Anda di halaman 1dari 20

Perkembangan Masyarakat Awal di Nusantara

Lapisan Tanah Jenis Manusia Penemu Tempat Ditemukan Tahun


Pleistosen
Meganthropus palaeojavanicus Von Konigswald Sangiran 1936-1941
F. Weidenreich

Pithecantropus
Pleistosen Bawah

Pithecantropus robustus Von Konigswald Trinil 1939


F. Weidenreich
Pithecantropus mojokertensis Von Koenigswald Jetis dekat Mojokerto (Jatim)
Pithecantropus erectus Eugene Dubois Trinil dan Sangiran 1890
Australopithecus africanus Kenya, Afrika
Pleistosen Tengah
Sinanthropus pekinensis Cina
Pilt down & Heidnbergh Eropa Barat & Tengah
Homo

Pleistosen Atas

Homo soloensis Von Koenigswald Solo 1931-1933


Ter Haar
Oppenoorth
Homo wajakensis Von Reitschoten Wajak 1889
Holosen Homo sapiens Von Reitschiten Wajak, Tulungagung 1889
Perkembangan Masyarakat Awal di Nusantara
Yang Ditemukan Ciri-ciri Fisik Tingkat Kebudayaan (alat)

1. Tulang rahang manusia bagian bawah dan atas 1. Rahang dan geraham cukup besar Belum ada
2. Bertubuh besar
3. Rahang dan otot kunyah kuat
4. Badan tegap dan kekar
5. Tulang pipi tebal
6. Tonjolan kening menyolok
7. Otot-otot tengkuk yang kuat
8. Dagu hampir tidak tampak
9. Tonjolan belakang tajam
10. Memakan tumbuh-tumbuhan
1. Alat-alat dari batu di Punung, daerah Pacitan 1. Tinggi badan sekitar 165-180cm 1. Kapak perimbas
(kapak genggam/perimbas, chopper, alat serpih) 2. Berat badan sekitar 100 kg 2. Kapak penetak / chopper
2. Fosil tulang belulang (rahang, gigi, sebagian tulang 3. Badan tegap, tapi tidak setegap Meganthropus 3. Kapak genggam
tengkorak) di daerah Trinil; dan Sangiran 4. Hidung lebar dgn tulang pipi yang kuat dan menonjol 4. Alat serpih
5. Tulang atap tengkorak tebal dgn bentuk keseluruhan 5. Alat-alat tulang
lonjong 6. Pahat genggam
6. Berjalan tegak, tapi belum sempurna
(saat tertentu berjalan dgn 4 kaki)
7. Omnivora
8. Rahang dan geraham kuat
9. Volume otak brekisar antara 750-1350 cc

1. Fosil tengkorak di Wajak, Tulungagung dan Solo 1. Volume otaknya 1000-2000 cc 1. Kapak genggam / kapak perimbas
2. Tinggi badan 130-210 cm 2. Alat serpih
3. Berat badan 30-150 kg 3. Alat-alat dari tulang
4. Berjalan tegap secara sempurna
5. Tulang dahi dan belakang membuat dan meninggi
6. Muka tidak begitu menonjol ke depan
7. Alat pengunyah, rahang, gigi, dan otot tengkuk
sudah mengecil
1. Alat-alat dari tulang binatang dan tanduk rusa
2. Alat-alat dari batu
3. Alat-alat dari batu indah (flake)
4. Ujung tombak yang bergerigi
1. Timbunan kulit siput dan kerang (kjokkenmodinger)
2. Pebble, hache courte (yang setengah lingkaran dan
pipisan)
3. Goa (Abris sous roche)
4. Alat-alat dari batu (ujung panah, flake, batu penggi-
lingan, kapan yang diasah, kapak persegi dan lonjong)
5. Alat dari tulang dan tanduk rusa
Cara Hidup

Berpindah-pindah
Berburu
Mengumpulkan makanan

Berpindah-pindah
Berburu
Mengumpulkan makanan

Bertempat tinggal sementara


Berburu
Mengumpulkan makanan

Bertempat tinggal
Bercocok tanam dan berladang
Berlayar dgn perahu bercadik
Sistem barter
Perkembangan Masyarakat Awal di Nusantara
Jenis Manusia / Suku Tingkat Kebudayaan
Papua Melanosoide Mesolithikum, 1/2 halus -- Bacson Hoa Binh
Suku Sakai (Siak) 1. Kjokkenmoddinger
Suku Aeta 2. Pebble dan hache courte (yang setengah
Suku Semang lingkaran dan pipisan)
Orang Papua (Irian) 3. Bone culture
4. Abris Sous Roche yang didalamnya terdapat
hasil kesenian berupa lukisan di dinding gua
5. Kebudayaan Toala (flake, alat serpih bilah, dan
alat dari tulang)
6. Lukisan-lukisan :
a. Lukisan pada kapak berupa garis sejajar
lukisan seperti mata yang di kjokkenmoddinger.
b. Lukisan babi-rusa yang banyak ditemukan
digua-gua di wilayah LeangMaros, merupakan
lukisan magis yang mempunyai tujuan tertentu
c. Lukisan telapak tangan yang berwarna merah
Melayu Austronesia : Proto Melayu Neolithikum, halus
Suku Toraja (Sulawesi Selatan) 1. Kapak persegi dan kapak lonjong
Suku Sasak (Pulau Lombok) 2. Tembikar, gerabah, cangkul, bakul
Suku Dayak (Kalimantan Tengah) 3. Pakaian (pemukul kulit kayu), perhiasan
Suku Nias (Pantai Barat Sumatera) 4. Rumah (rumah panggung)
Suku Batak (Sumatera Utara)
Suku Kubu (Sumatera Selatan) Megalithikum
Menhir, dolmen, sarkofagus, kubur batu, punden
berundak, arca-arca, waruga

Melayu Austronesia : Deutro Melayu Logam / Perundagian -- Dongson


Suku Aceh Zaman Perunggu
Suku Minangkabau (Sumatera Barat) 1. Kapak corong, nekara, moko, perhiasan
Suku Jawa 2. Arca perunggu, genderang, tembikar
Suku Bali 3. Mata uang untuk kepentingan keagamaan
Suku Bugis (Sulawesi) Zaman Besi
Suku Makasar (Sulawesi) 1. Mata kapak, mata sabit, mata pisau
Suku Sunda 2. Mata pedang, mata bajak
3. Cangkul, tongkat
Merupakan suku yang tersebar diseluruh
nusantara yang nanti akan mendapat
pengaruh Hindu pada abad ke 5
l di Nusantara
Cara Hidup dan Kemampuan
1. Bertempat tinggal (semi-menetap)
di gua-gua, tepi sungai, danau
2. Mengenal kesenian (lukisan)
3. Membuat alat dari tulang, tembikar
4. Food gathering
5. Berlayar dengan perahu bercadik

1. Bertempat tinggal tetap


2. Food producing (bercocok tanam)
3. Berlayar
4. Hidup bergotong royong, punya kepala
suku
5. Sistem barter
1. Timbul kepercayaan :
a. Animisme : pemujaan terhadap roh nenek
moyang
b. Dinamisme : kepercayaan benda-benda
tertentu memiliki kekuataan gaib.
c. Totemisme : kepercayaan terhadap
roh-roh binatang
1. Menguasai teknik pembuatan
logam :
a. Teknik bivalve: teknik cetakan dgn meng-
gunakan 2 alat cetak yang dijadikan 1
dan dapat ditangkupkan
b. Teknik a cire per due: teknik cetakan dgn
membuat lilin terlebih dulu.
2. Sudah memiliki semua yang termasuk
kebudayaan asli Indonesia :
a. Kemampuan berlayar
b. Bersawah (bercocok tanam)
c. Mengenal astronomi
d. Bergotong royong
e. Sistem macapat
f. Kesenian wayang, gamelan, batik,
ukiran
g. Membuat barang logam
h. Perdagangan antar pulau
Lapisan Tanah Jenis Manusia Penemu
Palaeolithikum (kasar) Meganthropus Palaeojavanicus Von Koenigswald
Pithecanthropus Robustus
Pithecanthropus Mojokertensis
Pithecanthropus Erectus
Homo Wajakensis
Homo Soloensis
Mesolithikum (1/2 halus) Melanesoide (Homo Sapiens) Von Stein Callenfals
Berasal dari Bacson Hoabinh
-Orang Sakai (Siak)
-Orang Semang (Malaysia)
-Orang Aeta (Philipina)
-Orang Papua (Irian)
Neolithikum (halus) Melayu Austronesia
“Proto Melayu (Melayu Tua)”
-Orang Nias
-Orang Kubu
-Orang Dayak
-Orang Sasak
-Orang Toraja
-Orang Batak
Megalithikum

Zaman Logam terdiri dari Melayu Austronesia


1.       Besi “Deutro Melayu (Melayu Muda)”
-Orang Jawa
-Orang Sunda
-Orang Minang
-Orang Aceh
-Orang Makassar
-Orang Bali
-Orang Banjar

2. Benda Perunggu
Tempat Ditemukan Tahun Yang Ditemukan
Sangiran 1935 1. Alat-alat dari batu di Punung, daerah Pacitan
Trinil 2. Alat-alat serpih
Mojokerto 3. Alat-alat yang terbuat dari tulang
Trinil 4. Alat-alat dari batu indah seperti kaseldon
Wajak
Lembah Bengawan Solo
Sumatra 1925 1. Kebudayaan kjokkenmoddinger
2. Goa (Abris sous roche)
3. Pebble & pipisan
4. Alat-alat dari tulang dan tanduk rusa

1. Kapak persegi
2. Kapak lonjong
3. Bakul
4. Alat-alat yang lebih halus seperti kapak, beliung
5. logam untuk berburu

1. Kebudayaan Megalitikum untuk pemujaan roh nenek moyang

1. Alat-alat yang temukan adalah Mata bajak, Mata pisau dll

1. Alat-alat yang ditemukan adalah kapak corong atau kapak sepatu


2. Nekara
3. Benda-benda perhiasan
Ciri-ciri Fisik Tingkat Kebudayaan (alat)
Ciri-ciri Fisik Pithecanthropus -Chopper (alat potong, pisau)
Ciri-ciri Fisik Homo Wajakensis dan Homo Soloensis Merupakan kebudayaan Pacitan
-Kapak genggam
-Flakes (alat bilah/serpih)
Merupakan kebudayaan Ngandong
-Bone Culture (alat penusuk)
Ciri-ciri Fisik Homo Sapiens -Pebble (alat potong, pisau)
-Flakes (alat pahat, alat serpih)
-Bone Culture (alat penusuk)
Merupakan kebudayaan Sampung
-Pipisan (alat untuk tumbuk)
-Kapak Sumatera
Ciri-ciri Fisik Homo Sapiens -Kapak Persegi / Kapak Lonjong
-Tembikar / gerabah
-Rumah Panggung
-Pakaian
-Perhiasan

-Menhir
-Dolmen
-Punden Berundak
-Waruga
-Sarkofagus
-Kubur peti batu
-Arca
Ciri-ciri Fisik homo sapiens - Mata bajak
-Mata pisau
-Mata pedang
-Mata kapak
-dll

-Kapak Corong / Kapak Sepatu


-Candrasa / Kapak Pendek
-Nekara (Indonesia Barat) /
Moko (Indonesia Timur)
Merupakan gendering untuk
memanggil hujan
-Tembikar
-Perhiasan
-Arca
-Bejana (Tempat Air Suci)
Cara Hidup
Food gathering
Masih berpindah-pindah (nomaden)
Hidup berkelompok
Dimungkinkan sudah mengenal api

Bertempat tinggal ½ menetap


Mulai mengenal kesenian

Mulai dikenal sistem barter


Bertempat tinggal tetap
Food Producing
Muncul kepercayaan
Mampu membuat gerabah

Pembuatan benda perunggu dengan cara :


-Bivalve
-A Cire Perdue
Munculnya sistem pembagian kerja
Terdapat 10 kebudayaan asli Indonesia
1. Sawah irigasi
2. Perdagangan
3. Pelayaran
4. Ilmu astronomi
5. Pengolahan logam kesenian
6. Seni gamelan
7. Seni wayang
8. Seni batik
9. Sistem tata kota
10. Sistem kemasyarakatan
Nekara

Pebble

Tembikar
Arca
Kapak Corong Candrasa

Flakes Pipisan

Dolmen Menhir
Sarkofagus Waruga
Candrasa Chopper

Pipisan Bone Culture

Menhir Punden Berundak


Waruga Bejana
Chopper

Bone Culture

Punden Berundak
Bejana

Anda mungkin juga menyukai