Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN KONFLIK

Definisi Manajemen Konflik


Merupakan serangkaian aksi dan reaksi antara pelaku
maupun pihak luar dalam suatu konflik
Merupakan suatu pendekatan yang berorientasi pada
proses yang mengarah pada bentuk komunikasi &
tingkah laku dari pelaku dan bagaimana mereka
mempengaruhi kepentingan dan interpretasi
Pengertian Konflik
Menurut Webster (1966)
berupa konfrontasi fisik antara beberapa pihak &
ketidaksepakatan yang tajam atau oposisi atas
berbagai kepentingan
Menurut Dean G. Pruitt dan Feffrey Z. Rubin
persepsi mengenai perbedaan kepentingan (perceived
divergence of interest) atau suatu kepercayaan bahwa
aspirasi pihak-pihak yang berkonflik tidak dapat
dicapai secara simultan
Latar Belakang konflik
perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya
adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian,
pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain
sebagainya.
Penyebab Konflik
Faktor Manusia
Faktor Organisasi
Faktor Manusia
1. Ditimbulkan oleh atasan, terutama karena gaya
kepemimpinannya.
2. Personil yang mempertahankan peraturan-peraturan
secara kaku.
3. Timbul karena ciri-ciri kepribadian individual,
antara lain sikap egoistis, temperamental, sikap
fanatik, dan sikap otoriter.
Faktor Organisasi
1. Persaingan dalam menggunakan sumberdaya
2. Perbedaan tujuan antar unit-unit organisasi
3. Interdependensi tugas
4. Perbedaan nilai dan persepsi
5. Kekaburan yurisdiksional
6. Masalah “status”
7. Hambatan komunikasi
Akibat Konflik
 Akibat negatif  Akibat Positif dari konflik:
• Menghambat komunikasi • Membuat organisasi tetap hidup
dan harmonis
• Mengganggu kohesi (keeratan
hubungan)
• Berusaha menyesuaikan diri
dengan lingkungan
• Mengganggu kerjasama atau “team
work”
• Melakukan adaptasi, sehingga
• Mengganggu proses produksi, dapat terjadi perubahan dan per-
bahkan dapat menurunkan produksi baikan dalam sistem dan prosedur,
mekanisme, program, bahkan
• Menumbuhkan ketidakpuasan tujuan organisasi
terhadap pekerjaan
• Memunculkan keputusan-
• Individu atau personil menga-lami keputusan yang bersifat inovatif
tekanan (stress), mengganggu
konsentrasi, menimbulkan • Memunculkan persepsi yang lebih
kecemasan, mangkir, menarik diri, kritis terhadap perbedaan pendapat.
frustrasi, dan apatisme
Cara mengatasi konflik
Rujuk
Persuasi
Tawar-menawar
Pemecahan masalah terpadu
Penarikan diri
Pemaksaan dan penekanan
Intervensi Pihak Ketiga
Apabila pihak yang bersengketa tidak bersedia berunding
atau usaha kedua pihak menemui jalan buntu, maka pihak
ketiga dapat dilibatkan dalam penyelesaian konflik
Arbitrase : Pihak ketiga mendengarkan keluhan kedua
pihak dan berfungsi sebagai “hakim” yang mencari
pemecahan mengikat
Penengahan : Menggunakan mediator yang diundang
untuk menengahi sengketa
Konsultasi : memperbaiki hubungan antar kedua pihak
serta mengembangkan kemampuan mereka sendiri untuk
menyelesaikan konflik
Hal – hal yang diperhatikan dalam
mengatasi konflik
1. Ciptakan sistem dan pelaksanaan komunikasi yang efektif

2. Cegahlah konflik yang destruktif sebelum terjadi

3. Tetapkan peraturan dan prosedur yang baku terutama yang menyangkut hak karyawan

4. Atasan mempunyai peranan penting dalam menyelesaikan konflik yang muncul

5. Ciptakanlah iklim dan suasana kerja yang harmonis

6. Bentuklah team work dan kerja-sama yang baik antar kelompok/ unit kerja

7. Semua pihak hendaknya sadar bahwa semua unit/eselon merupakan mata rantai

organisasi yang saling mendukung, jangan ada yang merasa paling hebat

8. Bina dan kembangkan rasa solidaritas, toleransi, dan saling pengertian antar

unit/departemen.
Tahap konflik menurut Mulyasa
Tahap potensial
Konflik terasakan
Pertentangan
Konflik terbuka
Akibat konflik
Kesimpulan
Dalam interaksi dan interelasi sosial antar individu
atau antar kelompok, konflik sebenarnya merupakan
hal alamiah. Dahulu konflik dianggap sebagai gejala
atau fenomena yang tidak wajar dan berakibat negatif,
tetapi sekarang konflik dianggap sebagai gejala yang
wajar yang dapat berakibat negatif maupun positif
tergantung bagaimana cara mengelolanya.

Anda mungkin juga menyukai