Anda di halaman 1dari 6

KOTA CILEGON

Data Guru Honorer Diduga Fiktif By redaksi


Rabu, 29-Desember-2010, 13:02:22

CILEGON - Wakil Ketua DPRD Cilegon Hasbudin mensinyalir adanya


data guru honorer di sejumlah sekolah dasar negeri di Kota Cilegon yang
tak sesuai dengan jumlah guru yang mengajar.
Ia menduga ada permainan oknum di sekolah yang membuat data fiktif guna
memperoleh anggaran bantuan operasional sekolah (BOS) bagi alokasi gaji guru
honorer.
Keberadaan guru honorer di tiap sekolah terbagi dari tiga kategori. Yakni tenaga
harian lepas (THL) yang didanai APBD Cilegon dan mendapat SK dari Dinas
Pendidikan (Dindik), guru bantu sekolah (GBS) yang digaji dari APBN serta
tenaga kerja sukarela (guru honorer) yang diangkat langsung kepala sekolah. Gaji
tenaga honorer ini diambil dari alokasi BOS. “Kecurigaan ini berawal dari aduan
seorang guru honorer yang menemukan adanya data fiktif di salah satu sekolah.
Menurut laporan, ada ketidaksesuaian data jumlah guru yang mengajar dengan
catatan jumlah guru di sekolah tersebut,” kata Hasbudin kepada wartawan, Selasa
(28/12).
Sayangnya, Hasbudin enggan menyebutkan guru honorer yang dimaksudnya
tersebut. “Tapi ini mungkin saja sudah berlangsung sejak lama guna mengalihkan
gaji guru honorer ke kantong pribadi,” ungkapnya.
Hasbudin mendesak Dinas Pendidikan (Dindik) Cilegon segera malakukan
pengawasan ke seluruh sekolah dasar dan meminta data jumlah guru honorer.
“Kita ingin Dindik mengecek ini. Jangan sampai alokasi BOS untuk menggaji
guru honorer bocor,” tegasnya.
Sekretaris Dindik Cilegon Muhtar Gozali yang dimintai konfirmasinya mengaku
belum mendengar adanya temuan tersebut. Pihaknya meyakini kemungkinan
kasus tersebut sangat kecil terjadi. “Kalau memang sekolah ingin mengambil dana
BOS saya kira tidak perlu melalui alokasi gaji guru honorer, karena alokasinya
cukup kecil. Tiap bulan guru honorer yang digaji sekolah dari dana BOS berkisar
Rp 300 sampai Rp 400 ribu,” ungkapnya.
Hal tersebut, katanya, juga tak mungkin terjadi pada penggajian guru THL yang
dibiayai APBD Cilegon. “Karena data base guru THL ada di kita (Dindik-red)
beradasarkan SK,” jelasnya.
Namun demikian, pihaknya berjanji akan menindaklanjuti temuan ini melalui
UPTD pendidikan di masing-masing kecamatan. “Kita cek dulu melalui UPTD,
setelah itu baru turun langsung ke sekolah-sekolah yang diduga melakukan hal
ini,” ungkapnya. (air/del)
adikan Banten Lama Objek Wisata Unggulan 2011 By redaksi
Rabu, 29-Desember-2010, 13:00:23 6 clicks

CILEGON - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Cabang


Banten menilai obyek wisata Banten Lama mampu dijadikan wisata
unggulan Banten 2011.
Ini lantaran Banten Lama merupakan salah satu ikon sejarah Provinsi Banten yang
diyakini mampu menyumbang pendapatan daerah yang cukup signifikan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua PHRI Banten Achmad Sarialam di sela-sela acara
diskusi akhir tahun bertajuk ‘Perspektif Pariwisata Banten 2011’ yang digelar di
Hotel dan Restoran Sari Kuring Indah (SKI) Cilegon, Selasa (28/12). Di-
katakannya, objek wisata yang berada di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kota
Serang cukup memiliki nilai historis tinggi dalam sejarah perkembangan Islam di
Indonesia. Mulai dari keberadaan Masjid Agung Banten Lama hingga komplek
makam keluarga Sultan Maulana Hasanuddin. “Seperti halnya Yogyakarta dengan
Candi Borobudur-nya, Banten juga punya Banten Lama. Artinya Banten Lama
adalah identitasnya Provinsi Banten, jadi sangat penting dikembangkan,”
ungkapnya.
Selain wisata Banten Lama, Banten pun memiliki beragam obyek wisata lainnya.
Seperti wisata bahari Pantai Carita, Tanjung Lesung, Pulau Umang, dan Anyer.
Belum lagi, keberadaan sejumlah ekowisata mulai dari Ujung Kulon, Gunung
Krakatau dan Pulau Rakata, wisata budaya Baduy, hingga wisata belanja di
Cilegon dan Serpong.
Untuk mendukung perkembangan sektor wisata di Banten, pihaknya menilai perlu
adanya partisipasi aktif pemerintah daerah. Baik pemerintah kabupaten, kota,
maupun provinsi.
Peran aktif tersebut dapat ditunjukkan dengan perbaikan infrastruktur pendukung
yang ada. Mulai dari kondisi kesiapan jalan, pelabuhan, maupun bandara.
Kerusakan jalan menuju Pantai Anyer dan ruas jalan Pandeglang-Labuan-Pa-
nimbang-Tanjung Lesung dan Sumur, menurutnya, dapat menyurutkan minat
calon wisatawan mendatangi obyek-objek wisata yang ada di kawasan tersebut.
“Pemerintah harus serius dalam mendukung Wisata Banten 2011, sektor-sektor
pendukungnya harus diperkuat,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Banten Egi
Djanuswati mengatakan, pihaknya akan menyiapkan obyek wisata Banten Lama
pada program Wisata Banten 2011. “Banten Lama akan kami tata dan benahi khu-
susnya terkait keterangan-keterangan benda bersejarah yang ada di lokasi tesebut.
Ini untuk menyukseskan tahun kunjungan museum 2010-2014 di Banten,” kata
Egi. (mg-04/del)
Pembangunan Dua Puskesmas Rawat Inap Tersendat By redaksi
Selasa, 28-Desember-2010, 11:27:55 34 clicks

CILEGON - Pembangunan dua puskesmas rawat inap di Kecamatan


Pulomerak dan Ciwandan hingga kini belum juga selesai. Kelanjutan
pembangunan dua puskesmas tersebut terbentur ketersedian anggaran.

Pada pembangunan tahap pertama 2010, Dinas Kesehatan (Dinkes) Cilegon


mengalokasikan anggaran sebesar Rp 1,7 miliar. Anggaran tersebut untuk pem-
bangunan gedung pelayanan dan unit gawat daruat (UGD) serta gedung rawat
inap.
Pada APBD Cilegon 2011, Pemkot kembali mengalokasikan dana Rp 1,7 miliar
untuk kelanjutan proyek ini. Dana tersebut akan digunakan untuk membangunan
gedung persalinan, gedung dapur gizi, koridor penghubung, dan beberapa bagian
lainnya di dua puskesmas yang masing-masing memiliki luas 3.000 meter persegi
tersebut.
Di Puskesamas Rawat Inap Pulomerak gedung pelayanan dan gedung rawat inap
sudah digunakan untuk melayani masyarakat. Gedung pelayanan ini masih sebatas
satu lantai. “Maklum keterbatasan anggaran, makanya kita belum bisa selesaikan
semua. Tapi dua puskesmas rawat inap di Ramanuju dan Cibeber sudah selesai
pembangunannya,” kata Kepala Dinkes Cilegon Suminar, kemarin.
Gedung rawat inap ini rencananya akan terdiri atas tiga ruangan. Masing-masing
ruangan akan dilengkapi tempat tidur pasien. “Satu ruangan akan dilengkapi em-
pat sampai lima tempat tidur,” ujarnya.
Anggota Komisi II DPRD Cilegon Suhaemi berharap penyelesaian pembangunan
dua puskesmas rawat inap ini dapat dilakukan pada 2011. “Di 2010 anggaran Din-
kes memang terkuras untuk pembangunan empat puskesmas rawat inap. Kita per-
nah tanyakan terkait kelanjutan pembangunan Puskesmas Rawat Inap Pulomerak
dan Ciwandan, Dinkes berjanji pertengahan 2011 segera dilanjutkan,” ujarnya.
(air/del)
Warga Ciwandan Keluhkan Bau Busuk By redaksi
Senin, 27-Desember-2010, 10:47:00 103 clicks

CILEGON – Akhir-akhir ini, warga Kelurahan Tegal Ratu dan


Kubangsari, Kecamatan Ciwandan, mengeluhkan bau busuk yang sangat
menyengat. Bau yang sampai menusuk hidung itu, disinyalir berasal dari
beberapa pabrik di daerah tersebut.

Hasbi Sidik, warga Lingkungan Panauan, Kelurahan Kubangsari mengatakan, bau


tersebut kerap tercium pada malam hari. Namun, dirinya tidak mengetahui secara
pasti asal dari bau tidak sedap itu. “Bau busuk berangsur-angsur tercium mulai
sore hari dan pada malam harinya bau itu menjadi sangat kuat. Saya sendiri belum
tahu bau ini berasal dari mana. Namun sepertinya ini ditimbulkan oleh perusahaan
yang ada di sekitar,” kata Hasbi.
Dikatakan, bau busuk tersebut berdampak pada terganggunya kenyamanan warga
setempat. “Kalau keluar rumah malam hari, itu baunya bisa membuat kepala
pusing dan juga mual hingga mau muntah,” tambah Hasbi.
Hal senada dikatakan Azis, warga Kelurahan Tegal Ratu. Dia mengaku amat ter-
ganggu atas bau busuk ini. “Baunya seperti telur busuk. Tapi kalau dirasa-rasa se-
perti yang dihasilkan dari bahan-bahan kimia. Biasanya menjelang magrib paling
terasa menyesakkan pernapasan mas,” ujarnya
Ketua Komunitas Pecinta Lingkungan (KPL) Cilegon Ibrohim Aswadi, menduga,
bau yang tercium menyengat oleh warga tersebut ditimbulkan oleh proses
produksi perusahaan yang tidak tertutup. “Bau busuk itu muncul pada malam hari
dan biasanya pabrik-pabrik yang mengolah bahan nabati melakukan produksi
pada malam hari. Kami tidak tahu bau itu asalnya dari pabrik mana maka
diharapkan pemerintah segera menelusuri bau ini,” kata Ibrohim.
Sementara itu, Sekretaris Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Cilegon
Bambang HB mengaku menerima keluhan, terkait bau busuk dari warga
Ciwandan. Bambang berjanji akan segera melakukan pengecekan atas keluhan
warga tersebut.
“Kita belum tahu hal itu. Tapi dengan laporan seperti ini kami akan coba turunkan
tim untuk mencari tahu sumber bau itu dari mana asalnya,” kata Bambang.
Menurutnya, terkait polusi udara telah diatur dalam Kepmen LH Nomor 50/1996
tentang tingkat kebauan. Bambang berharap, semua pihak tidak berspekulasi de-
ngan menuding salah satu pihak yang dianggap bersalah atas timbulnya bau
tersebut. “Masalah polusi ini akan segera kami telusuri, kami harap warga tetap
bersabar,” ujarnya. (mg-04/esl)
KABUPATEN LEBAK

Warga Malingping Protes Listrik PadamBy redaksi


Selasa, 28-Desember-2010, 11:25:02 44 clicks
MALINGPING – Puluhan warga dari Kecamatan Malingping dan
Kecamatan Wanasalam yang kecewa dengan pelayanan PLN, mendatangi
kantor PLN Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Malingping.

Massa yang datang sekira pukul 09.30 WIB langsung berorasi. Setengah jam
kemudian mereka melakukan dialog dengan manajemen PLN UPJ Malingping.
Dalam kesempatan itu warga meminta Manajer PLN UPJ Malingping Muhamad
Haerudin serta Koordinator Unit Gangguan Edi Sumasono mundur dari jaba-
tannya. Sempat terjadi ketegangan saat dialog tersebut.
Ketegangan antara warga dan manajemen mereda setelah aparat kepolisian dari
Polsek Malingping yang dipimpin Kapolsek Kompol H Afrizal, tiba di lokasi.
Sekira pukul 12.00 WIB, tampak pintu kaca kantor PLN UPJ Malingping rusak
dan pecahan kaca berceceran di lantai.
Salah seorang warga, Rohmat, mendesak PLN memperbaiki pelayanan kepada
masyarakat. Selama ini, banyak alat elektronik warga yang rusak dan industri di
Lebak Selatan terganggu gara-gara pasokan listrik yang tidak lancar. Puncaknya,
pada Minggu (26/12) malam, saat masyarakat ingin menonton final Piala AFF
antara Tim Nasional Indonesia melawan Malaysia, listrik padam dan membuat
warga kesal. “Kami mendesak manajer PLN UPJ Malingping dan koordinator unit
gangguan PLN mundur dari jabatannya,” ujar Rohmat.
Setelah melakukan dialog dengan manajemen PLN UPJ Malingping, ada 8 kese-
pakatan yang dihasilkan. Di antaranya, PLN berjanji memperbaiki distribusi aliran
listrik kepada masyarakat, peningkatan kualitas pelayanan, dan meminimalisasi
gangguan akibat cuaca ekstrem. “Kita harap kesepakatan tersebut dapat di-
realisasikan,” harapnya.
Manajer PLN Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) Malingping Muhamad Haerudin
mengakui, selama ini sering terjadi gangguan distribusi aliran listrik kepada
masyarakat yang disebabkan cuaca ekstrem dan pepohonan yang ada di se-
panjang jaringan PLN. Puncaknya tadi malam, listrik padam dan warga kesal
lantaran tidak dapat menonton final Piala AFF. “Kami sudah berdiskusi dengan
masyarakat dan mereka mendesak agar kami meningkatkan pelayanan terhadap
warga,” tukasnya.
Kapolsek Malingping Kompol H Afrizal membenarkan terjadi aksi unjukrasa di
Kantor PLN UPJ Malingping. Pihaknya masih melakukan penyelidikan, terkait
kerusakan pintu kantor. “Kami akan berupaya menyelesaikan masalah ini secara
persuasif,” tukasnya. (mg-05/esl)
Bupati Tunda Mutasi Pejabat By redaksi
Kamis, 23-Desember-2010, 11:31:12 144 clicks

RANGKASBITUNG – Rencana melakukan mutasi rotasi dan promosi


pejabat eselon II, III, IV dan pejabat fungsional ditunda hingga ber-
akhirnya tahun anggaran 2010. Sedianya, perubahan struktur pejabat itu
dilakukan pada Desember 2010.
Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat) beralasan, pejabat
yang akan terkena mutasi harus menyelesaikan tugas-tugas pada anggaran 2010
hingga 30 Desember.
“Awalnya Pak Bupati menghendaki mutasi dan pelantikan dilakukan bulan ini
(Desember). Namun, Pak Bupati khawatir ini akan mengganggu tugas di anggaran
2010, yang akan berakhir pada 30 Desember, maka Bupati meminta mutasi dan
pelantikan diundur pada Januari 2011,” ujar Sekda yang juga Ketua Baperjakat
Ruswan Effendi, Rabu (22/12).
Ruswan menambahkan, meski mutasi merupakan menjadi kebutuhan untuk
meningkatkan kinerja organisasi, namun pelaksanannya harus dilakukan secara
matang. Bila dinilai akan mengganggu tugas pejabat di anggaran 2010 maka pe-
laksanaannya bisa diundur di waktu dan hari yang tepat. “Di Januari 2011,
Baperjakat akan kembali meminta petunjuk soal tanggal dan harinya ke Pak
Bupati. Karena yang menentukan kapan pelaksanaannya dilakukan tentu
kewenangan penuh Pak Bupati,” kata Ruswan.
Sementara, ditanya berapa jumlah pejabat eselon II, III, IV dan para kepala
sekolah yang dipastikan terkena mutasi, Sekda menjelaskan, jumlahnya mencapai
lebih dari 100. Sejumlah nama sudah diserahkan ke Bupati Mulyadi Jayabaya.
“Hasil pembahasan dan penilaian kami kepada para calon pejabat yang akan di-
mutasi sudah berada di meja Pak Bupati. Makanya, kami tinggal menunggu per-
setujuan dan perintah jadwal pelaksanaan mutasinya dari beliau (Bupati),”
jelasnya.
Ditemui terpisah, Ketua Komisi A DPRD Lebak Iip Makmur mengaku setuju
pelaksanaan mutasi diundur ke Januari 2011. Dia juga meyakini, jika dilakukan
saat ini akan mengganggu penyelesaian tugas di anggaran 2010. “Kalau memang
mutasi akan dilakukan, biarkan dulu mereka (pejabat) menyelesaikan tugasnya
hingga selesai,” kata Iip. (day/esl)

Anda mungkin juga menyukai