Anda di halaman 1dari 4

Tips Sukses Tugas Akhir (Skripsi/Tesis/Disertasi)

Published : 15 Maret 2010 07:52 am By : Nanang Bagus Subekti

Tugas Akhir entah dalam bentuk apapun seperti Skripsi, Tesis,


dan Disertasi adalah suatu bentuk karya ilmiah yang dijadikan
persyaratan untuk menyelesaikan sebuah studi / degree. Tulisan ini
menindaklanjuti tulisan tips mengerjakan skripsi yang pernah saya tulis di
web saya sebelumnya di www.eduplus.or.id

Berdasarkan response positif dari pembaca, maka saya memutuskan


untuk mengupas topik tips penulisan tugas akhir secara lebih luas. 
Tulisan ini secara umum memuat pengalaman pribadi saya ketika
mengerjakan tugas akhir baik S1, S2 dan S3 saya.

Tugas akhir yang dijadikan persyartan untuk lulus dan mendapatkan


suatu gelar telah ditanggapi dengan aneka ragam oleh mahasiswa.
Menurut penuturan mahasiswa yang pernah berdiskusi dengan saya,
kadang kala kampus kurang memberikan penekanan tersendiri maksud
dan tujuan dari pembuatan tugas akhir tersebut. Yang ada dalam
pemahaman siswa adalah tugas akhir tersebut menjadi sesuatu yang sulit
dan menakutkan. Kabar dan informasi tentang pembimbing skripsi yang
kejam, jahat dan sulit ditemui menjadi fenomena berita kampus yang
berseliweran setiap saat. Yah....... boleh jadi berita ini benar adanya.

Lepas dari pemikiran negatif dari skripsi tersebut maka, kumpulan


pengalaman saya tersebut saya rumuskan sebagai berikut dan hal ini
berlaku untuk semua bentuk tugas akhir seperti S1, S2, dan S3.

Pertama: Tugas akhir adalah sarana untuk mendidik mahasiswa dari


teori ke dalam bentuk praktek. Tugas akhir bisa menjadi kendaraan untuk
mendidik pola pikir mahasiswa untuk mengikuti pola pikir ilmiah dan
kritis. Pola pikir ilmiah inilah yang seharusnya menjadi cerminan
pemikiran seorang sarjana sebagai insan terdidik.
Bagi saya, tugas akhir hendaknya menjadikan sarana bagi mahasiswa
supaya memahami betul bidang ilmu yang dipelajarinya. Seharusnya
seorang mahasiswa merasa bangga karena dengan tugas akhir maka
keilmuannya akan menjadi matang. Jadi skripsi bukan hanya sebagai
syarat formal lulus dan mendapatkan gelar sarjana tetapi media untuk
pematangan ilmu pengetahuan. 

Kedua: untuk mendapatkan sebuah skripsi yang bermutu,  salah satu


topik yang dikerjakan memang seharusnya menjadi topik yang kita
kuasai. Ini menjadi kunci penting. Pengerjaan suatu topik skripsi yang
kita sukai maka, kita akan siap untuk mengekplorasi ilmu pengetahuan
tersebut  secara lebih jauh denganbantuan pembimbing. Langkah awal
adalah seorang mahasiswa harus mampu mengidentifikasi
ketertarikannya dalam bidang ilmu tertentu.

Ketiga: ketika sebuah topik untuk skripsi sudah teridentifiksi, maka


langkah selanjutnya adalah mencari literature seputar topik tersebut.
Berkonsultasi dengan pembimbing akan menjadikan pemelihan topik
semakin bagus.

Teknologi telah membuat penyeberan ilmu pengetahuan menjadi semakin


terbuka lebar. Siapapun bisa akses tanpa dipengaruhi oleh jarak dan
waktu. Dengan fasilitas search engine maka ketika satu kata kunci
keyword dimasukan, semua topik baik tulisan berupa artikel dan lainnya
dalam jumlah ribuah bahkan jutaan akan muncul dalam hitungan detik.
Langkah selanjutnya mahasiswa tinggal membaca dan memilih informasi
mana yang diperlukan.

Berkunjung ke perpustakaan juga menjadi sebuah cara yang


direkomendasikan. Mahasiswa bisa lihat siapa saja yang telah
mengerjakan penelitian sejenis. Dengan mengetahui penelitian sejenis
yang telah dikerjakan maka mahasiswa bisa memikirkan lebih jauh arah
penelitiannya, sehingga sesuatu yang baru dari penelitian tugas akhir. 

Melakukan kajian literature review yang intensive akan banyak


menambah wawasan seputar ilmu pengetahuan yang akan kita kaji.
Untuk itu budaya membaca harus menjadi sebuah kebiasaan mahasiswa.
Dengan membaca maka mahasiswa akan melakukan proses akuisisi ilmu
pengetahuan dengan cepat.

Keempat: pembuatan draft atau outline untuk pengerjakan sebuah tugas


akhir akan meringankan pekerjaan kita. Pembuatan kerangka atau outline
akan mengarahkan cakupan studi kita. Draft outline bisa dibuat dengan
aneka macam seperti concept mapping, daftar kata kunci atau membuat
grafik, chart, atau diagram yang berisi isi pikiran kita dari awal sampai
akhir.

Kelima: siapkan database dengan baik untuk menyimpan semua


dokumen yang dipergunakan dalam pembuatan skripsi. Skripsi atau tugas
akhir dikerjakan bisa dalam jangka waktu bulanan dan tahunan jadi
persiapan bagaimana database seperti daftar pustaka itu disimpan akan
sangat penting. Salah satu software yang puplar untuk menyimpan data
adalah EndNote. Untuk informasi lebih lanjut bisa dimasukan keyword
EdNote dalam google.

Database juga bisa dalam bentuk software pengolah data seperti SPSS
dan NVivo. Dengan memanfaatkan teknologi maka proses  pengerjaan
skripsi akan terasa ringan.

Keenam: tahap pengerjaan skripsi menjadi tahapan penting dimana


semua proses terlibat, seperti keuletan dan kesabaran. Menjalin
komunikasi yang bagus dengan pembimbing harus dikerjakan, karena
mahasiswa akan berinteraksi dengan pembimbing dalam durasi waktu
tertentu yang mana selama proses pembimbingan pasti akan melibatkan
emosi dan perasaan.

Ketujuh: Pagiarisme menjadi isu yang penting dalam dunia akademik.


Untuk menghindari plagiarisme atau penjiplakan maka pergunakan tata
tulis yang baik sepeti kutipan dll. Hindari menggunakan copy dan paste
dari sumber lain tanpa mencantumkan sumbernya misal penulisnya,
tahun dan halaman. Palgiarisme  harus dihindari karena jika dilakukan
dan ketahuan maka reputasi dan ijasah mahasiswa yang akan
dipertaruhkan. 
Dari tulisan diatas saya simpulkan jika tugas akhir adalah sebuah proses
untuk pematangan ilmu pengetahuan. Tidak tepat jika ini dianggap
menjadi sebuah beban apalagi sampai melakukan tindakan tidak terpuji
seperti palgiarisme/penjiplakan atau bahkan pesan tugas akhir sampai
jadi. Keuletan menjadi kunci utama dan saya optimis semua
mahasiswa pasti bisa mengerjakan skripsiK.

Anda mungkin juga menyukai