Anda di halaman 1dari 16

- Susunan, jumlah dan nama direksi dan komisaris

- Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS

- Tata cara pemilihan, pengangkatan, penggantian dan pemberhentian anggota direksi dan

komisaris
- Tata cara penggunaan laba dan pembagian deviden

Agar mendapat status BH mk para pendiri bersama-sama kuasa mengajukan permohonan


tertulis pada Menteri Kehakiman dengan melampirkan akta pendirian PT. Persroan
memperroleh status BH setelah akta pendirian perseroan disahkan oleh menteri. Dalam waktu
30 hari setelah akta pendirian tersebut disahkan menteri atau setelah tanggal penerimaan
laporan, direksi wajib mendaftarkan akta pendirian beserta surat pengesahan meneteri ke
dalam daftar perusahaan di kantor Departemen Perindustrian dan Perdagangan. Kemudian
dalam waktu 30 hari terhitung sejak pendaftaran mengumumkan ikhtisar akta pendirian yang
telah disahkan dalam tambahan Berita Negara RI.

Modal :

Modal dasar: keseluruhan nilai nominal saham yang ada dalam perseroan. UUPT menentukan
bahwa modal dasar perseroan paling sedikit 20 juta namun untuk bidang usaha tertentu
jumlah minimum modal dapat diatur berbeda.

Modal yang ditempatkan: modal yang disanggupi para pendiri untuk disetor ke dalam kas
perseroan yang pada saat perseroan didirikan. UUPT menentukan bahwa pada saat prndirian
paling sedikit 25% dari modal harus telah ditempatkan. Sisa saham yang belum diambil
dinamakan saham simpanan atau saham portepel, maksudnya sewaktu-waktu perseroan
memerlukan tambahan modal, dapat dikeluarkan saham simpanan

Modal yang disetor: modal perseroan yang berupa sejumlah uang tunai atau bentuk lainnya
yang diserahkan para pendiri kepada kas perseroan. UUPT menentukan bahwa setiap
penempatan modal tersebut harus telah disetor paling sedikit 50% dari nominal setiap saham
yang dikeluarkan

Organ PT :
- RUPS

Memegang kekuasan tertinggi dalam perseroan dan memgang segala wewenang yang
tidak diserahkan kepada direksi dan komisaris
Wewenang RUPS:

- Mengubah Anggaran Dasar.


- Membeli kembali saham yang telah dikeluarkan kecuali RUPS menyerahkan
kembali kepada organ lain, yakni direksi atau komisaris.
- Menambah modal perseroan, kecuali RUPS menyerahkannya kepada komisaris.

- Mengurangi modal perseroan.


- Memberikan persetujuan Laporan tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan
atau Perhitungan Tahunan.
- Menggunakan laba bersih, termasuk penentuan jumlah yang disihkan untuk
cadangan.
- Memperoleh segala keterangan yang berkaitan dengan kepentingan perseroan dari
direksi dan atau komisaris.
- Mengangkat anggota direksi.
- Menetapkan pembagian tugas dan wewenang setiap anggota direksi dn besar serta
jenis penghasilan direksi, kecuali jika dilimpahkan kepada komisaris.
- Memberikan persetujuan untuk mengalihkan atau menjadikan jaminan utang
seluruh atau sebagian besar kekayaan perseroan
- Memberikan keputusan untuk mengajukan permohonan pernyataan kepailitan
kepada Pengadilan Negeri.
- Sewaktu-waktu memberhentikan anggota direksi dengan menyebutkan alasannya.
- Mengangkat komisaris

- Memberhentikan komisaris secara tetap atau sementara


- Menyetujui rancangan penggabungan dan peleburan perseroan
- Memberikan persetujuan pengambilalihan
- Memberikan keputusan pembubaran perseroan
- Menerima pertanggungan jawab likuidator atau likuidasi yang dilakukannya.

Bentuk-bentuk RUPS:
a.RUPS tahunan, dilakukan untuk bertujuan untuk memberikan penilaian dan

pengambilan keputusan atas laporan direksi mengenai kegiatan PT dan hasil-hasilnya


pada tahun lalu dan rencana kegiatan tahun berikutnya. Minimal dihadiri ½ +1
pemegang saham.

b. RUPS untuk membuat perubahan anggaran dasar, minimal dihadiri 2/3 pemegang
saham.
c.RUPS untuk melakukan penggabungan/pembubaran/take over dihadiri minimal ¾.
pemegang saham.
- Direksi
Direksi adalah organ perseroan yang bertanggung jawab untuk kepentingan dan tujuan

perseroan serta mewakili baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai ketentuan AD

Direksi memiliki weweang ganda yakni melaksanakan pengurusan dan perwakilan perseroan.

Kewenangan pengurusan meliputi semua perbuatan hukum yang tercakup dalam maksud dan

tujuan serta kegiatan usaha perseroan yang telah ditentukan AD


Pengangkatan direksi untuk pertama kalinya tidaklah memalui RUPS tetapi dengan
mencantumkan susunan dan nama direksi dalam akta pendirian perseroan. Kemudian untuk

pengangkatan selanjutnya harus oleh RUPS. Anggota direksi diangkat untuk jangka waktu
tertentu dengan kemungkinan untuk diangkat kembali

Masa tugas direksi: sangat tergantung pada pengaturan akte pendirian atau AD perseroan ybs.
Bila RUPS memberhentikan direksi atau anggota direksi sebelum masa tugasnya berakhir
maka pemberhentian tersebut harus disertai alasannya.

- Komisaris
Komisaris: organ perseroan yang bertugas untuk melakukan pengawasan secra umum dan

khusus serta memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan perseroan.

Kewenangan komisaris:

Berdasarkan alasan tertantu dapat memberhentikan direksi untuk sementara waktu dari

jabatannya
Apabila direksi tidak ada atau berhalangan karena suatu sebab, komisaris dapat bertindak
sebagai pengurus
Pengangkatan dan masa tugas komisaris

Pengangkatan pertama kalinya dengan mencantumkan susunan dan nama komisaris dalam
akta pendirian perseroan ybs sedangkan selanjutnya harus oleh RUPS. Mengenai jumlah
sangat tergantung pada kepetingan atau kebutuhan perseroan ybs. Komisaris diangkat untuk
jangka waktu tertentu dengan kemungkinan diangkat kembali

Yayasan
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai
keuntungan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan yang tidak mempunyai anggota.
Pengaturannya terdapat dalam UU No. 28 Tahun 2004.

Organ Yayasan:
- Ketua pendiri yayasan
- Pengurus yayasan
- Pengawas yayasan
Koperasi

Koperasi diatur dalam suatu perundang-undangan terdiri dengan Stb. 1927 No. 91, kemudian Stb. 1949 No.
179 pada jaman Nederland Indie. Sesudah Indonesia merdeka digunakan UU Koperasi tahun 1958 No. 79 yang
kemudian diganti dengan UU Koperasi No. 14 tahun 1965 dan selanjutnya pada tahun1967 diganti dengan UU
Koperasi No. 12 tahun 1967, dan terakhir dengan UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi.

Organ Koperasi :

- Rapat Anggota Koperasi


- Pengurus Koperasi
- Anggota Koperasi

Pengertian dan pemahanan hukum Bisnis

Pengertian Hukum Bisnis adalah norma-norma atau aturan yang tertulis maupun yang
tidak tertulis yang mengatur tentang kepentingan

Hukum Bisnis dibagi dalam beberapa bidang, diantaranya:


1. Hukum Bisnis bidang ekonomi

- Hukum Dagang
- Hujum Asuransi
- Hukum Investasi

2. Hukum Bisnis bidang keuangan


- Hukum Perbankan
- Hukum Pasar Modal

3. Hukum Bisnis bidang jasa


- IPAR
- HAKI
- CPM

Pemahaman Hukum Bisnis


Merupakan aturan konkrit mengenai kepentingan yang
paling mendasar dari hukum bisnis.

Kita dapat pahami bahwa hukum bisnis adalah adanya dua (2) subyek hukum yang
melakukan hubungan dengan tujuan untuk memenuhi kepentingannya masing-masing
pihak.

Disampaikan Pada Kuliah Pertama tanggal 5 Februari 2008


MARYOGI YASIN SURATMAN, SH., MHum.

A. Lingkup Pembahasan

1. Perkembangan Dan Pengertian Umum Hukum Bisnis


2. Hukum Paten Di Indonesia
3. Hukum Merek Di Indonesia
4. Hukum Cipta Di Indonesia
5. Hukum perlindungan Konsumen
6. Hukum Perbankan
7. Larangan Praktek Monopoli
8. Tindak Pidana Dalam Bisnis
9. Penyelesaian Sengketa Bisnis
10. Peradilan Arbitrase

B. Permasalahan Pokok

1. Mengapa Hukum Diperlukan Dalam Bisnis ?


2. Apa Tujuan dan Kemanfaatannya Bagi Pelaku Bisnis dan Masyarakat?
3. Bagaimana hubungan Hukum dengan Kegiatan Bisnis ?
4. Unsur Apa saja yang terpenting dalam Hukum dan Bisnis?

C. Pembahasan

1. Pada Dasarnya Hukum Diciptakan melalui Kekuasaan, Tetapi muatan Hukum harus mengatur
keseimbangan antara kepentingan Kekuasaan dengan kepentingan Masyarakat (rakyat) yang
memiliki kedaulatan.
2. Oleh Karenanya Hukum diciptakan bukan untuk Kekuasaan (Thomas Hobbes) melainkan untuk
kepentingan perkembangan masyarakat (Von Savigni).
3. Sifat dan Fungsi Hukum dalam suatu Proses Harus Realitas, Responsif/Antisipatif dan
Demokratis.
4. Dalam Realitas sosial, hukum sering kali tertinggal dengan perkembangan masyarakat namun
bukan berarti Penegakan Hukum terhenti, Karena HukumTetap Harus Tegak meskipun
senadainya langit Akan Runtuh.
5. Pengakan Hukum Harus dilakukan dengan memperhatikan Hal:

a. Didasarkan pada Hukum Positif


b. Mengedepankan rasa keadilan masyarakat
c. Menjamin Kepastian dan kesebandingan Hukum
d. Dilaksanakan secara Proporsional dan Profesional

HAKEKAT PENEGAKAN HUKUM

 Menjamin Terciptanya Kepastian Hukum dan Kesebandingan Hukum


 Menumbuhkan Kepercayaan Masyarakat kepada sistim hukum yang ada
 Menumbuhkan dan Mengembangkan kepercayaan dan harapan masyarakat terhadap sistim
Demokrasi
 Mengembalikan Kewibawaan Hukum di mata masayarakat
 Mengangkat Harkat Martabat bangsa dimata dunia
 Membangun Kepemimpinan Nasional yang berwibawa

PRINSIP PENEGAKAN HUKUM

 Adanya Landasan Hukum Yang Kuat


 Adanya Pelaksanaan Hukum Yang Proporsional dan Profesional
 Adanya Lembaga Peradilan Yang Independen
 Adanya Aparat penegak Hukum Yang Kridibel dan Visibel, Profesional dan Proporsional
 Adanya sistim Hukum Yang Demokratis

Hakekat Bisnis

 Merupakan Sarana Pelaksanaan bagi pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat ( Ingat Prinsif
Ekonomi)
 Adanya Kepentingan antara pelaku Bisnis dengan masyarakat
 Adanya tujuan yang sama yaitu untuk mendapatkan keuntungan
 Untuk Memenuhi Kepuasan hidup manusia

PRINSIP BISNIS

 Adanya Kegiatan Ekonomi


 Adanya Keuntungan Yang Menjanjikan
 Adanya Kesepakatan Para Pihak
 Adanya Jaminan Keamanan bagi Pelaksanaan Bisnis

Dasar Diperlukannya Hukum Bagi Kegiatan Bisnis


 Untuk memberikan Kepastian Hukum
 Untuk Memberikan Kesebandingan Hukum
 Untuk Melindungi Kepentingan Para Pihak

Anda mungkin juga menyukai