Anda di halaman 1dari 15

Sains Project

Nama Anggota:
Anandya Kurniawan
Andrew Reihart
Karen Patricia
Kirana Khansa Haryadi
Marisa Edwina
Yudha Sasmita Putra
Judul Percobaan
• Pembuktian adanya Detergen Ramah
Lingkungan

Tujuan
• Untuk membuktikan kebenaran adanya
detergen yang ramah lingkungan.
Hipotesis
• Detergen yang ramah lingkungan tidak
akan membahayakan lingkungan atau
mahkluk hidup disekitarnya. Detergen ini
akan bereaksi sama halnya seperti air
mengalir biasa pada saat bertemu dengan
makhluk hidup di perairan bebas
(khususnya ikan).
Materi singkat
• Deterjen dalam istilah kimia adalah senyawa
yang digunakan untuk membantu pembersihan
dan terbuat dari bahan-bahan turunan minyak
bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen
mempunyai keunggulan antara lain mempunyai
daya cuci yang lebih baik serta tidak
terpengaruh oleh kesadahan air. Karena itu
detergen akan sangat membahayakan
lingkungannya akibat pengaruh efeknya yang
sangat besar dan frekuensi penggunaannya
dalam kebutuhan rumah tangga.
Komposisi detergen antara lain:
• 1. Surfaktan (surface active agent)
Merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu
hidrofil (cuka air) dan hidrofob (cuka lemak). Bahan aktif ini berfungsi
menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran
yang menempel pada permukaan bahan. Terdapat empat kategori
surfaktan yaitu:
• a. Anionik :
-Alkyl Benzene Sulfonate (ABS)
-Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS)
-Alpha Olein Sulfonate (AOS)

• b. Kationik : Garam Ammonium

• c. Non ionik : Nonyl phenol polyethoxyle

• d. Amphoterik : Acyl Ethylenediamines


• 2. Builder
Berfungsi meningkatkan efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara
menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air.Builder dan Surfaktan
adalah bahan utama dalam pembuatan detergent
• a. Fosfat : Sodium Tri Poly Phosphate (STPP)
zat inilah yang di hilangkan dalam detergen ramah lingkungan. Dalam kimia,
sebuah fosfat adalah sebuah ion poliatomik atau radikal terdiri dari satu atom
fosforus dan empat oksigen. Mencegah menempelnya kembali kotoran pada
bahan yang sedang dicuci. Senyawa fosfat digunakan oleh semua merk
deterjen memberikan andil yang cukup besar terhadap terjadinya proses
eutrofikasi yang menyebabkan Booming Algae (meledaknya populasi
tanaman air). Deterjen bebas fosfat mencegah eutrofikasi (proses
pencemaran ekosistem air tawar karena kadar fosfat berlebih) yang
mempercepat pertumbuhan eceng gondok. Banyaknya eceng gondok
mengurangi kadar oksigen di dalam air sehingga akan mematikan ikan dan
mahluk hidup air lainnya.
• b. Asetat :
- Nitril Tri Acetate (NTA)
- Ethylene Diamine Tetra Acetate (EDTA)

• c. Silikat : Zeolit

• d. Sitrat : Asam Sitrat


• 3. Filler
Filler (pengisi) adalah bahan tambahan deterjen yang tidak
mempunyai kemampuan meningkatkan daya cuci, tetapi menambah
jumlah kandungan deterjen. Contoh Sodium sulfat.
• 4. Aditif
Aditif adalah bahan suplemen / tambahan untuk membuat produk
lebih menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih, pewarna dst,
tidak berhubungan langsung dengan daya cuci deterjen. Aditif
ditambahkan lebih dengan maksud untuk komersialisasi produk.
Contoh : Enzim, Boraks, Sodium klorida, Carboxy Methyl Cellulose
(CMC).
• 5. Fluorescent
Berguna untuk membuat pakaian lebih cemerlang.
Alat + bahan
• Alat : Pengukur waktu, sedok takar, 3
baskom, air secukupnya
• Bahan: 3 ikan hias, 1 detergen biasa (B-
29), 1 detergen ramah lingkungan
(attack)
Cara Kerja
• Air secukupnya dituangkan ke dalam 3 baskom
• 3 ikan hiar di masukan ke dalam baskom tersebut
masing-masing satu.
• Takar detergent kedua detergent sama banyak, sekitar
1/3 st
• Detergent-detergent tersebut dimasukan masing-masing
ke dalam 1 baskom yang berbeda, dengan menyisakan
1 baskom tanpa detergen.
• Amati respon dari ikan di tiap baskom
• Hitung lamanya ikan dapat bertahan hidup dengan
pengukur waktu
• Bandingkan hasil respon tiap ikan pada baskom-baskom
tersebut.
Data hasil pengamatan
Jenis detergen yang diberikan Lama bertahan hidup
Ramah lingkungan 60 mnt
Biasa 45 mnt
Tidak diberi ditergen Tidak mati

120
100
80
60
waktu / menit
40
20
0
d. ramah d. biasa tanpa
lingkungan detergen
Analisis data
• Kirana : Deterjen ramah lingkungan hanya
terbebas dari fosfat, namun masih banyak
mengandung bahan-bahan kimia lain yang
dapat membahayakan makhluk hidup seperti
misalkan ikan. Fosfat menyebabkan terjadinya
reaksi eutrofikasi yang dapat membuat ikan
kehilangan oksigen. Namun dengan
dihilangkannya fosfat dari dalam deterjen, hal itu
dapat membuat ikan bertahan hidup lebih lama,
tapi bukan berarti tidak membunuh ikan tersebut
Kesimpulan
• Semua detergen dapat membahayakan
lingkungan. Tak terkecuali detergen ramah
lingkungan sekalipun. Walaupun bebas dari
fosfat, detergen ramah lingkungan tetap saja
berdampak buruk bagi kehidupan makhluk air
seperti halnya ikan. Hanya saja, deteregen
ramah lingkungan dapat membuat mahluk hidup
dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan
efek dari detergen biasa. Ikan mungkin saja
mendapatkan lebih banyak oksigen karena tidak
adanya eutrofikasi, tetapi zat di dalam detergen
itu sendiri tetap membahayakan ikan tersebut.
Referensi
• http://derry49.wordpress.com/2009/02/15/
deterjen-3/
• http://putalesulfato.wordpress.com/2008/0
4/25/detergen-sebabkan-kematian/
• www.facebook.com/pages/Attack/7050133
9178
Lampiran
Pengamatan & Laporan pertanggung
Jawaban

Anda mungkin juga menyukai