Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
Kurikulum secara umum didefinisikan sebagai rencana (plan) yang dikembangkan untuk
memperlancar proses belajar dan mengajara dengan arahan dan bimbingan sekolah serta
anggota stafnya.
Pengambangan kurikulum merupakan bagian yang esensial dalam proses pendidikan. Sasaran
yang ingin dicapai bukan semata-mata memperoduksi bahan pelajaran melainkan lebih
ditikberatkan untuk meningkatkan kualiats pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
Ada banyak model pengembangan kurikulum yang tekah dipikirkan dan dikemukakan
banyak orang. Berikut akan dibicarakan beberapa diantaranya, yaitu model yang
dikemukakan oleh Rogers dan Zais.
Ada beberapa model yang dikemukakan Rogers, yaitu jumlah dari model yang paling
sederhana sampai dengan yang komplit. Model-model tersebut disusun sedemikian rupa
sehingga model yang berikutnya sebenarnya merupakan penyempurnaan dari yang
sebelumnya. Adapun model-model tersebut sebagai berikut :
Model yang sederhana ini menggambarkan dua pertanyaan pokok yang menjadi inti model
yaitu :
1. Mengapa saya mengajarkan mata pelajaran ini ?
2. Bagaimana saya dapat mengetahui keberhasilan pelajaran yang saya ajarkan ?
Dalam menjawab pertanyaan tersebut tentu guru harus mempertimbangkan ketepatan dan
kerelevansian bahan pelajaran yag diajarkan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat.
Model II adalah penyempurnaan dari model I dengan menambahkan pokok yang belum
tercover pada model I yaitu mengenai metode dan organisasi bahan pelajaran. Pertanyaan
yang menjadi gambaran pokok model ini adalah :
1. Mengapa saya mengajarkan bahan pelajaran ini dengan metode ini ?
2. Bagaimana saya harus mengorganisasikan bahan pelajaran ini ?(2)
Model III pengembangan kurikulum merupakan penyempurnaan dari model II yang belum
bias memberikan alternative pokok atas unsure teknologi pendidikan kedalamnya. Hal itu
didasarkan pertimbangan bahwa teknologi pendidikan merupakan factor yang sangat
menunjang dalam keberhasilan belajar mengajar.(3)
Namun, nampaknya perkembangan model kurikulum ini juga belum mencerminkan tujuan
dari model pengembangan kurikulum dalam proses belajar menajar. Oleh karena itu,
disempurnakan lagi oleh model IV dengan memeasukkan unsure tujuan didalamnya. Tujuan
itulah yang bersifat mengikat semua komponen yang lain, baik metode, organisasi bahan,
teknologi pengajaran, isi pelajaran maupun kegiatan penilaian.(4)
1. Model Administratif
Model ini merupakan model pengembangan kurikulum yang paling lama dan paling banyak
digunakan. Gagasan pengembangan kurikulum datang dari para administrator pendidikan dan
menggunakan prosedur administrasi. Model administrative / disebut juga model garis staf
atau model dari atas ke bawah. Kegiatan pengembangan kurikulum dimulai dari pejabat
pendidikan yang berwenang yang membentuk panitia pengarah. Biasanya terdiri dari
pengawas pendidikan, kepala sekolah, dan staf pengajar inti. Panitia pengarah tersebut
diarahkan tugas untuk merencanakan, menyiapkan rumusan falsafah dan tujuan umum
pendidikan.
Setelah kegiatan tersebut selesai, Panitia pengarah membentuk kelompok kerja sesuai
keperluan. Para anggotanya biasanya adalah staf pengajaran dan spesialis kurikulum.
Kelompok ini bertugas untuk menyusun tujuan-tujuan khusus pendidikan, garis besar bahan
pengajaran, dan kegiatan belajar. Hasil kerja kelompok tersebut direvisi Panitia Pengarah,
menguji coba kemudian memutuskan pelaksanaannya. Setelah mendapatkan beberapa
penyempurnaan dan dinilai telah cukup baik, administrator pemberi tugas menetapkan
berlakunya kurikulum tersebut. Karena datangnya dari atas, maka model ini disebut juga
model Top – Down. Dalam pelaksanaannya, diperlukan monitoring, pengawasan dan
bimbingan. Setelah berjalan beberapa saat perlu dilakukan evaluasi.(5)
Pengembangan kurikulum model dari bawah ini menuntut adanya kerja antarguru, antar
sekolah secara baik, disamping harus juga ada kerjasama antar pihak diluar sekolah
khususnya orangtua murid dan masyarakat.
3. Model Beuchamp
Sesuai dengan namanya, model ini diformulasikan oleh GA. Beucamp, yaitu mengemukakan
lima langkah penting dalam pengambilan keputusan pengambangan kurikulum, yaitu :
a. Menentukan arena pengambangan kurikulum yang dilakukan, yaitu berupa kelas, sekolah,
system persekolahan regional atau nasional.
b. Memilih da kemudian mengikutsertakan pengembang kurikulum yang terdiri atas spesialis
kurikulum, kelompok professional, penyuluh pendidikan dan orang awam.
c. Mengorganisasikan dan menentukan perencanaan kurikulum yang meliputi penentuan
tujuan, materi dan kegiatan belajar.
d. Merapatkan atau melaksanakan kurikulum secara sistematis di sekolah.
e. Melakukan penilaian.(7)
Ada banyak model pengembangan kurikulum yang tekah dipikirkan dan dikemukakan
banyak orang. Berikut akan dibicarakan beberapa diantaranya, yaitu model yang
dikemukakan oleh Rogers dan Zais.
FOOT NOTE
DAFTAR PUSTAKA
Diposkan oleh Hardja Sapoetra Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter
Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
Label: Download, Gratis, Karya Tulis, Makalah, Materi Kuliah, Model Pengembangan
Kurikulum, Pengembangan Kurikulum
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda