GARIS
A r B
1
1) Garis keseluruhan (utuh) sama dengan jumlah bagian-bagiannya;
2) Garis keseluruhan lebih panjang dari bagian-bagiannya.
Jadi, jika AB dibagi menjadi tiga bagian a, b, dan c, maka AB = a + b + c.
Dan juga AB lebih panjang daripada a yang dapat ditulis AB > a.
Jika sebuah garis dibagi menjadi dua bagian yang sama harus memiliki
syarat sebagai berikut :
1) Titik pembagi adalah titik tengah garis;
2) Sebuah garis yang melalui titik tengah disebut pembagi dua (bisect) garis
tersebut.
Jadi, jika AM = MB, maka M disebut titik tengah AB, dan CD pembagi
dua (bisect) AB.
C
A B A M B
H
P G
E F
D C
2
A B
Berdasarkan gambar diatas, kubus ABCD.EFGH memilki dua belas rusuk
yang sama panjang. Ada empat kemungkinan kedudukan ruas garis pada bangun
ruang tersebut, yaitu :
1. Garis AB dan AE berpotongan di titik A dan terletak
pada satu bidang datar;
2. Garis Garis AE dan BF jika diperpanjang tidak
berpotongan dan terletak pada satu bidang datar dan dikatakan sejajar;
3. Garis EP dan EG terletak pada satu garis dan terletak
pada satu bidang datar maka dikatakan berimpit;
4. Garis AE dan BC tidak, berpotongan, tidak sejajar, dan
tidak terletak pada satu bidang datar maka disebut bersilangan.
Pengetahuanmu
Apakah garis EG dan FH horizontal? Dan apakah garis CF dan BG vertikal?
3
I.6. Sifat-Sifat Garis Sejajar
A) Banyaknya garis yang dapat dibuat melalui satu titik di luar suatu
garis
Banyaknya garis yang dapat dibuat melalui satu titik di luar suatu garis
hanya dapat ditarik satu garis yang sejajar dengan garis tersebut. Untuk lebih
paham lihat gambar dibawah ini.
E F
D C
A B
Pada gambar diatas, tampak bahwa melalui titik A hanya dapat ditarik satu
garis yang sejajar dengan garis BF, yaitu garis AE
Jika garis A//B dan garis A berpotongan di garis M di titik P, maka garis M
juga akan berpotongan di garis B. Seandainya, garis M tidak memotong garis B,
pastilah garis M akan sejajar dengan garis B.Garis M dan A keduanya melalui titik
P. Jadi, melalui satu titik P (diliuar garis A) dapat dibuat dua garis sejajar dengan
suatu garis yang diketahui (garis B). Hal itu bertentangan dengan sifat yang
pertama. Pengandaian garis M tidak memotong B adalah salah. Jadi, yang benar
adalah garis M memotong garis B.
4
C) Sebuah garis yang sejajar dengan dua garis lain
Jika sebuah garis sejajar dengan dua garis lain maka kedua garis yang lain
itu saling sejajar. Perhatikan gambar dibawah ini.
A
C
c
Jika garis A//C dan A//B , maka C//B. Hal itu dapat dijelaskan sebagai
berikut. Seandainya garis C dan garis B tidak sejajar pastilah, keduanya
berpotongan di titik A. Jadi, melalui titik A dapat dibuat dua garis yang sejajar
dengan garis K. Hal itu tidak sesuai dengan sifat pertama. Jadi, pengandaian garis
C tidak sejajar dengan garis B adalah salah, yang benar adalah C//B.
5
BAGIAN II
SUDUT
Am C
A
2) Huruf kecil atau sebuah angka yang ditempatkan antara sisi-sisi sudut dekat titik
sudutnya seperti ∠ a atau ∠ b .
b
a
3) Tiga huruf dengan huruf titik sudut di antara dua titik lainnya yang terletak pada
masing-masing sudut. Berdasarkan gambar B dapat dinamai ABD atau DBA ; D
dapat dinamai BDC atau CDB .
A C
6
B D
II.3. Ukuran Sudut (besar sudut)
Ukuran sudut dapat dinyatakan dalam tiga bentuk besaran, yaitu sebagai
berikut 2:
1) Derajat
Jika busur lingkaran dibagi menjadi 360 bagian, maka besar sudut yang
menghadapi 1 bagian busur disebut 1 derajat dan ditulis 1°. Jadi, satu lingkaran
penuh dikatakan besar sudutnya 360°. Setengah lingkaran besat sudutnya 180°, dan
seperempat lingkaran besar sudutnya 90°.
2) Radian
Ukuran radian adalah ukuran sudut yang diperoleh dengan cara
membandingkan panjang busur lingkaran dengan jari-jari lingkaran. Dengan
demikian satu radian adalah besar sudut yang mempunyai panjang busur sama
dengan jari-jari lingkarannya. Besar sudut satu lingkaran penuh = radian = 2π
radian. Besar sudut setengah lingkaran = radian = 180°
3) Grad
Jika busur satu lingkaran penuh dibagi menjadi 400 bagian, maka besar sudut
yang menghadapi 1 bagian busur besarnya 1 grad. Jadi 1 lingkaran penuh besar
sudutnya 400 grad, setengah lingkaran besar sudutnya 200 grad = 180° = radian.
2
www.google.co.id/aksioma dasar tentang garis dan sudut/ diakses pada 10 April 2011 pukul
20:00 WIB.
7
3) Sudut tumpul (Obtuse angle) adalah sudut yang besarnya lebih dari 90° tetapi
kurang dari 180°. ( 90° < b < 180°)
4) Sudut lurus (Straight angle) adalah sudut yang besarnya 180°.
5) Sudut refleks (Reflex angle) adalah sudut yang besarnya lebih dari 180° tetapi
kurang dari 360°. (180° < d < 360°).
D
B E
B D
∠ ABC dan ∠ CBD saling bersisian ∠ AEB dan ∠ CED sudut bertolak
belakang belakang
8
= 90° ......(terbukti)
Teorema 2. Dua sudut yang pelurusnya sama , akan sama besarnya
Diketahui : Pelurus ∠ A = pelurus ∠ B
Buktikan : ∠ A = ∠ B
Bukti: Pelurus ∠ A = pelurus ∠ B
180° - ∠ A = 180° - ∠ B
∠ A = ∠ B .....(terbukti)
B°
9
satu sisinya berimpit. Jika suatu sudut C° dibagi menjadi
dua sudut yang berdampingan, yaitu A° dan B°, maka A°
+ B° = C°.
2) Sudut bertolak belakang (vertical angles) adalah dua
2
sudut yang tidak berdampingan yang dibentuk oleh dua
3
garis yang berpotongan. Sudut-sudut yang bertolak 1
4
belakang besarnya sama. Jadi, jika AB dan CD dua garis
yang berpotongan, maka ∠ 1=∠ 3 dan ∠ 2 =∠ 4 .
A
3) Sudut komplemen (Complementary angles) adalah D
a°
dua sudut yang jumlahnya 90°. Jika dua sudut komplemen
b°
besarnya a° dan b°, maka a° + b° = 90°. Dua sudut a°
10
BAGIAN III
TEOREMA GARIS DAN SUDUT
A
Post. 2 : Dua buah garis lurus dapat berpotongan D
P
hanya di sebuah titik.
Misal, hanya titik P titik potong antara AB dan C
B
CD.
11
Post. 6 : Sebuah ruas garis lurus hanya memilki
M
satu titik tengah. •
Misal, Hanya M titik tengah AB. A B
C
Post. 8 : Melalui sebuah titik pada sebuah garis
lurus hanya dapat dibuat sebuah garis lurus yang
tegak lurus pada garis tersebut. A B
P
Misal, jika P pada AB maka hanya PC ┴ AB.
P
Post. 9 : Melalui sebuah titik di luar sebuah garis
lurus hanya dapat dibuat sebuah garis lurus yang
tegak lurus pada garis tersebut. A B
C
Misal, jika P di luar AB maka hanya PC ┴ AB.
3
Sudirman, Cerdas Aktif Matematika. (Jakarta : Ganeca Exact, 2007) Hal. 188
12
Prinsip 3: Komplemen sudut yang sama atau sama
A
besar adalah sama. Ini merupakan kombinasi X B
C D
13
Garis potong (transversal) dari dua buah garis atau lebih adalah garis yang
memotong garis-garis tersebut. Misal, EF merupakan garis potong AB dan CD.
Sudut dalam adalah sudut antara dua garis dengan garis potongnya;
sedangkan Sudut luar adalah sudut yang berada di luar dua garis tersebut. Misal,
dalam gambar di samping ∠ 1, ∠ 2 , ∠ 3, dan ∠ 4 merupakan sudut-sudut dalam;
sedangkan ∠ 5, ∠ 6 , ∠ 7 , dan ∠ 8 merupakan sudut-sudut luar.
5 6
A B
1 2
C 4 3
D
8 7
14
C. Prinsip-prinsip garis sejajar (Postulat garis sejajar)
Prinsip 1 : Melalui sebuah titik di luar suatu garis lurus, hanya dapat di tarik
sebuah garis yang sejajar dengan garis tersebut. (Melalui titik P hanya ada satu
garis A sejajar B)
A
PA
• B
C A
D B
C
A
C
D
B
Prinsip 4 : Dua garis sejajar, jika sudut-sudut dalamnya saling bersuplemen atau
jumlahnya 180°. (A║B , jika ∠ C dan ∠ D saling bersuplemen atau ∠ C + ∠ D =
180°).
C C
A
D
B
15
Prinsip 5 : Dua garis sejajar, jika kedua garis tersebut tegak lurus terhadap suatu
garis yang sama. (A║B, jika A ⊥ C dan B ⊥ C)
C
A
C
BA
Prinsip 8 : Jika dua garis sejajar, maka sudut-sudut dalam berseberangannya sama
besar. (Jika A║B , maka ∠ C = ∠ D )
A
C
D
BA
Prinsip 9 : Jika dua garis sejajar, maka sudut-sudut dalamnya saling bersuplemen
atau jumlahnya 180°. (Jika A║B , maka ∠ C dan ∠ D saling bersuplemen atau
∠ C + ∠ D = 180°).
16
AA
CA
DA
BA
Prinsip 10 : Jika dua garis sejajar, maka kedua garis tersebut tegak lurus terhadap
suatu garis yang sama. (Jika A║B, maka A ⊥ C dan B ⊥ C)
AA
BA
AA
BA
Prinsip 12 : Jika sisi-sisi dua buah sudut masing-masing saling sejajar, maka baik
sudutnya maupun sudut suplemennya sama besar. (Jika A║C dan B║D, maka
∠ a= ∠ b dan ∠ a + ∠ c = 180°)
AA
C
a
BA
c b
D
17
DAFTAR PUSTAKA
18
TUGAS MATA KULIAH GEOMETRI
Oleh Kelompok 1 :
Sharikha Al Mustashrikha
Shintia Farizka
Muhammad Taufiq
JURUSAN TADRIS
FAKULTAS TARBIYAH
19
2011
20