Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dewasa ini kemajuan IPTEK searah dengan perkembangan zaman . Zaman yang
diikuti oleh mode, tren, pergaulan bebas dan masih banyak lagi yang sedang di
gandrungi oleh anak muda zaman sekarang. Sebagai generasi muda tidak bisa mengelak
apa yang telah terjadi di negara kita. banyak remaja yang sudah mengikuti arah
kebaratan yang seperti kita sering liat remaja putri memakai pakaian yang terbuka
auratnya/ pakaian yang setengah terbuka. Mereka memamerkan tanpa rasa malu sedikit
pun. Sehingga sekarang banyak remaja yang telah mengenal pergaulan bebas.. Akibat
dari kurangnya perhatian dan kasih sayang orang tua. Tampak pula di berbagai media
banyak remaja putri hamil dan menikah di usia muda.,memakai obat-obatan terlarang
(narkoba) ,merasakan indahnya dunia gemerlap.

Banyak yang bilang bila pergaulan remaja saat ini sudah sangat jauh berubah
dibanding pada masa-masa sepuluh tahun silam. Remaja sekarang lebih mampu
berekspresi pada emosi dan mengungkapkan perasaan tanpa sembunyi-sembunyi dan
malu seperti dulu.Sudah lumrah saat ini kita melihat remaja mengungkapkan
kemarahan, sedih dan kegembiraanya dengan kata-kata yang terucap secara langsung,
tanpa basa-basi seperti halnya remaja pada zaman dahulu. Dengan santai mereka bisa
mengungkapkan ketidak sukaanya pada ayah atau pun ibunya.

Merangkul dan mencium mesra ibu mereka tercinta. Perilaku ini pun diterapkan
pada pergaulan mereka sehari-hari. Dengan biasa mereka mengexpresikan perasaan
cinta dan sayang pada pacar mereka di tempat-tempat umum. Sudah umum dilihat saat
ini para remaja biasa bergandengan tangan, berpelukan bahkan berciuman.

Buat para orang tua, perilaku seperti ini sangat mengejutkan dan membuat
mereka merasa khwatir. Namun, seringkali para orang tua lupa, bahwa saat mereka
remaja, perilaku mereka pun sering membuat kecut hati para orang tua mereka sendiri.
Apabila orang tua terlalu keras akibat perasaan kuatir yang mereka miliki, maka remaja
akan cenderung memberontak dan bersikap jauh lebih keras dan pertikaian antara orang
tua dan anak pun tidak dapat lagi dihindari.

Remaja bergaul memang adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan dahaga
yang ingin terpuaskan. Mereka ingin mengenal banyak orang dari berbagai lingkungan.
Ini sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati diri semata. Dengan
membebaskan perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan kebebasan dan
ketenangan jiwa. Bila dikekang, mereka nampak begitu sedih dan terkekang.

Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan, juga sangat mengkuatirkan. Yang


penting berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang remaja masih mampu berkomunikasi
dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk pergaulan pun dapat

1
tersampaikan. Informasi tentang apa yang sebaiknya mereka lakukan dengan teman-
teman dan apa efek dari apa yang mere lalukan dan perbuat juga perlu dikomunikasikan.

I.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pergaulan Remaja Saat Ini?


2. Apa yang Dimaksud Kenakalan Remaja?
3. Bagaimana pergaulan Remaja Menurut Islam?

I.3 Tujuan

1. Mengetahui pergaulan remaja saat ini.


2. Mengetahui apa yang dimaksud kenakalan remaja.
3. Mengetahui pergaulan remaja menurut islam.

I.4 Manfaat

1. Bagi Pemerintah
Agar pemerintah mengetahui pergaulan remaja dan kenakalan remaja saat ini,
dan mengetahui pergaulan menurut islam.
2. Bagi Mahasiswa
Agar mahasiswa lebih mengetahui dan mengerti pergaulan remaja yang benar
dan tidak terjerumus dengan pergaulan kenakalan remaja saat ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pergaulan Bebas

Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab
manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain,
dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship).

Pergaulan juga adalah HAM setiap individu dan itu harus dibebaskan, sehingga
setiap manusia tidak boleh dibatasi dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan
diskriminasi, sebab hal itu melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya
bebas, tetapi tetap mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur atau
terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak akan
menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini

Pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana
“bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.
Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media
massa.Remaja adalah individu labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh
pengendalian diri yang benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang
minim, dan ajakan teman-teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya
potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa.

2.2 Penyebab dan Dampak Pergaulan Bebas Remaja

a. Penyebab Pergaulan Bebas

Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Penyebab tiap remaja
mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya
pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja.
Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali, seperti pergaulan bebas &
penggunaan narkoba yang berujung kepada penyakit seperti HIV & AIDS ataupun
kematian.

3
Berikut ini di antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:

1. Sikap mental yang tidak sehat

Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa


bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang
lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi
seperti pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan
keluarga ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum,
mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa
dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat
mereka merasa tidak nyaman dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga
pelarian dari hal tersebut adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan
adanya pergaulan beba

2. Pelampiasan Rasa Kecewa

Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan


kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi
prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang
terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam
sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi,
dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama
pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.

3.Kegagalan remaja menyerap norma

Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser oleh
moderenisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.

b. Dampak dari pergaulan bebas

Pada saat ini sangat marak terjadi pergaulan bebas di kalangan remaja. Banyak
sekali para remaja atau anak-anak muda yang terjerumus dalam pergaulan tidak sehat
ini. Mereka tidak menyadari bahwa hal itu menyebabkan masa depan mereka
terancam.Kondisi semacam ini juga sangat mempengaruhi terhadap ideologi
masyarakat, sehingga ada sebagian mereka beranggapan, kalau tidak bergaul dengan
selain jenis maka di nilai ketinggalan zaman. Inilah salah satu dampak arus globalisasi.

4
Oleh karena itu, dalam kondisi semacam ini manusia di tuntut untuk lebih berhati-hati
dalam bertindak.

Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia


gemerlap). Yang sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali
pemakaian narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya
berujung kepada HIV/AIDS. Dan pastinya setelah terkena virus ini kehidupan remaja
akan menjadi sangat timpang dari segala segi

Akibat pergaulan yang menyesatkan itu (terutama seks bebas dan narkoba),
adalah penyesalan, penderitaan seumur hidup hingga kematian di usia muda. Mereka
terpaksa kehilangan masa depan.

2.3 Peranan Remaja

 Lingkungan Keluarga

Dalam hal ini sangat penting sekali peranan keluarga untuk mengawasi tingkah
laku anaknya. Agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas. Menjaga hubungan dalam
keluarga haruslah harmonis. Antara anak dan orang tua harus saling menghormati dan
menghargai satu sama lain. Terciptanya rasa saling mengasihi antara anggota keluarga.
Saling berbagai cerita dan pengalaman. Diperlukan sikap yang jujur dan terbuka dalam
segala hal apapun yang terjadi.

 Lingkungan Pergaulan

Sebagai remaja didalam segi pergaulan sangatlah penting. Terutama untuk


menambah wawasan dan pengetahuan. Dalam bergaul itu kita tentu mengenal
pengetahuan yang baik dan yang buruk. Nah, dalam hal ini kita di tuntut untuk bisa
membedakan mana yang baik dan mana yang tidak benar. Tentunya kita harus
menggunakan pikiran dan hati nurani yang bersih. Kita sangat membutuhkan tuntunan
dan bimbingan Tuhan serta koordinasi orang tua. Sangatlah penting dalam hidup kita
untuk menaggulangi pergaulan bebas di masa puber ini.

 Bidang agama

Sebagai remaja untuk menghindari dalam segi pergaulan yang baik harus
mendekatkan diri pada Tuhan. Karena kita sangat membutuhkan bimbingan Tuhan.
Baiknya kita harus lebih rajin beribadah dan berdoa pada Tuhan. Dan mengisi dengan
kegiatan / hal-hal yang positif. Contohnya mengikuti kegiatan tartil disekolah, pergi ke
masji. Kita juga perlu memperdalam pelajaran kerohanian agar kita dapat mengamalkan
perbuatan yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Agar iman kita lebih bertumbuh dan
dikuatkan lagi. Dengan hal ini sedikit besar pasti akan bisa untuk menanggulangi
pergaulan bebas atau kenakalan di kalangan remaja.

5
 Pembangunan Dunia

Dalam konsep pembangunan dunia secara global yang disebut dengan


Kampanye Milenium atau Millenium Development Goals (MDGs) yang disepakati
oleh seluruh pimpinan negara-negara di dunia disebutkan bahwa delapan permasalahan
di dunia yang perlu diatasi bersama adalah:

 Kemiskinan dan kelaparan.

 Kurangnya pendidikan untuk anak dan remaja.

 Ketidaksetaraan gender serta belum terpenuhinya hak-hak perempuan dan


remaja.

 Kematian bayi.

 Kurangnya tingkat kesehatan ibu.

 Permasalahan HIV/AIDS dan infeksi lainnya.

 Permasalahan lingkungan. Kemitraan global. 

Faktor Terjadinya Pergaulan bebas

 Faktor agama dan iman.


 Faktor Lingkungan seperti orangtua, teman, tetangga dan media.
 Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang berlebihan.

2.4 Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas

Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan YME,
penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan hal-hal yang dapat membuat
setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup nantinya. Tetapi walaupun kata-kata
tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja masih banyak remaja yang melakukan hal-hal
yang tidak sepatutnya dilakukan. Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi
lainnya. Solusi-solusi tersebut adalah sebagai berikut:

 Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam
“kenyataan”, maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki
angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila remaja
mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan positif.

6
 Menjaga keseimbangan pola hidup. Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan
mengelola waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat,
misalnya mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang
dengan kegiatan positif
 Jujur pada diri sendiri. Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin
yang terbaik untuk diri masing-masing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat
dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka
sendiri.
 Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga terbina hubungan
baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang
berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-
orang di sekeliling kita.
 Perlunya remaja berpikir untuk masa depan. Jarangnya remaja memikirkan masa
depan. Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan
terjadi pada diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk
menjadi individu yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-
tindakan positif untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-
remaja akan berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan
berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.

Selain usaha dari diri masing-masing sebenarnya pergaulan bebas dapat dikurangi
apabila setiap orang tua dan anggota masyarakat ikut berperan aktif untuk
memberikan motivasi positif dan memberikan sarana & prasarana yang
dibutuhkan remaja dalam proses keremajaannya sehingga segalanya menjadi
bermanfaat dalam kehidupan tiap remaja.

2.5 Pengertian Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma


hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya
sendiri dan orang-orang di sekitarnya.

Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun.
Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.

2.6 Definisi kenakalan remaja menurut para ahli

 Kartono,ilmuwan sosiologi

7
Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile
delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh
satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk
perilaku yang menyimpang".

 Santrock

"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak
dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."

Jenis-jenis kenakalan remaja

 Penyalahgunaan narkoba
 Seks bebas
 Tawuran antara pelajar
 Rokok

2.7 Penyebab terjadinya kenakalan remaja

Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal).

Faktor internal:

1. Krisis identitas

Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya


dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan remaja terjadi
karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.

2. Kontrol diri yang lemah

Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'.
Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku
tersebut, namun tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku
sesuai dengan pengetahuannya.

Faktor eksternal:

8
1. Keluarga
Perceraian orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau
perselisihan antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja.
Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa
menjadi penyebab terjadinya kenakalan remaja.
2. Teman sebaya yang kurang baik
3. Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

2.8 Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi dan mencegah kenakalan
remaja:

1. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah
atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan
sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa
remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
2. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point
pertama.
3. Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta
keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
4. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
5. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika
ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
6. Perlunya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun.
7. Adanya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. contohnya: kita
boleh saja membiarkan dia melakukan apa saja yang masih sewajarnya, dan
apabila menurut pengawasan kita dia telah melewati batas yang sewajarnya,
kita sebagai orangtua perlu memberitahu dia dampak dan akibat yang harus
ditanggungnya bila dia terus melakukan hal yang sudah melewati batas
tersebut.
8. Biarkanlah dia bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda umur 2
atau 3 tahun baik lebih tua darinya. Karena apabila kita membiarkan dia
bergaul dengan teman main yang sangat tidak sebaya dengannya, yang gaya
hidupnya sudah pasti berbeda, maka dia pun bisa terbawa gaya hidup yang
mungkin seharusnya belum perlu dia jalani.
9. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti tv,
internet, radio, handphone, dll.
10. Perlunya bimbingan kepribadian di sekolah, karena disanalah tempat anak
lebih banyak menghabiskan waktunya selain di rumah.
11. Perlunya pembelanjaran agama yang dilakukan sejak dini, seperti beribadah
dan mengunjungi tempat ibadah sesuai dengan iman kepercayaannya.
12. Kita perlu mendukung hobi yang dia inginkan selama itu masih positif untuk
dia. Jangan pernah kita mencegah hobinya maupun kesempatan dia
mengembangkan bakat yang dia sukai selama bersifat Positif. Karena dengan
melarangnya dapat menggangu kepribadian dan kepercayaan dirinya.

9
13. Anda sebagai orang tua harus menjadi tempat CURHAT yang nyaman untuk
anak anda, sehingga anda dapat membimbing dia ketika ia sedang
menghadapi masalah.

2.9 PERGAULAN MENURUT PANDANGAN ISLAM

Pengertian Pergaulan

Pergaulan adalah satu cara seseorang untuk bersosialisasi dengan


lingkungannya. Bergaul dengan orang lain menjadi satu kebutuhan yang sangat
mendasar, bahkan bisa dikatakan wajib bagi setiap manusia yang “masih hidup” di
dunia ini. Sungguh menjadi sesuatu yang aneh atau bahkan sangat langka, jika ada
orang yang mampu hidup sendiri. Karena memang begitulah fitrah manusia. Manusia
membutuhkan kehadiran orang lain dalam kehidupannya.

Tidak ada mahluk yang sama seratus persen di dunia ini. Semuanya diciptakan
Allah berbeda-beda. Meski ada persamaan, tapi tetap semuanya berbeda. Begitu halnya
dengan manusia. Lima milyar lebih manusia di dunia ini memiliki ciri, sifat, karakter,
dan bentuk khas. Karena perbedaan itulah, maka sangat wajar ketika nantinya dalam
bergaul sesama manusia akan terjadi banyak perbedaan sifat, karakter, maupun tingkah
laku. Allah mencipatakan kita dengan segala perbedaannya sebagai wujud keagungan
dan kekuasaan-Nya.

Maka dari itu, janganlah perbedaan menjadi penghalang kita untuk bergaul atau
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar kita. Anggaplah itu merupakan hal yang
wajar, sehingga kita dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan sikap yang wajar dan
adil. Karena bisa jadi sesuatu yang tadinya kecil, tetapi karena salah menyikapi, akan
menjadi hal yang besar. Itulah perbedaan. Tak ada yang dapat membedakan kita
dengan orang lain, kecuali karena ketakwaannya kepada Allah SWT.

Perbedaan bangsa, suku, bahasa, adat, dan kebiasaan menjadi satu paket ketika
Allah menciptakan manusia, sehingga manusia dapat saling mengenal satu sama
lainnya. Sekali lagi . tak ada yang dapat membedakan kecuali ketakwaannya.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu kita tumbuh kembangkan agar pergaulan kita
dengan sesama muslim menjadi sesuatu yang indah sehingga mewujudkan ukhuwah
islamiyah. Tiga kunci utama untuk mewujudkannya yaitu ta’aruf, tafahum, dan
ta’awun. Inilah tiga kunci utama yang harus kita lakukan dalam pergaulan.

Ta’aruf.

10
Apa jadinya ketika seseorang tidak mengenal orang lain? Mungkinkah mereka
akan saling menyapa? Mungkinkah mereka akan saling menolong, membantu, atau
memperhatikan? Atau mungkinkah ukhuwah islamiyah akan dapat terwujud?

Begitulah, ternyata ta’aruf atau saling mengenal menjadi suatu yang wajib ketika
kita akan melangkah keluar untuk bersosialisasi dengan orang lain. Dengan ta’aruf kita
dapat membedakan sifat, kesukuan, agama, kegemaran, karakter, dan semua ciri khas
pada diri seseorang.

Tafahum.

Memahami, merupakan langkah kedua yang harus kita lakukan ketika kita
bergaul dengan orang lain. Setelah kita mengenal seseorang pastikan kita tahu juga
semua yang ia sukai dan yang ia benci. Inilah bagian terpenting dalam pergaulan.
Dengan memahami kita dapat memilah dan memilih siapa yang harus menjadi teman
bergaul kita dan siapa yang harus kita jauhi, karena mungkin sifatnya jahat. Sebab,
agama kita akan sangat ditentukan oleh agama teman dekat kita. Masih ingat ,”Bergaul
dengan orang shalih ibarat bergaul dengan penjual minyak wangi, yang selalu memberi
aroma yang harum setiap kita bersama dengannya. Sedang bergaul dengan yang jahat
ibarat bergaul dengan tukang pandai besi yang akan memberikan bau asap besi ketika
kita bersamanya.”
Tak dapat dipungkiri, ketika kita bergaul bersama dengan orang-orang shalih akan
banyak sedikit membawa kita menuju kepada kesalihan. Dan begitu juga sebaliknya,
ketika kita bergaul dengan orang yang akhlaknya buruk, pasti akan membawa kepada
keburukan perilaku ( akhlakul majmumah ).

Ta’awun.

Setelah mengenal dan memahami, rasanya ada yang kurang jika belum tumbuh
sikap ta’awun (saling menolong). Karena inilah sesungguhnya yang akan
menumbuhkan rasa cinta pada diri seseorang kepada kita. Bahkan Islam sangat
menganjurkan kepada ummatnya untuk saling menolong dalam kebaikan dan takwa.
Rasullulloh SAW telah mengatakan bahwa bukan termasuk umatnya orang yang tidak
peduli dengan urusan umat Islam yang lain.

Ta’aruf, tafahum , dan ta’awun telah menjadi bagian penting yang harus kita
lakukan. Tapi, semua itu tidak akan ada artinya jika dasarnya bukan ikhlas karena
Allah. Ikhlas harus menjadi sesuatu yang utama, termasuk ketika kita mengenal,
memahami, dan saling menolong. Selain itu, tumbuhkan rasa cinta dan benci karena
Allah. Karena cinta dan benci karena Allah akan mendatangkan keridhaan Allah dan
seluruh makhluknya.

11
Tugas berat yang disandang pemuda dapat kita rumuskan sebagai berikut :

1. Sebagai penyambung generasi kaum beriman (QS.52:21, 25:74)


2. Sebagai pengganti orang-orang yang beriman yang telah terjadi degradasi iman
(QS.5:54)
3. Sebagai reformer spiritual terhadap kaum yang telah menyimpang dari agama
(QS.5:104)
4. Sebagai unsur perbaikan (QS.18:13-14
Kebanyakan pemuda tidak memahami tugas berat ini karena lemahnya
pemahaman terhadap Islam yang syamil dam mutakamil. Suatu hal yang ironis,
dikarenakan banyak tugas berat yang tidak mereka sadari karena ketidak pahaman atas
makna dasar kehidupan ini. Seperti dari mana mereka berasal, untuk apa diciptakan dan
akan bagaimana mereka hidup. Jarang jawaban yang dapat kita ambil dari mereka saat
ditanya siapa idolanya, yang menjawab tokoh-tokoh panutan umat. Tapi justru tokoh
glamour yang cenderung hedonisme (keduniaan) seperti artis, atlit -lah yang
kebanyakan mereka agung-agungkan dan dijadikan teladan hidup.

Satu masalah yang perlu mendapat perhatian serius adalah bebasnya hubungan
antar jenis diantara pemuda yang nantinya menjadi tonggak pembaharuan. Islam sangat
memperhatikan masalah ini dan banyak memberikan rambu-rambu untuk bisa berhati-
hati dalam melewati masa muda. Suatu masa yang akan ditanya Allah di hari kiamat
diantara empat masa kehidupan di dunia ini.

Hakikat Pergaulan dalam Islam dengan melihat Al Qur’an :

“Janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu perbuatan yang keji dan
seburuk-buruknya jalan” (QS.17:32). Dan, kita bisa memahami rambu-rambu Ilahiah
seperti berikut ini :

1. Rambu hati, didasarkan hadits shahih Bukhari :

12
“Zina itu banyak cabangnya, yaitu zina hati, mata, dan telinga, dan alat
kelaminlah yang akan membuktikan apakah berzina atau tidak”.

2. Rambu mata, didasarkan pada hadits shahih Bukhari “


“Apabila seseorang memalingkan pandangannya pada wanita (lawan
jenis;pen) yang bukan muhrimnya karena takut kepada Allah, maka Allah
akan membuat dia merasakan manisnya iman”.
Dalam An-Nur/24:30-31 ada larangan untuk mengumbar pandangan, dan hadits
lewat Imam Ali : Hai Ali, hanya dijadikan halal bagimu pandangan yang
pertama”(Bukhari).
3. Rambu telinga, adanya larangan untuk mendengar perkataan-perkataan yang
tidak senonoh dan jorok.
4. Rambu tangan, wujudnya dengan martubasi dan bersalaman atau menyentuh
lawan jenis yang bukan muhrimnya. Didasarkan pada hadits :
“Lebih baik seseorang menggenggam bara api (babi, di lain riwayat) atau
ditombak dari duburnya hingga menembus kepala daripada menyentuh
wanita yang bukan muhrimnya.”

Rasullullah selama hidupnya tidak pernah menyentuh wanita yang bukan


muhrimnya, hanya mengucapkan salam.
5. Rambu kaki, larangan untuk melangkahkan kaki ke tempat-tempat maksiat atau
tempat dimana terjadi pembauran laki-laki wanita yang tidak dikehendaki dalam
Islam. Khusus wanita dilarang menghentakkan kaki dengan maksud
memperlihatkan perhiasan (An-Nur/24:31).
6. Rambu suara, dasarnya surat Al-Ahzab/33:32 :
“Hai isteri-isteri Nabi, tiadalah kamu seperti salah seorang dari
perempuan-perempuan itu jika kamu bertakwa, maka janganlah kamu
terlalu lembut dalam berbicara sehingga tertariklah orang yang di hatinya
ada penyakit (keinginan), dan ucapkanlah perkataan yang baik.

13
Ayat ini tentu tidak hanya ditujukan buat isteri Rasul semata. Untuk itu kita perlu
berhati-hati terhadap suara yang mendayu, mendesah, merayu seperti sering
dieksploitasi media massa
.

7. Rambu seluruh tubuh, dasarnya An-Nur/24:1, 31, Al-Ahzab/33:59).


“Hai nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu
dan perempuan-perempuan mukmin, ‘Hendaklah mereka itu memakai
jilbab atas dirinya.’ Yang demikian itu supaya mereka mudah dikenal,
maka mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampunlagi
Maha Penyayang”.
Ayat di atas mewajibkan kita untuk menutup seluruh tubuh kecuali muka dan
telapak tangan, kecuali muhrimnya. Sementara untuk pria auratnya adalan antara
pusar dengan lutut.

2.10 Aturan Pergaulan Islam yang Mesti Ditaati.


1. Wajib atas pria dan wanita untuk menundukkan pandangannya, kecuali empat
hal :
1. bertujuan meminang
2. belajar-mengajar
3. pengobatan
4. proses pengadilan (At-Tarbiyah Al-Aulad Fil Islam, Abdullah Nashih Ulwan)

2. Menutup aurat secara sempurna, tidak sekadar tutup tapi masih kelihatan lekuk

tubuh dan bentuknya.

3. Larangan bepergian buat wanita tanpa muhrim sejauh perjalan sehari semalam
(pendapat lain, seukuran jamak sholat).
4. Bagi yang sudah berkeluarga, seorang isteri dilarang pergi tanpa ijin suami.
5. Larangan bertabarruj bagi wanita (bersolek/berdandan untuk memperlihatkan
perhiasan dan kecantikan kepada orang lain) kecuali untuk suami.
6. Larangan berkhalwat (berdua-dua antara pria dan wanita di temapat sepi)

14
7. Perintah untuk menjauhi tempat-tempat yang subhat, menjurus maksiat.
8. Anjuran untuk menjauhi ikhtilat antara kelompok pria dan kelompok wanita.
9. Hubungan ta’awun (tolong menolong) pria dan wanita dilakukan dalam bentuk
umum, seperti mu’amalah.

10. Anjuran segera menikah, bila tidak mampu suruhan berpuasa dilaksanakan.
11. Anjuran bertawakkal, menyerahkan segala permasalahan pada Allah.
12. Islam menyuruh pria dan wanita untuk bertakwa kepada Allah sebagai kendali
internal jiwa seseorang terhadap perbuatan dosa dan maksiat.

2.11 Tata Cara Pergaulan Menurut Islam

Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergualan remaja. Ajaran
islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara pergaulan remaja
yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :

1. Mengucapkan Salam
Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim,
ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan
teman tersebut.
2. Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau
milik teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita
harus meminta izin terlebih dahulu
3. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua
dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus
menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting
adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang
benar dan penuh kasih sayang.
4. Bersikap santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman
bisa merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang
biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam
islam bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.
5. Berbicara dengan perkataan yang sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang
bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar dan tidak
bual.
6. Tidak boleh saling menghina

15
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam
pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
7. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada
akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati
merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan
serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.

8. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat


Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang
bermanfaat remaja harus membagi waktunya dengan subjektif dan efisien,
dengan cara membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk
beribadah kepada Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk
orang lain.
9. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan
mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan
untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap
teman.

16
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pergaulan remaja zaman sekarang berbeda dengan pergaulan zaman dulu. Hal
ini disebabkan karena pergaulan remaja saat ini sangat bebas. Yang mengakibatkan
pergaulan remaja yang bebas adalah lingkungan pergaulan remaja itu sendiri adalah
Kontrol diri yang rendah yaitu remaja tidak bias membedakan tingkah laku yang dapat
diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’ begitupun
bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan duah tingkah laku tersebut namun tidak
biasa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku yang sesuai dengan
pengetahuannya. Selain itu faktor keluarga seperti perceraian orang tua, tidak adanya
komunikasi antar anggota atau perselisihan antar anggota keluarga yang bias memicu
perilaku negatif pada remaja. Teman juga bias mempengaruhi jika pergaulan teman
sebaya kurang baik atau komunitas lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.

17

Anda mungkin juga menyukai