Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TEORI PROBABILITAS
(PERTEMUAN KEDUA)
A. PROBABILITAS
Untuk menghadapi keadaan yang tidak pasti, biasanya orang hanya mengandalkan
tebakan. Dari tebakan tersebut, muncul kemungkinan atau peluang atau probabilitas
kejadian yang bersangkutan yang kemudian melahirkan sebuah teori yang dikenal
dengan teori probabilitas. Teori ini bermula dari permainan judi di Eropa yang kemudian
dirintis secara ilmiah pada sekitar abad ke-17. Dimulai dari surat menyurat antara
Chevalier de Mere seorang bangsawan Perancis dengan seorang bernama Blaise
Pascal yang merupakan seorang ilmuwan.
Penemu probabilitas lainnya antara lain : Jacob Bernoulli, Abraham de Moivre,
Reverand Thomas Bayes serta Josep. Teori-teori umum mengenai probabilitas lahir
sekitar abad ke-19 setelah Pierre Simon dan Marquis Laplace menyatukan konsep-
konsep dari para pendahulunya.
Probabilitas juga sering diterjemahkan ke dalam kata peluang. Teori probabilitas
sangat luas penggunaannya, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di kalangan
ilmuwan. Sering kita mendengar perkataan mungkin dia sakit; kemungkinan besar hari ini
akan hujan; mungkin saya bisa mendapat nilai A dalam pelajaran Statistika, dan
sebagainya.
Perkataan-perkataan kemungkinan tersebut di dalam teori probabilitas diterjemahkan
menjadi angka-angka, sehingga untuk selanjutnya dapat diolah dengan menggunakan
Matematika. Seorang manager pemasaran terlebih dahulu melihat besamya peluang
produknya untuk merebut pasar, sebelum dia melemparkan produknya.
Teori probabilitas ini sering digunakan oleh para pengambil keputusan untuk
memutuskan apa yang harus dilakukan selanjutnya atau apa yang harus dipilih. Sebelum
mempelajari perhitungan di dalam probabilitas, terlebih dahulu akan dijelaskan
beberapa istilah yang sering digunakan.
Dalam statistika kita menggunakan kata percobaan untuk suatu proses yang
menghasilkan data, baik data dalam jumlah kecil ataupun besar. Sebelum melakukan
percobaan kita sudah dapat menduga kemungkinan-kemungkinan hasil yang akan
keluar jika percobaan telah berlangsung. Jika kita mencabut satu kartu secant acak dari
satu set kartu bridge, maka kita dapat menduga bahwa kemungkinan kartu itu adalah
As, King, 10 speed, dan lain-lain. Kita dapat membuat dugaan sebanyak 52 sesuai
dengan jumlah kartu dalam satu set kartu bridge. Ke-52 kemungkinan ini disebut ruang
contoh untuk percobaan mencabut satu kartu secara acak dari satu set kartu bridge.
1
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
Defenisi : Ruang contoh adalah himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan,
dan dilambangkan dengan S.
Untuk memperjelas pengertian ruang contoh di alas, marilah kita bayangkan
percobaan melempar mata uang. Kemungkinan hasil yang akan kcluar ada dua sisi yaitu
sisi inuka dan belakang. Maka ruang contoh percobaan melempar mata uang sekali
adalah sisi muka dan belakang.
Contoh untuk pelemparan mata uang mempunyai 2 titik contoh yaitu M dan B.
Percobaan mencabut satu kartu dari satu set kartu bridge mempunyai 52 titik contoh. Titik
contoh yang terhingga dapat didata ke dalam bentuk himpunan seperti contoh di atas,
atau ke dalam bentuk label.
B. HIMPUNAN
Himpunan merupakan sekumpulan objek yang didefinisikan dengan jelas dan dapat
dibeda-bedakan. Setiap objek yang secara kolektif membentuk himpunan tersebut
disebut elemen atau unsur atau anggota dari himpunan tersebut.
Himpunan dilambangkan dengan pasangan kurung kurawal { } dan bilangan
biasanya dinyatakan dengan huruf besar seperti A, B, C. Anggota himpunan ditulis
dengan lambang ∈, bukan anggota himpunan dengan lambing ∉. Dalam statistic,
himpunan dikenal sebagai populasi.
1. Unsur himpunan
Unsur himpunan ditulis satu per satu dengan contoh :
A = {a, i, u, e, o}
B = {1, 2, 3, 4, 5}
2. Ciri-ciri himpunan
Ciri-ciri himpunan ditulis dengan menyebutkan ciri-ciri dari himpunan tersebut,
contoh :
A = {X : x huruf hidup}
B = {X : 1 < x < 2 }
3. Operasi himpunan
a. Operasi gabungan (simbol = ∪)
Gabungan dari himpunan A dan B adalah semua unsur yang termasuk di dalam
A atau di dalam B atau di dalam A dan B sekaligus.
Contoh A ∪ B digambarkan sebagai berikut :
2
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
A B
Contoh soal :
Jika diketahui
S = {X: 0 ≤ x ≤ 10}
P = {2,3,5,7}
G = {2,4,6,8,10}
Tentukan P ∪ G !
Jawaban :
P ∪ G = {2,3,4,5,6,7,8,10}
LATIHAN 1
Perhatikan ruang sampel berikut
S = {mobil pribadi, bus, kereta api, sepeda, perahu motor, pesawat terbang}
yang menyatakan berbagai sarana transportasi, serta kejadian-kejadian
antara lain :
A = {bus, kereta api dan pesawat terbang}
B = {kereta api, mobil pribadi dan pesawat terbang}
C = {sepeda}
Tentukan A ∪ B ∪ C !
3
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
A B
Jawaban :
P ∩ G = {2,3}
LATIHAN 2
Perhatikan ruang sampel berikut
S = {mobil pribadi, bus, kereta api, sepeda, perahu motor, pesawat terbang}
yang menyatakan berbagai sarana transportasi, serta kejadian-kejadian
antara lain :
A = {bus, kereta api dan pesawat terbang}
B = {kereta api, mobil pribadi dan pesawat terbang}
C = {sepeda}
Tentukan A ∩ B ∩ C !
4
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
A B
Jawaban :
P - G = {3,5,7}
d. Kardinalitas himpunan
Teori yang ada :
n(A∪B) = n(A) + n(B) - n(A ∩ B)
n(A∪B∪C) = n(A) + n(B) + n(C) - n(AB) - n(AC) - n(BC) + n(ABC)
Kardinalitas himpunan disimbolkan dengan n(A) artinya bilangan kardinalitas
himpunan A atau jumlah anggota himpunan A.
Contoh soal :
Suatu kelas yang jumlah mahasiswanya 70 orang, 50 orang diantaranya senang
statistic, 40 orang senang matematika, serta 30 orang senang statistic dan
matematika.
a. Berapa orang yang tidak senang statistic dan matematika
b. Gambarkan diagram venanya ?
Jawaban :
1. Menghitung orang yang tidak senang statistic dan matematika
n(S) = 70 orang, n(St) = 50 orang, n(M) = 40 orang, n(St∩M) = 30 orang.
n(St∪M) = n(St) + n(M) - n(St ∩ M)
= 50 + 40 – 30
= 60 orang
5
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
30
20 10
10
St M
LATIHAN 3
Apabila diketahui :
A = {1,2,3,4,5…13}
B = {2,3,5,7,11,13}
P = {2,4,6,8,10}
Tentukan anggota himpunan berikut ini :
a. A ∪ B
b. A ∩ B
c. P
d. B ∩ A
e. A - B
C. FAKTORIAL
Faktorial adalah perkalian dari semua bilangan bulat positif (bilangan asli) terurut
mulai dari bilangan 1 sampai dengan bilangan yang bersangkutan atau sebaliknya.
Contoh soal :
Tentukan nilai factorial dari bilangan berikut :
a. 5 !
b. 3! X 2 !
c. 6! / 2!
6
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
Jawaban
a. 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120
b. 3! = 3 x 2 x 1 = 12
c. 6! = 6 x 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 30
4! 4x3x2x1
D. PERMUTASI
Permutasi adalah suatu penyusunan atau pengaturan beberapa obyek ke dalam
suatu urutan tertentu.
Contoh :
1. Ada tiga obyek yaitu ABC, pengaturan obyek tersebut adalah ABC, ACB, BCA, BAC,
CAB, CBA yang disebut permutasi. Jadi, permutasi 3 obyek menghasilkan enam
pengaturan dengan cara yang berbeda.
Sehingga rumusnya :
4P4 = 4! = 24
2. Pengaturan 4 huruf dari 6 huruf pertama dalam abjad menghasilkan 360 cara yang
berbeda
Sehingga rumusnya :
6!
6P4 = _____________ = 360
( 6–4)!
7
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
4. Sebuah kelompok orang yang terdiri dari 4 orang mengelilingi sebuah meja bundar.
Dalam beberapa cara keempat orang itu dapat diatur sekeliling meja tersebut.
Jawaban :
n=4
P= (n-1)!
= (4-1)!
= (3)!
= 6 cara
LATIHAN 4
Tentukan nilai dari permutasi berikut ini !
a. P37
b. P36
c. P49
d. P58
E. KOMBINASI
Kombinasi adalah suatu penyusunan beberapa obyek tanpa memperhatikan urutan
obyek tersebut.
Contoh :
Ada 4 objek yaitu A, B, C, D. kombinasi 3 dari obyek itu adalah ABC, ABD, ACD, BCD.
Setiap kelompok hanya dibedakan berdasarkan obyek yang diikutsertakan, bukan
urutannya. Oleh karena itu :
ABC = ACB = BAC = BCA = CAB = CBA
ABD = ADB = BAD = BDA= DAB = DBA
ACD = CAD = ADC = CDA = DAC = DCA
BCD = BDC = CBD = CDB = DBC = DBC
Rumus-rumus kombinasi antara lain :
1. Kombinasi r dari n obyek yang berbeda dirumuskan :
n!
C rn = ,n≥r
r!( n −r )!
Contoh :
a. Tentukan nilai dari C 46
6!
Jawab : C 4 = 4!(6 − 4)! = 15
6
8
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
b. Dari 5 pemain bulu tangkis, yaitu A, B, C, D, dan E hendak dipilih dua orang
untuk pemain ganda. Berapa banyak pemain ganda yang mungkin terbentuk ?
5!
Jawab : C 2 = 2!(5 −2)! = 10
5
Jawab :
4!
P34 = 3!.C34 = 3! x = 6 x 4 = 24
3!( 4 −3)!
P34
C 34 = = 24 / 6 = 4
3!
LATIHAN 5
Seorang mahasiswa diminta untuk menjawab 7 dari 10 pertanyaan yang
diberikan. Hitunglah kombinasi soal yang mungkin dapat dikerjakannya dalam
ujian tersebut !
9
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
TEORI PROBABILITAS
(PERTEMUAN KETIGA)
A. KAIDAH BAYES
Kaidah Bayes atau Teori Bayes dikemukakan oleh seorang pendeta Inggris tahun
1763 yang bernama Thomas Bayes. Kaidah Bayes ini kemudian disempurnakan oleh
Laplace. Kaidah ini digunakan untuk menghitung probabilitas terjadinya suatu peristiwa
berdasarkan pengaruh yang didapat dari hasil observasi.
Teori ini menerangkan hubungan antara probabilitas terjadinya suatu peristiwa
(missal A) dengan syarat peristiwa lain (misal X) telah terjadi, dan probabilitas terjadinya
peristiwa X dengan syarat peristiwa A telah terjadi. Kaidah ini didasarkan pada prinsip
bahwa tambahan informasi dapat memperbaiki probabilitas.
Kaidah Bayes ini menyatakan jika dalam suatu ruang sampel (S) terdapat beberapa
peristiwa saling lepas (mutually exclusive) yaitu misalkan A1, A2, A3, …. An yang memiliki
probabilitas tidak sama dengan nol dan apabila ada peristiwa lain (missal X) yang
mungkin dapat terjadi pada peristiwa-peristiwa A1, A2, A3, …. An dengan diketahui
peristiwa X tersebut, maka :
P(A i )P(X i /A i )
P(Ai / Xi) =
R
Keterangan :
i = 1,2,3,4 … n
R= ∑P(A i ).P ( X i / Ai )
10
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
Contoh pertama :
Tiga buah kotak masing-masing memiliki dua laci. Di dalam laci-laci tersebut terdapat
sebuah bola. Di dalam kotak I terdapat bola emas, dalam kotak II terdapat bola perak,
dan dalam kotak III terdapat bola emas dan perak. Jika diambil sebuah kotak dan isinya
bola emas, berapa probabilitas bahwa laci lain berisi bola perak ?
Jawab :
A1 peristiwa terambil kotak I
A2 peristiwa terambil kotak II
A3 peristiwa terambil kotak III
X peristiwa laci yang dibuka berisi bola emas
X ini merupakan tambahan informasi
11
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
Contoh kedua :
Diketahui bahwa penyajian mata kuliah statistic 2 diikuti oleh 40 mahasiswa semester
III, 20 mahasiswa semester V, dan 10 mahasiswa semester VII. Hasil ujian akhir (final
test) menunjukkan bahwa 10 mahasiswa semester III, 7 mahasiswa semester VII dan 5
mahasiswa semester VII mendapat nilai A. Jika seorang mahasiswa dipilih secara acak
dan diketahui mendapat nilai A, berapa probabilitas ia berasal dari semester VII ?
Jawab :
A1 peristiwa terpilihnya semester III
A2 peristiwa terpilihnya semester V
A3 peristiwa terpilihnya semester VII
X peristiwa mendapat nilai A
40 20 10
P(A1) = =0,57 P(A2) = =0,29 P(A3) = =0,14
70 70 70
10 7 5
P(X/A1) = =0,25 P(X/A2) = =0,35 P(X/A3) = =0,5
40 20 10
P(A 3 ).P(X/A 3 )
P(A3/X) =
P(A 1 ).P(X/A 1 ) + P(A 2 ).P(X/A 2 ) + P(A 3 ).P(X/A 3 )
(0.14).(0. 5)
=
(0.57).(0. 25) +(0.29).(0. 35) +(0.14).(0. 5)
= 0,223
B. HARAPAN MATEMATIKA
Harapan matematika atau nilai harapan adalah jumlah dari semua hasil perkalian
antara nilai variabel random dengan probabilitas yang bersesuaian dengan nilai
tersebut.
Jika X adalah suatu variabel random yang memiliki harga-harga X1, X2,… Xn dengan
probabilitas variabel randomnya adalah P(X) serta probabilitas masing-masing harga
adalah P(X1), P(X2), … P(Xn) maka harapan matematikanya adalah :
E (X) = Σ X . P(X)
E (X) = X1 . P(X1) + X2 . P(X2) + … + Xn . P(Xn)
12
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
Contoh pertama :
Berapa nilai harapan untuk bermain satu kali dalam sebuah permainan, jika seorang
akan menang Rp. 150.000 dengan probabilitas 0,35 dan Rp. 100.000 dengan
probabilitas 0,45 ?
Jawab :
X1= 150000
X2= 100000
P(X1) = 0,35
P(X2) = 0,45
E (X) = X1 . P(X1) + X2 . P(X2)
= (150000) (0,35) + (100000) (0,45)
= 97500
Contoh kedua :
Seorang akuntan menghadapi pilihan dan keputusannya tidak dapat ditunda. Ia harus
mengambil keputusan apakah akan menerima atau menolak suatu pekerjaan dengan
gaji Rp. 250.000 dengan harapan memperoleh pekerjaan lain dengan gaji Rp. 400.000
per bulan. Apabila menolak pekerjaan yang gajinya Rp. 250.000 berapa probabilitas ia
memperoleh pekerjaan dengan gaji Rp. 400.000 per bulan ?
Jawab :
Akuntan menolak pekerjaan yang gajinya Rp. 250.000 per bulan
Jika harapan matematikanya lebih kecil daripada pekerjaan yang gajinya Rp. 400.000
atau harapan matematika pekerjaan dengan gaji Rp. 400.000 lebih besar daripada
harapan matematika pekerjaan dengan gaji Rp. 250.000.
Jadi, probabilitas ia memperoleh pekerjaan dengan gaji sebesar Rp. 400.000 adalah :
X . P(X) > 250000
400000 P > 250000
P > 250000 / 400000
P > 0,625
13
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
LATIHAN 6
1. Berikut ini data dari sekelompok mahasiswa yang telah menyelesaikan
studinya dan telah bekerja
Bekerja Tidak Bekerja Jumlah
Laki-laki 520 60 580
Wanita 180 240 420
Jumlah 700 300 1000
Jika seorang dipilih secara random dan diketahui orang tersebut tidak bekerja,
berap probabilitas orang tersebut wanita ?
2. Tiga kartu diambil secara random dari satu set kartu bridge. Hitung
probabilitas bahwa kartu tersebut adalah kartu diamond !
5. Menjelang hari raya, penjual ayam akan untung Rp. 100.000 per hari, tetapi
pada bulan-bulan lain penjual ayam kadang mengalami kerugian Rp. 7500
per hari. Jika probabilitas penjual ayam akan untung adalah 0,65 berapakah
harapan matematika penjual ayam tersebut ?
14
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
15
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
DISTRIBUSI SAMPLING
(PERTEMUAN KEEMPAT)
A. Populasi
Populasi yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai
karakteristik tertentu. Masalah populasi timbul terutama pada penelitian opini yang
menggunakan metode survei sebagai teknik pengumpulan data.
B. Sampel
- Sampel adalah sebagian dari elemen-elemen populasi.
Peneliti dapat meneliti seluruh elemen populasi yang disebut dengan pengambilan
sampel yang disebut penelitian populasi atau sensus. Alasan menggunakan penelitian
sensus karena elemen-elemen populasi yang relatif sedikit dan variabilitas setiap
elemen relatif tinggi (heterogen). Sensus juga lebih layak dilakukan jika penelitian
dimaksudkan untuk menjelaskan karakteristik setiap elemen dari suatu populasi.
16
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
17
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
18
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
2) Quota sampling
Pemilihan sampel secara tidak acak dengan berdasarkan pada kuota (jumlah
tertinggi) untuk setiap kategori dalam suatu populasi.
G. Distribusi Sampling
• Sensus = pendataan setiap anggota populasi
• Sampling = pendataan sebagian anggota populasi = penarikan contoh = pengambilan
sampel
• Pekerjaan yang melibatkan populasi tidak digunakan, karena:
1. mahal dari segi biaya dan waktu yang panjang
2. ketelitian pekerjaan yang melibatkan sampel lebih tinggi dibanding pekerjaan
yang melibatkan populasi
3. populasi akan menjadi rusak atau habis jika disensus
misal : dari populasi donat ingin diketahui rasanya, jika semua
donat dimakan, dan donat tidak tersisa, tidak ada yang dijual?
• Sampel yang baik → Sampel yang representatif
Besaran/ciri sampel (Statistik Sampel) memberikan gambaran
yang tepat mengenai besaran/ciri populasi (Parameter
Populasi)
19
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
Masih ingat beda antara Statistik Sampel Vs Parameter Populasi? Perhatikan tabel
berikut:
Ukuran/Ciri Statistik Sampel Parameter Populasi
Rata-Rata x µ : myu
Selisih 2 Rata-rata x 1 −x 2 : nilai µ1 − µ2 : nilai
mutlak mutlak
Standar Deviasi = Simpangan s σ : sigma
Baku
Varians = Ragam s² σ²
Proporsi p atau p $ π : phi atau p
Selisih 2 proporsi p1 − p2 : nilai π 1 −π2 : nilai
mutlak mutlak
• Sampel Acak = Contoh Random → dipilih dari populasi di mana setiap anggota
populasi memiliki peluang yang sama terpilih menjadi anggota sampel.
• Berdasarkan Ukurannya, maka sampel dibedakan menjadi :
a. Sampel Besar jika ukuran sampel (n) ≥ 30
b. Sampel Kecil jika ukuran sampel (n) < 30
• Beberapa Teknik Penarikan Sampel :
a. Penarikan Sampel Acak Sederhana (Simple Randomized Sampling)
Pengacakan dapat dilakukan dengan : undian, tabel bilangan acak, program
komputer.
b. Penarikan Sampel Sistematik (Systematic Sampling) Tetapkan
interval lalu pilih secara acak anggota pertama sampel
Contoh : Ditetapkan interval = 20
Secara acak terpilih : Anggota populasi ke-7 sebagai anggota ke-1 sampel maka
:
Anggota populasi ke-27 menjadi anggota ke-2 sampel
Anggota populasi ke-47 menjadi anggota ke-3 sampel, dst.
20
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
Perhatikan !!!!
Antar Kelas bersifat (cenderung) berbeda nyata (heterogen). Anggota dalam suatu kelas
akan (cenderung) sama (homogen).
Contoh :
Dari 1500 penumpang KA (setiap kelas memiliki ukuran yang sama) akan diambil
150 orang sebagai sampel, dilakukan pendataan tentang tingkat kepuasan, maka
sampel acak dapat diambil dari :
Kelas Eksekutif : 50 orang
Kelas Bisnis : 50 orang
Kelas Ekonomi : 50 orang
Perhatikan !!!!
Antar Kelas bersifat (cenderung) sama (homogen). Anggota dalam suatu kelas akan
(cenderung) berbeda (heterogen).
Contoh :
Terdapat 40 kelas untuk tingkat II Jurusan Ekonomi-GD, setiap kelas terdiri dari 100
orang. Populasi mahasiswa kelas 2, Ekonomi-UGD = 40 × 100 = 4000.
Jika suatu penelitian dilakukan pada populasi tersebut dan sampel yang
diperlukan = 600 orang, maka sampel dapat diambil dari 6 kelas.... Dari 40 kelas,
ambil secara acak 6 kelas.
Sampel acak menjadi dasar penarikan sampel lain. Selanjutnya, pembahasan akan
menyangkut Penarikan Sampel Acak.
21
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
Beberapa notasi :
• : ukuran sampel N : ukuran populasi
x : rata-rata sampel µ : rata-rata populasi
s : standar deviasi sampel ó : standar deviasi populasi
µx : rata-rata dari semua rata-rata sampel
σx : standar deviasi antar semua rata-rata sampel = standard error = galat baku
22
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
PENDUGAAN PARAMETER
(PERTEMUAN KELIMA)
σ σ
X - Zα /2 . < µ < X + Zα /2 .
n n
Contoh 1
Warung nasi Bu Sum mengadakan penelitian perkiraan pengeluaran karyawan
perusahaan yang digunakan untuk membeli makanan di warngnya selama
setahun. Untuk keperluan penelitian tersebut diambil sampel yang terdiri dari 300
karyawan. Ternyata, rata-rata pengeluaran untuk membeli makanan adalah
406.000 setahun dengan simpangan baku 165.000. Lakukan pendugaan
pengeluaran karyawan untuk membeli makanan dalam setahun degan interval
keyakinan 95%.
23
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
Jawab :
n = 300
X = 406.000
σ = 165000
1- α = 95%
α = 5%
Zα /2 = 1,96
σ σ
X - Zα /2 . < µ < X + Zα /2 .
n n
165000 165000
406.000 – (1,96) ( ) < µ < 406.000 – (1,96) ( )
300 300
σ N −n σ N −n
X - Zα /2 . < µ < X + Zα /2 .
n N -1 n N -1
Contoh 2
Perusahaan PT. Maju Terus memiliki karyawan 250 orang. Untuk keperluan
tertentu, ingin diketahui rata-rata lama jam kerjanya per minggu. Untuk itu,
diambil sampel sebanyak 35 orang dan diperoleh data bahwa rata-rata jam kerja
karyawan tersebut adalah 39,76 jam per minggu. Jika simpangan baku rata-rata
jam kerjanya 0,93 jam, dugalah dengan tingkat keyakinan 90%, rata-rata jam
kerja karyawan tersebut !
24
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
Jawab :
N = 250 (populasi)
n = 35 (sampel)
X = 39,76
σ = 0,93 (simpangan baku)
α = 90% (tingkat keyakinan/kebenaran)
α = 10% = 0,1 (tingkat kesalahan)
Zα /2 = 1,65
σ N −n σ N −n
X - Zα /2 . < µ < X + Zα /2 .
n N -1 n N -1
s s
X - tα /2 . < µ < X + tα /2 .
n n
ΣX 2 (ΣX ) 2
s= −
n −1 n(n −1)
Contoh 3
Suatu sampel random yang terdiri atas 9 orang karyawan di sebuah perusahaan
memiliki waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, yaitu
14, 17, 15, 18, 18, 14, 15, 19, 15 menit. Dugalah rata-rata waktu yang digunakan
bagi karyawan tersebut dengan interval keyakinan 99% !
Jawab :
n=9
Σ X = 145
25
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
Σ X2 = 2365
X = 145 / 9 = 16,11
1- α = 99%
α = 1%
n-1 = 9-1 = 8
t(0,005; 8) = 3,355
2
Z .σ
n = α/2
E
Contoh 4
Tentukan besarnya sampel (n) yang harus diambil untuk menyelidiki waktu rata-
rata yang digunakan oleh mahasiswa, untuk sebuah soal ujian statistik, jika
digunakan interval keyakinan 95% dengan kesalahan duga tidak lebih dari 0,08
menit dan simpangan baku 0,7 menit (rata-rata sampel tidak akan berbeda dari
rata-rata populasi) !
Jawab :
1 - α = 95% (tingkat keyakinan/kebenaran)
α = 5% (tingkat kesalahan)
Zα /2 = 1,96 (Z tabel tabel uji Z)
E = 0,08 (kesalahan duga)
σ = 0,7
2
Z .σ
2
(1,96 ).( 0,7)
n = α/2 =
(0,08)
= 294,1225
E
Jadi besarnya sampel yang harus diambil adalah 294 orang.
Untuk pendugaan proporsi, banyaknya sampel dapat ditentukan dengan rumus :
26
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
2
1 Zα / 2
n = .
4 E
Contoh 5
Tentukan besarnya sampel (n) yang harus diambil untuk mengetahui proporsi
tinggi mahasiswa di perguruan tinggi dengan interval keyakinan 99% dan
kesalahan yang mungkin terjadi tidak lebih dari 0,09 !
Jawab :
1 - α = 99%
α = 1% = 0,01
Zα /2 = Z0,005 = 2,58
E = 0,09
2
1 Z α / 2 .σ
2
1 ( 2,58 )
n = . = .
= 205,44
4 E 4
(0,09)
Jadi besarnya sampel yang harus diambil adalah 205 orang.
LATIHAN 7
1. Perusahaan MEKAR mengadakan penelitian mengenai IQ para
karyawannya. Untuk keperluan tersebut, diambil sampel 80 karyawan secara
acak. Jika diketahui rata-rata IQ sampel adalah 109 dengan simpangan baku
populasinya 20, buatlah pendugaan interval dari rata-rata IQ dengan tingkat
keyakinan 97% !
2. Lima orang karyawan PT. TELITI dipilih secara acak, kemudian diukur
beratnya. Datanya ialah 62, 67, 70, 65 dan 60 kg. Buatlah pendugaan
interval rata-ratanya dengan tingkat keyakinan 99%.
3. Dari sampel random 400 orang yang makan siang di restoran NIKMAT
selama beberapa hari Sabtu, diperoleh data 125 orang yang menyukai
makanan tradisional. Tentukan pendugaan interval bagi proporsi sebenarnya,
orang yang menyukai makanan tradisional untuk makan siangnya pada hari
Sabtu di restoran tersebut, dengan menggunakan interval keyakinan 98%.
4. Sebuah populasi karyawan berukuran 500 orang, diambil sampel random
sebanyak 160 orang yang senang merokok, ternyata 100 diantaranya lebih
menyukai merek TOP.
27
Diktat Kuliah Statistik Probabilitas – STMIK PROVISI Semarang
Oleh : Achmad Solechan, S.Kom., M.Si.
28