Anda di halaman 1dari 10

KONFERENSI ASIA – AFRIKA

MAKALAH PKN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas pada mata pelajaran PKn.

Oleh :

 Lusi Susilawati
 Mia Shopia Zaura
 Muqsit Arrouf
 Nisa Aulia Huriyyah
 Nurrohmah Puspitasari
XI TKJ 2

KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN


BIDANG STUDY KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN KOMUNIKASI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI RAJAPOLAH
KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2011
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. I

DAFTAR ISI ................................................................................................................. II

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Tujuan ........................................................................................................... 1

BAB II GERAKAN NON BLOK

A. Isi ....................................................................................................................

B. Sejarah ...........................................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................................

B. Saran ..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, kita tidak lepas dari kebutuhan akan bantuan orang

lain. Dari mulai keperluan tidak lepas dari bantuan orang lain. Begitu juga dengan

suatu kelompok, organisasi bahkan negara. Karena itu diperlukan sebuah hubungan

atau kerjasama yang diharapkan dapat menguntungkan kedua belah pihak.

Dalam suatu negara hal tersebut cukup penting adanya, sehingga muncul lah

sebuah istilah yaitu “Hubungan Internasional”.

Hubungan Internasional adalah hubungan antar bangsa dengan segala

aspeknya yang dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional

negara tersebut. Dalam sebuanh hubungan internasional biasanya mengahasilkan suatu

keputusan yang disebut perjanjian internasional, perjanjian itu berisi hak dan

kewajiban anggota setelah melakukan pertemuan atau bisa disebut konferensi.

Salah satu contoh hubungan internasional di Indonesia adalah Gerakan Non

Blok. Gerakan ini adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100

negara-negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok

kekuatan besar apapun. Indonesia telah aktif dalam gerakan ini hingga sekarang,

karena itu Gerakan Non Blok ini cukup menarik untuk ditulis dan dijelaskan dalam

sebuah makalah.

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menjelaskan masalah seputar

Gerakan Non Blok, mulai dari sejarah ataupun latar belakang tercetusnya GNB hingga

waktu-waktu pertemuan anggota.


C. Rumusan Masalah
BAB II

GERAKAN NON BLOK

A. Pengertian

Gerakan Non-Blok (GNB) (bahasa Inggris: Non-Aligned Movement/NAM)

adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih dari 100 negara-negara

yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar

apapun. Tujuan dari organisasi ini, seperti yang tercantum dalam Deklarasi Havana

tahun 1979, adalah untuk menjamin "kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial,

dan keamanan dari negara-negara nonblok" dalam perjuangan mereka menentang

imperialisme, kolonialisme, neo-kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala

bentuk agresi militer, pendudukan, dominasi, interferensi atau hegemoni dan

menentang segala bentuk blok politik. [1] Mereka merepresentasikan 55 persen

penduduk dunia dan hampir 2/3 keangotaan PBB. Negara-negara yang telah

menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) Non-Blok termasuk Yugoslavia,

Mesir, Zambia, Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia,

Afrika Selatan dan Malaysia.

B. Sejarah

Kata "Non-Blok" diperkenalkan pertama kali[rujukan?] oleh Perdana Menteri India

Nehru dalam pidatonya tahun 1954 di Colombo, Sri Lanka. Dalam pidato itu, Nehru

menjelaskan lima pilar yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk membentuk

relasi Sino-India yang disebut dengan Panchsheel (lima pengendali). Prinsip ini
kemudian digunakan sebagai basis dari Gerakan Non-Blok. Lima prinsip tersebut

adalah:

1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.

2. Perjanjian non-agresi

3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain

4. Kesetaraan dan keuntungan bersama

5. Menjaga perdamaian

Gerakan Non-Blok sendiri bermula dari sebuah Konferensi Tingkat Tinggi

Asia-Afrika sebuah konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun

1955. Di sana, negara-negara yang tidak berpihak pada blok tertentu mendeklarasikan

keinginan mereka untuk tidak terlibat dalam konfrontasi ideologi Barat-Timur. Pendiri

dari gerakan ini adalah lima pemimpin dunia: Josip Broz Tito presiden Yugoslavia,

Soekarno presiden Indonesia, Gamal Abdul Nasser presiden Mesir, Pandit Jawaharlal

Nehru perdana menteri India, dan Kwame Nkrumah dari Ghana.

Gerakan ini sempat kehilangan kredibilitasnya pada akhir tahun1960-an ketika

anggota-anggotanya mulai terpecah dan bergabung bersama Blok lain, terutama Blok

Timur. Muncul pertanyaan bagaimana sebuah negara yang bersekutu dengan Uni

Soviet seperti Kuba bisa mengklaim dirinya sebagai negara nonblok. Gerakan ini

kemudian terpecah sepenuhnya pada masa invasi Soviet terhadap Afghanistan tahun

1979.
C. Anggota

Anggota-anggota :

1. Yugoslavia,
2. India,
3. Mesir,
4. Indonesia,
5. Pakistan,
6. Kuba,
7. Kolombia,
8. Venezuela,
9. Afrika Selatan,
10. Iran,
11. Malaysia,
12. Republik Rakyat Cina.

Meskipun organisasi ini dimaksudkan untuk menjadi aliansi yang dekat seperti

NATO atau Pakta Warsawa, negara-negara anggotanya tidak pernah mempunyai

kedekatan yang diinginkan dan banyak anggotanya yang akhirnya diajak beraliansi

salah satu negara-negara adidaya tersebut. Misalnya, Kuba mempunyai hubungan

yang dekat dengan Uni Soviet pada masa Perang Dingin. Atau India yang bersekutu

dengan Uni Soviet untuk melawan Tiongkok selama beberapa tahun. Lebih buruk lagi,

beberapa anggota bahkan terlibat konflik dengan anggota lainnya, seperti misalnya

konflik antara India dengan Pakistan, Iran dengan Irak. Gerakan ini sempat terpecah

pada saat Uni Soviet menginvasi Afganistan pada tahun 1979. Ketika itu, seluruh

sekutu Soviet mendukung invasi sementara anggota GNB, terutama negara dengan

mayoritas muslim, tidak mungkin melakukan hal yang sama untuk Afghanistan akibat

adanya perjanjian nonintervensi.


D. Tujuan Dasar GNB

Tujuan GNB semula adalah untuk meredakan perang dingin dan ketegangan

dunia sebagai akibat pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur. Namun kemudian

berkembang meliputi kerjasama antar bangsa pada bidang-bidang lainnya.

Dibawah ini adalah tujuan GNB yang dirumuskan dalam KTT I yaitu :

1. Membantu menyelesaikan sengketa-sengketa internasional

2. Mengupayakan perlucutan senjata

3. Mendorong terciptanya perdamaian dunia

4. Membantu perjuangan bangsa-bangsa terjajah untuk mendapatkan

kemerdekaannya.

5. Menentang kolonialisme, imperialisme, apartheid dan zionisme.

6. Memajukan kerjasama di bidang ekonomi, social dan politik antar sesama

negara anggota.

D. Prinsip dasar Non-Blok

Lima prinsip tersebut adalah:

1. Saling menghormati integritas teritorial dan kedaulatan.

2. Perjanjian non-agresi

3. Tidak mengintervensi urusan dalam negeri negara lain

4. Kesetaraan dan keuntungan bersama

5. Menjaga perdamaian

E. Pertemuan GNB

Normalnya, pertemuan GNB berlangsung setiap tiga tahun sekali. Negara yang

pernah menjadi tuan rumah KTT GNB di antaranya Yugoslavia, Mesir, Zambia,

Aljazair, Sri Lanka, Kuba, India, Zimbabwe, Indonesia, Kolombia, Afrika Selatan, dan
Malaysia. Biasanya setelah mengadakan konferensi, kepala negara atau kepala

pemerintahan yang menjadi tuan rumah konferensi itu akan dijadikan ketua gerakan

untuk masa jabatan tiga tahun.

Pertemuan berikutnya diadakan di Kairo pada 1964. Pertemuan tersebut

dihadiri 56 negara anggota di mana anggota-anggota barunya datang dari negara-

negara merdeka baru di Afrika. Kebanyakan dari pertemuan itu digunakan untuk

mendiskusikan konflik Arab-Israel dan Perang India-Pakistan.

Pertemuan pertama GNB terjadi di Beograd pada September 1961 dan dihadiri

oleh 25 anggota, masing-masing 11 dari Asia dan Afrika bersama dengan Yugoslavia,

Kuba dan Siprus. Kelompok ini mendedikasikan dirinya untuk melawan kolonialisme,

imperialisme dan neo-kolonialisme.

Pertemuan pada tahun 1969 di Lusaka dihadiri oleh 54 negara dan merupakan

salah satu yang paling penting dengan gerakan tersebut membentuk sebuah organisasi

permanen untuk menciptakan hubungan ekonomi dan politik. Kenneth Kauda

memainkan peranan yang penting dalam even-even tersebut.

Pertemuan paling baru (ke-13) diadakan di Malaysia dari 20-25 Februari 2003.

Namun, GNB kini tampak semakin tidak mempunyai relevansi sejak berakhirnya

E. Tempat dan Tanggal KTT GNB

 KTT I – Belgrade, 1 September 1961 – 6 September 1961

 KTT II – Kairo, 5 Oktober 1964 – 10 Oktober 1964

 KTT III – Lusaka, 8 September 1970 – 10 September 1970

 KTT IV – Aljir, 5 September 1973 – 9 September 1973


 KTT V – Kolombo, 16 Agustus 1976 – 19 Agustus 1976

 KTT VI – Havana, 3 September 1979 – 9 September 1979

 KTT VII – New Delhi, 7 Maret 1983 – 12 Maret 1983

 KTT VIII – Harare, 1 September 1986 – 6 September 1986

 KTT IX – Belgrade, 4 September 1989 – 7 September 1989

 KTT X – Jakarta, 1 September 1992 – 7 September 1992

 KTT XI – Cartagena de Indias, 18 Oktober 1995 – 20 Oktober 1995

 KTT XII – Durban, 2 September 1998 – 3 September 1998

 KTT XIII – Kuala Lumpur, 20 Februari 2003 – 25 Februari 2003

 KTT XIV – Havana, 11 September 2006 – 16 September 2006

Anda mungkin juga menyukai