Anda di halaman 1dari 15

Pembaharuan Hukum Indonesia

 Hukum aturan normatif mengatur dan seb pedoman perilaku


dalam kehidupan masy dan bernegara;
 Sekecil apapun masy. Ada hukum (ibi society ibi ius);
 Semakin masyakat maju, kecenderungan masy mengikatkan diri
dl sistem keorganisasian yang teratur;
 Sistem pengorganisasian berkaitan dengan pembaharuan hk,
penerapan hk, peradilan hk.
 Masy. Berubah dan berkembang, hukum mengikuti perubahan
masyarakat. (aliran hukum dan masyarakat, berbeda dengan
aliran legalis, cukup dg interpretasi).
 Perkembangan masy yg semakin konfleks menyebabkan
konpleksitas perkembangan, dan upaya pembaharuan hkm baik
secara kuantitas dan kualitas.
Beberapa hal dalam Pembaharuan Hukum
 Pembaharuan hukum secara partial atau secara menyeluruh (dalam
sistem hukum Substansi, struktur, kultur). Pembaharuan hukum
mestinya ketiganya.
 Pembaharuan melalui institusi negara (pemerintah, Parlemen
(kebijakan legislatif), pengadilan) atau institusi masyarakat (masy.
Adat, institusi hukum dalam praktek oleh the profesional law,
lembaga riset PT.
 Pembaharuan bersifat nilai-nilai baru/universal atau perubahan
dalam kerangka Pancasila. (lihat Santayana).
 Pembaharuan asas-asas atau pemb. redaksional saja.
 Tidak kalah pentingnya, Pembaharuan dalam pemahaman
pemikiran yang baru di kalangan praktisi, teoritisi, mahasiswa dan
masyarakat.huk.
Pertentangan aliran legisme dengan
aliran madzhab sejarah
 Legisme: Menyamakan antara hukum dengan UU dan
menyangka pembuatan hukum termasuk pembaharuan cukup
dilakukan dengan UU.
 Madzhab sejarah (von Savigny), menentang perundangan2
(legislation) sebagai sarana utk memperbaharui hukum. Karena
hukum tidak mungkin dibuat melainkan (harus) tumbuh sendiri
dari kesadaran hukum.
 Ada kompromi tokoh Eugen Ehrlich aliran Sociological
yurisprudence. Keseimbangan pembaharuan hk melalui
perundangan2 dan kesadaran thd nilai2 yg hidup dalam masy.
Sarannya membuat UU hendaklah memperhatikan nilai2 yang
hidup dalam masyarakat.
Nilai2 kesadaran hukum masy.
 Apakah di DPR pada saat proses ?
 Apakah DPR aspiratif ?
 Apakah DPR penjelmaan Rakyat ?

 Dapat Melalui :
 Penelitian para ahli
 Yurisprudensi
Pembagian kelompok berdasarkan
sumber lahirnya hukum
Kelompok hukum negara:
 The state law, hukum yg dibuat institusi kenegaraan (UU, PP,
dll)
Kelompok hukum masyarakat,
 The pople’s law, hukum yg timbul dari dinamika kehidupan
masy. Atau kesadaran hukum masy. (hukum tumbuh dari
agama maupun hukum adat)
 The Profesor’s law, hukum yg dibentuk seb bagian dari
perkembangan pemikiran dunia ilmu hukum (doktrin).
 The profesional’s law. Hukum yg berkembang dalam praktek
dunia usaha yang melibatkan kaum profesional bidang hukum
( contoh: modal ventura, leassing, transaksi bisnis, wiralaba,
arbitrase).
Lembaga pembuat hukum
 Kelompok hukum negara (the state law) ada 3 lembaga:
1.) pemerintah, 2). Parlemen dan 3. Pengadilan
 Pemerintah dominan dlm pembentuk hukum, karena:
kuasai informasi, paling tahu untuk apa hukum itu
dibuat, organisasi pemerintah lengkap dg tenaga ahlinya.
 Parlemen: menjalankan Fungsi legislasi
 Pengadilan:dalam common law (jugde made law) dianut
stare dicition. Civil law lahirnya yurisprudensi tetapi
tidak mengikat.
Kekuasaan dan pembentukan
hukum
 Kekuasaan merup. Sarana membentuk hukum (law
making): Per UU an pusat maupun daerah. Hukum
produk politik di parlemen, shg materi muatan hukum
merupakan Kompromi kepentingan2 politik
 Kekuasaan alat menegakkan hukum, penegakan hukum
proses mewujudkan keinginan hukum menjadi
kenyataan
 Kekuasaan sebagai sarana mengeksekusi putusan
hukum. (contoh: PTUN)
Fungsi Hukum thd kekuasaan
 Sebagai Media melegalisasi kekuasaan, dalam arti
menetapkan keabsahan kekuasaan dari aspek yuridis.
Dengan demikian kebijakan legislatif (kebij perumusan
UU) paling strategis.
 Hukum mengatur dan membatasi kekuasaan mengenai
isi, ruang lingkup, dan prosedur), agar tdk abuse of
power.
 Hukum berfungsi meminta pertgjawaban. Agar
penggunaan kekuasaan sesuai dengan mekanisme dan
tujuan pemberian kekuasaan.
3 teori mengenai hub hukum dengan negara

1. Negara lebih tinggi dari hukum; Tokoh Laband penganut


Teori kedaulatan negara, hukum tidak lain adalah perwujudan
dan kemauan negara. Wujud negara merup organisasi pemaksa
yg tdk terbatas thd orang2, tidak ada hukum diluar kemauan
negara, hk. sub ordinate dari keinginan negara/politik.
2. Hukum lebih Tinggi dari negara: Hukum itu mengikat
penguasa (Jhering), Jellinek dg teori otolimitasi, bahwa neg
secara sukarela mengikatkan diri kpd hukum yg dibuatnya.
Hanya negara yang membuat hukum. Krabe dan Leon Duguit
(teori Kedaulatan Hukum) hukumlah yang berdaulat, jadi
hukum lebih tinggi dari negara. Hkm berdaulat diluar
kehendak negara tetapi bersumber kesadaran hukum rakyat.
Lanjutan.. Rakyat,
…rakyat, Pandangan ini melahirkan konsep rechstaat
pada sistem Eropa kontinental. Adanya pengakuan
Ham, pembagian kekuasaan, pemrth berdasarkan
hukum dan peradilan administrasi.
 Hukum dan negara hakikatnya sama.
Penganut Hans Kelsen dalam bukunya The Pure Theory
Of Law. Negara adalah merup suatu ketertiban norma2
hukum yg mengikat, shg negara identik dengan hukum,
dan setiap organ negara identik dengan organ hukum,
dengan demikian negara merup. Personifikasi dr
hukum.
Fungsi Hukum dalam masyarakat
Tokoh Hoebel, fungsi social controll (sarana pengendalian masy).
Hukum berfungsi menjaga ketentraman, menyelesaikan sengketa
dan menindas pembangkang. Intinya:
 Menjelaskan hubungan2 diantara anggota masyarakat, yaitu
aktivitas apa yang boleh dan tidak boleh.
 Seb. Pengatur alokasi kekuasaan (otoritas) dan penentu siapa yg
boleh melaksanakan pemaksaan fisik yg diakui masy. Termasuk
pemilihan bentuk2 sanksi fisik yang paling efektif untuk
mencapai tujuan sosial (masy).
 Seb sarana penyelesaian kasus2 sengketa yang timbul.
 Seb media penjelas kembali hubungan2 antara individu dan
kelompok sesuai dg perubahan2 kondisi kehidupan.
Fungsi hukum dalam neg
berkembang
Men. Nader dan Todd adalah:
1. Seb alat perekayasa sosial (soc.enginer)
2. Seb alat pengikat atau pengkonsolidasi gerakan
nasionalis.
3. Seb. Alat pemersatu kelompok masyarakat yg
masaih heterogen.
4. Sebagai alat untuk memperkuat kedudukan
kekuasaan.
Fungsi Hukum dalam negara maju
Teubner, dalam neg yg tergolong neg kemakmuran
(welfare state) fungsi hukum selain fungsi prevention
tetapi berkembang ke arah yg bersifat promotion.
Aubert menyatakan, Fungsi Hukum:
1. Hk seb alat kontrol melalui penerapan sanksi,
2. Hk seb sarana untuk menjamin harapan dan
mempromosikan dalam bid perdagangan, bidang
kehidupan lainnya.
3. Hk digunakan pemerintah seb pelindung untuk
melawan kritik.
Pandangan Philippe Nonet dan
Philippe Selznick
3 karakter hukum dalam masy.

1. Hukum represif (pd masy. Tradisional): hk alat


kekuasaan represif/menindas. Keberadaannya
bertujuan untuk mempertahankan status quo
penguasa,
2. Hukum Otonom (pd masy pra modern), seb pranata
yang mamu menjinakkan represif dan melindungi
integritas hukum itu sendiri,
3. Hukum responsif (pd may modern, sarana respon
atas kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Hukum progresif responsif (Satjipto
Raharjo)
 Type hukum progersif responsef, dengan penuh
determinasi, dedikasi, empati, komitmen, thdp
penderitaan bangsa serta keberanian mencari lain
daripada yang biasa kita lakukan. Yang tidak semata
mata menggunakan pendekatan positivistik dogmatik,
yang menekan pada aspek formalitas dan prosedur.
 Merujuk pada setting sosial, budaya, politik di Indonesia
dengan senantiasa mempertimbangkan relasi2 hukum
yg bersifat global, baik relasi ekonomi politik, ideologi,
budaya, bahasa maupun nilai2 universal.

Anda mungkin juga menyukai