Anda di halaman 1dari 17

Micro Skills dalam

Bimbingan & Konseling

Dra. Ratna Eliyawati,Msi


Fakultas Psikologi
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Pengertian
Bimbingan dan Konseling

Bimbingan
Adalah proses bantuan
thd individu untuk
mencapai
pemahaman diri dan
pengarahan diri
yang dibutuhkan
bagi penyesuaian
diri secara baik dan
maksimum di
sekolah, keluarga,
dan masyarakat
Konseling

Upaya pemberian bantuan


terhadap seseorang yang
membutuhkannya, agar individu
tersebut dapat mengembangkan
potensinya secara optimal,
mampu mengatasi masalahnya
dan mampu menyesuaikan diri
terhadap lingkungan yang selalu
berubah
Status Hubungan dalam
Bimbingan dan Konseling

• Profesional
• Para profesional
• Non profesional

Persyaratan Hubungan

• Sikap
(empati, kongruen,
genuine,positif regard)
• Teknis
Karakteristik Hubungan dalam
Bimbingan dan Konseling

1. Ada harapan antara


klien dan konselor.
2. Keterbukaan masing
-masing pihak.
3. Saling menghargai.
4. Persetujuan bersama.
5. Adanya kebutuhan.

6. Terciptanya rasa aman


7. Adanya kerjasama
8. Berorientasi pada perubahan
Faktor Pendukung dan
Penghambat Proses
Bimbingan dan Konseling
Faktor Pendukung
 Rapport (hubungan yang saling
harmonis,cocok, sesuai antara klien dan
konselor)
Dimulai dengan persetujuan, kesejajaran, kesukaan
dan persamaan antara klien dan konselor.

Faktor Penghambat
 Resistensi
 tertutup  tidak mau terlibat
Gejala-2 Sebab-2
Diam, formal Dihadirkan scr paksa
Enggan bicara Konselor kaku
Defensif Ruang krg mdukung
(menghindar, Faktor pribadi klien
membantah, tetap (angkuh,sulit berbagi
merahasiakan Tdk percaya)
Persyaratan Sikap
1. Empati
Berarti memiliki
kebersamaan dengan klien,
dan sebagai akibatnya
akan dapat menciptakan
suasana saling
mempercayai.

2. Kongruen/genuine
Keintegrasian, keutuhan,
ketulusan seorang konselor
sebagai individu.

3. Positif regard
tidak menilai dan tidak
menguasai klien dan
menerima klien apa adanya.
Persyaratan Teknis

1. Sikap Memperhatikan,
meliputi:
a. kontak mata
b. olah badan
c. kualitas vokal
d. tidak menyela

2. Respon minimal
Ungkapan pendek untuk
menunjukkan bahwa konselor
memperhatikan isi pembicaraan
klien.
Contoh ilustrasi olah badan dikaitkan
dengan model penempatan proses konseling
Contoh ilustrasi pendekatan dengan klien
3. Refleksi Isi
mendengarkan secara seksama untuk kemudian isi
pembicaraan klien di ungkapkan kembali dalam
kemasan bahasa nya konselor

4. Refleksi
Perasaan
memformulasikan
perasaan klien dalam
bahasa yang dikemas
oleh konselor.

5. Refleksi Isi dan


Perasaan
konselor secara
sekaligus
mengungkapkan isi
pikiran maupun
perasaan yang dialami
oleh klien.
6. Bertanya
Bila ada yang kurang dipahami oleh konselor
dari ungkapan yang dikemukakan oleh klien
maka konselor diperkenankan untuk bertanya

Tujuaan bertanya:
1. Menjelajah lebih banyak tentang diri
klien yg masih blm dipahami
konselor.
2. Menspesifikkan pernyataan yg
diungkap kan oleh klien.
3. Agar mendapat pemahaman yang
lebih jelas tentang situasi yg
dihadapi oleh klien.

Syarat Pertanyaan:

1. Kalimat terbuka
2. Bukan unt curiosity (sekedar ingin
tahu)
3. Gunakan kata tanya: apa,
bagaimana dan hindarkan kata
tanya mengapa? menghindari
defend mechanism.
7. Penyimpulan
upaya merangkum intisari dari pernyataan-2 klien
selama proses hubungan berlangsung. Tujuan
dari penyimpulan adalah :
1>agar klien tahu bahwa konselor mencoba
memahami kerangka masalah yang dialami klien.
2>menyetarakan kerangka berfikir ant kl dan kn
3>menjadikan klien semakin menghayati masalah
yang dirasakan.

8. Reframming/Mengubah
Cara Pandang

upaya untuk membantu


klien melihat sisi lain dari
masalah yang dihadapi
(mencari sisi positifnya
apa/atau dicari
hikmahnya) dan
mencoba membantu
klien mengenali alasan
bertahan dengan
masalahnya.
9. Konfrontasi
ditujukan untuk membuat klien
sadar bahwa ada inkonsistensi dari
informasi yang diberikan ke konselor

10. Mengubah
Keyakinan yg
Salah. Mengenalkan
pada klien bahwa
adakalanya masalah
bersumber pada
keyakinan yang
dimiliki yang tidak
rasional, dan perlu
diluruskan.

Mengkounter keyakinan
tersebut yang
disesuaikan dengan
kondisi klien saat ini
merupakan cara
yang membuat klien
menjadi sehat
kembali.
Keyakinan Keyakinan
Irasional Rasional
•aku seharusnya tdk •Setiap aktivitas punya
berbuat kesalahan. peluang untuk salah. Dan
itu lebih baik dari pada
tidak berbuat sama sekali
• seharusnya saya selalu •Ada suatu saat bahagia
bahagia. ada suatu saat sedih
•Bukan orang lain yang
membuatku marah, tapi
•Orang lain membuatku
aku memang ingin
marah marah.
•Tidak semua orang
memiliki konsep yang
•Mencoba selalu membuat sama tentang sesuatu
orang lain senang. yang membuatnya
senang.
11. Exploring Option/menjabarkan pilihan

yaitu membantu klien mengemukakan


rencana penyelesaian yang sudah
dipertimbangkan sebelumnya.
Konselor membantu menjabarkan
sisi positif dan negatif dari
pilihan yang akan diambil ( bagan T ).

12. Facilitate Action/Mengambil Tindakan

Bila klien tidak punya alternatif


penyelesaian masalah, maka konselor
mengambil tindakan untuk membantu klien
menyelesaikan masalah yang dialami.
teknik untuk mengambil tindakan ini
akan dibahas di bagian
berbagai pendekatan dalam konseling.
Model Pemberian
Bimbingan

1. Diskusi/dinamika
kelompok
2. Ceramah
3. Program homeroom
4. Sosio/psiko drama
5. Metode tugas

Anda mungkin juga menyukai