Disusun Oleh:
UNIVERSITAS MATARAM
2010
1 Laporan Tetap Praktikum Biokimia Fakultas MIPA UNRAM 2008
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan tetap praktikum biokimia ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata
kuliah biokimia
Mengetahui:
Coordinator
Percobaan I Percobaan II
NIM. G1C 006 005 NIM. G1C 007 001 NIM. G1C 007 001
Puji syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta
karunia yang diberikan-Nya, sehingga laporan praktikum biokimia ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya dan sesuai dengan yang diinginkan. Tidak lupa ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada dosen bidang studi yang bersangkutan serta para Co. Asisten yang telah membimbing dan
membantu dalam pelaksanaan praktikum dalam serta penyelesaian laporan ini. Tidak lupa juga ucapan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada orang tua yang telah memberikan dukungan serta do’a
dan perhatian yang luar biasa sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Menyadari bahwa laporan praktikum biokimia yang telah disusun ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, maka hal itu semua tidak lepas dari ketidaksempurnaan dan kekhilafan
yang telah diperbuat. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan,
terutama dari para Co.Asisten yang bersangkutan agar laporan selanjutnya menjadi lebih baik lagi.
Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat ke depannya dan dapat menjadi acuan serta
koreksi untuk lebih baik lagi.
Praktikan
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
PERCOBAAN
Percobaan I ......................................................................................................................7
Percobaan II .....................................................................................................................17
Percobaan IV .....................................................................................................................35
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum :
Secara khusus praktikum ini bertujuan untuk :
B. LANDASAN TEORI
Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat
dalam alam, banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH2O, senyawa ini pernah
disangka hidrat dari karbon sehingga disebut karbohidrat. Karbohidrat sangat beraneka
ragam sifatnya, seperti sukrosa dan kapas. Salah satu perbedaan utama antara berbagai
tipe karbohidrat adalah ukuran molekulnya. Monosakarida merupakan satuan
karbohidrat yang paling sederhana, monosakarida tidak bisa dihidrolisa menjadi
karbohidrat yang lebih kecil. Karbohidrat yang tersusun dari dua sampai delapan
satuan monosakarida dirujuk sebagai oligosakarida. ( Fessenden,1982:318)
,sedangkan rumus sukrosa adalah C12 H 22O11 . pada glukosa tampak bahwa jumlah
atom hydrogen berbanding jumlah atom oksigen ialah 12: 6atau 2: 1, sedangkan pada
sukrosa 22: 11 atau 2:1 . Dengan demikian dahulu orang berkesimpulan adanya air
dalam karbohidrat . karena hal inilah maka dipakai kata karbohidart yang berasal “
karbon” yang berarti mengandung unsure karbon dan “ hidarat” yang berarti air.
Walaupun pada kenyataannya senyawa karbohidrat tiadak mengandung molekul air ,
namun kata karbohidrat tetap digunakan disamping nama lain yaitu sakarida
(poejiadi,2007:10).
Beberapa sifat kimia dari karbohidrat, berbeda dengan sifat fisika yang telah
diuraikan. sifat kimia karbohidrat berhubungan erat dengan gugus fungsi yang terdapat
2. Bahan-bahan
Ubi Kayu
Ubi kayu (singkong) 100 gram
Alkohol (etanol) 96%
Larutan 20% suspensi ragi roti
Larutan buffer posfat (pH 6,6 – 6,8)
Larutan 10% α-naftol
H2SO4 pekat
Larutan fruktoa
Larutan glukosa
Larutan laktosa
Larutan benedict
Kertas saring biasa
Kertas saring Walfmann
Aquadest
Tisu
Kertas label
Endapan Filtrat
Didekantasi
Endapan Filtrat
+ 200 mL air
Diakocok
Didekantasi
Larutan campuran
Pati Filtrat
Dikeringkan
Ditimbang
Hasil
Hasil
-dipanaskan kedalam penagas air 5
menit atau dipanaskan secara langsung.
Hasil
(Reaksi positif bila terjadi warna hijau, kuning, merah, orange, atau merah bata)
Hasil
-dipanaskan kedalam penagas air 5
menit atau dipanaskan secara langsung.
Hasil
(Reaksi positif bila terjadi warna hijau, kuning, merah, orange, atau merah bata)
E. HASIL PENGAMATAN
a. Isolasi amilum dari ubi kayu / singkong
Berat kertas saring Walfmann = 0,3367 gram
= 17,67 gram
Untuk glukosa:
Untuk fruktosa:
F. ANALISIS DATA
a.Isolasi amilum dari ubi kayu / singkong
Berat kertas saring Walfmann = 0,3367 gram
= 17,67 gram
= 17,67%
CH2OH CH2OH
H C O H H C O OH
C H H C H H
OH C OH C
OH C C OH OH C C H
H OH H OH
α – D glukosa β – D glukosa
O O
CH2OH CH2OH CH2OH OH
C H OH
C C H OH
C
H C C OH H C C CH2OH
OH H OH H
α – D fruktosa β – D fruktosa
O O
CH2OH CH2OH CH2OH OH
C H OH
C C H OH
C
H C C OH H C C CH2OH
OH H OH H
α – D fruktosa β – D fruktosa
CH2OH
CH2OH
OH C O
H C O H
C H H
OH C O H
C H
C
H C C H
C C OH
H OH
H OH
Laktosa
OH OH OH OH
OH H OH H OH H OH
H H
H H H
OH H OH H OH H OH H
O O O
O
H OH H OH H OH H OH
Reaksi Molish
H O
HOH2C CHOH CHOH CHOH C O + H2SO4 C H +
O
HO
H O
HOH2C CHOH CHOH CHOH C O + H2SO4 H3C C H +
O
HO
5-hidroksi furfural
H 3C
O
S
OH
OH O
HOCH 2 HOCH 2
.. H OH
O
.. 2+
Cu
. H
OH
+ CH 2 O + 3H 2 O
OH C C OO
ion terikat OH merah bata
OH O
OH OH
c. Fruktosa (benedict)
+ H
.. O OH
OH O HOCH 2
..
.. OH .. O H
..
H OH
..
HOCH 2
..
OH .O. H
OH OH C
CH2 OH
OH CH 2OH
OH OH
.. ..
O H
HOCH 2 .. .. HOCH2
O
.. H
OH C
.O. Cu
2+
+ Cu2O merah bata
OH C
ion terikat
OH CH 2OH
OH OH
O R
+
2+
R C OH
+ Cu
+ 2OH- O CH2 Cu2O merah bata
G. PEMBAHASAN
Amilum atau dalam bahasa sehari-hari disebut pati terdapat pada umbi , daun ,
batang dan biji-bijian. amilum terdiri dari atas dua macam polisakarida yang kedua-
duanya adalah polimer dari glukosa , yaitu amilosa ( kira-kira 20%-28% )dan sisanya
amilopektin. Amilum dapat diisolasi dengan mengekstrak ubi dengan air. Selanjutnya
endapan yang diperoleh diekstrak dengan etanol.
Fessenden, Ralf J dan Fessenden Joan S. 1982. Kimia Organik. Jakarta : Erlangga
KIMIA LIPIDA
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum :
Secara khusus praktikum ini bertujuan untuk :
a. Identifikasi senyawa dengan menggunakan Grease spot test (tes noda lemak)
b. Identifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan penyabunan
c. Identifikasi kualitas minyak melalui penentuan bilangan asam.
2. Waktu : Selasa, 30 November 2010
3. Tempat : Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III, Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
Yang dimaksud dengan lemak disini adalah suatu ester asam lemak dengan gliserol.
Gliserol adalah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas tiga atom karbon. jadi tiap atom karbon
mempunyai gugus –OH. Suatu molekul gliserol dapat mengikat satu, dua atau tiga molekul asam
lemak dalam bentuk ester, yang disebut monogliserida, digliserida,atau trigliserida. Lemak pada
hewan pada umumnya berupa zat padat pada suhu ruangan, sedangkan lemak yang berasal dari
tumbuhan berupa zat cair. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak
cair atau yang biasa disebut minyak mengandung asam lemak tak jenuh. Lemak hewan dan
tumbuhan mempunyai susunan asam lemak yang berbeda-beda. Untuk menentukan derajat
ketidak jenuhan asam lemak yang terkandung didalamnya diukur dengan bilangan iodium.
Minyak kelapa sawit mengandung asam lemak tidak jenuh dan dengan proses hidrogenasi ini
akan terjadi lemak padat. Ini adalah salah satu proses pada pembuatan margarin dan minyak
kelapa sawit (Poedjiadi,2007:59).
Lemak dan minyak merupakan makronutrien penting yang menempati urutan kedua
setelah HA sebagai bahan bakar untuk memberikan energi kepada sel-sel tubuh. Lemak
mempunyai fungsi lain yang tidak dimiliki oleh HA seperti pembentukan komponen membran
vitamin larut lemak. Berdasarkan bentuknya, lemak dibedakan drngan minyak yaitu lemak
berbentuk padat sedangkan minyak berbentuk cair. Lemak atau minyak yang terdapat didalam
tubuh disebut pula lipid. Lemak yang ada dalam makanan maupun tubuh dapat diklasifikasikan
menjadi 3 kelompok utama yaitu:triglisserida, kolesterol dan fosfolipid. Asam lemak dapat
dibedakan pula antara asam lemak jenuh dan tidak jenuh. Keduanya dibedakan berdasarkan ada
tidaknya ikatan rangkap antara dua atom karbonnya dalam rumus bangunnya. Minyak nabati
seperti minyak jaitu, kanola dan kacang lebih banyak mengandung asam lemak omega-9 atau
asam oleat sementara minyak kelapa mengandung lebih banyak asam lemak jenuh atau asam
22 Laporan Tetap Praktikum Biokimia Fakultas MIPA UNRAM 2008
palmitat. Karena itu, dua jenis minyak yang disebutkan terakhir ini sering digolongkan kedalam
jenis minyak jenuh kendati minyak sawit sendiri dengan pemrosesan dalam industri sudah terolah
menjadi jenis minyak yang mengandung cukup banyak asam lemak tak jenuh (Hartono,2006:28).
Dalam cairan yang mengandung asam lemak dikenal peristiwa “tengik”. Bau yang khas
ini disebabkan karena adanya senyawa campuran asam keto dan asam hidroksiketo yang berasal
dari dekomposisi asam lemak yang terdapat dalam cairan itu. Sampai sekarang reaksi menjadi
tengik dikenal sebagai reaksi asam lemak tak jenuh (Martoharsono,2006:59).
Hasil
-Tuang dalam gelas arloji dan uapkan eternya
Hasil
Hasil
-Refluks
Hasil
-Didinginkan
Hasil
Hasil
Hasil
-Didinginkan
Hasil
Hasil
-30 mL aquadest
Hasil
Hasil
Lemak/ minyak dikocok dengan Minyak baru berwarna kuning, setelah ditambahkan
eter, tuang dalam kaca arloji, dengan eter larutan menjadi berwarna lebih jernih dan
uapkan eternya. Usap kaca arloji homogen. Setelah diusapkan kertas saring, maka kertas
dengan kertas saring atau kertas saring tersebut menjadi transparan.
buram.
b. Minyak Bekas
Langkah Kerja Hasil Pengamatan
Lemak/ mnyak dikocok dengan Minyak kotor dalam kaca arloji berwarna merah bata,
eter, tuang dalam kaca arloji, setelah ditambahkan dengan eter larutan berwarna kuning
uapkan eternya. Usap kaca arloji (lebih jernih) dibandingkan warna awalnya dan minyak
dengan kertas saring atau kertas larut dalam eter. Setelah diusap dengan kertas saring,
buram. kertas saring tersebut menjadi transparan.
- 4 gram minyak dalam erlenmeyer 50 - Minyak baru yang berwarna kuning setelah
ml + 50 ml KOH 0,5N dalam etanol. ditambahkan KOH menjadi merah bata.
- VHCl = 42 ml
b. Minyak Bekas
- 4 gram minyak dalam erlenmeyer 50 ml - Untuk minyak bekas yang ditambah dengan
+ 50 ml KOH 0,5N dalam etanol. KOH 0,5N dalam etanol menunjukkan warna
merah bata yang setelah dipanaskan menjadi
- Erlenmeyer dihubungkan dengan
agak kehitaman (seperti teh).
pendingin tegak dan minyak didihkan
dengan penangas sampai minyak - Setelah ditambah pp warna larutan tetap
tersabunkan. berwarana merah bata kehitaman.
- Larutan didinginkan + 5 tetes indikator - Warna larutan setelah dipanaskan lebih pekat
pp dibandingkan dengan minyak baru.
c. Larutan Blangko
Prosedur kerja Hasil pengamatan
Larutan KOH 0,5 N dititrasi dengan HCl 0,5 N V titran yang dibutuhkan = 50 ml
- VKOH = 10 ml
b. Minyak Bekas
- VKOH = 14,3 ml
- V iodium = 0,5 ml
b. Minyak Bekas
Prosedur kerja Hasil pengamatan
- V iodium = 1,1 ml
F. ANALISIS DATA
1. Persamaan Reaksi
2. Perhitungan
a. Bilangan penyabunan
Reaksi:
CH2OH R3COOK
CH2COOR3
Trigliserida gliserol garam asam lemak
Penyelesaian:
= 57 ml KOH/gram minyak
Penyelesaian:
V1 V2 x28,5
Bilangan penyabunan =
Berat min yak ( gram)
b. Bilangan asam
Reaksi:
O
║
H2C O C R1 H2C OH
O
║
HC O C R2 + 3CH2CH2OH HC OH
O
║
H2C O C R3 H2C OH
+3RCOOCH2CH3
VKOH = 10 ml
NKOH = 0,1 N
Penyelesaian:
10 x 0,1x56,1
=
20
VKOH = 14,3 ml
NKOH = 0,1 N
Penyelesaian:
14,3 x 0,1x56,1
=
20
c. Bilangan ester
Minyak goreng baru
Diketahui :Bilangan penyabunan = 57 ml KOH/gram minyak
Penyelesaian:
d. Bilangan peroksida
Reaksi:
CH3CH2CHCOOH + O2 CH3CH2COOCH2COOH
Penyelesaian:
= 100
Penyelesaian:
1,1x 0,1x1000
=
0,5
= 220
G. PEMBAHASAN
Pada praktikum mengenai kimia lipida,bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa dengan
menggunakan Grease Spot Test (tes noda lemak) dan mengidentifikasi kualitas minyak melalui
penentuan bilangan penyabunan, bilangan asam, bilangan peroksida, dan bilangan Iod.
Pada percobaan pertama yaitu tes noda lemak (grease spot test), digunakan dua buah
sampel yang berbeda yaitu minyak goreng baru dan minyak goreng bekas. Pada kedua minyak
ditambahkan masing-masing beberapa tetes eter. Pada minyak goreng baru, warna larutan
menjadi lebih bening jika dibandingkan dengan sebelum ditambahkan eter. Sedangkan minyak
goreng bekas menjadi agak bening dari warn sebelumnya. Eter merupakan pelarut organik yang
nonpolar sehingga dapat melarutkan minyak goreng, karena minyak goreng mengandung banyak
gugus hidrofob dan sedikit, jika ada, gugus hidrofil. Kemudian, kedua sampel dituang ke dalam
gelas arloji. Eter merupakan senyawa yang mudah menguap. Sehingga untuk menguapkannya
bisa pada suhu ruangan saja tanpa dipanasi. Tujuan dari pengusapan ini adalah untuk
mengidentifikasi adanya lemak yang terbentuk yang ditandai dengan kertas saring menjadi
bening. Pada kedua minyak yang dipakai memberikan hasil positif.
Pada percobaan kedua yaitu penentuan bilangan penyabunan, yaitu banyaknya miligram
KOH yang diperlukan untuk menyabunkan satu gram lemak atau minyak.
Percobaan selanjutnya yaitu penentuan bilangan asam, yaitu banyaknya miligram KOH
yang diperlukan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas pada satu gram lemak atau minyak.
Bilangan asam ini dapat digunakan untuk mengetahui kualitas minyak dilihat dari ukuran unntuk
hidrolisis atau ketengikan. Dari hasil perhitungan, didapatkan bilangan asam untuk minyak
goreng baru 2,805 ml KOH/gram minyak, sedangkan untuk minyak goreng bekas 4,0115 ml
KOH/gram minyak. Berdasarkan nilai tersebut, dapat dinyatakan bahwa kualitas minyak baru
lebih bagus dibandingkan minyak bekas. karena dibutuhkan KOH yang lebih sedikit untuk
menetralkan asam lemak bebas pada minyak. Tingginya bilangan asam pada minyak bekas dapat
disebabkan karena terjadinya interaksi dengan udara yang lebih lama dibanding minyak baru.
Proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak bebas akan menimbulkan rasa dan bau yang
tidak enak terutama bila dibiarkan lama di udara. Dalam reaksi hidrolisis, lemak dan minyak akan
diubah menjadi asam lemak bebas dan gliserol yang mengakibatkan kerusakan karena terdapat
sejumlah air dalam lemak atau minyak tersebut.
1. Grease spot test dapat digunakan untuk menetukan tes noda suatu lemak atau minyak
2. Bilangan asam, bilangan penyabunan, dan bilangan peroksida dapat digunakan untuk
menentukan kualitas minyak atau lemak.
3. Bilangan asam dan peroksida menunjukkan tingkat kerusakan dan ketengikan pada minyak.
4. Semakin besar nilai bilangan penyabunan maka semakin bagus minyaknya. Pada percobaan
didapatkan bilangan penyabunan minyak baru 57 mL KOH/ gram minyak sedangkan untuk
minyak goreng bekas 42,75 ml KOH/gram minyak.
5. Semakin besar bilangan asam dan bilangan peroksida maka semakin besar kerusakan yang
terjadi pada minyak tersebut. Berdasarkan praktikum, bilangan asam minyak baru 2,1035
dan minyak bekas 3,84285, sedangkan bilangan peroksida minyak baru 20 dan minyak
bekas 1000.
Hartono, Andry.2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum :
Secara khusus praktikum ini bertujuan untuk :
B. LANDASAN TEORI
Kata protein berasal dari protos atau proteos yang berarti pertama atau utma. Protein
merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia . Oleh karena sel itu
merupakan pembentuk tubuh kita, maka protetein terdapat dalam makanan berfungsi sebagai zat
utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Dalam kehidupan protein memegang peranan
yang penting pula. Proses kimia dalam tubuh dapat berlangsung dengan baik karena adanya
enzim, suatu protein yang berfungsi ssebagai biokatalis. Di samping itu haemoglobin dalam butir-
butir darah merah atau eritrosit yang berfungsii sebagai pengangkut oksigen dari paru-paru ke
seluruh bagian tubuh , adalah salah satu jenis protein. Demikian pula zat-zat yang berperan unuk
melawan bakteri penyakit atau yang disebut antigen, juga suatu protein (Poejiadi, 2007:81).
Protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa. Daya larut
protein berbeda di dalam air, asam, dan basa; ada yang mudah larut dan ada yang sukar larut.
Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter dan kloroform. Apabila protein
dipanaskan atau ditambah etanol absolut, maka protein akan menggumpal (terkoagulasi). Hal ini
disebabkan etanol menarik mantel air yang melingkupi molekul-molkeul protein. Buiret adalah
senyawa dengan dua ikatan peptida yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+
dari preaksi Biuret dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatn peptida
yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini
positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk asam amino bebas atau
dipeptida. Semua asam amino, atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas akan bereaksi
dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan
hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning (Trevor,1995:76).
38 Laporan Tetap Praktikum Biokimia Fakultas MIPA UNRAM 2008
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting karena yang paling erat hubungannya
dengan proses-proses kehidupan. Didalam sel, protein terdapat sebagai protein struktural maupun
sebagai protein metabolik. Protein metabolik ikut serta dalam reaksi-reaksi biokimia dan
mengalami perubahan bahkan mungkin sintesa protein baru. Penentuan protein dalam makanan
sebaiknya mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Kuantitas protein ditentukan melalui
penentuan nitrogen total dengan metoda dstruksi (Soediaoetama,2004:53).
Protein dapat dipilah berdasarkan jenis asam amino yang dikandungnya. Protein essensial
mengandung semua asam amino essensial dalam jumlah yang lengkap. Ada 8 jenis asam amino
essensial yang harus ada dalam makanan kita untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan dan dan
penggantian jaringan rusak diantaranya adalah, fenil alanin, valin, triptofan,leusin dan lainnya.
Ada 8 pula kategori fungsi protein yang terdiri atas (1) membangun jaringan tubuh yang baru (2)
memperbaiki jaringan tubuh (3)menghasilkan senyawa essensial (4) menghasilkan energi dan
masih banyak lainnya (Hartono,2006:33).
Kata protein berasal dari kata protos atau proteos yang berarti pertama atau utama.
Protein merupakan komponen penting atau komponen utama sel hewan atau manusia. Oleh
karena sel itu merupakan pembentuk tubuh kita, maka protein yang terdapat pada makanan
berfungsi untuk zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan tubuh. Kita memperoleh protein
dari makanan yang berasal dari hewan atau tumbuhan . protein yang berasal dari hewan disebut
protein hewani, sedangkan protein yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati . beberapa
makanan sumber protein ialah daging, telur, susu, ikan, beras, kacang, kedelai, gandum, jagung,
dan buah-buahan. Tumbuhan membentuk protein dari CO2 H2O dan senyawa nitrogen. Hewan
yang makan tumbuhan mengubah protein nabati menjadi protein hewani. Disamping digunakan
untuk pembentukan sel-sel tubuh, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi apabila
tubuh kita kekurangan karbohidrat dan lemak (Wulandari.2005:5).
1. Alat-alat
Tabung reaksi
Pipet tetes
Erlenmeyer
Gelas kimia
Penjepit kayu
Rak tabung reaaksi
D. PROSEDUR KERJA
1. Pengendapan dengan logm berat
Hasil
Hasil
( ulangi untuk penambahan garam-garam besi, tembaga, air raksa dan timbale)
Hasil
Hasil
b. Reaksi Millon-Nasse
2 mL larutan protein encer
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Tabung 1 Tabung 2
+ amonia
Hasil
f. Reaksi molish
1 mL larutan protein encer
+ 2 mL larutan alpha-naftol
Dikocok
Hasil
E. HASIL PENGAMATAN
1. Uji Protein dengan Pengendapan
No Langkah kerja Hasil Pengamatan
1 Larutan protein encer + setets ZnSO4 Setelah ditambahkan dengan ZnSO4 encer,
encer → Terjadi endapan (dibagi 2 terbentuk endapan putih yang cukup
tabung) banyak dan cepat terbentuk.
Tabung 1 dibiarkan dan tabung 2 Setelah ditambahkan dengan ZnSO4
ditambahkan dengan ZnSO4 pekat, berlebih pada tabung 2, terbentuk endapan
1 Reaksi Biuret (untuk ikatan peptida): Protein (kuning bening) yang ditambahkan
a. 3mL larutan protein + 1mL NaOH dengan NaOH 40% akan membentuk
40% larutan berwarna kuning muda, bening
b. Tambahkan 1 tetes CuSO4 0,5% seperti minyak.
Setelah larutan ditambahkan dengan CuSO4
0,5%, terjadi perubahan warna larutan
menjadi ungu dan masih terdapat gumpalan
CuSO4 berwaran biru.
4 reaksi Xantoprotein (asam amino dengan Setelah ditambahakan dengan asam nitrat
inti benzena): pekat, terbentuk endapan berwarna kuning,
a. 3mL arutan protein + HNO3 pekat setelah dipanaskan terbentuk larutan
b. Dipanaskan dengan penangas air berwarana kuning
mendidih sampai kuning. Dinginkan Pada tabung 1 larutan berwaran kuning
di bawah air leding, campuran dibagi keputihan.
2 tabung, Pada tabung 2 larutanberwarana kuning
F. ANALISIS DATA
1. Pengendapan dengan logam berat
R R R
1. Reaksi Buret
COO- COO
+
NH2 - C - H + OH- :NH - C - H + H2O(larut)
R R
2NaOH + CuSO4 NO2SO4 + Cu ( OH )2 ungu
Proses penguraiannya:
2. Reaksi Millon-Nasse
NH
NH
HO CH2 CH + HgSO /H SO + 2 NaNO
4 2 4 2
HO CH2 CH + Na SO + HgSO
2 4 4 2 HgO
C=O
C=O
O3N
Mg COOH
COOH
asam oksalat
asam glioksilat
4. Reaksi Xantoprotein
NH NH
HO CH2 CH
+ HNO3 HO CH2 CH + OH2
C=O C=O
O3N
NH2
.. + -
: SH (CH2)2 CH COOH + Na OH Na2S
O O
H
2 +
Na
C S OH + RNH C C N CHR' C
CH3 CH2 CH3
6. Reaksi Molish
H O
OH
pentosa furufral α-naftol
H O
OH
5-hidroksi furfural
H3C
O
S
OH
OH O
reaksi biuret,reaksi millon-nase, reaksi hopkins cole, reaksi Xantoprotein, reaksi uji sulfur dan
reaksi molisch. Pada reaksi biuret dimana, suatu peptida yang mempunyai dua buah ikatan
peptida atau lebih, dapat bereaksi dengan ion Cu2+ dalam suasana basa dan menghasilkan
senyawa komplek yang berwarna biru ungu. Pada percoobaan biuret tersebut larutan albumin
atau putih telur ketika direaksikan dengan NaOH menghasilkan larutan berwarna kuning dan
ketika ditambahkan dengan CuSO4 terjadi perubahan warna larutan menjadi ungu dan masih
terdapat gumpalan CuSO4 berwaran biru yang menandakan pada kedua zat tersebut terdapat
ikatan peptida. Jadi, ikatan peptida hanya terbentuk apabila ada dua atau lebih asam amino
esensial yang bereaksi.
Pada reaksi millon-nasse ketika mereaksikan larutan protein dengan reagen merkuri
sulfat terdapat adanya gumpalan putih dan ketika dipanaskan lagi terdapat endapan berwarna
kuning. Menurut teori, apabila pereaksi atau reagen merkuri sulfat ditambahkan pada larutan
protein, akan menghasilkan endapan p putih yang dpat berubah menjadi merah oleh pemanasan.
Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol-fenol, karena terbentuknya senyawa merkuri dengan
gugus hidroksilfenil yang berwarna. Protein yang mengandung tirosin akan memberikan hasil
yang positif (poejiadi,2007).
Kemudian reaksi Xantoprotein, dimana larutan protein tadi direaksikan dengan larutan
HNO3 pekat yang dipanaskan yang menghasilkan larutan berwarna kuning dan disertai endapan.
1. Protein dapat diendapkan oleh logam berat seperti Zn, Cu dan lian-lain
2. Protein dapat diendapkan oleh asam kuat dan pemanasan.
3. Pada reaksi biuret dimana, suatu peptida yang mempunyai dua buah ikatan
peptida atau lebih, dapat bereaksi dengan ion Cu2+ dalam suasana basa dan
menghasilkan senyawa komplek yang berwarna biru ungu.
4. Apabila pereaksi atau reagen merkuri sulfat ditambahkan pada larutan protein,
akan menghasilkan endapan putih yang dapat berubah menjadi merah oleh
pemanasan
5. jika di tambahkan dengan HNO3 ke dalam larutan protein akan terbentuk
endapan putih yang dapat berubah kuning apabila di panaskan.
6. jika ditambahkan atau dituangkaan asam sufat pekat secara perlahan-lahan
sehingga terbentuk lapisan dibawah larutan protein. Dan beberapa saat
kemudian akan terjadi cincin ungu pada batas antara kedua lapisan tersebu
7. Denaturasi protein dapat terjadi oleh beberapa faktor diantaranya : suhu, konsentrasi
pereaksi (asam/basa), dan titik isoelektriknya
8. Protein mempunyai sifat ionisasi sehingga dapat berikatan dengan larutan logam
Hartono, Andry.2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: Kedokteran EGC.
Soediaoetama, Djaeni Achmad. 2004. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan profesi jilid IA.
Sri wulandari. 2005. Analisis Mikrobologi Produk Ikan Kaleng (Sardines) Kemasan
BAHAN MAKANAN
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum :
Secara khusus praktikum ini bertujuan untuk :
a. Menentukan dan membandingkan berat jenis air susu (air susu murni, air susu yang
diencerkan 1 kali dengan aquades, dan fitrat air susu dari percobaan pengendapan kasein
(B3)
b. Menguji reaksi air susu
c. Menguji air susu secara kualitatif dengan pengendapan kasein
d. Menguji reaksi warna protein dengan menggunakan beberapa pereaksi
e. Menguji kadar P-organik dari kasein dengan menggunakan pereaksi Neumann
f. Menguji endapan kasein dengan menggunakan Grease Spot Test (Tes Noda Lemak)
g. Menunjukkan adanya laktalbumin dari pengendapan kasein
h. Menunjukkan adanya laktosa dari fitrat pengendapan kasein
i. Menunjukkan adanya ion Ca dan P-anorganik dari fitrat pengendapan kasein
2. Waktu Praktikum : Selasa, 1 Desember 2008
3. Tempat Praktikum : Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III, Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
Bahan makanan disebut juga komoditas pangan dalam perdagangan,ialah apa yang
kuta beli, kita masak, dan kita susun menjadi hidangan. Contoh dari bahan makanan adalah
beras, jagung, daging. Telur dan sebagainya. Ada kelompok ahli gizi yang menambahkan air
dan oksigen sebagai makanan pula. Bahan makanan itu terdiri dari karbohidrat, protein, lemak
dan viatamin. Karbohidrat misalnya,adalah nama kelompok bagi ikatan-ikatan organic yang
mempunyai fungsi menghasilkan energi dan mempunyai karakteristik sejenis. Karbohidrat
terdiri dari unsure C, H, O dan merupakan polyalcohol. Lemak juga merupakan kumpulan
ikatan-ikatan organic dengan berbagai struktur molekul, tapi mempunyai karakteristik yang
sama yaitu larut dalam zat-zat pelarut tertentu. Bahan makanan sering juga disebut bahan
pangan dan dalam perdagangan disebut komoditi pangan adalah apa yang kita produksi atau
perdagangkan, seperti daging, sayur, buah dan juga termasuk susu (Soediaoetama,2004:17).
Didalam makanan terkandung banyak senyawa antara lain protein, lemak, karbohidrat
, vitamin, mineral dan air. Salah satu bahan makanan yang bergizi yaitu susu yang merupakan
sumber protein ,lemak, karbohidrat, vitamin, ( terutama vitamin A dan niasin ) serta minera
55 Laporan Tetap Praktikum Biokimia Fakultas MIPA UNRAM 2008
seperti kalsium dan fosfor. Satu satuan penukar mengandung 110 kalori, & gram protein, 9
gram karbohidrat, dan 7 gram lemak (pejiadi,2007:440).
Secara kimiaa susu adalaah emulsi lemak dalam air yang mengandung gula, garam-
garam, mineral dan protein dalam bntuk suspense koloidal. Komponen utama susu adaalah air,
lemak ,protein, ( kasein dan albumin), laktosa (gula susu) ddan abu. Komponen susu selain air
merupakan Total olid (TS) dan TS tanpa komponen lemak merupakan Solid Non Fat (SNF).
Beberapa istilah lain yang biasa digunkan sehubungan dengan komponen utama susu ini
adalah plasma susu atau susu skim , yaitu bagian suu yang mengaandung semua komponen
kecuali lemak dan serum susu atau biasa disebut whey, yaitu bagiaan susu yang mengandung
komponen kecuali lemak dan kasein ( ajiel,2009:32).
Susu merupakan makanan yang hampir sempurna karena kandungan gizinya yang
lengkap. Selain air, susu juga mengandung lemak, protein, karbohidrat, enzim-enzim serta
vitamin A an D dalam jumlah yang memadai. Manfaat susu merupakan interaksi molekul-
molekul yang terkandung didalamnya. Umumnya susu yang dikandung masyarakat adalah
susu olahan baik dalm bentuk cair (UHT) maupun dalam bentuk bubuk. Susu UHT (ultra high
temperature) merupakan susu yang diolah dengan pemanasan suhu yang tinggi dan dalam
waktu yang singkat selama 2-5 detik dengan suhu 135-145 0C. Keadaan multilapus susu UHT
ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultraviolet takkan mampu menembusnya. Dengan
terlindungnya dari sinar ultraviolet maka kesegaran susu UHT dapat terjaga. Susu UHT
merupakan susu yang sangat higienis karena bebas dari seluruh mikroba srta spora, sehingga
potensi kerusakan mikrobioliogis sangat minimal bahkan hamper tidak ada (Astawan, 2007).
D. PROSEDUR KERJA
2. Penetapan berat jenis
a. Air susu ultra atau susu kedelai
5 mL susu ultra
Hasil
Hasil
+ akuades sampai 20 mL
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
3) Pengendapan kasein
20 ml air susu ultra
+ 20 ml akuades
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
Tabung 1 Tabung 2
+ amonia
+ 2 mL larutan alpha-naftol
Dikocok
Hasil
Hasil
Hasil
Hasil
60 Laporan Tetap Praktikum Biokimia Fakultas MIPA UNRAM 2008
Δ
Didinginkan
+ 2 mL ammonium molibdat
Digojog dan Δ
+ sedikit eter
Hasil
Diupkan eternya
Hasil
Hasil
Dipanaskan
Hasil
Hasil
b. Reaksi fehling
5 mL reagen fehling
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
+ 8 tetes filtrat percobaan 7 susu ultra
Δ menggunakan bunsen 1 menit
Hasil
Endapan Filtrat
Hasil
E. HASIL PENGAMATAN
Terbentuk endapan
Pengendapan Kasein
- 20 ml air susu + 20 ml air ditambahkan bertetes-tetes Filtrasi: Filtrat: bening kekuningan
asam asetat glasial 2% sampai terjadi endapan
Residu : putih kekuningan
- Saringlah endapan dengan corong Buchner
- Simpan fitratnya untuk percobaan berikutnya. Terjadi pada susu ultra dan susu kedelai
Reaksi Warna Protein (Acara III No.2)
1. susu+ NaOH 40%+ 1 tetes CuSO4 0,5%
a. Susu kedelai :
Tanpa penambahan ammonia:larutan agak
kuning
b. Susu ultra :
Tanpa penambahan ammonia:larutan lebih
kuning
+ ammonia :
a. Susu kedelai :
- Atas : larutan putih beserta endapan
- Bawah : larutan kuning
3. larutan susu + 2ml molisch + H2SO4 pekat 1 ml b. Susu ultra :
- Atas : larutan keruh
- Bawah : larutan kuning
Dipanaskan 1 meni
5 ml benedict + filtrate
Dipanaskan 1 menit
- Filtrat kasein
Masa= 36,34
Volume= 40 cm3
G. PEMBAHASAN
Susu merupakan salah satu penunjang gizi yang kaya akan protein, lemak, karohidrat,
vitamin, dan mineral. Susu dihasilkan oleh hewan yang memiliki kelennjar mammae.
Komposisi air susu hewan tergantung dari jenis hewan, kesehatan, dan makanannya. Bila
dibandingkan air susu sapi lebih banyak mengandung protein, tetapi kadar laktosanya lebih
sedikit daripada air susu manusia.
Berdasarkan pengamatan diketahui bahwa susu segar bersifat netral, dan jika
dibiarkan susu berubah menjadi asam. Adapun kandungan susu dapat diidentifikasi dengan
melakukan uji tertentu. Diantaranya adalah yang pertama untuk menguji kandungan kasein.
Kasein merupakan salah satu kandungan utama dalam susu, dan dapat diendapkan dengan
menggunaan asam asetat glacial 2 % sehingga menghasilkan endapan yang berwarna putih
kekuningan pada susu ultra maupun susu kedelai hal ini disebabkan karena Asam asetat yang
ditambahkan sebelum dipanaskan dimaksudkan karena protein susu telah terdenaturasi parsial
dengan ikatan antar molekulnya agak membuka. Asam asetat glacial 2% ditambahkan tetes
demi tetes sambil diaduk sampai terbentuk endapan, endapan yang dihasilkan banyak. Jika
ditambahkan asam ke dalam susu, kalsium dalam fosfor makin lama makin terhilangkan,
kasein sama sekali tidak megandung garam. Partikel-partikel kasein dalam susu dapat
dipisahkan dengan penambahan asam dengan adanya penambahan asam ini maka akan terjadi
pengendapan disertai melarutnya garam-garam kalsium dan fosfor yang semula terikat pada
protein secara berangsur-angsur.
Pada percobaan selanjutnya yaitu identifikasi senyawa dengan tes noda lemak atau
Grease spot tes dilakukan dengan mengocok kasein kering dengan menggunakan eter. Dari
hasil pengamatan diatas didapatkan kertas saring yang diusapkan berwarna bening atau
transparan setelah eter diuapakan. Hal ini berarti kasein tersebut tidak mengalami hidrolisis
karena reaksinya dengan eter.
Pada percobaan mengenai menunjukan adanya laktabumin pada susu kedelai maupun
susu ultra , dimana filtrate dari pengendapan kasein kemudian dipanaskan sehingga
terbentuknya koagulan yang menunjukan adanya laktosa baik pada filtrate susu kedelai
maupun susu ultra,
Menurut teori, Pada penggumpalan air susu, dengan adanya kalsium rennin
mengubah kasein menjadi para kasein secara irreversible. Para kasein dicerna oleh pepsin.
H. KESIMPULAN
1. Penambahan asam asetat glacial 2% mampu mengendapkan protein susu dengan
jumlah endapan yang tinggi.
2. Susu UHT (ultra high temperature) merupakan susu yang diolah dengan pemanasan
suhu yang tinggi dan dalam waktu yang singkat selama 2-5 detik dengan suhu 135-
145 0C.
3. Susu yang telah diencerkan mempunyai pH netral, sedangkan yang telah didiamkan
bersifat asam
4. Partikel-partikel kasein dalam susu dapat dipisahkan dengan penambahan asam
dengan adanya penambahan asam ini maka akan terjadi pengendapan disertai
melarutnya garam-garam kalsium dan fosfor yang semula terikat pada protein secara
berangsur-angsur
5. Reaksi-reaksi warna protein dilakukan dengan cara yaitu: reaksi biuret ,reaksi
xantoprotein, reaksi Hopkins-cole dan reaksi molish
6. Pada percobaan identifikasi senyawa dengan tes noda lemak, membuktikan bahwa
kasein tersebut tidak mengalami hidrolisis karena reaksinya dengan eter.
7. Untuk membuktikan adanya laktabumin biasanya ditandai dengan adanya koagulan
8. Untuk menunjukan adanya laktosa biasanya ditandai dengan adanya endapan merah
bata
Ajiel. 2009. Pengaruh Jenis Bahan penstabil dan Lama Simpan Terhadap Sifat Fisik
Kimia Mikrobiologi dan Organoleptik Susu Jagung Manis Kacang Hijau Germinasi.
Jurnal Unila: Lampung.
Astawan, I Made.2007. Upaya penyelamatan gizi pada susu. D:\ http:My Simba Susu
UHT.htm diakses pada tanggal 20 Desember 2008.
Soediaoetama, Djaeni Achmad. 2004. Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan profesi jilid IA. Jakarta
: Penerbit Dian Rakyat.