prinsip dengan cara diberikan tes masuk oleh sekolah masing- tersebut dan mengakibatkan ketidak adilan karena ibarat masing. Dengan cara demikian, maka setiap sekolah mengetes atletik tingkat pelatnas yang setiap hari dilatih akan menetapkan standar sendiri melalui tes masuk dengan segala sarana dan prasarana termasuk pelatih yang dipakai. Sekolah yang berkualitas akan memiliki yang memadai dengan atletik kampung yang memiliki tes masuk yang relevan, dan sekolah yang kurang sarana seadanya. Tentu saja hasilnya jauh berbeda, bermutu akan ditinggalkan masyarakat. Selain itu tetapi kebijakan yang diambil adalah menyamakan sekolah yang menghasilkan lulusan yang tidak bisa mereka. menerobos ke sekolah berikutnya juga akan ditinggalkan masyarakat. Dengan demikian akan terjadi persaingan Pelaksanaan UAN hanya pada beberapa mata pelajaran sehat antar sekolah dalam menghasilkan lulusan yang yang dianggap “penting” juga memiliki permasalahan terbaik dalam arti dapat melanjutkan ke sekolah tersendiri. Benarkah hanya matematika, bahasa berikutnya. Sistem penerimaan dengan mengacu pada Indonesia yang merupakan mata pelajaran penting? UAN akan berakibat pada manipulasi data, bahkan Bagaimana kalau ada anak yang memiliki bakat untuk membuka peluang terjadinya kecurangan. Pada melukis, apakah itu berarti bahwa pelajaran seni jelas umumnya sekolah berlomba-lomba untuk meluluskan merupakan pelajaran penting bagi dia? Bagaimana juga siswa-siswanya dengan cara memberikan nilai kelulusan dengan anak yang bercita-cita menjadi olahragawan yang tinggi. Tetapi dengan adanya tes masuk pada yang berarti bahwa pelajaran olah raga merupakan sekolah berikutnya (kecuali masuk SLTP harus lanjut pelajaran yang penting bagi dia? Kalau begitu kata karena masih dalam cakupan wajib belajar), maka “penting” di sini untuk siapa? Pelaksanaan UAN pada sekolah akan berlomba untuk membuat siswanya beberapa mata pelajaran akan mendorong guru untuk disamping lulus juga diterima di sekolah berikutnya. cenderung mengajarkan mata pelajaran tersebut, karena yang lain tidak akan dilakukan ujian nasional. Hal ini Sistem evaluasi yang diserahkan sepenuhnya ke dapat berakibat terkesampingnya mata pelajaran lain, sekolah bukan berarti tidak diperlukan pedoman atau padahal tidak semua anak senang pada mata pelajaran petunjuk teknis. Pedoman untuk melakukan evaluasi yang diujikan. Akibat dari kondisi ini adalah terjadi tetap diperlukan dalam memberikan guidance bagi guru peremehan terhadap mata pelajaran yang tidak agar dalam melakukan evaluasi tetap mengacu kepada dilakukan pengujian. kaedah-kaedah evaluasi yang berlaku secara umum. Jika UAN tetap dipertahankan maka tujuan dan 4. Bagaimana Evaluasi Pendidikan Seharusnya pelaksanaannya harus dimodifikasi. Sebagai contoh Dilakukan bahwa UAN bukan bertujuan untuk menentukan Evaluasi harus mampu menjawab semua informasi kelulusan siswa tetapi dipakai sebagai pengendalian tentang tingkat pencapaian tujuan yang telah ditentukan. mutu pendidikan. Artinya UAN tidak perlu dikaitkan Pendidikan yang diarahkan untuk melahirkan tenaga dengan kelulusan siswa, tetapi untuk mengetahui cerdas yang mampu bekerja dan tenaga kerja yang perkembangan pendidikan pada umumnya. Dengan cerdas tidak dapat diukur hanya dengan tes belaka. tujuan ini maka standar nilai UAN haruslah minimal 6 Untuk itu evaluasi harus mampu menjawab kecerdasan sebagaimana pada umumnya dan hanya berpengaruh peserta didik sekaligus kemampuannya dalam bekerja. pada kredibilitas sekolah. Sistem evaluasi yang lebih banyak berbentuk tes Sistem pelaporan hasil belajar dalam bentuk raport perlu obyektif akan membuat peserta didik mengejar direformasi dengan bentuk lain yang lebih kemampuan kognitif dan bahkan dapat dicapai dengan komperehensif. Sebagai contoh apa arti seorang anak cara mengafal saja. Artinya anak yang lulus ujian dalam memperoleh nilai 8 pada mata pelajaran Bahasa bentuk tes obyektif belum berarti bahwa anak tersebut Indonesia di raportnya? Apakah itu berarti anak tersebut cerdas apalagi terampil bekerja, karena cukup dengan menguasai pidato dengan baik, dapat menulis puisi, dan menghafal walaupun tidak mengerti maka dia dapat mampu berdebat? Informasi nilai yang ada diraport tidak mengerjakan tes. Sebagai konsekuensinya harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. dikembangkan sistem evaluasi yang dapat menjawab Sehingga nilai raport perlu dimodifikasi sehingga dapat semua kemampuan yang dipelajari dan diperoleh memberikan informasi yang selengkap-lengkapnya selama mengikuti pendidikan. Selain itu pendidikan tentang kemampuan yang telah dimiliki anak. Sebagai harus mampu membedakan antara anak yang mengikuti contoh, bahwa untuk laporan hasil belajar bahasa pendidikan dengan anak yang tidak mengikuti Indonesia perlu mencakup kemampuan tentang pendidikan. Dengan kata lain evaluasi tidak bisa membaca, berbicara, mengemukakan pendapat, dilakukan hanya pada saat tertentu, tetapi harus kemampuan menulis, membuat karangan, berpidato, dilakukan secara komperehensif atau menyeluruh sikap menghargai orang lain, dan sebagainya. Hal yang dengan beragam bentuk dan dilakukan secara terus sama dikembangkan untuk mata pelajaran yang lain. menerus dan berkelanjutan. Model penilaian dengan menggunakan portfolio mungkin Bagaimana evaluasi pendidikan yang sebaiknya lebih baik daripada sistem raport yang digunakan saat dilakukan? Menurut pendapat saya, evaluasi ini. sepenuhnya diserahkan kepada sekolah. Sistem