BAB V
PARAGRAF
1. Pengertian Paragraf
2. Ide Pokok
3. Tujuan Pembuatan Paragraf
4. Kepaduan Paragraf
5. Penanda Hubungan Antarkalimat
6. Pertalian Makna Antarkalimat
Kamis, 08 Maret 2007 DU 1102 BAHASA INDONESIA 1
BAB V PARAGRAF
Sejarah paragraf/alinea
Pengertian paragraf/alinea:
Macam-macam alinea:
a.alinea pembuka
b.alinea penghubung
c.alinea penutup
Alinea pembuka
a.membuka suatu karangan
b.menarik minat dan perhatian pembaca
c.menyiapkan pikiran pembaca
Alinea penghubung
Semua alinea yang terdapat di antara alinea pembuka
dengan alinea penutup.
Alinea penutup
a.mengakhiri karangan/bagian karangan
b.mengandung kesimpulan yang bulat dan betul-betul
mengakhiri uraian
c.menimbulkan banyak kesan
Ide Pokok:
1. Ide pokok yang terletak pada bagian awal paragraf
2. Ide pokok yang terletak pada bagian akhir paragraf
3. Ide pokok yang terletak pada bagian awal dan akhir
paragraf
Contoh:
Contoh:
Contoh:
1)Jalan itu sangat ramai. 2)Pagi hari pukul 06.00 sudah
banyak kendaraan yang lewat membawa sayuran dan
hasil pertanian yang lain ke pasar. 3)Tidak lama
kemudian, anak-anak sekolah memadati jalan itu.
4)Ada yang naik sepeda, ada yang naik sepeda motor,
dan ada juga yang naik mobil jemputan. 5)Sesudah itu,
datang para pegawai, baik negeri maupun swasta,
berangkat ke pekerjaan masing-masing. 6)Demikianlah,
hingga malam jalan itu tidak pernah sepi.
Kepaduan Paragraf
Contoh:
1)Terjadi sedikit ketidaksepahaman antara kedua
kakakku suami istri ketika merundingkan rencana khitanan
Andi, anak mereka. 2)Kakakku perempuan berpendapat
saudara-saudara dari desa tidak perlu diberitahu kecuali
kakak kandung ketiga. 3)Alasannya karena akan sangat
repot menyediakan tempat tidur, makan, dan sebagainya.
4)Sebaliknya, kakak iparku berpendapat mereka harus
diundang demi mempererat persaudaraan.
Kamis, 08 Maret 2007 DU 1102 BAHASA INDONESIA 14
BAB V PARAGRAF
Contoh:
1)Setiap hari Ahmad bangun pukul 05.00.
2)Sesudah bersembahyang subuh, ia melakukan olah
raga ringan, berjalan kaki selama kira-kira 45 menit
untuk memanaskan tubuhnya. 3)Pukul 07.00 setelah
keringatnya kering, ia mandi dengan air hangat dan
setelah makan pagi, pada pukul 08.00 ia berangkat ke
kantor hingga pukul 16.00 baru tiba di rumah. 4)Sisa
waktunya dipergunakan untuk bermain-main dengan si
kecil, anak tunggalnya yang baru berusia dua tahun.
Contoh:
Contoh:
a. Kemarin Ahmad pergi ke Surabaya. Di sana ia
bermalam di hotel.
Penunjukan
Yang dimaksud penunjukan ialah penggunaan kata
atau frasa untuk menunjuk atau mengacu kata, frasa,
atau mungkin juga satuan gramatikal yang lain.
Dengan demikian, dalam penunjukan terdapat dua
unsur, yaitu unsur penunjuk (upen) dan unsur tertunjuk
(uter). Kedua unsur itu haruslah mengacu pada referen
yang sama. Kata-kata yang berfungsi sebagai penanda
hubungan penunjukan ialah itu, ini, tersebut, dan
berikut.
Contoh anaforik:
1)Di atas ini adalah gambar papan catur yang istilah
teknisnya disebut diagram. 2)Untuk memudahkan
penglihatan, diagram itu disajikan tanpa buah caturnya.
Contoh kataforik:
1)Kita perhatikan kalimat ini. 2)Semua usahanya gagal.
3)Karena itu ia amat sedih.
Penggantian
Penanda hubungan penggantian ialah penanda
hubungan kalimat yang berupa kata, atau frasa yang
menggantikan kata, frasa, atau mungkin juga satuan
gramatikal yang lain yang terletak di depannya secara
anaforik atau di belakangnya secara kataforik.
Dalam hubungan endoforik, penggantian ditandai
oleh kata ganti persona, seperti kata ia, dia, beliau,
mereka, dan bentuk klitikanya, yaitu -nya; kata ganti
penunjuk ini dan itu; kata ganti penunjuk tempat, yaitu
sana, sini, situ, dan kata begini, begitu, dan demikian.
Contoh:
1) Setelah empat lima kali mendatangi suatu desa,
barulah dr. Rien merasa diterima oleh rakyat setempat.
2) Ia pun mulai berani sedikit-sedikit berbicara tentang
kesehatan, kebersihan, dan keluarga berencana.
Contoh:
1)Berdasarkan peraturan, sekolah-sekolah yang menumpang
di gedung sekolah negeri diberi batas waktu sampai tahun
1990. 2) Setelah itu, harus menempati gedung sendiri.
Perangkaian
Perangkaian adalah adanya kata atau kata-kata yang
merangkaikan kalimat satu dengan yang lain, misalnya
sebaliknya, namun, akhirnya, padahal, kemudian,
tetapi, demikian, oleh karena itu, jika begitu, dan
namun demikian.
Contoh:
1) Membaiknya hubungan Timur-Barat disambut baik
oleh dunia. 2) Sebaliknya, perkembangan itu makin
memperjelas ketimpangan hubungan Utara-Selatan
yang berdampak negatif terhadap pembangunan di
negara-negara berkembang.
Contoh:
1) Menghadapi kondisi ini, Juwono berpendapat, pihak
Indonesia harus bersikap terbuka atas teropongan
orang-orang luar. 2) Keterbukaan ini bukan saja pada
insiden Dili, tetapi juga misalnya pada kasus-kasus
Aceh, Lampung, dan Kedungombo.
Latihan
Susunlah kalimat-kalimat di bawah ini sehingga menjadi paragraf
yang baik!
a.Pemerintah lebih menekankan faktor pemerataan daripada
spekulasi dalam pasar modal ini.
b.Jika membeli saham di pasar modal, maka masyarakat hanya
akan memperoleh deviden yang jauh lebih rendah.
c.Masyarakat yang memiliki dana akan lebih suka menabung di
bank karena suku bunganya tinggi.
d.Pasar modal ini kurang menarik bagi masyarakat dibandingkan
dengan tabungan.
e.Selain itu, saham yang dibelinya tidak bisa segera dijual dengan
harga yang jauh lebih tinggi walaupun perusahaan terus
memperoleh keuntungan.
f.Faktor ini menyebabkan pasar modal kurang menarik.
Kamis, 08 Maret 2007 DU 1102 BAHASA INDONESIA 32