Anda di halaman 1dari 27

ELIMINASI FEKAL

APRIN RUSMAWATI
Review Anatomi Fisiologi Sistem
Pencernaan
 Mulut
 Esophagus
 Lambung
 Usus Halus
 Usus Besar
Mulut
 Gigi
 Saliva Enzim Ptyalin
Esophagus
Bolus

Upper esophagus sphinter


Panjang esophagus 25 cm,
dalam waktu 15 detik

Esophagus bagian bawah

Lower Esophageal Refluk

Lambung
Lambung

Lambung

HCL, Mukus, Enzym Pepsin, Vit B12

Makanan dicerna secara kimiawi dan mekanik


Usus halus
Makanan dari lambung

Diameter 2,5 cm,


Panjang 6 meter

Usus halus
Usus Besar
 Usus Besar : Sekum, Kolon acenden,
kolon tranversum, kolon descenden, kolon
sigmoid, rektum,anus/orificium eksternal
(sfingter internal dan eksternal)
 Fungsi utama usus besar :
 Absorbsi
 Protektif
 Eliminasi fekal (defekasi dan flatus)
Susunan feses
 Bakteri
 Lepasan epitelium
 Zat nitrogen terutama musin
 Garam, terutama kalsium phosfat
 Zat besi, selulosa
 Sisa zat makanan yang tidak dicerna dan
air (100 ml)
Proses Terjadinya Defekasi
 Intrisic Defecation Reflex
 Parasimpathetic defecation reflex
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Eliminasi Fekal
 Tumbang
 Diet
 Pemasukan cairan
 Aktifitas Otot
 Faktor psikologis
 Kebiasaan
 Posisi
 Nyeri
 Kehamilan
 Operasi dan Anastesi
 Obat-obatan
 Tes Diagnostik
 Kondisi patologis
 Irritan
Masalah Umum
 Diare
 Konstipation : Rectal konstipation, Colonic
Konstipation, Perceived constipation
 Fecal Impaction
 Flatulen
 Inkontinensia fekal
 Hemorroid
Pengkajian
 Riwayat keperawatan
• Kebiasaan/pola eliminasi sebelumnya
• Perubahan BAB, kapan BAB terakhir, penyebab perubahannya
• Karakteristik/ciri-ciri fesesnya
• Riwayat diet
• Pemasukan cairan
• Riwayat olahraga/kemampuan mobilisasi
• Apakah perlu bantuan BAB di rumah
• Riwayat operasi/penyakit yg mengganggu sal.cerna
• Kaji adanya ostomy, kaji keadaannya
• Kaji apakah menggunakan obat-obatan :laksatif, antasida, zat besi,
analgesik, dan obat lainnya yang menyebabkan gangguan BAB
• Kaji adanya emosi
• Kaji riwayat sosial
 Pemeriksaan fisik:
• Tanda-tanda vital
• Inspeksi gigi dan gusi
• Abdomen:Inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi.
• Rektum
 Karakteristik Fekal :
• Warna
• Bau
• Konsistensi
• Frekuensi
• Jumlah
• Ukuran
• Komposisi
 Pemeriksaan laboratorium dan diagnostik:
• Endoskopi
• Barium enema
• Pengambilan sample feses
Diagnosa Keperawatan
 Resiko defisit volume cairan b.d pengeluaran
yang berlebihan (diare), ketidakseimbangan
pengeluaran melalui ostomi
 Resiko gangguan integritas kulit b.d diare yang
lama, inkontinensia bowel, adanya ostomi
 Gangguan rasa: nyeri b.d peradangan pada
hemorroid, distensi abdoment
 Defisit perawatan diri b.d kelemahan
muskuloskeletal
 Gangguan gambaran diri b.d adanya ostomi,
inkontinensia fekal
 Konstipasi b.d tidak adekuatnya diet
berserat
 Diare bowel b.d Stress emosional, cemas
 Inkontinensia bowel b.d
ketidakseimbangan menahan defekasi
Perencanaan
 Tujuan:
• Mengembalikan pola eliminasi yg normal
• Kembali ke kebiasaan defekasi yg reguler
• Intake cairan dan makanan yg adekuat
• Olahraga teratur
• Rasa nyaman terpenuhi
• Integritas kulit dapat dipertahankan
• Konsep diri baik
Kriteria Hasil
 Klien konstipasi:
• Konsistensi feses lunak
• Pola defekasi normal
• Tidak ada distensi abdomen, flatus dan rektum
terasa penuh sebelum defekasi
• Defekasi nyaman
• Diet dan cairan seimbang
• Latihan teratur tiap hari
• Tidak menahan defekasi
• Menggunakan laksatif seperlunya
 Klien diare :
• BAB tidak lebih dari 2 kali sehari
• Konsistensi feses baik
• Status hidrasi baik : kulit baik, urine output
60 ml/jam
• Bebas dari nyeri abdomen dan iritasi
perianal
 Klien inkontinensia bowel:
• Pertahankan pola defekasi yang teratur
• Inkontinensia berkurang
• Bebas iritasi perianal dan bau
• Berpartisipasi dalam program training
bowel
• Interaksi sosial baik
Implementasi
 Mendukung defekasi normal/teratur;
• Mempertahankan privacy dan
kenyamanan klien
• Dukung waktu yg tepat untuk defekasi
• Berikan diet dan nutrisi yang adekuat
• Berikan latihan
• Kolaborasi pemberian obat : anti diare,
suppositoria
 Membantu px menggunakan bedpan
 Memasukan rektal tube
 Mengeluarkan feses secara manual
 Enema/huknah/klisma
ENEMA/HUKNAH/KLISMA
 Suatu tindakan memasukan cairan secara
perlahan-lahan ke dalam rektum dan kolon
melalui anus dengan menggunakan kanul
rektal
Tujuan.....
 Merangsang peristaltik usus dan defekasi
 Membersihkan kolon untuk persiapan
operasi
 Sebagai terapi : mengurangi kadar Ca yg
tinggi dengan Na polystyrene
sulfonate/kayexalate enema, mengurangi
bakteri dengan neomisin
 Persiapan kolon untuk pemeriksaan
diagnostik
Klasifikasi
 Cleansing enema: enema rendah, enema
tinggi
 Carminative enema
 Retention enema
 Return flow enema/harris flush

Tugas : cari definisi, klasifikasi dan bgmn


cara / tahap kerjanya

Anda mungkin juga menyukai