Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS REGRESI

PENGERTIAN REGRESI
Secara umum ada dua macam hubungan antara dua
variabel atau lebih, yaitu bentuk hubungan dan keeratan
hubungan. Untuk mengetahui bentuk hubungan digunakan
analisis regresi. Untuk keeratan hubungan dapat diketahui
dengan analisis korelasi. Analisis regresi dipergunakan untuk
menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama
untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum
diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana
variasi dari beberapa variabel independen mempengaruhi
variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks. Jika
X1, X2, … , Xi adalah variabel-variabel independen dan Y adalah
variabel dependen, maka terdapat hubungan fungsional antara X
dan Y, di mana variasi dari X akan diiringi pula oleh variasi dari Y.
Secara matematika hubungan di atas dapat dijabarkan sebagai
berikut: Y = f(X1, X2, …, Xi, e), di mana : Y adalah variabel
dependen, X adalah variabel independen dan e adalah variabel
residu (disturbance term).
Berkaitan dengan analisis regresi ini, setidaknya ada empat
empat kegiatan yang dapat dilaksanakan dalam analisis regresi,
diantaranya: (1) mengadakan estimasi terhadap parameter
berdasarkan data empiris, (2) menguji berapa besar variasi
variabel dependen dapat diterangkan oleh variasi variabel
independen, (3) menguji apakah estimasi parameter tersebut
signifikan atau tidak, dan (4) melihat apakah tanda dan
magnitud dari estimasi parameter cocok dengan teori (M. Nazir,
1983).

KOEFISIEN REGRESI SEDERHANA


Regresi sederhana, bertujuan untuk mempelajari hubungan
antara dua variabel. Model Regresi sederhana adalah yˆ = a + bx ,
di mana, ŷ adalah variabel tak bebas (terikat), X adalah variabel
bebas, a adalah penduga bagi intersap (α), b adalah penduga
bagi koefisien regresi (β ), dan α, β adalah parameter yang
nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik
sampel.
Rumus yang dapat digunakan untuk mencari a dan b adalah:

a=
∑Y − b∑ X = Y − bX
.N .
N .( ∑ X Y ) − ∑ X ∑Y
b=
.N .∑ X 2 − ( ∑ X )
2

Keterangan:
X i = Rata-rata skor variabel X
Yi = Rata-rata skor variabel Y

UJI KEBERARTIAN REGRESI


Pemeriksaan keberartian regresi dilakukan melalui
pengujian hipotesis nol, bahwa koefisien regresi b sama dengan
nol (tidak berarti) melawan hipotesis tandingan bahwa koefisien
arah regresi tidak sama dengan nol.
Pengujian koefisien regresi dapat dilakukan dengan
memperhatikan langkah-langkah pengujian hipotesis berikut:
1. Menentukan rumusan hipotesis Ho dan H1.
Ho : ρ = 0 : Tidak ada pengaruh variabel X terhadap variabel
Y.
H1 : ρ ≠ 0 : Ada pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
2. Menentukan uji statistika yang sesuai. Uji statistika yang
digunakan adalah uji F. Untuk menentukan nilai uji F dapat
mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JK reg (a) ) dengan rumus:
( ∑Y ) 2

JK reg ( a ) =
n
b. Menghitung jumlah kuadrat regresi b|a (JK reg b|a ), dengan
rumus:

JK reg ( b / a ) = b.∑XY −
∑X .∑Y 

 n 
 
c. Menghitung jumlah kuadrat residu (JK ) dengan rumus:
res

JK res = ∑Y − JK Re g ( b / a ) − JK Re g ( a )
2

d. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJK )


reg (a)
dengan rumus:
RJK reg ( a ) = JK Re g ( a )
e. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJK reg (a) )
dengan rumus:
RJK reg ( b / a ) = JK Re g ( b / a )
f. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJK res ) dengan
rumus:
JK Re s
RJK res =
n−2
g. Mengitung F, dengan rumus:
RJK Re g ( b / a )
F =
RJK Re s
3. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F pada derajat
bebas dbreg b/a = 1 dan dbres = n – 2.
4. Membandingkan nilai uji F dengan nilai tabel F, dengan
kriteria uji, Apabila nilai hitung F lebih besar atau sama
dengan (≥) nilai tabel F, maka H0 ditolak.
5. Membuat kesimpulan
Langkah-langkah uji keberartian regresi di atas dapat
disederhanakan dalam sebuah tabel anova sebagai berikut :
Tabel 4.1
Analisis of Varians

Keterangan:
JKT = ∑Y2

Jk (a) =
(∑Y ) 2

n
 ∑ ∑  X. Y
∑
= b.
Jk XY −
(b/a)
n 
 

Jk Res = ∑Y 2
− JK Re g ( b / a ) − JK Re g ( a )

RJk (b/a) = Jk (b/a)

JK Re s
RJk Res =
n −2
S 2 Re g
F= 2
S R es
REGRESI GANDA
Analisis regresi ganda merupakan pengembangan dari
analisis regresi sederhana. Kegunaannya yaitu untuk
meramalkan nilai variabel terikat (Y) apabila variabel bebasnya
(X) dua atau lebih.
Analisis regresi ganda adalah alat untuk meramalkan nilai
pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel
terikat (untuk membuktikan ada tidaknya hubungan fungsional
atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel bebas X1,
X2, …., Xi terhadap suatu variabel terikat Y.

Persamaan regresi ganda dirumuskan sebagai berikut :


1. Dua variabel bebas : Yˆ = a + b1 X 1 + b2 X 2
2. Tiga variabel bebas : Yˆ = a + b1 X 1 + b2 X 2 + b3 X 3
3. n variabel bebas : Yˆ = a + b1 X 1 + b2 X 2 +....... + bn X n
Nilai-nilai pada persamaan regresi ganda untuk dua variabel
bebas dapat ditentukan sebagai berikut :

b1 =
( ∑ x )( ∑ x y ) − ( ∑ x x )( ∑ x y )
2
2
1 1 2 2

( ∑ x )( ∑ x ) − ( ∑ x x )
1
2
2
2
1 2
2

b2 =
( ∑ x )( ∑ x y ) − ( ∑ x x )( ∑ x y )
1
2
2 1 2 1

( ∑ x )( ∑ x ) − ( ∑ x x )
1
2
2
2
1 2
2

a=
∑Y − b  ∑X 1
 − b2  ∑ 2
  X 

n
1  n   n 
   
Nilai-nilai a, b0, b1, dan b2 pada persamaan regresi ganda
untuk tiga variabel bebas dapat ditentukan dari rumus-rumus
berikut (Sudjana, 1996: 77):

∑ x y =b ∑ x + b ∑ x x +b ∑ x x
2
1 1 1 2 1 2 3 1 3

∑ x y =b ∑ x x +b ∑ x + b ∑x x
2 1 1 2 2 2
2
3 2 3

∑x y =b ∑x x + b ∑x x +b ∑ x
3 1 1 2 2 2 3 3 3
2

a =Y −b1 X 1 −b2 X 2 −b3 X 3

Sebelum rumus-rumus di atas digunakan, terlebih dahulu


dilakukan perhitungan-perhitungan yang secara umum berlaku
rumus:
(∑ X ) 2

∑x = ∑Xi
2 2 i
i −
n
( ∑Y)
2

∑ y = ∑Y − n
2 2

∑X ∑Y
∑x y = ∑X Y −
i
i i
n
∑X i ∑X j
∑x x i j = ∑X i X j −
n

PENGUJIAN KEBERARTIAN REGRESI GANDA

Pemeriksaan keberartian pada analisis korelasi ganda dapat


dilakukan dengan mengikuti langkah-langkah berikut :
1. Menentukan rumusan hipotesis Ho dan H1.
Ho : R = 0 : Tidak ada pengaruh variabel X1 dan X2
terhadap variabel Y.
H1 : R ≠ 0 : Ada pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap
variabel Y.
2. Menentukan uji statistika yang sesuai,
2
S1
yaitu : F = 2
S2
Untuk menentukan nilai uji F di atas, adalah (Sudjana, 1996:
91):
a. Menentukan Jumlah Kuadrat Regresi dengan rumus :
JK (Re g ) = b1 ∑x1 y +b2 ∑x2 y +... +bk ∑x k y

b. Menentukan Jumlah Kuadrat Residu dengan rumus :



JK (Re s ) =  ∑Y 2 −
(∑Y ) 2 
 − JK
 n  (Re g )
 
c. Menghitung nilai F dengan rumus:
JK (Re g )
Fhitung = k
JK (Re s )
n − k −1
Dimana: k = banyaknya variabel bebas
3. Menentukan nilai kritis (α) atau nilai tabel F dengan derajat
kebebasan untuk db1 = k dan db2 = n – k – 1.
4. Membandingkan nilai uji F terhadap nilai tabel F dengan
kriteria pengujian: Jika nilai uji F ≥ nilai tabel F, maka tolak H0
5. Membuat kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai