Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Tomy Nanda
Modal yang perlu dimiliki seorang negosiator (berdasarkan film Thank You For Smoking)
adalah informasi yang cukup mengenai lawan negosiasi(kepentingannya, apa yang ingin
dicapai di balik negosiasi, dan sebagainya), cara penyampaian materi negosiasi yang
menarik dan dibutuhkan sedikit kata-kata rumit, kiasan dan sebagainya agar lawan
negosiasi menjadi bingung dan akhirnya mengambil keputusan untuk menyetujui
isi negosiasi, apalagi bila ia dalam keadaan terburu-buru. Selain itu diperlukan
penguasaan materi yang akan dinegosiasikan agar tidak "diperdaya' oleh lawan
negosiasi. Kemudian diperlukan rasa percaya diri yang tinggi agar saat bernegosiasi
tidak terlihat bingung dan lemah & lawan negosiasi tidak meragukan opsi yang kita
tawarkan yang memberikan keuntungan kepadanya.
4. Septyanto Galan
Film Thank You for Smoking menceritakan kehidupan seorang lobbyist beranama Nick
Naylor (diperankan oleh Aaron Eckhart), yang menjadi wakil direktur dari Akademi Kajian
Tembakau di Amerika Serikat. Dalam kesehariannya, Nick berusaha mempertahankan
pemasaran rokok dengan cara beradu argument melawan para environmentalist dan
praktisi kesehatan yang menentang keberadaan rokok, terutama menyangkut
permasalahan remaja Amerika yang menganggap rokok itu keren. Berbagai masalah
menghadang Nick sebagai seorang lobbyist, akan tetapi semua dapat diatasinya dengan
berbagai macam langkah dalam berargumen dan strategi yang dimilikinya dalam
bernegosiasi. Pada akhirnya semua berakhir bahagia, karena meskipun Nick memilih
untuk keluar dari pekerjaannya, dia dapat mendirikan usahanya sendiri, dan dapat terus
menggunakan kemampuannya sebagai lobbyist.
Sebagai pengantar, hal pertama yang saya tangkap dari film Thank You for Smoking
adalah bahwa sebagai negosiator ulung, kita harus dapat mengajak orang lain untuk
mengikuti jalan pikiran kita. Dengan kata lain negosiator yang baik adalah negosiator
yang mampu bersifat persuasif. Dalam hal ini, meski sangat berciri contending,
sebenarnya hal tersebut juga dapat diterapkan pada strategi berunding yang lain,
semisal pada kasus yang menuntut problem solving, kita dapat berikap persuasif
terahdap lawan untuk mengajaknya fokus kepada kepentingan masing-masing, bukan
kepada ambisi untuk saling mengalahkan.
Beberapa ciri negosiator yang baik berdasar film Thank You for Smoking:
• Memiliki kepercayaan diri, dan tidak gugup (ketika Nick Naylor disudutkan di
Joan Lunden Show, ketika dia memberikan uang ”tutup mulut” kepada Lorne Lutch,
hingga ketika dia harus memberikan testimoni di Sidang Senat mengenai pemberian
label racun bagi rokok, Nick tetap tenang dan tidak terlihat lemah.)
• Mampu meyakinkan lawan bahwa argumen kita benar. Hal ini termasuk
dengan membuat lawan percaya bahwa argumennya salah (nampak pada adegan Nick
dan anaknya, Joey sedang mengunjungi taman ria. Saat berdebat mengenai es krim
cokelat atau vanilla, Nick mengatakan kepada Joey, bahwa yang dibutuhkan sebenarnya
adalah kebebasan dalam memilih es krim, entah cokelat maupun vanilla. Namun secara
tidak langsung hal tersebut membuat Joey berpikir bahwa argumennya salah, dan Nick-
lah yang menang.)
• Memahami konsep soft-persuading. Memaksa lawan berunding untuk
mengikuti argumen kita dengan cara yang halus dan tersirat / tidak nampak (ketika Nick
berulang kali mengatakan kepada lawan untuk berpedoman kepada kebebasan untuk
memilih, sebenarnya yang menjadi sasaran adalah membuat lawan berpkir bahwa tidak
ada salahnya untuk bebas memilih dan mengikuti argumen kita -berujung kepada
kesimpulan lain bahwa negosiator yang baik harus mengetahui demand, goal, dan limit
yang dimiliki.)
• Sanggup bangkit dari kondisi yang paling merugikan / tidak
menguntungkan sekalipun (tercermin pada scene saat Heather membeberkan semua
hal negatif tentang Nick melalui artikel the Washington Probe, Nick sempat terpuruk,
akan tetapi selanjutnya dapat bangkit dan bahkan memanfaatkan situasi sehingga dia
kembali mendapat undangan untuk hadir dalam siding senat.)
• Memiliki kemampuan untuk menggunakan kata-kata yang tepat dalam
mengemukakan argumen. Pemilihan kata (diksi) yang tepat akan membuat argumen
kita lebih efektif untuk menghadapi lawan. Hal ini juga dapat digunakan sebagai upaya
untuk memutarbalikkan fakta demi mendukung argumen kita (di bagian akhir film,
ketika ada 3 orang darr perusahaan telepon selular berkonsultasi kepada Nick mengenai
bagaimana membiaskan pandangan publik tentang kanker otak yang dapat timbul
sebagai akibat dari penggunaan telepon selular, Nick memberikan solusi dengan
mengatakan sebuah kalimat kesimpulan untuk mengahadapi situasi tersebut.)
• Mampu memperkirakan langkah yang akan diambil oleh lawan. Prediksi
mengenai tindakan yang diambil oleh lawan termasuk salah satu langkah penting,
karena selain mempengaruhi strategi yang akan kita lakukan, hal ini juga dapat menjadi
informasi untuk mengantisipasi apabila lawa berbuat diluar perkiraan kita (saat Nick
memberikan uang ”tutup mulut” kepada Lorne Lutch, dia sudah memperkirakan -dan
meyakinkan Lorne dengan dramatisasi- bahwa Lorne akan mengambil uang tersebut.)
• Bangga akan kemampuan diri sebagai negosiator. Atau dalam kasus Nick,
sebagai seorang lobbyist yang memiliki keahlian tersendiri dalam berbicara. Jika kita
bangga dan percaya akan kemampuan negosiasi kita, hal tersebut telah menjadi
langkah awal yang ditempuh dalam proses menjadi negosiator yang baik.
5. Ari Wardana
Menjadi negosiator yang baik berdasarkan film Thank You for Smoking :
1.Variasi strategi berunding.
2.Argumen negosiasi kuat dan benar.
3.Mampu membuktikan argumen lawan salah.
4.Tracking information.
5.Latihan
6.Argumen lebih baik disertai data.
7.Kenali lawan negosiasi.
8.Good preparation.
7. M Aditya
• Dalam film Thank You for Smoking, ada beberapa tips untuk menjadi negosiator
yang baik, diantaranya:
a. Tidak perlu berbohong untuk tujuan memenangi negosiasi (ketika diserang
tentang bahaya rokok pada acara TV, Nick tidak berbohong tapi menghindar dengan
balik bertanya)
b. Berargumen jangan bernegosiasi (Joey berargumen dengan ibunya ketika ingin
ikut Nick ke California)
c. Kenali kondisi lawan negosiasi kita (yang dilakukan Nick ketika ingin memberikan
hadiah tutup mulut pada Marlboro Man)
d. Maksimalkan BATNA (ketika diminta pendapatnya tentang penggunaan simbol
tengkorak pada kemasan rokok, Nick memanfaatkan BATNA tentang penggunaan simbol
tengkorak sebaiknya dilakukan pada kemasan keju yang menyebabkan kolesterol)
8. Hafiz Imandaru
Menjadi Negosiator yang Baik
Menurut saya, menjadi negosiator yang baik adalah:
• Pertama percaya diri dengan argumen yang kita punya dan yakin jika argumen
kita benar.
• Kedua, buat kata-kata sehalus mungkin agar orang tertarik dengan apa yang kita
bicarakan.
• Ketiga, cara berbicara jangan terlihat ragu-ragu agar orang yakin dengan apa
yang kita bicarakan.
• Keempat, mampu membaca situasi psikologi dan keadaan lingkungan seseorang
dengan baik sehingga dapat menggunakan strategi yang tepat.
• Kelima, mampu menerapkan semua taktik dan strategi berunding dengan baik
sehingga dapat berganti taktik dengan cepat bila dibutuhkan.
• Keenam, mantapkan hati dengan tujuan baik. Bila tujuan kita baik, maka hasil
negosiasi kemungkinan juga baik
9. Ridho Prasetyo
Berdasarkan film ini, ada beberapa poin penting yang menurut saya perlu dimiliki oleh
seorang negosiatir yang ulung, diantaranya yakni:
Berfikir terbalik dan pandai memutar-balikkan/memainkan kata-kata. Biasanya dalam
berdebat kita selalu berpikiran bahwa kita adalah yang paling benar, tapi Nick taylor
menyatakan bahwa yang perlu dilakukan adalah membuktikan bahwa argument lawan
salah "Aku buktikan kamu salah. dan, jika kamu salah, maka aku lah yang benar"/ if you
argue corectly, u're never wrong.
Memiliki sense of humor yang tinggi.
pintar menghaluskan/euphemising kata-kata
at first u need to condemn other whether such occasion is argumential/negotiation, then
you can act.
memiliki pengetahuan yang luas, informasi2 yang update misalnya dengan banyak baca.
have moral flexibility that goes beyond most people but consistent with our proposal
percaya diri yang tinggi dan yakinlah terhadap apa yang kita utarakan.
penampilan juga harus diperhatikan
Untuk beberapa hal terkait negosiasi seperti tersebut di atas, dapat dilihat dalam
adegan-adegan berikut ini :
1. Merupakan tindakan dua arah.
Dalam melakukan lobi, Nick Naylor selalu berkomunikasi dua arah dengan lawan
negosiasinya.
2. Kedua belah pihak yang bertentangan, berusaha mencapai satu kesepakatan
yang saling menguntungkan.
Joey mencoba mengajak ayahnya turut bergadang.
3. Negosiasi seringkali dilakukan tidak around the table.
Nick Naylor melakukan lobi dengan banyak orang di luar situasi formal, untuk
menggolkan penolakan atas ide pelabelan rokok sebagai suatu jenis racun.
4. Film ini meyakini bahwa seorang negosiator diyakini merupakan bawaan alami
yang hanya dapat diasah, bukan dilatih.
Nick Naylor mengatakannya pada Joey ketika berlibur bersama di Los Angeles.
5. Perlunya seorang negosiator memikirkan BATNA.
Nick Naylor mencari produser film Hollywood untuk mempromosikan rokok.
Sedangkan untuk argumentasi, konsep-konsep tersebut di atas dapat dilihat dalam
bagian film di bawah ini :
1. Hanya merupakan tindakan satu arah.
Academy of Tobacco mempublikasikan klaim bahwa rokok tidak berbahaya.
Pihak Senator Finistirre menelurkan ide untuk menandai rokok sebagai satu jenis
racun.
2. Pihak yang berargumentasi tidak perlu mencapai kesepakatan dengan pihak
lawan.
Pihak perusahaan rokok selalu bertentangan dengan pihak Senator Finistirre
mengenai efek rokok bagi masyarakat.
3. Argumentasi bertujuan menajdikan setiap pikiran dan tindakan kita adalah benar,
dengan memberikan alasan-alasan logis terhadapnya.
Joey mengerjakan tugas mengenai ”mengapa pemerintahan AS adalah yang
terbaik di dunia”.
4. Pendapat yang diberikan dalam argumentasi harus selalu didukung oleh data-data
ilmiah.
Academy of Tobbaco Studies mendasarkan klaimnya, bahwa rokok tidaklah
berbahaya bagi kesehatan paru-paru, pada penelitian Erhardt Von Grupten Mundt.
5. Saling berargumentasi seringkali dilakukan untuk meyakinkan pihak ketiga.
Nick Naylor, dalam contoh yang diberikan pada anaknya, meyakinkan orang di
sekitarnya untuk beranggapan bahwa cokelat bukanlah tasa es krim terenak.
Perusahaan rokok Nick Naylor dan pihak Senator Finistirre saling memberikan
pernyataan publik mengenai efek rokok.
Selanjutnya, hal-hal mengenai teknik berstrategi pun juga ditampilkan dalam adegan-
adegan film berikut :
1. Adanya teknik good-cop bad-cop untuk mencapai suatu hal yang diinginkan.
Taktik yang dilakukan oleh Senator Finistirre dalam hearing Senat guna
mendapatkan hasil bahwa memang diperlukan tanda gambar khusus bagi rokok.
2. Prinsip Tit for Tat.
Sesuatu hal yang sudah dikatakan untuk menggertak, harus tetap dilakukan untuk
menujukkan kesungguhan melakukan sesuatu. Terlihat pada adegan saat Nick
Naylor mengatakan bahwa perusahaannya akan memasang iklan antirokok pada
anak senilai lima puluh juta dolar, padahal sebelumnya hanya lima juta dolar.
Selain perbedaan arti serta penggunaan argumentasi, negosiasi, dan strategi, film ini
juga menunjukkan beberapa konsep maupun hal-hal dasar dalam melakukan sebuah
argumentasi, negosiasi, ataupun strategi. Hal-hal penting diperhatikan untuk menjadi
seorang negosiator yang handal antara lain :
1. Memperhatikan prinsip-prinsip negosiasi seperti tertulis di atas.
2. Loyalty : saat bekerja dalam tim, maka seseorang harus selalu loyal dan satu
pikiran dengan timnya serta selalu solid dan saling mempercayai
3. Ketekunan : ketika melakukan negosiasi, seseorang harus melakukannya hingga
tuntas, yaitu hingga tercapai kesepakatan
4. Kerahasiaan : setiap negosiasi yang dilakukan, terutama yang dilakukan tidak
secara formal, harus dirahasiakan prosesnya
Selain itu, film ini juga memperkenalkan konsep subpoena yaitu tindakan memanggil
atau mengklarifikasi sesuatu hal secara legal formal, yang dapat dilakukan melalui
perngadilan ataupun lembaga formal lainnya. Secara umum, film Thank Your for
Smoking ini menunjukkan sebuah pemikiran bahwa apapun yang dilakukan dalam
interaksi sosial, terutama negosiasi, juga memiliki etika-etika tertentu. Etika-etika ini
sebaiknya dipenuhi untuk mencapai sebuah keberhasilan.
45. Wahyuningsih
Dalam Film Thank You for Smoking yang menjadi modal penting dalam bernegosiasi
adalah to the point dalam berbicara. Apa yang menjadi concern kita dalam bernegosiasi
di utarakan dengan jelas tanpa bertele - tele, karena biasanya kita dalam mengutarakan
keinginan sering diiringi pendahuluan baru ke inti permasalahannya. Dalam Film
tersebut juga si tokoh utama sangat menguasai materi - materi yang hendak di
sampaikan, sehingga ia tidak mengalami kesulitan dalam melawan argumen - argumen
yang diutarakan lawan dan terlihat sangat meyakinkan.
Selain itu kita juga harus mengetahui apa yang menjadi kelemahan lawan, agar
ketika perundingan terjadi deadlock dan kita diambang kekalahan maka kita dapat
menggunakan senjata terakhir. Sebagai contoh ketika si anak bernegosiasi dengan
ibunya mengenai pergi keluar kota bersama dengan ayah, hasil awal yang di dapat
adalah si anak tidak boleh pergi karena ibu takut anak akan mendapatkan pengaruh
kurang baik dari sang ayah. Namun si anak dengan cerdik mengeluarkan pernyataan
yang membuat si ibu terpojok, sehingga akhirnya si anak diperbolehkan pergi dengan
sang ayah. Dari kasus tersebut kita dapat mengambil pelajaran bahwa kita harus benar -
benar mengetahui kelemahan lawan terebih dahulu, sehingga alternatif - alternatif jalan
keluar perundingan dapat tercapai tanpa adanya kekalahan.
46. Ardaiyenne S.
Yang diperlukan oleh seorang negosiator agar berhasil dalam bernegosiasi berdasarkan
film ‘Thank You for Smoking’ adalah:
1. Kecakapan berbicara. Hal ini bersifat umum sekali. Mulai dari pandai
mengelaborasi kata-kata, cepat memberikan banyak contoh atau kasus-kasus yang
dapat meyakinkan pihak lawan, dan tentunya bermain dengan kata-kata. Sebagai
contoh, film Thank You for Smoking mencoba untuk membedakan mana yang
disebut ‘statement’ dan mana yang disebut ‘question’ yang dilakonkan oleh Nick
Naylor, seorang lobbyist Big Tobacco.
2. Mempunyai ekspresi atau bahasa tubuh yang meyakinkan. Seburuk apapun ide
yang kita punya, namun jika disampaikan secara menyakinkan, sedikit banyak akan
mempengaruhi audience. Terlebih bila ditambah dengan data historis ataupun
statistik dan prospeknya di masa depan. Dan kesemuanya itu pun tidak lepas dari
kecakapan berbicara. Sama seperti yang dilakukan oleh Nick ketika mencoba untuk
mengusulkan bagaimana caranya konsumen tembakau tidak meredup ketika Senator
(William H.Macy) sedang berupaya giat untuk menghapuskan rokok. Nick
mengusulkan untuk kembali menggunakan para aktor film Hollywood yang cukup
populer di tahun lawas untuk kembali mempopulerkan tembakau, atau menunjukkan
bahwa ‘smoking is cool’. Walaupun akhirnya usulan Nick itu ditolak oleh atasannya,
setidaknya Nick telah mencoba untuk mempengaruhi audience rapat saat itu melalui
argumen-argumen yang ia punya. Dan menurut saya apa yang dilakukan Nick itu
begitu tanggap dan inspiratif. Apa yang dilakukan Nick belum tentu bisa dilakukan
oleh orang lain, yaitu ketanggapan dan kecakapannya dalam merespon sesuatu dan
bermain argument dengan cepat.
3. Dari poin nomor dua di atas maka hal lain yang diperlukan oleh negosaitor agar
dapat berhasil dalam negosiasinya adalah berusaha untuk bisa rasional dalam
menyampaikan argument ataupun ide. Hal ini cukup penting, mengingat sesuatu
yang rasional dapat mudah dipahami audience dan realistis. Sebagai contoh yaitu
ketika Nick mengusulkan menggunakan aktor-aktor lawas dalam film-film Hollywood
untuk kembali mengenalkan rokok kepada publik. Alasannya memang rasional yaitu
karena aktor-aktor lawas tersebut memang telah dikagumi oleh puluhan ribu
penonton dan akan dapat mencapai tujuannya. Namun, cara yang akan digunakan
tidaklah rasional, yaitu memasukkan unsur rokok dan tembakau ke dalam gambar
para aktor yang sudah jadi, dan tentunya hal tersebut akan terlihat sangat
memaksakan diri sekali. Dan karena itu pulalah usulan Nick ditolak mentah-mentah
oleh atasannya dan para audience rapat.
50. Floweria
Dalam film ini, terdapat beberapa hal yang dapat kita lihat dan pelajari dari tokoh
utama, Nick Naylor, yang bekerja sebagai seorang juru bicara atau bisa juga dibilang
sebagai seorang pelobi yang handal, yaitu:
1. Memiliki argumen yang kuat didukung dengan bukti/data yang akurat
à Seperti yang dikatakan Nick Naylor kepada Joey (anaknya) ketika mengerjakan
tugas essai “Kenapa Pemerintahan Amerika Serikat Terbaik di Dunia?”. Nick
mengatakan kalau kita memiliki argumen yang kuat, maka kitga tidak akan
pernah salah.
à Selain itu dapat kita lihat argumen Nick yang disertai dengan bukti/data yang
akurat ketika rapat dengan para pemimpin Akademi Kajian Tobako setelah
Senator Finistirre mengeluarkan pengumuman penggunaan lambang POISON
dalam setiap bungkus rokok. Nick berhasil meyakinkan seluruh peserta rapat saat
itu bahwa rokok akan kembali ngetrend di kalangan anak muda melalui film. Saat
itu Nick menunjukkannya dengan data yang akurat dari tahu ke tahun.
2. Percaya diri dan yakin kalau kita benar
à Seperti yang dikatakan Nick pada Joey saat makan malam ketika berada di
California. Ia mengatakan bahwa “Tugasmu harus benar, jadi tidak salah.”
3. Memiliki kelenturan moral
à Seperti yang dikatakan Nick pada Joey saat makan malam ketika berada di
California. Ia mengatakan bahwa “Menjadi pelobi membutuhkan kelenturan moral
yang lebih dibandingkan orang pada umumnya.”. Maksudnya di sini adalah
bagaimana kita dapat memperluas mindset berpikir kita terhadap apa pun
sehingga dapat diterima oleh orang lain yang memilki cara pikir yang berbeda
dengan kita atau dapat dikatakan pula memiliki pikiran yang terbuka.
4. Dapat menebak jalan pikiran atau berbagai alternatif (BATNA) yang mungkin
dilakukan oleh kawan berunding
à Hal ini terjadi ketika Nick berhadapan dengan Lorne Lutch, Marlboro Man. Nick
dapat menebak jalan pikiran dan BATNA Lorne sehingga Lorne akhirnya mau
menerima uang yang ia bawa dari Captain.
5. Menjadi pendengar yang baik dan dapat me-reframe pembicaraan dengan tepat
à Hal ini selalu dilakukan oleh Nick ketika berhadapan dengan kawan
berundingnya. Seperti etika ia berada dalam acara Joan Lunden Show dan dialog
via tv dengan senator.
6. Pandai bicara (luwes)
à Salah satunya dilihat ketika Nick berbicara di depan kelas Joey dan ketika ia
berhadapan dengan para wartawan
7. Tetap tenang dalam bertindak
à Ketika ia dipojokkan dalam sidang dengan senat, Nick tetap terlihat tenang dan
dapat menjawab pertanyaan dengan ringkas dan tepat.
8. Selalu mencari solusi yang inovatif
à Saat Nick melihat tv bersama Joey yang sudah tertidur, di mana ia menemukan
ide tentang pengaruh film terhadap trend rokok.
52. Yazid
Menjadi Negotiator yang baik menurut Film “Thank You for Smoking”
Dalam film diatas, seorang Negosiator yang handal tidak memerlukan kemampuan-
kemampuan spesifik tertentu yang membuatnya bergelar seorang Negosiator. Beberapa
kemampuan yang dimiliki seorang Negosiator yang baik bisa dimiliki siapapun atau
mungkin akan lebih baik jika didukung pula oleh bakat dan karakter perseorangan.
Berikut adalah beberapa hal yang dimiliki seorang Negosiator dalam film “Thank You for
Smoking”:
1. Mampu melihat sisi lain permasalahan agar fakta yang mendukung pendapat
seorang Negosiator bermunculan.
2. Mempengaruhi pikiran lawan negosiasi dengan memasukan isu lain yang mungkin
saja jauh diluar konteks negosiasi namun tetap relevan dengan isu utama negosiasi.
3. Merangkai suatu fakta peristiwa menjadi sesuai dengan keinginannya tanpa
merekayasa fakta yang sudah ada guna mendukung peryataan atau pendapat
seorang Negosiator.
4. Pandai bersilat lidah dan berkilah di waktu yang tepat.
5. Terkadang harus mampu mundur untuk menghindari kekalahan untuk menyerang
lain waktu dan menang.
6. Tidak memaksakan kehendaknya melainkan menanamkannya dalam pikiran
lawan negosiasi, atau sering disebut dengan doktrin.