Anda di halaman 1dari 3

KAJIAN KETERKAITAN BUDAYA PERUSAHAAN YANG DITERAPKAN

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DAN KINERJA

KARYAWAN (STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI

INDONESIA, TBK., KANDATEL BANDUNG)

RELEVANT STUDY OF CORPORATE CULTURE APPLIED TO THE

EMPLOYEES PERFORMANCE (CASE STUDY AT PT.

TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK., KANDATEL BANDUNG)

ABSTRAK:

Salah satu gejala yang sering terjadi dari rusaknya kondisi suatu organisasi

adalah rendahnya kepuasan kerja karyawan, sebaliknya kepuasan kerja akan

menimbulkan prestasi (kinerja) (Newstron, 1985). Salah satu dimensi kinerja

perusahaan yang m.elibatkan karyawan adalah persepsi karyawan atau

tanggapan (penerimaan) langsung karyawan terhadap budaya yang berkembang

di perusahaan dan tingkat kepuasan kerja karyawan tersebut. Menurut Robbins

(1990) budaya organisasi sering dimaknakan sebagai filosofi dasar yang

memberikan arahan bagi kebijakan organisasi dan pengelolaan karyawan serta

konsumen.

PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk merupakan perusahaan perseroan terbatas

milik negara yang bertujuan menyelenggarakan jasa dan fasilitas


telekomunikasi dan infonnasi, dengan memperhatikan undang-undang yang

berlaku. Meskipun untuk mewujudkan visi dan misinya, Telkom telah

membangun suatu budaya korporasi yang dikenal dengan The Telkom Way

135, akan tetapi dalam prakteknya Telkom belum mampu menghasilkan kinerja

yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

Penelitian ini berusaha mengungkap pengaruh budaya perusahaan yang telah

diterapkan oleh PT. Telkom tersebut terhadap kepuasan kerja karyawan dan

kinerja karyawan. Budaya perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini diukur

melalui penerapan unsur-unsur artefak (Stretch the goal, simplify, involve

everyone, quality is my job, reward the winner) yang merupakan salah satu

tingkatan budaya perusahaan yang diterapkan oleh PT. Telkom.

Hasil pengolahan data dengan menggunakan Structural Equation Modeling

(SEM) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara

masingmasing unsur artefak maupun budaya perusahaan yang diukur melalui

kelima unsur artefak secara simultan, dengan kepuasan kerja karyawan. Selain

itu, meskipun tidak semua unsur artefak, berpengaruh secara signifikan terhadap

kinerja karyawan, akan tetapi secara simultan kelima unsur artefak tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan


keterkaitan kepuasan kerja karyawan dan kinerja karyawan menunjukkan tidak

adanya pengaruh yang signifikan antara kedua variabel tersebut.

Anda mungkin juga menyukai