PENGERTIAN PENGAWASAN
satu sama lain. Hal ini akan lebih jelas, bila kita ingat bahwa sesungguhnya fungsi
dikatakan rencana itulah sebagai standar atau alat pengawasan bagi pekerjaan yang
proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang sudah dilaksanakan, menilainya dan
mengoreksi bila perlu dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
rencana semula. Tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang
kegiatan organisasi untuk menjamin agar supaya semua pekerjaan yang sedang
sebelumnya”.
Selanjutnya, menurut Sarwoto (2001:83) bahwa:
pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil
yang dikehendaki”.
“Pengawasan adalah segala usaha atau kegiatan untuk mengetahui dan menilai
kegiatan organisasi.
3. Pengawasan adalah salah satu fungsi dan wewenang pimpinan pada berbagai
efisien.
5. Dalam melakukan pengawasan diperlukan standar penilaian sebagai alat
yang di maksud adalah pengawasan terhadap disiplin kerja pegawai pada Inspektorat
b. JENIS-JENIS PENGAWASAN
1. Pengawasan langsung
3. Pengawasan ektern
4. Pengawaan intern
5. Pengawasan prepentif
6. Pengawasan represif
7. Pengawasan formal
8. Pengawasan informal
9. Pengawasan umum
ditinjau kembali.
departemennya.
baik langsung maupun tidak langsung. Contoh bentuk pengawasan ini yaitu
10. Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang dilakukan oleh aparat yang
c. PRINSIP-PRINSIP PENGAWASAN
Untuk mendapatkan suatu sistem pengawasan yang efektif, maka perlu dipenuhi
beberapa prinsip pengawasan. Dua prinsip pokok, yang merupakan suatu conditio sine
qua non bagi suatu sistem pengawasan yang efektif. Prinsip pokok pertama
merupakan suatu keharusan, rencana itu merupakan standar atau alat pengukur
kedua merupakan suatu keharusan yang perlu ada agar sistem pengawasan itu
memang benar-benar dapat efektif dilaksanakan. Selain kedua prinsip pokok diatas,
3. Fleksibel.
5. Ekonomis.
6. Dapat dimengerti.
Oleh karenanya, agar sistem pengawasan itu benar-benar efektif artinya dapat
benar-benar dapat sesuai atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya. Suatu
sistem pengawasan adalah efektif, bilamana sistem pengawasan itu memenuhi prinsip
fleksibilitas. Ini berarti bahwa sistem pengawasan itu tetap dapat dipergunakan,
sesuatu pekerjaan direncanakan selesai dalam waktu 25 hari, berarti bahwa ukuran
prinsip demikian, jika misalnya direncanakan bahwa pekerjaan itu diselesaikan dalam
waktu seratus jam mesin kerja. Berhubung rusaknya mesin-mesin tidak dimasukkan
manusia itulah yang melakukan kegiatan-kegiatan dalam badan usaha atau dalam
(Kahar, 2009).
berdayaguna (efisien) dan berhasil guna (efeictif), sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan sebelumnya.
2. Waskat harus dilaksanakan oleh setiap pimpinan secara sadar dan wajar
sebagai salah satu fungsi manajemen yang penting dan tidak terpisahkan dan
karena itu perlu adanya petunjuk yang jelas yang dapat mencegah terjadinya
Waskat untuk menjamin agar tujuan dicapai secara efisien dan efektif.
pengawasan.
Berkaitan dengan hal di atas, maka beberapa cara yang baik dapat dilakukan
sebagai berikut:
mempengaruhinya.
Untuk mencapai efektif dan efisien pelaksanaan segala jenis bentuk pengawasan,
perlu di tempuh suatu proses tertentu yang mengatur rangkaian langkah-langkah yang
di tempuh oleh si pengawas dalam melakukan pengawasan. Tahap-tahap pelaksanaan