Penyaji :
Dr. EMFUD MACHFUDDIN
Pembimbing :
Prof.dr.H.A.Kurdi Syamsuri, SpOG{K}, MSEd
Pemandu :
Dr. Iskandar Zulqarnain, SpOG
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... iii
DAFTAR SKEMA DAN TABEL ..................................................................... iv
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
II. ANATOMI PAYUDARA ........................................................................ 1
III. PATOFISIOLOGI PEMBENTUKAN ASI.............................................. 3
1. Pembentukan Kelenjar Payudara..................................................... 4
2. Pembentukan Air Susu Ibu (ASI).................................................... 6
3. Pemeliharaan Pengeluaran ASI ....................................................... 11
IV. PROLAKTIN............................................................................................ 12
A. Prolaktin Inhibiting Factor ( PIF )................................................... 14
1. Dopamin................................................................................. 14
2. Gamma Aminobutiric Acid.................................................... 14
B. Prolaktin Releasing Factor (PRF ).................................................. 14
1. Thyrotropin Releasing Hormon ............................................. 14
2. Vasoactive Intestinal Peptide dan Oksitosin.......................... 14
3. Angiotensin II ........................................................................ 15
4. Serotonin ................................................................................ 15
V. MEKANISME MENYUSUI .................................................................... 16
VI. KOMPOSISI ASI ..................................................................................... 17
VII. PENEKANAN FUNGSI LAKTASI ........................................................ 19
VIII. RINGKASAN........................................................................................... 21
IX. RUJUKAN ................................................................................................ 21
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Halaman
Skema 1. Interaksi hormone selama kehamilan
Dikutip dari Soetjiningsih 3 .............................................................................................. 5
Skema 2. Akibat kegagalan refleks let down
Dikutip dari Soetjiningsih 3............................................................................................... 10
Skema 3. Interaksi hormone-hormon dan factor lainnya dalam
proses menyusui. Dikutip dari Soetjiningsih 3 ................................................... 11
Tabel 1. Komposisi ASI Matur
Di bandingkan dengan ASI Prematur .............................................. 18
Tabel 2. Komposisi Kolostrum dan ASI matur ............................................. 19
I. PENDAHULUAN
Laktasi merupakan bagian terpadu dari proses reproduksi yang memberikan
makanan bayi secara ideal dan alamiah serta merupakan dasar biologik dan
psikologik yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.1
Air susu ibu ( ASI ) merupakan makana yang ideal bagi pertumbuhan neonatus.
Sejumlah komponen yang terkandung di dalamnya, ASI sbagai sumber nutrisi
untuk pertumbuhan dan perlindungan pertama terhadap infeksi.1,2
Proses pembentukan air susu merupakan suatu proses yang kompleks melibatkan
hipotalamus, pituitari dan payudara, yang sudah dimulai saat fetus sampai pada
masa pasca persalinan. ASI yang dihasilkan memiliki komponen yang tidak
konstan dan tidak sama dari waktu ke waktu tergantung stadium laktasi.3,4
Dengan terjadinya kehamilan pada wanita akan berdampak pada pertumbuhan
payudara dan proses pembentukan air susu ( Laktasi ). Dengan tulisan ini dibuat
seagai salah satu bahan diskusi untuk mencari gambaran dan kejelasan tentang
proses pertumbuhan payudara sampai dikeluarkannya air susu serta faktor –
faktor yang dapat mempengaruhi proses tersebut.
Gambar 1.A. Morfologi payudara dewasa dengan potongan yang menunjukkan lemak dan sistem duktus. B.
Skema sederhana yang menggambarkan system duktus dan sel mioepite l yang mengelilingi duktus.
Dikutip dari Soetjiningsih 3
Gambar 2. Bentuk dan ukuran payudara
Dikutip dari Soetjiningsih 3
Gambar. 5. Faktor yang mempengaruhi laktasi dan pengeluaran air susu pada periode postpartum
Dikutip dari Kochenour NK 4
Karena refleks let down tidak sempurna maka bayi yang haus jadi
tidak puas. Ketidak puasan ini akan merupakan tambahan stres bagi
ibunya. Bayi yang haus dan tidak puas ini akan berusaha untuk dapat
air susu yang cukup dengan cara menambah kuat isapannya sehingga
tidak jarang dapat menimbulkan luka-luka pada puting susu dan sudah
barang tentu luka-luka ini akan dirasakan sakit oleh ibunya yang juga
akan menambah stres-nya tadi. Dengan demikian akan terbentuk satu
lingkaran setan yang tertutup (circulus vitiosus) dengan akibat
kegagalan dalam menyusui. 3,4,5,13
IV. PROLAKTIN
Molekul prolaktin diidentifikasikan pertama kali pada tahun 1970, berasal dari
sel-sel spesifik (lactotrophs) di daerah anterior galndula pituitari. Molekul
prolaktin (hPRL) terdiri dari polipeptida tunggal dengan 198 aminoacid dengan
berat molekul 22.000 MW> Strukturnya berbentuk globular yang dirangkai
dengan tiga ikatan disulfid. Secara genetik hPRL berada pada kromosom 6
dengan lokus HLA 5,9.
Prolaktin merupakan faktor yang paling penting di dalam proses laktasi. Seperti
hormon anterior pituitari lainnya, sekresi prolaktin diatur secara langsung oleh
pengaruh hipotalamus, yaitu prolaktin-inhibiting factor (PIF) seperti dopamin,
GABA dan prolaktin-releaasing factor (PRF) seperti thyrotropin-releasing
hormon (TRH), vasoative intestinal peptide (VIP), oksitosin, angiotensin II dan
serotonin. Pada tingkat pituitari, hprl diatur oleh mekanisme autokrin
dan parakrine. Hormon perifer seperti estrogen, hormon thyroid, vitamin
D dan glukokortikoud merupakan suatu modulator poten sintesis
dan pelepasan hPRL 4.9
Sejumlah hormon lain dan fakor neurufarmakologi dapat mempengaruhi sekresi
prolaktin. Beberapa subtansi yang diproduksi oleh hipotalamus memperlihatkan
aktifitas prolaktin releasing factor (PRF). Thyrotropin reseasing factor (TRF)
hipothalamik mempengaruhi perangsangan pengeluaran prolaktin. Kadar T4
(thyroxsine) dan T3 (triiodothyronim) yang rendah seperti dalam
hipothyroidism-mengingkatkan pelepasan prolaktin dibawah pengaruh TRF.
Sebaliknya kadar T3 dan T4 yang meningkat dapat menekan pelepasan
prolaktin. Antagonis Dopamihergik dapat menyebabkan terjadinya
hiperprolaktinemik. Selain itu estrogen sendiri merupakan perangsang yang
penting bagi pelepasan prolaktin 9,11
Tabel 1
Komposisi ASI Matur
Di bandingkan dengan ASI Prematur
IX. RUJUKAN
1. Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T. Ilmu Kebidanan. Edisi Ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo, 1999: 265.
2. Keller MA. Imunology of lactation In: Coulam CB, Faulk WP, Mc Intryre SA. Imunological obstertries. London:
W.W. Norton & Company, 1999: 315 – 327.
3. Soetjiningsih. ASI. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998: 315-327.
4. Cowie AT. The mammary gland and lactation. In: Phillip EE, Barnes J, Newton M. Scientific Foundation of
Obstetri ang Gynecology. London: William Heinemann Medical Book. LTD, 1980: 567-578.
5. YEE LD Breast from birth through menopause. In : Seifer DB, Samuels P, Kniss DA. In: The physiologie basic of
gynecology & obstetric. Philadelpia: Lippinoett Williams & Wilkins, 2001: 197 – 199.
6. Cunningham FG, MacDonald PC, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap LC. William obstetries. 20th ed. Texas: Appleton
& lange, 1997: 535 – 539.
7. Beek AC, Rosenthal Att. Obstetrical practise. 7th. Baltimore : The Williams & Wilkins Company, 1958: 410-416.
8. Speroff L, Glass BH, Kase NG. Clinical ginecologie endocrinology and infertility. 5 th ed. Baltimore: Williams &
Wilkins, 1991 : 547 – 561.
9. Yen SS. Prolactin in human reproduction. In: Yen SS, Jaffe RB. Reproductive endocriminology. 3 rd ed.
Philadelpia: W.B. Souders Company, 1978: 357 – 388.
10. Novy MJ. The normal purpurium. In : De chewey AH, Pernull MC. Current obstetries and gynecology diagnostic
and trentment. 8 th ed. Connecticut: Aplleton & Lange, 1994: 271-272.
11. Cunningham, Mac Donald, Gant Obstetrics Williams. 18th edition. Texas: Appleton & Lange, 1989, 247-251.
12. David C, Sharon T, Charles RB, Frank W. Clinical manual of obstetrics. 2nd edition, New York : McGraw Hill,
1993;82-91.
13. Suradi R, Tobing HKP, 2003. Manajemen Laktasi. Program Manajemen Laktasi Perkumpulan Perinatologi
Indonesia. Jakarta.
14. Koehenour NK. Lactation suppression. In: Pitkin RM, Scott JR. Clinical obstetries and gynecology. Cambridge:
Harper & Row Publiser, 1980; 23: 1045 - 1057.
15. Modul manajemen laktasi, Departemen Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, 1985; 140-231.
16. Ronald L, Kelinman Breast feeding fertility and contraceptions 1 st edition, London:IPPF, 1984:5-43.
17. DC Dutta. Textbook of obstetries 4 th edition, Calcutta: Central, 1998;483-490.
18. Ndung SDB, Rulina S. Masalah-masalah dalam menyusui dan langkah-langkah keberhasilan menyusui.
Dalam:Simposium ASI, Malang, 2002;1-18.
19. Miller, Callander. Obstetries iLlustrated.4 th edition. Edinburgh:Churchill Livingstone, 1989;390-392.
20. Abdul BS, Gulardi HW, Djoko W. Buku acuan nasional pelayanan kesehatan maternal dan neonatal edisi 2.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Parwirohardjo, 2001; 128-130.
21. Cunningham, Norman, Kenneth JL, Larry CG. Williams obstetrics 1 4 editiom. New York: McGrow Hill,
2001;413-415.
22. Foley, Strong. Obstetric intensive care 1 st edition, Philadelphia WB Saunders, 1997, 408-409.
23. Govan, Hart, Callander. Gynecology illustrated. 4th edition, Edinburgh: Churchill Livingstone, 1983;92-101.