Anda di halaman 1dari 19

Latar Belakang

Investasi bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang dapat meningkatkan kekayaan


baik sekarang maupun masa depan. Sehingga sebelum berinvestasi harus memikirkan terlebih
dahulu dimana dan kemana serta tujuan apa yang diinginkan dari investasi tersebut. Dalam
berinvestasi harus memiliki tujuan yang jelas sehingga langkah yang diambil sesuai dengan
tujuan yang diinginkan yaitu apakah yang diinginkan tujuan jangka pendek atau jangka panjang.
Disinilah arti penting menentukan tujuan, agar kita mampu memilih instrumen investasi yang pas
dengan tujuan yang sudah ada. Saham merupakan investasi jangka panjang yang bersifat
fluktualif. Dapat dipilih bagi para investor yang berani mengambil resiko tinggi ( risk taker ) dan
menginginkan keuntungan yang besar.

Apabila ingin mendapatkan laba yang maksimal dalam berinvestasi dengan resiko yang
kecil, lebih baik berinvestasi pada saham perusahaan yang unggul dan perusahaan yang memiliki
reputasi yang tinggi. Bumi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di sektor
pertambangan khususnya batubara. Saat ini sektor pertambangan sedang mengalami fluktuasi
yang besar dikarenakan pengaruh global seperti adanya bencana tsunami di Jepang dan adanya
revolusi pemerintahan di Libya yang merupakan salah satu penghasil minyak mentah yang dapat
mempengaruhi harga saham perusahaan – perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan
salah satunya yaitu Bumi.

Selain itu bumi sudah bertaraf internasional, adanya akuisisi Bumi dengan Vallar yang
ditandai dengan perjanjian jual beli saham. Dengan tukar guling saham, bumi memiliki saham
Vallar sebesar 43 % dan falar memiliki 25 % saham bumi, dapat diartikan bahwa Bumi
mengakuisisi Vallar. Pada saat listing di London April mendatang, Vallar akan berganti nama
menjadi Bumi Plc.

Kondisi tersebutlah yang menjadi landasan dalam pemilihan PT. Bumi Resource. Tbk
sebagai perusahaan yang akan kami analisis.
Analisis Makro

Dalam dunia investasi, pertimbangan tentang kondisi makro ekonomi sebuah negara
merupakan sesuatu yang sangat penting dan tak boleh diabaikan. Kondisi makroekonomi ini
mempengaruhi harga instrumen investasi. Kondisi makro yang dimaksud misalnya Kurs Rupiah
terhadap dollar, BI rate, fluktuasi harga minyak dan sebagainya yang dapat mempengaruhi
tingkat inflasi, dan tingkat inflasi tersebut mempengaruhi tingkat investasi. Selain itu kondisi
makro lain yakni penyelesaian aturan dan model asuransi bencana oleh pemerintah yang akan
berpengaru positif dalam pasar modal.

1. Kurs Rupiah terhadap Dollar


Akhir – akhir ini Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta terus
menerus menguat. Rupiah menguat karena adanya spekulasi bank sentral yang
memberikan ruang bagi apresiasi untuk menahan inflasi yang memanas dari barang –
barang impor. Selain itu juga dikarenakan adanya investor global yang memborong
saham senilai US$109 juta lebih besar dari yang dijual di bulan maret ini. Bank Indonesia
membiarkan rupiah menguat dengan tidak menaikkan suku bunga lagi sampai saat ini hal
tersebut dilakukan sebagai antisipasi kemungkinan terjadinya tekanan inflasi akibat
pembatasan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang akan diberlakukan oleh
pemerintah. Penguatan rupiah ini ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang bagus, bunga
yang relatif rendah, dan tren kenaikan pada pasar modal. Berikut kurs rupiah terhadap
dollar AS dari tanggal 21 Maret 2011 sampai dengan 25 Maret 2011 :

Kurs Rupiah terhadap Dollar AS


8850

8800 8795
8754 8765 8766
8750 8752
Jual
8700 8707 Beli
8666 8677 8678
8664
8650

8600

8550
21/3 22/3 23/3 24/3 25/3
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kurs rupiah terhadap dollar As semakin menguat.
Dengan penguatan tersebut maka dapat menahan laju tingkat inflasi sehingga investasi
terhadap saham akan meningkat.

Tingkat Inflasi
7.05%
7.02%
7.00%

6.96%
6.95%
Tingkat Inflasi
6.90%

6.85%
6.84%

6.80%

6.75%
Des '10 Jan '11 Feb '11

2. BI Rate
Bi rate merupakan bunga yang menjadi acuan bagi industri perbankkan dalam
menetapkan bunga deposito dan pinjaman. BI rate merupakan salah satu instrumen
moneter yang dapat mengendalikan tingkat inflasi. Pada saat inflasi tinggi dan tren bunga
naik, maka investor akan lebih memilih produk deposito yang menawarkan imbalan hasil
yang lebih tinggi dibandingkan saham yang akan berakibat pada harga saham yang akan
semakin menukik. Sebaliknya, disaat inflasi rendah dan bunga rendah/ tetap, investor
akan lebih memilih saham yang memberikan return yang lebih tinggi daripada deposito.
Sehingga mengakibatkan permintaan saham meningkat dan secara otomatis mendorong
kenaikan harga saham. Hasil rapat dewan gubernur Bank Indonesia pada 4 Maret 2011,
BI rate tetap dipertahankan pada posisi 6,75 %, sama seperti bulan Februari. Keputusan
ini dilakukan sebagai upaya untuk mengendalikan tekanan inflasi yang mungkin akan
terjadi karena terus meningkatnya harga pangan dan minyak dunia. Dengan suku bunga
yang tidak mengalami peningkatan, maka investasi terhadap saham akan semakin
meningkat, hal tersebut dikarenakan tingkat pengembalian saham akan jauh lebih tinggi
dibandingkan apabila berinvestasi pada deposito. Selain itu juga tidak memberatkan
dunia usaha dalam membayar bunga pinjamannya.

3. Fluktuasi Harga Minyak


Minyak merupakan komoditas utama didalam perekonomian modern. Kenaikan dan
penurunan harga minyak memiliki pengaruh signifikan terhadap seluruh kegiatan
perekonomian, hal tersebut dikarenakan peran vital minyak sebagai sumber energi utama
bagi sebagian besar proses produksi dan kegiatan perekonomian. Kenaikan harga minyak
mentah secara perlahan bisa memicu inflasi dan menurunkan kinerja bursa saham yakni
dapat mengakibatkan penurunan tingkat investasi. Konflik timur tengah dan bencana
tsunami di Jepang talah mengakibatkan peningkatan harga minyak dunia yang mencapai
kisaran US$105,40 per barel. Hal tersebut membuat khawatir para investor, sehingga saat
ini investor sedang melakukan pemantauan yang ketat terhadap fluktuasi harga minyak.
Sehingga jelas disini bahwa fluktuasi harga minyak merupakan salah satu pertimbangan
investor dalam melakukan investasi terutama pada saham, hal tersebut dikarenakan
fluktuasi harga minyak sangat berpengaruh kepada perekonomian suatu Negara.

4. Asuransi Bencana
Pemerintah kini sedang mengejar penyelesaian aturan dan model asuransi bencana. Hal
tersebut dilakukan agar Indonesia tidak meminta-minta bantuan dari pihak manapun
untuk menanggulangi bencana. Dengan adanya hal ini akan membawa dampakt positif
dengan direncanakannya asuransi bencana oleh RI. Mengingat banyak Negara lainnya
yang sudah melakukan program ini, seperti Jepang dan Meksiko . Catasthropic Bonds
(Catbond) merupakan instrumen hutang dengan imbal hasil cukup tinggi yang biasanya
dimaksudkan untuk mengalihkan risiko dari kerugian atas bencana alam seperti gempa
bumi. Dengan demikian, maka penanggulangan bencana alam dapat lebih cepat
tertangani, karena tidak perlu menunggu cairnya dana APBN. Dengan adanya catbond ini
maka pasar modal dapat dimanfaatkan sebagai sumber strategis guna perlindungan
bencana.
Analisis Industri

Dari sudut pandang analisis industri, saham bumi pada tahun lalu sempat terganjal oleh
kasus pajak yaitu dengan ditetapkannya Direktur Keuangan BUMI Eddie J Soebari sebagai
tersangka dalam kasus pidana pajak dan Petinggi PT Kaltim Prima Coal yang menjadi anak
cabang dari BUMI menjadi salah satu sentiment negative bagi BUMI yang pada akhirnya
membawa harga saham BUMI bergerak turun. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama
karena saham BUMI mempunyai banyak peluang positif yang dapat mendukung kinerja
perusahaan ini dalam beberapa bulan terakhir ini yaitu mulai dari diadakannya perjanjian dengan
pihak luar negri pada akhir tahun lalu yang memungkinkan bagi BUMI untuk go internasional
atau meningkatkan popularitas perusahaan di dunia bisnis serta terjadinya beberapa kejadian dan
bencana seperti pada akhir tahun lalu dimana terjadinya bencana banjir di Australia yang dapat
menghambat pasokan batubara di negara tersebut serta adanya krisis di timur tengah dan yang
baru ini adalah adanya bencana gempa dan tsunami yang melanda daerah Jepang yang juga
berimbas pada negara tetangganya yang dapat memicu kenaikan harga dari segala sektor termauk
pada sektor pertambangan dimana hingga kini level minyak dan batu bara masih cukup tinggi
dalam beberapa pekan terakhir.

Seperti yang diketahui,pada akhir tahun kemarin terjadi bencana banjir yang melanda
daerah Queensland dimana terjadi bencana banjir terparah yang pernah melanda negeri
kangguru tersebut. Bencana banjir tersebut membuka peluang bagi Indonesia untuk
menggantikan pasar batu bara Australia. Hal ini dikarenakan terendamnya tambang-tambang di
bagian Queensland sehingga terhambatnya kinerja pertambangan batubara di Australia yang
menimbulkan menipisnya pasokan batu bara untuk kebutuhan dunia.

Saat ini, produsen terbesar dunia untuk batu bara masih didominasi Indonesia sebesar
60% sedangkan Australia menduduki peringkat kedua sebesar 20-30%. Selebihnya, 10% batu
bara dunia diproduksi negara selain Australia dan Indonesia. Adapun konsumen utama batu bara
terbesar dunia adalah India dan China, dengan besaran masing-masing 30%. Hal ini didukung
jumlah penduduk kedua negara mereka yang cukup besar. Banjir tersebut juga mendorong harga
batu bara terus meroket. Harga batu bara mingguan untuk awal januari lalu berada di level
US$128,50 per metrik ton. Sehingga secara fundamental, sektor saham batu bara di Indonesia
akan sangat diuntungkan.

Berbagai krisis yaitu adanya revolusi pergantian kepemimpinan di negara Timur Tengah
yang beberapa bulan terkahir menjadi perbincangan yang cukup serius, cukup membawa dampak
yang negative bagi pergerakan saham di dunia. Akibat adanya krisis di Timur Tengah ini
menyebabkan harga minyak naik setelah ekspor minyak dari Libya dan Negara di Timur Tengah
lainnya sulit diharapkan, menyusul terjadinya serangan dan larangan terbang Libya oleh Amerika
Serikat dan sekutunya.

Faktor yang ketiga yaitu adanya Bencana Tsunami yang baru saja terjadi di jepang
membawa dampak yang cukup significant terhadap ekspor dan import di seluruh dunia
khususnya Indonesia. Ditambah lagi dengan adanya kebocoran nuklir di kawasan fukushima
Jepang yang memiliki dampak radiasi yang cukup luas di wilayah Jepang. Hal ini menambah
kekhawatiran tidak hanya di negara sakura saja tetapi juga bagi negara Eropa lainnya yang mulai
menghentikan penggunaan reactor nuklir di negara mereka menyusul kekhawatiran dampak dari
efek buruk penggunaan nuklir.

Saat ini telah terjadi penghentian pada beberapa operasional Pembangkit Listrik Tenaga
Nuklir (PLTN) yang ada di Eropa yang dapat membawa dampak positif bagi BUMI maupun
emiten lainnya yang bergerak di sektor pertambangan hal ini dikarenakan akibat dari
penghentian tersebut batu bara akan menjadi alternative pilihan yang banyak dicari oleh sebagai
pengganti nuklir sehingga menyebabkan naiknya potensi permintaan batubara dan dapat
memperkuat kinerja emiten ini. Banyaknya permintaan batu bara juga dapat mengakibatkan
naiknya harga batu bara dunia.
Faktor lainnya yaitu banyaknya emerging market dari Jepang, Korea dan China yang
berniat untuk memindahkan portofolionya ke saham BUMI. Karena banyak pelaku pasar atau
investor yang merasa terganggu dan terancam residu dari bocornya reaktor nuklir di Fukushima,
Jepang, menyusul gempa 9 skala richter yang disusul tsunami,sedangkan Indonesia dinyatakan
tidak terdampak radiasi itu sehingga mendapat respon yang positif di pasar bursa.
ANALISIS PERUSAHAAN

Profil Perusahaan

PT. Bumi Resource (BUMI) merupakan anak perusahaan dari Bakrie & Brothers
(BNBR) yang bergerak pada eksplorasi sumber daya alam khususnya yaitu batubara. Perusahaan
yang biasa disebut dengan julukan saham sejuta umat ini merupakan pengekspor batu bara
terbesar di Indonesia. Sampai saat ini BUMI memiliki beberapa cabang dan kepemilikan di
perusahaan lainnya antara lain yaitu PT.Indocoel Kalsel Resource,PT.Kaltim Prima Coal,
PT.Arutmin Indonesia, PT.Kalimantan coal Ltd.,Gallo Oil (Jersey) Ltd., Enercop Ltd., PT.Citra
Palu Minerals,Bumi Resource Japan Co.Ltd.,Indocoal kaltim Resource,dan masih banyak lagi.
Saat ini persentase kepemilikian atas saham BUMI mayoritas dikuasai oleh masyarakat sebesar
83% dan bakrie & brother sendiri hanya memiliki persentase 7% atas kepemilikan pada BUMI.
Perusahaan yang dipimpin oleh Mr. S. B. Sulisto sebagai President Commissione ini berkantor
pusat di jalan Jendral Sudirman kav 10-11 Jakarta Selatan ini mempunyai visi dan misi sebagai
berikut :

VISI :

menjadi perusahaan operator bertaraf internasional dalam sektor energi dan pertambangan.

MISI :

menjaga kesinambungan usaha dan daya saing Perseroan dalam menghadapi persaingan terbuka
di masa mendatang dengan tujuan untuk:

• Meningkatkan hasil yang optimal bagi para pemegang saham

• Meningkatkan kesejahteraan para karyawan

• Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah operasi pertambangan, serta

• Menjaga kelestarian lingkungan di seluruh areal operasi pertambangan


Strategi Perusahaan

Berikut ini adalah strategi perusahaan Bumi yang dilaksanakan dalam pencapaian tujuannya
yaitu :

 Membentuk kerja sama strategis dengan perusahaan bertaraf internasional guna meningkatkan
kinerja Perseroan.
 Mendapatkan cadangan baru melalui eksplorasi dan mengidentifikasi sumber daya yang
potensial.
 Memanfaatkan pengalaman, kompetensi, dan keunggulan kompetitif di bidang eksplorasi,
pengembangan, produksi dan pemasaran komoditas minyak, batubara dan komoditas yang
berbasis pertambangan lainnya.
 Meningkatkan kegiatan eksplorasi, khususnya komoditas batubara, serta memelihara kerja
sama yang baik dengan pemangku kepentingan di daerah setempat dalam melaksanakan setiap
kegiatan usaha penambangan.
 Mencanangkan program farm-in dan farm-out untuk portofolio aset minyak dan gas
Perseroan.
 Meningkatkan kualitas produk dengan melestarikan lingkungan,dan keselamatan kerja serta
pengembangan masyarakat.
 Meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman yang tepat waktu serta mengikuti
tuntutan pasar yang dinamis.
 Mengembangkan kemampuan dan kompetensi karyawan guna menghasilkan produk
berkualitas tinggi dan meningkatkan produktivitas.
 Menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten.
 Menyeimbangkan portofolio untuk menyelaraskan perluasan usaha dengan tetap menjaga
biaya produksi yag rendah.

Penghargaan dan Prestasi yang Pernah Diraih Zero Accident Award

1. Zero Accident Award

Yaitu Penghargaan Kecelakaan Nihil untuk Kaltim Prima Coal dari Menteri Tenaga
Kerja dan Transmigrasi.
2. The Asset Asian Awards

Yaitu BUMI memperoleh penghargaan sebagai Best in Corporate Governance dari Asset
Asian Award.

3. Indonesian CSR Awards 08

Yaitu penghargaan untuk Kaltim Prima Coal memperoleh penghargaan Terbaik 3 di


Bidang Sosial,Ekonomi dan Lingkungan dalam Indonesian CSR Awards 08 dari Menteri Sosial.

4. Indonesian CSR Awards 08

Kaltim Prima Coal memperoleh penghargaan Terbaik 3 di Bidang Sosial dalam


Indonesian CSR Awards 08 dari Menteri Sosial.

5. Indonesian CSR Awards 08

Penghargaan bagi Harry Miarsono dari Kaltim Prima Coal dalam Indonesia CSR Awards,
memperoleh Terbaik 3 tipe perorangan kategori pimpinan dari Menteri Sosial.

6. Indonesian CSR Awards 08

Kaltim Prima Coal memperoleh penghargaan Terbaik 2 di Bidang Lingkungan dalam


Indonesian CSR Awards 08 dari Menteri Sosial.

7. Indonesian CSR Awards 08

Kaltim Prima Coal memperoleh penghargaan Terbaik 2 di Bidang Sosial dan Lingkungan
dalam Indonesian CSR Awards 08 dari Menteri Sosial.

8. Sertifikasi Corporate Social

Responsibility Award kepada Kaltim Prima Coal dari PT SGS Indonesia.

9. Penghargaan Pelaksanaan Pengelolaan Timbunan Batuan Penutup dan Kegiatan Terkait


Lainnya Pada Kegiatan Pertambangan Batubara, peraih Aditama yang diberikan kepada Kaltim
Prima Coal dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.
10. Penghargaan Pelaksanaan Pengelolaan Timbunan Batuan Penutup dan Kegiatan Terkait
Lainnya Pada Kegiatan Pertambangan Batubara, peraih Utama yang diberikan kepada Arutmin
dari Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral.

11. BUMI memperoleh penghargaan Excellence in Growth Award dari Frost & Sullivan.

12. BUMI memperoleh penghargaan Best Managed Natural Resources Company in Asia dari
Finance Asia.

13. BUMI memperoleh penghargaan Best Managed Company (Rank 6) dan Best Investor
Relations (Rank 6) dari Finance Asia.

14. Sertifikat Emas untuk program Peringkat Kinerja Perusahaan Batubara dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2007/2008 di lokasi tambang Sangatta,KPC dari Gubernur Kalimantan
Timur.

15. Sertifikat Hijau untuk program Peringkat Kinerja Perusahaan Batubara dalam Pengelolaan
Lingkungan Hidup Tahun 2007/2008 di lokasi tambang Bengalon, KPC dari Gubernur
Kalimantan Timur.

16. Penghargaan bagi Kaltim Prima Coal untuk perannya Bagi Dunia Usaha atas Partisipasi dan
Dukungan Terhadap Pembangunan Perumahan dari Menteri Negara Perumahan Rakyat.

17. Penghargaan bagi Kaltim Prima Coal sebagai The Best Mining Company for Environmental
Program dari Tambang Award.

Sejarah dan Corporate Action BUMI

 Bumi Resource pertama kali berdiri pada tanggal 26 Juni tahun 1973 pada awalnya
bergerak di bidang perhotelan dan pariwisata.
 Pada tahun 1990 BUMI yang pada awalnya merupakan perseroan berubah menjadi
perusahaan terbuka dengan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham yang tercatat di
Bursa Efek Jakarta dan Surabaya yang kini bergabung menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
sehingga pada tahun tersebut BUMI resmi menjadi perusahaan terbuka.
 Pada tahun 1997 PT Bakrie Capital Indonesia mengadakan perluasan usaha dengan
mengambil alih 58,51% saham perseroan dari Asuransi Jiwa Bersama BumiPutera 1912.
 Pada tanggal 31 Agustus 1998 perusahaan ini merubah usaha inti mereka yang pada
awalnya bergerak dibidang perhotelan dan pariwisata menjadi perusahaan yang bergerak
di bidang minyak,gas alam, dan pertambangan melalui RUPS luar biasa.
 Tahun 2000 perusahaan ini juga melakukan akuisisi saham Gallo Oil (jersey)Ltd. sebesar
97,5% dan di tahun yang bersamaan pula berdasarkan SK Menteri Kehakiman Republik
Indonesia No. C-21041 HT.01.04.-TH.2000 Tertanggal 20 Septembr 2000, Bumi yang
awalnya bernama PT.Bumi Modern Tbk. berubah nama menjadi PT.Bumi Resource Tbk.
 Pada bulan November 2001, perusahaan mengakuisisi 80% saham PT. Arutmin Indonesia
(Arutmin) dari BHP Minerals Exploration Inc. Arutmin Indonesia adalah produsen
batubara terbesar keempat di Indonesia dengan kepemilikan 2 tambang batu bara terbuka
yang berada di Senakin dan Satuui di Kalimantan Selatan.
 Bulan Oktober 2003, perusahaan membeli 100% kepemilikan PT Kaltim Prima Coal
(KPC) sebagai langkah lebih lanjut untuk melakukan ekspansi usaha. Dengan mengakuisisi
KPC maka perusahaan memberikan kontribusi sebesar 40% dari total produksi batubara
nasional tahun 2004. Pembelian atas PT Kaltim Prima Coal tersebut setelah BUMI
mengakuisisi Sangatta Holdings Ltd (SHL) dan Kalimantan Coal Ltd. (KCL)
 Tahun 2004 Perusahaan Bumi mengakuisisi saham Arutmin sebesar 19,99% sehingga
perusahaan Bumi menjadi pemilik utama atas kepemilikan saham Arutmin yaitu dengan
persentase kepemilikan menjadi 99,99%.
 Tahun 2005 Bumi berhasil menyelesaikan seluruh proses divestasi atas saham KPC
sebagaimana disyaratkan dalam pasal 26 Perjanjian Karya Pengusaha Pertambangan
Batubara (PKP2B). Maka setelah selesainya proses divestasi tersebut kepemilikan KPC
berubah. SHL dan KCL yang kini merupakan unit usaha perseorangan memiliki masing-
masing 24,5% dan 13,6% dimiliki secara langsung oleh perseroan serta 32,4% dimiliki oleh
PT Sitrade Coal yang merupakan unit usaha dari perseroan Bumi.
 Tahun 2006 perseroan melakukan pembelian kembali saham dengan jumlah total saham
yang dikeluarkan
 Tahun 2007, 30% kepemilikan Bumi di Arutmin dan KPC dijual kepada Tata Power India
dan pada tahun yang sama,tepatnya pada bulan Juni dan Oktober perusahaan menerbitkan
dua obligasi konversi senilai total $450juta US dimana atas penerbitan tersebut mengalami
kelebihan permintaan 3 sampai 4 kali.
 Kemudian pada tanggal 31 July 2008, setelah melalui proses yang cukup panjang,BUMI
akhirnya dapat memiliki Herald Resource Ltd Australia dengan nilai Aus $552 juta.
Operasi perusahaan ini terkait pada tambang seng, timah dan emas yang berlokasi di
Sumatera Utara
 Tahun 2009,China Investment Corporation (CIC) menanamkan modal di BUMI sebesar
US$ 1.9 miliar dalam bentuk instrumen utang, terdiri dari US$ 600 juta yang dibayarkan
kembali di tahun ke-empat, US$ 600 juta di tahun ke-lima, dan sisanya US$ 700 juta di
tahun keenam. Investasi ini memiliki 12% cash coupon per tahun dengan total IRR of 19%,
dimana seluruh sisanya akan dibayarkan pada saat jatuh tempo. Dana ini digunakan untuk
restrukturisasi utang dan belanja modal.
 Tahun 2010 yang lalu BUMI melakukan Perjanjian Jual Beli (Sale And Purchase
Agreement) dengan Vallar Plc. milik Nathaniel Rotchild & James Campbell yang
merupakan fund manager besar di London. Perjanjian tersebut disepakati pada akhir bulan
November tahun lalu dengan kesepakatan tukar guling 25% saham BUMI dengan 43%
saham Vallar Plc. Aksi ini merupakan salah satu langkah maju bagi BUMI untuk go
internasional. Hal ini dikarenakan saham bumi pada bulan april nanti akan segera listing di
bursa London dimana Vallar akan mengubah namanya menjadi BUMI Plc.
Dan hingga saat ini BUMI telah melebarkan ekspansi usahanya dan mulai meningkatkan kinerja
perusahaan khususnya saat ini dimana kebutuhan batu bara mengalami peningkatan yang cukup
signifikan dari yang sebelumnya.

Harga Saham
Seiring meningkatnya beberapa harga komoditas dan sektor tambang yang diakibatkan
dari adanya krisis Timur Tengah dan bencana tsunami yang melanda Jepang mengakibatkan
harga saham sempat mengalami profit taking oleh sebagian besar para investor baik investor
local maupun asing. Hal ini dikarenakan kekhawatiran para pelaku pasar atas dampak yang
terjadi dari peristiwa-peristiwa tersebut.
Saham Bumi juga sedikit tidaknya mendapat imbas yang cukup besar dari adanya krisis
di Timur Tengah tersebut. Saat krisis tersebut harga saham BUMI dapat mencapai level
terendahnya yaitu di harga Rp.2600 akibat adanya kepanikan para pelaku pasar untuk menjual
saham mereka. Dalam beberapa bulan terakhir saham bumi bergerak fluktuatif yaitu bergerak
dikisaran Rp.2700-Rp.2975. Namun hal tersebut tidak berdampak terlalu lama. Hingga akhir
bulan ini saham BUMI mampu melewati level resistencenya dan kini bermain di level harga
Rp.3000an dengan nilai tertinggi yang dicapai akhir pekan ini yaitu di hari Kamis 24 Maret lalu
yang sempat menyentuh harga tertinggi di tahun ini untuk sementara waktu yaitu Rp. 3225,- .
Saat ini saham BUMI masih menjadi incaran dan bidikan para investor yang hendak
melakukan akumulasi terhadap saham BUMI. Hal ini dipicu dengan adanya perjanjian jual beli
saham yang disetujui oleh pihak BUMI dan Vallar Plc. yang merupakan salah satu peluang bagi
BUMI untuk go internasional. Para investor kini sedang menunggu listingnya saham BUMI di
London yang menjadi katalisnya untuk menentukan nilai wajar saham BUMI.
Investor juga kini tengah menunggu rilisnya laporan keuangan perseroan BUMI ini untuk full
year 2010.
DIAGRAM MACD :

Berdasarkan indicator MACD dapat dilihat bahwa saham BUMI kini mengalami potensi
kenaikan dalam bulan maret ini. Saat ini harga saham bumi pada penutupan jumat 25 maret lalu
ditutup dengan harga Rp.3050 yaitu 10 point lebih rendah dari harga pembukaannya,hal ini
dikarenakan aksi profit taking yang dilakukan oleh para investor untuk memperbaiki portofolio
mereka karena selama dua hari terakhir yaitu pada hari rabu dan kamisnya, saham BUMI sudah
mengalami kenaikan yang cukup tinggi hingga sempat menyentuh ke harga Rp.3225,-. Oleh
karena itu bagi para investor yang ingin membeli saham BUMI perlu mencermati harganya. Hal
ini dikarenakan menurut grafik MACD diatas kedua grafik diatas sangat tipis dan mempunyai
peluang untuk membentuk death cross,stocasthic masih mempunyai peluang untuk bergerak
menuju fase down trend ,sehingga harga saham bumi masih ada peluang untuk terkoreksi cukup
dalam.

DIAGRAM MEDIAN PRICE :

Sedangkan dari diagram median price jika dilihat perbandingan pertahunnya, dapat
dilihat bahwa BUMI pada tahun 2010 mengalami penurunan dari awal tahun dan memasuki
pertengahan bulan. Hal ini dikarenakan adanya kasus pajak yang melibatkan BUMI serta anak
cabang BUMI lainnya yang membuat saham BUMI sempat merosot tajam hingga menyentuh
harga Rp.2500, namun hal tersebut tidak berlangsung lama karena adanya katalis di penghujung
tahun lalu yang menyebabkan kenaikan yang cukup signifikan bagi saham BUMI hingga awal
tahun ini. Hal ini disebabkan oleh beberapa factor yang menjadi katalis bagi saham BUMI untuk
memperbaiki harga pasarnya di bursa antara lain adanya bencana banjir yang melanda Australia
pada akhir tahun lalu yang menyebabkan BUMI menjadi pemasok utama akibat terhentinya
operasi tambang di Australia yang menyebabkan tingginya harga batu bara dunia akibat
minimnya pasokan batu bara serta adanya akuisisi BUMI terhadap Vallar Plc. yang menjadikan
saham BUMI dalam beberapa bulan terakhir menjadi sorotan dan bidikan para investor baik
local maupun investor asing. Selain itu, beredar rumors bahwa dengan adanya akuisisi ini yang
dilakukan ini,pihak Vallar berjanji akan segera melunasi utang BUMI pada CIC sehingga akan
meningkatkan laba perusahaan yang semula digunakan untuk melunasi utang BUMI. Hingga
akhir bulan ini saham BUMI bermain dilevel harga Rp.3000-Rp.3200.

Sisi positif dari saham BUMI yang bisa menjadi pertimbangan para investor saat ini
adalah rampungnya akuisisi Vallar dengan BUMI yang sebentar lagi pada bulan april nanti
saham BUMI akan segera listing di bursa London dan rampungnya laporan keuangan tahunan
BUMI pada bulan april ini.

Analisis Rasio Keuangan

Analisis keuangan perusahaan sangat bermanfaat bagi berbagai pihak salah satunya yaitu
investor. Laporan keuangan yang baik dan akurat dapat menyediakan informasi yang berguna
bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi. Berikut analisis rasio keuangan BUMI
secara singkat dari maret 2009 – September 2010.

(Dalam Dollar AS) Sept 2010 Mar 2010 Des 2009 Sept 2009 Mar 2009

Revenue 3,174,108,917 1,016,836,709 3,219,274,206 2,330,235,503 759,923,493

Gross Profit 1,173,127,785 344,805,385 1,103,694,646 1,024,336,714 392,547,440

Income Before 657,307,930 226,612,722 517,655,112 665,557,083 212,521,282


Tax

Income After Tax 352,789,170 141,335,688 283,656,767 493,099,230 183,196,770

Net Income 195,609,661 98,805,510 190,448,692 360,224,019 124,538,694

Earning per 1,000 10.33 5,11 10.06 19.03 6.31


shares

Current Asset 2,676,752,211 2,274,473,848 2,051,639,591 1,672,010,909 1,721,702,773

Total Asset 8,390,200,483 7,704,928,282 7,410,928,534 6,561,307,934 5,497,539,223

Current Liabilites 2,548,482,085 2,280,277,374 2,115,257,404 1,440,243,177 1,799,349,610

Total Liabilities 6,599,129,545 5,919,613,760 5,814,269,266 4,359,872,983 3,354,754,682

Shareholder’s 1,404,819,041 1,625,458,689 1,470,972,168 1,826,877,628 1,742,552,320


Equity

Ratios (%)
Return on Asset 7,83 % 2,94 % 6,99 % 10,14 % 3,87 %

Return on Equity 25,11 % 8,69 % 19,28 % 26,99 % 10,51 %

Current Ratio 105,03 % 99,75 % 96,99 % 116,09 % 95,68 %

Debts to Total 78,65 % 76,82 % 78,45 % 66,45 % 61,02 %


Asset

Gross Margin 36,96 % 33,91 % 34,28 % 43,96 % 51,66 %

Net Margin 6,16 % 9,72 % 5,92 % 15,46 % 16,39 %

Dari data diatas dapat dilihat bahwa revenue Bumi tahun 2010 sampai bulan September
sebesar Rp. 3.174.108.917,- mengalami kenaikan dari September 2009 yaitu sebesar Rp.
2.330.235.503,- hal tersebut menunjukkan bahwa penjualan Bumi tahun 2010 jauh lebih besar
daripada tahun 2009. Dilihat dari gross margin tahun 2010 bulan September mengalami
peningkatan dibanding tahun 2009 yakni dari 34, 28 % ditahun 2009 menjadi 36, 96% di
September tahun 2009. Hal yang sama terjadi pada net margin yang juga mengalami peningkatan
yakni 5,92% ditahun 2009 menjadi 6,16% pada September 2010. Hal tersebut mencerminkan
bahwa laba perusahan di tahun 2010 atas penjualan mengalami kenaikan yang berimbas pada
earning per shere yang mengalami peningkatan. Dengan adanya peningkatan earning per shere
maka kesejahteraan pemegang saham meningkat. Hal ini dapat diartikan bahwa kemampuan
perusahaan untuk mencari keuntungan dikatakan berhasil. Keadaan ini menjadi salah satu
pertimbangan bagi investor dalam memutuskan investasi yang akan dilakukan.

Berdasarkan perhitungan ROA dan ROE dalam tabel di atas, diketahui perusahaan
mengalami peningkatan rasio pada maret 2010-september 2010 sebesar 4,89 % untuk ROA, dan
ROE sebesar 16,42 %. Nilai ROA sebesar 7,83 % pada september 2010 dapat diartikan bahwa
setiap Rp.1 total aktiva mampu menghasilkan Rp 0,0783 laba sebelum pajak. Sementara untuk
ROE sebesar 25,11 % dapat diartikan bahwa setiap Rp. 1 modal sendiri mampu menghasilkan
Rp 0,2511 untuk para pemegang saham. Karena adanya peningkatan ROA maupun ROE, maka
keputusan investasi yang baik bagi investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan ini.
Total utang lancar Bumi September 2010 mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2009,
namun hal tersebut juga diimbangi dengan kenaikan total asset lancar yang dimiliki perusahaan.
Sehingga memberikan jaminan yang baik atas kemampuan perusahan dalam memenuhi
kewajiban – kewajiban perusahaan yang segera harus dipenuhi. Hal tersebut terlihat dari current
ratio perusahaan yang mengalami peningkatan, adanya peningkatan current ratio memberikan
jaminan bahwa perusahaan memiliki kemampuan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya.
Sehingga investor tidak perlu khawatir apabila berinvestasi di Bumi, karena walaupun tahun
2010 hutang lancar bumi bertambah namun Bumi memiliki kemampuan yang besar melunasi
seluruh hutang lancarnya dikarenakan kenaikan hutang juga diimbangi dengan kenaikan asset
lancarnya.

Kesimpulan

Nilai tukar rupiah terhadap dollar yang menguat dapat menahan inflasi yang kemungkinan akan
terjadi karena diakibatkan fluktuasi harga minyak mentah dunia yang terjadi akibat krisis timur
tengah. Selain dengan membiarkan rupiah menguat, Bank Indonesia juga membiarkan suku
bunga tetap berada di 6,75 % sama seperti bulan February. Dengan adanya tingkat inflasi yang
rendah, dikarenakan menguatnya nilai tukar rupiah dan dibiarkannya suku bunga tetap berada
diposisi tersebut, maka sangat pas bagi investor menginvestasikan kekayaannya di bursa saham,
karena dengan menginvestasikan kekayaan di saham, akan mendapatkan pengembalian yang
lebih besar.

Berdasarkan analisis industry, Indonesia berpeluang untuk menggantikan pasar batu bara
Australia yang mengalami keterhambatan kinerja pertambangannya dikarenakan terendamnya
tambang – tambang diakibatkan banjir dibagian Queensland. Ditambah lagi adanya bencana
tsunami di jepang yang berakibat terjadinya kebocoran nuklir. Dan berdampak pada
meningkatnya permintaan batu bara dikarenakan batu bara menjadi alternative pilihan pengganti
nuklir. Dengan adanya kejadian tersebut maka diperkirakan saham Bumi akan terangkat
mengingat Bumi merupakan salah satu perusahaan yang bergerak disektor pertambangan
terutama batu bara.
Saham bumi juga akhir – akhir ini menjadi sorotan investor mengingat akan dirampungkannya
akuisisi vallar dengan Bumi yang ditandai dengan listing saham Bumi di London pada bulan
april mendatang.

Dengan keadaan tersebut maka menurut kelompok kami Saham Bumi layak untuk dibeli di
kisaran harga Rp.3050-3100 sebagai level supportnya.

ANALISIS PERUSAHAAN

PT. BUMI RESOURCES Tbk.


Oleh :

Sandhi Pravitasari 08 312 061

Tasya Fahriyah 08 312 074

Rica Rahayu 08 312 076

Wika Fitriani 08 312 089

Fitri Hidayati 08 312 096

Fakultas Ekonomi - Akuntansi

Universitas Islam Indonesia

Tahun Akademik 2010/2011

Anda mungkin juga menyukai