Anda di halaman 1dari 9

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING STASIUN CUACA MINI

BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535

Diajukan Oleh :

ELLIS NARIA PAKPAHAN


NIM. 080821007

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010
Lembar Pengesahaan Proposal

Judul:

RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING STASIUN CUACA MINI


BERBASIS MIKROKONTROLER ATMega8535

Diajukan oleh:

Nama : Ellis Naria Pakpahan


NIM : 080821007

Disetujui oleh:

Dosen Pembimbing,

( Prof. Dr. M. Zarlis, M.Sc )


NIP. 195707011986011003
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING STASIUN CUACA MINI BERBASIS
MIKROKONTROLER ATMega8535

I. LATAR BELAKANG
Dunia elektronika mempunyai ikatan yang kuat dengan perkembangan teknologi yang
ada. Pesatnya kemajuan dalam dunia elektronika adalah bukti berkembangnya
teknologi. Dengan meningkatnya perkembangan teknologi, maka akan menghadirkan
kemudahan-kemudahan bagi kehidupan manusia. Salah satu faktor penting dalam
kehidupan manusia adalah keadaan alam, dimana salah satu aktivitas alam adalah
cuaca. Keadaan cuaca sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.
Keadaan cuaca sangat berpengaruh dalam mengatur masalah transportasi
terutama transportasi udara dan laut. Untuk itu diperlukan sebuah alat yang dapat
memantau cuaca yang mudah untuk dipahami oleh siapa saja terutama pemberi jasa
layanan transportasi udara dan laut. Sehinggga hal ini diharapkan dapat mengurangi
resiko kecelakaan yang diakibatkan oleh masalah cuaca. Selain itu dapat digunakan
dalam bidang pertanian sebagai informasi masa bercocok tanam, dalam bidang
komunikasi sebagai acuan bahwa keadaan cuaca menentukan baik tidaknya sinyal
komunikasi pada waktu-waktu tertentu. Oleh karena itu diperlukan sistem monitoring
cuaca yang akurat dan lebih mudah dioperasikan.
Bidang instrumentasi elektronika juga tidak bisa terlepas dari teknologi
yang ada. Perkembangannya akan sangat menyokong perkembangan teknologi dan
sangat tergantung dari perkembangan teknologi. Hadirnya IC-IC terbaru, berbagai
perangkat keras dan lunak adalah bagian dari bidang ini. Salah satu yang populer dalam
bidang ini adalah IC mikrokontroler. Dimana dalam kerjanya, IC ini dapat diprogram
menggunakan bahasa basic.
Dengan demikian, dibuatlah suatu sistem perancangan stasiun cuaca.
Dimana sistem ini mempunyai kemampuan untuk memantau cuaca dan melakukan
pengukuran yang dikhususkan pada 3 parameter yaitu suhu, kelembaban udara, dan
kecepatan angin. Dalam sistem perancangan ini menggunakan berbagai perangkat yang
ada dalam bidang elektronika, yaitu sensor, IC Mikrokontroler ATMega8535 yang
berfungsi sebagai pengubah data parallel menjadi serial UART dan merupakan otak
dari sistem monitoring stasiun cuaca tersebut. Hasil pengukuran yang merupakan data
akan ditampilkan dengan menggunakan LCD ( Liquid Crystal Display).

II. MASALAH PENELITIAN


Berdasarkan latar belakang yang ada, maka perumusan dari masalah pada penelitian
ini, yaitu:
1. Bagaimana merancang dan merealisasikan alat pemonitor cuaca yang dikhususkan
pada 3 parameter yaitu suhu, kelembaban udara, dan kecepatan angin berbasis
mikrokontroler ATMega 8535 dan pengiriman data pada LCD sebagai tampilan
visual.

III. BATASAN MASALAH


Dalam perencanaan penelitian ini, terdapat beberapa batasan masalah sebagai berikut:
1. Cara melakukan komunikasi data dari sensor SHT-11 ke mikrokontroler ATMega
8535.
2. Prinsip kerja alat untuk mengukur kecepatan angin dengan memanfaatkan
pembacaan frekuensi dari putaran anemometer.
3. Penggunaan Mikrokontroler AVR ATMega8535 sekaligus sebagai ADC.
4. Display menggunakan LCD 16 kolom x 2 baris.
5. Program yang digunakan menggunakan BASCOM – AVR.

IV. TUJUAN PENELITIAN


Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Merancang suatu alat pemonitor cuaca yang dikhususkan pada pembuatan alat
pengukur suhu, kelembaban udara dan kecepatan angin menggunakan perangkat
mikrokontroler ATMega8535, dan hasil pengukurannya akan ditampilkan pada
LCD.
V. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari sistem monitoring stasiun cuaca ini antara lain, adalah:
1. Alat ini dapat digunakan untuk memantau keadaan suhu, kelembaban udara dan
kecepatan angin pada daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh manusia.
2. Alat ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, misalnya bidang transportasi
khususnya penerbangan dan pelayaran, bidang pertanian untuk memantau musim
tanam, studi tentang musim, dan menentukan kemungkinan terjadinya hujan.

VI. METODOLOGI PENELITIAN


Untuk mencapai tujuan diatas, diperlukan suatu metodologi dalam penelitian.
Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:
5.1 Studi Literatur
Pada langkah ini, penulis mempelajari tentang prinsip kerja dari sensor
yang digunakan untuk mengambil data suhu dan kelembaban udara, prinsip kerja
alat untuk mengukur kecepatan angin dengan memanfaatkan pembacaan
frekuensi dari putaran anemometer, mempelajari cara penyimpanan dan
penampil data pada LCD, serta mempelajari mikrokontroler sebagai pusat
pengolah data.
5.2 Perancangan sistem Pembuatan Alat
Rancangan sistem ini akan dibuat dengan semini mungkin dikhususkan
menggunakan sensor SHT-11 dan pemanfaatan Shaft Encoder. Dimana SHT-11
adalah sensor yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban udara,
sedangkan prinsip kerja shaft encoder digunakan sebagai pendeteksi sekaligus
memanfaatkan pembacaan frekuensi dari putaran anemometer.. Pada alat ini
juga menggunakan 2 mikrokontroler, karena sensor SHT-11 sangat kecil dan
sensitive terhadap panas solderan. Namun jika memungkinkan alat ini hanya
menggunakan sebuah mikrokontroler yaitu ATMega 8535.
Adapun diagram blok yang akan dirancang adalah seperti yang
diperlihatkan pada gambar 5.1 berikut ini:
Suhu dan

kelembaba
n

Mikrokontroler
SHT-11 ATMega8535 Display LCD

Shaft
Anemometer Encoder FTVC

Kecepatan
angin

Gambar 5.1 Diagram blok rancangan sistem

Pengaplikasian sensor suhu dan kelembaban udara SHT-11 ke mikrokontroler


ATMega 8535 adalah dengan menggunakan komunikasi serial. Pada sistem ini SHT-11 akan
mendeteksi suhu dan kelembaban udara berdasarkan perintah dari mikrokontroler, setelah
mikrokontroler mengirimkan perintah kepeda SHT-11 maka mikrokontroler menunggu
beberapa saat untuk menerima balasan dari SHT-11. Setelah data diterima oleh
mikrokontroler ATMega8535 maka data akan diperoses di mikrokontroler untuk
dikonversikan menjadi derajat celcius untuk suhu dan %RH (Relative Humadity) untuk
kelembaban.
Anemometer sebagai pengukur kecepatan angin dan juga memutar piringan yang
akan dideteksi shaft encoder yang kemudian menghasilkan sinyal frekuensi persegi yang
akan dikonversikan dengan FTVC (Frequency to Voltage Converter) menjadi sinyal analog
yang akan diterima ADC ke internal mikrokontroler. Setelah data dikonversikan oleh
mirokontroler ATMega8535 maka mikrokontroler melakukan rutin untuk mengaktifkan LCD
sebagai display. Setelah display aktif dan siap menerima data baru setelah itu mikrokontroler
mengirimkan data hasil konversi ke LCD
5.3 Perancangan Perangkat Lunak Menggunakan Bahasa Bascom-8051

Start

Inisialisasi port
mikrokontroler

Set komunikasi
serial

Kirim perintah untuk


mengambil data suhu
dan kelembaban
delay
Baca data
dari SHT-
11

Simpan di memori
mikrokontroler

Set ADC

Baca data
dari FTVC

Konversikan nilai
tegangan menjadi
frekuensi

Tampilkan data di LCD


untuk suhu, kelembaban,
Reset Data
dan kecepatan angin
Gambar 5.3 Diagram Alir Perancangan sistem
Keterangan diagram alir:
- Pertama-tama program dirancang untuk inisialisasi port, inisilaisasi port berfungsi
untuk mendefinisikan pin-pin I/O mikrokontroler yang akan digunakan dalam
rangkaian
- Set komunikasi serial 2 Wire ke SHT11.
- Berikan perintah untuk membaca suhu dan kelembaban ke SHT11.
- Tunggu beberapa saat.
- Di baca penginderaan suhu dan kelembaban yang dikirim oleh SHT11.
- Simpan dalam memori.
- Set atau lakukan proses ADC untuk membaca input tegangan dari FTVC.
- Konversi nilai frekuensi dari FTVC dengan membandingkan keliling dari shaft
encoder untuk mendapatkan nilai kecepatan.
- Tampilkan hasil data ke LCD.
- Kembali lagi reset data komunikasi serial.

VII. TEMPAT / LOKASI PENELITIAN:


Penelitian dilaksanakan di lingkungan Laboratorium Instrumentasi Digital Dept. Fisika
Jl. Bioteknologi No. 1 Kampus USU Medan.

VIII JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan Bulan (2010)


Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli
‘10 ‘10 ‘10 ‘10 ‘10 ‘10 ‘10
1 Studi literatur
2 Perencanaan (proposal)
3 Perakitan dan Pembuatan alat
4 Pengujian alat
5 Laporan akhir (seminar hasil)

IX. REFERENSI
Blocher, Richard. 2004. Dasar Elektronika. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Coughlin, Robert.F, Frederick F. Driscoll, 1994. Penguat Operasional dan Rangkaian
Terpadu Linier, Jakarta : Penerbit Erlangga.
Malvino, Albert paul. 2004 . Prinsip-prinsip Elektronika. Jilid 1 & 2, Edisi Keempat,
Jakarta : Salemba Teknika.
Pratamo, Andi. 2005. Panduan Praktis Pemograman AVR Mikrokontroler. Yogyakarta :
Penerbit ANDI.
www.atmel.com, Diakses Januari 2010

Anda mungkin juga menyukai