Pendahuluan
1.1 Latar belakang permasalahan
Sejarah administrasi pembangunan melihat suatu keadaan dimana saat ini administrasi pembangunan belum diakui
sebagai suatu disiplin ilmu sendiri yang telah berkembang. Administrasi pembangunan yang berkembang tersebut berasal dari
disiplin ilmu yang mendahuluinya, yaitu administrasi negara. Administrasi negara merupakan suatu studi mengenai bagaimana
badan-badan pemerintahan diorganisir, beserta aparaturnya, pembiayaannya, serta faktor kepemimpinannya. Administrasi negara
merupakan kombinasi tata pemerintahan,ctata usaha negara, administrasi serta administrasi pembangunan, dan pengendalian
lingkungan.
Administrasi pembangunan yang merupakan bagian dari administrasi negara tersebut, kemudian mengalami
penyempurnaan yang diawali oleh peristiwa pemberian bantuan PBB tahun 1950 kepada negara-negara berkembang yang
ternyata kurang mencapai sasaran dan kurang mendapatkan hasil sesuai tujuannya.
Dalam pelaksanaan administrasi pembangunan, pemerintah memiliki peranan yang harus dilaksanakan, salah satunya
adalah peran sebagai administrator yang berhubungan erat dengan usaha pembangunan berencana suatu negara. Perencanaan
yang merupakan suatu pernyataan pemerintah, melahirkan tugas pemerintah diantaranya adalah pembangunan nasional.
Pembangunan nasional mencakup multi dimensional, didalamnya pembangunan nasional tersebutlah pemerintah berperan dan
berfungsi, baik sebagai stabilisator, inovator, modernisator, pelopor, hingga pelaksana sendiri.
BAB II
Pembahasan dan Analisis
II.1 Administrasi Pembangunan
II.1.1 Pengertian
Pengertian administrasi pembangunan berdasarkan pendapar para ahli, yaitu :
1. Fred W. Riggs
Administrasi pembangunan berkaitan dengan proses adminstrasi dari suatu program pembangunan, dengan metode yang
digunakan terutama oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan dan kegiatannya yang telah direncanakan guna menemukan
sasaran pembangunan (pembangunan admistrasi). Administrasi pembangunan dikaitkan dengan implikasinya, sehingga apabila
suatu program pembangunan berhasil dilaksanakan, dengan sendirinya akan mendorong perubahan-perubahan dalam berbagai
bidang (administrasi pembangunan).
1. Prajudi Atmosudirdjo
- Hukum administrasi pembangunan adalah Hukum Administrasi Negara yang diarahkan untuk mendukung proses
pembangunan dalam keperluan keberhasilan pembangunan, yang melipuri hukum untuk perencanaan, pembiayaan, pelaksanaan,
pengendalian, dan evaluasi
- Merupakan Hukum Administrasi Negara yang diarahkan untuk penyempurnaan administrasi negara agar berkemampuan
mendukung proses pembangunan[1].
1. Bintoro Tjokoamidjojo
Pendekatan administrasi pembangunan diartikan sebagai proses pengendalian usaha administrasi oleh pemerintah untuk
merealisasikan pertumbuhan kearah lebih baik dan kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan bangsa, untuk mendorong
perubahan suatu masyarakat kearah lebih baik, yang pada umumnya tujuannya adalah pembinaan bangsa (nation building) dan
atau perkembangan sosial ekonomi (disebut sebagai proses modernisasi).
Dengan demikian, tujuan dikembangkannya hukum administrasi pembangunan adalah untuk kebutuhan pengembangan model
dan konsep hukum administrasi yang cocok untuk pembangunan serta pengembangan administrasi bagi pembangunan[2].
II.1.2 Ruang lingkup administrasi pembangunan
1. Ruang lingkup administrasi pembangunan mempunyai dua fungsi, yaitu :
- Penyusunan kebijakan penyempurnaan administrasi negara, yang meliputi penyempurnaan organisasi, pembinaan lembaga
yang diperlukan, kepegawaian, tata kerja dan penyusunan sarana-sarana administrasi lannya (disebut development of
administration).
- Merumuskan kebijakan dan program pembangunan di berbagai bidang serta pelaksanaan nya secara efektif (disebut
sebagai administration of development).
1. Administrasi pembangunan dapat dibagi dalam dua subfungsi, yaitu
- Perumusan atau formulasi kebijakan pembangunan oleh pemerintah (public policies) dilakukan dalam proses administrasi
dan tingkat tertentu dalam proses politik.
- Pelaksanaan kebijakan secara efektif, dimana yang perlu mendapat perhatian adalah masalah kepemimpinan, koordinasi,
pengawasan dan fungsi administrator sebagai unsur pembaharu.
Jadi pada dasarnya administrasi pembangunan bertujuan untuk memperlancar proses pembangunan yang dijalankan oleh
pemerintah yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat[3].
II.1.3 Ciri-ciri administrasi pembangunan
Administrasi pembangunan masih mendasarkan diri pada prinsip administrasi negara sebab peralatan analisa administrasi
pembangunan masih memakai peralatan analisa administrasi negara. Perbedaan keduanya adalah sebagai berikut :
II.2 Pembangunan
Pembangunan biasanya didefinisikan sebagai “rangkaian usaha mewujudkan pertumbuhan dan perubahan secara terencana dan
sadar yang ditempuh oleh suatu negara bangsa menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation building)”[5].
Terdapat tujuh ide pokok, yaitu:
1. Pembangunan merupakan suatu proses, yaitu rangkaian kegiatan yang berlangsung secara berkelanjutan dan terdiri dari
tahap-tahapyang satu pihak bersifat independen dan yang lain bersifat tiada akhir.
2. Pembangunan merupakan upaya secara sadar ditetapkan sebagai sesuatu untuk dilaksanakan
3. Pembangunan dilakukan secara terencana, baik dalam arti jangka panjang, jangka sedang, dan jangka pendek[6]
4. Rencana pembangunan mengandung makna pertumbuhan dan perubahan
5. Pertumbuhan mengarah pada modernitas, yaitu cara hidup yang lebih baru dan lebih baik daripada sebelumnya.
6. Modernitas yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan pembangunan tiap definisi diatas bersifat multidimensional,
yaitu mencakup segala segi kehidupan berbangsa dan bernegara.
7. Semuanya ditujukan kepada usaha pembinaan bangsa sehingga negara yang bersangkutan semakin kukuh fondasinya
dan semakin mantap keberadaannya agar sejajar dengan bangsa lain karena mampu menciptakan situasi yang seimbang
dengan bangsa lain tersebut.
II.3 Pembangunan Nasional
Suatu sistem pembanguan nasional berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan, sehingga suatu sistem pembangunan
nasional berkaitan erat dengan kebijakan yang ditempuh dan strategi yang dipilih. Tujuan pembangunan nasional setiap negara
berbeda satu sama lain. Indonesia, menurut GBHN RI, 1988:43, menyatakan bahwa Pembangunan nasional Indonesia bertujuan
untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan pancasila di dalam wadah
NKRI yang merdeka, berdaulat, bersatu, dan berkedaulatan rakyat dalam suasana perikehidupan bangsa yang sama, tenteram,
tertib, dan dinamis, serta dalam lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib, dan damai.
II.3.1 Dimensi pembangunan nasional
1. Dimensi inti dan kerangka pokok
Pembangunan hanya berjalan dengan memuaskan apabila masyarakat sadar akan faedah pembangunan serta keharusan dari
proses dinamisasi. Kesadaran tersebut membawa masyarakat dari keadaan statis kearah perkembangan dinamis. Proses
dinamisasi mengandung kehendak untuk merubah cara kehidupan, cara berpikir, dan cara menghadapi masalah-masalah untuk
menempuh jalan baru yang membawa kemajuan.
1. Dimensi majemuk dan kompleks.
Michel todaro menyimpulkan bahwa pembangunan adalah proses multidimensi yang mencakup perubahan-perubahan penting
dalam struktur sosial, sikap rakyat, dan lembaga-lembaga nasional, dan akselerasi pertumbuhan ekonomi, pengurangan
kesenjangan, pemberantasan kemiskinan absolut (Bryant,1987:3)[7].
II.3.2 Kebijaksanaan pembangunan nasional
1. Kebijaksanaan sektoral dan partial
Kebijaksanaan pembangunan nasional menyangkut seua ketentuan formal dan informal untuk mewujudkan tercapainya tujuan
nasional, yaitu kebijaksanaan ekonomi (moneter dan fiskal), kebijaksanaan ekspor impor, perdagangan, dan sebagainya. Sebagai
contoh, kebijaksanaan ekonomi merupakan kebijaksanaan partial karena menyangkur satu bidang, yaitu ekonomi. Kebijaksanaan
perdagangan sebagai bagian dari ebijaksanaan ekonomi, merupakan kebijaksanaan sektoral. Keduanya harus saling melengkapi
sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuannya. Demikian pula dengan bidang pembangunan nasional lainnya, keterkaitan dan
saling mempengaruhi antar sektor dalam bidang sangat erat. Misalnya kebijaksanaan ekspor impor berkaitan erat dengan
kebijaksanaan perdagangan luar negeri, dan seterusnya.
1. Kebijaksanaan terpadu
Pemimpin harus mengambil atau memutuskan suatu kebijaksanaan (pengambilan keputusan) yang mempunyai implikasi yang
luas sehingga memerlukan analisis dan pertimbangan berdasarkan informasi yang cukup. Proses tersebut ada yang formal dan
ada informal,dapat dibagi dalam tahap-tahap:
- Penyusunan konsep (policy germination)
- Rekomendasi kebijaksanaan (policy recomendation)
- Analisis kebijaksanaan (policy formulation)
- Perumusan kebijaksanaan (policy formulation)
- Pengambilan keputusan (policy decision)
- Pelaksanaan kebijaksanaan (policy implementation)
- Evaluasi pelaksanaan kebijaksanaan (policy evaluation)
Untuk memudahkan analisis dan pembentukan kebijaksanaan, Bintoro Tjokroamidjojo (1978:115) membagi substansi
kebijaksanaan nasional ke dalam lima kelompok :[8]
- Analisis dan pembentukan kebijaksanaan tujuan-tujuan pembangunan nasional jangka jauh.
- Analisis dan pembentukan kebijaksanaan tujuan-tujuan pembangunan nasional jangka menengah
- Analisis dan pembentukan kebijaksanaan pembangunan atau program tahunan
- Analisis dan pembentukan kebijaksanaan nasional dalam rangka melaksanakan pemerintahan
- Analisis dan pembentukan kebijaksanaan dalam rangka pelaksanaan pembangunan, terutama masalah-masalah jangka
pendek.
Dengan melihat tahap-tahap serta substansi analisis pembentukan kebijaksanaan, kemudian dapat dicari pola arus, hubungan
antar lembaga, serta koordinasinya. Dengan cara ini pula dapat dilihat lembaga atau orang mana yang menjadi strategis dalam
proses analisis dan pembentukan kebijaksanaan, sebab kebijaksanaan terpadu tidak hanya memperhitungkan sektor dan bidang
pembangunan, tetapi juga waktu serta faktor lainnya.
II.3.3 Strategi pembangunan nasional
Strategi pembangunan nasional menyangkut pemilihan alternatif tindakan yang harus dilakukan. Dalam setiap bidang, pilihan
yang dibuat harus optimal. Untuk merubah keadaan bangsa akibat kurang optimalnya strategi pembangunan nasional yang
terdahulu, perlu diadakan pendobrakan besar-besaran terhadap segi-segi strategis kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Salah
satu segi strategis tersebut adalah sektor pertanian. Pembangunan sektor pertanian adalah langkah pertama menuju peningkatan
pemakmuran dan harus dibarengi dengan pembangunan sektor lainnya.
Bab III
Penutup
III.1 kesimpulan
Saat ini administrasi pembangunan merupakan bagian administrasi negara yang berkaitan dengan proses adminstrasi dari suatu
program pembangunan, dengan metode yang digunakan terutama oleh pemerintah untuk melaksanakan kebijakan dan
kegiatannya yang telah direncanakan guna menemukan sasaran pembangunan.
Pembangunan nasional memiliki dua dimensi, yaitu dimensi inti dan kerangka pokok serta Dimensi majemuk dan kompleks.
Didalam pembangunan nasional terdapat kebijaksanaan berupa Kebijaksanaan sektoral dan partial serta kebijaksanaan terpadu.
Pembangunan nasional merupakan salah satu perencanaan pemerintah yang berkaitan erat dengan kebijakan dan strategi
pembangunan nasional yang menyangkut pemilihan alternatif tindakan yang dipilih pemerintah untuk mencapai tujuannya dan
berpengaruh terhadap berbagai bidang kehidupan (multidimensional, mencakup berbagai bidang yaitu politik, ekonomi,sosial
budaya,pertahanan dan keamanan).
Fungsi pemerintah berkaitan erat dengan kedudukan negara terhadap warganya, dan peran pemerintah dalam pembangunan
nasional adalah selaku stabilisator, modernisator, inovator, pelopor, dan pelaksana sendiri.
Hubungan pembangunan nasional dengan administrasi pembangunan adalah bahwa Pembangunan Administrasi dalam rangka
Administrasi Pembangunan dilaksanakan secara sadar, komprehensif, terencana,bertahap, dan berkesinambungan, serta diarahkan
pada pencapaian tujuan akhir bangsa yang ditujukan pada peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat yang merupakan tujuan
pemerintah dalam perencanaan pembangunan nasional dan harus berjalan efektif untuk menentukan arah perubahan bangsa.
III.2 Saran
Dengan penjelasan diatas, bahwa perencanaan pembangunan nasional berdampak secara multidimensional, menunjukkan bahwa
arah bangsa ini bergantung pada perencanaannya. Sehingga disarankan kepada pemerintah sebagai administrator untuk serius
dalam perencanaan pembangunan nasional sebab saat ini Indonesia merupakan negara berkembang sehingga rentan akan krisis
pada setiap segi dalam multidimensional tersebut.
Daftar Pustaka
Djajasumarga, kasum , Prinsip-prinsip pengelolaan pembangunan nasional, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit IKIP Semarang Press,
1992)
Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007)
Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi
Aksara, 2003)
[1] Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
2007) hal. 375
[2] Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
2007) hal. 376
[3] Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
2007) Hal. 379
[4] Nugraha, Safri. et al, Hukum Administrasi Negara, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
2007) hal. 383
[5] Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi
Aksara, 2003) Hal.4
[6] Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi
Aksara, 2003) Hal.5
[7] Djajasumarga, kasum , Prinsip-prinsip pengelolaan pembangunan nasional, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit IKIP Semarang
Press, 1992) Hal 47
[8] Djajasumarga, kasum , Prinsip-prinsip pengelolaan pembangunan nasional, cet. Kesatu (Jakarta:Penerbit IKIP Semarang
Press, 1992) hal.53
[9] Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi
Aksara, 2003) hal 64
[10] Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi
Aksara, 2003) hal.101
[11] Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi
Aksara, 2003) hal.143
[12] Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi
Aksara, 2003) hal.149
[13] Siagian, Sondang P, Administrasi Pembangunan (konsep, dimensi, dan strateginya), cet. Ketiga (Jakarta:Penerbit PT Bumi
Aksara, 2003) hal.153